Anda di halaman 1dari 2

Awan asperitas 

(dulunya disebut sebagai Undulatus asperatus) adalah sebuah


formasi awan yang mula-mula dipopulerkan dan dicetuskan sebagai jenis awan pada 2009
oleh Gavin Pretor-Pinney dari Cloud Appreciation Society. Ditambahkan dalam International Cloud
Atlas sebagai sebuah fitur suplementer pada Maret 2017, jenis awal tersebut adalah formasi awam
pertama yang ditambahkan semenjak cirrus intortus pada 1951.[2]

Awan gempa adalah awan yang diduga sebagai tanda akan terjadinya gempa bumi. Awan aneh ini
bentuknya memanjang seperti asap yang ke luar dari pesawat.
Seorang ilmuwan India, Varahamihira (505 - 587) dalam bab 32 dari karyanya Brihat
Samhita membahas beberapa tanda-tanda peringatan akan adanya gempa bumi, misalnya:
kelakuan binatang-binatang yang tidak seperti biasanya, pengaruh astrologi, pergerakan bawah air
tanah dan formasi awan yang aneh, yang muncul seminggu sebelum terjadinya gempa bumi.
Sejak tahun 1990, seorang pensiunan ahli kimia di Kalifornia, Zhonghao Shou, telah membuat
lusinan prakiraan gempa bumi berdasarkan pola-pola awan hasil pencitraan oleh satelit. Tekanan
dan gesekan dari tanah dapat menguapkan air jauh sebelum gempa bumi terjadi, pendapat Shou,
dan awan yang terbentuk akibat mekanisme ini memiliki bentuk yang amat berbeda dengan awan-
awan pada umumnya. Shou mengungkapkan, dari 36 awan yang diteliti, 29 terbukti menjadi awal
pertanda gempa. Prediksinya yang paling terkenal adalah ketika dia mengamati awan berbentuk
garis memanjang dengan ekor mengarah ke Barat Laut. 1
Sebagai teori alternatif, didukung oleh para penganut model Listrik Semesta (Electric Universe),
menyatakan bahwa beberapa gempa bumi kemungkinan memiliki karakteristik listrik, termasuk di
dalamnya fenomena aural, radio dan gangguan VLF (Very Low Frequency). 2 Diarsipkan 2006-08-
03 di Wayback Machine.
Dewasa ini sebagai prakiraan gempa bumi, umumnya para ahli lebih mempercayai hasil dari alat-
alat seismologi.
Awan gempa adalah awan yang diduga sebagai tanda akan terjadinya gempa bumi. Awan aneh ini
bentuknya memanjang seperti asap yang ke luar dari pesawat.
Seorang ilmuwan India, Varahamihira (505 - 587) dalam bab 32 dari karyanya Brihat
Samhita membahas beberapa tanda-tanda peringatan akan adanya gempa bumi, misalnya:
kelakuan binatang-binatang yang tidak seperti biasanya, pengaruh astrologi, pergerakan bawah air
tanah dan formasi awan yang aneh, yang muncul seminggu sebelum terjadinya gempa bumi.
Sejak tahun 1990, seorang pensiunan ahli kimia di Kalifornia, Zhonghao Shou, telah membuat
lusinan prakiraan gempa bumi berdasarkan pola-pola awan hasil pencitraan oleh satelit. Tekanan
dan gesekan dari tanah dapat menguapkan air jauh sebelum gempa bumi terjadi, pendapat Shou,
dan awan yang terbentuk akibat mekanisme ini memiliki bentuk yang amat berbeda dengan awan-
awan pada umumnya. Shou mengungkapkan, dari 36 awan yang diteliti, 29 terbukti menjadi awal
pertanda gempa. Prediksinya yang paling terkenal adalah ketika dia mengamati awan berbentuk
garis memanjang dengan ekor mengarah ke Barat Laut. 1
Sebagai teori alternatif, didukung oleh para penganut model Listrik Semesta (Electric Universe),
menyatakan bahwa beberapa gempa bumi kemungkinan memiliki karakteristik listrik, termasuk di
dalamnya fenomena aural, radio dan gangguan VLF (Very Low Frequency). 2 Diarsipkan 2006-08-
03 di Wayback Machine.
Dewasa ini sebagai prakiraan gempa bumi, umumnya para ahli lebih mempercayai hasil dari alat-
alat seismologi.
Awan gempa adalah awan yang diduga sebagai tanda akan terjadinya gempa bumi. Awan aneh ini
bentuknya memanjang seperti asap yang ke luar dari pesawat.
Seorang ilmuwan India, Varahamihira (505 - 587) dalam bab 32 dari karyanya Brihat
Samhita membahas beberapa tanda-tanda peringatan akan adanya gempa bumi, misalnya:
kelakuan binatang-binatang yang tidak seperti biasanya, pengaruh astrologi, pergerakan bawah air
tanah dan formasi awan yang aneh, yang muncul seminggu sebelum terjadinya gempa bumi.
Sejak tahun 1990, seorang pensiunan ahli kimia di Kalifornia, Zhonghao Shou, telah membuat
lusinan prakiraan gempa bumi berdasarkan pola-pola awan hasil pencitraan oleh satelit. Tekanan
dan gesekan dari tanah dapat menguapkan air jauh sebelum gempa bumi terjadi, pendapat Shou,
dan awan yang terbentuk akibat mekanisme ini memiliki bentuk yang amat berbeda dengan awan-
awan pada umumnya. Shou mengungkapkan, dari 36 awan yang diteliti, 29 terbukti menjadi awal
pertanda gempa. Prediksinya yang paling terkenal adalah ketika dia mengamati awan berbentuk
garis memanjang dengan ekor mengarah ke Barat Laut. 1
Sebagai teori alternatif, didukung oleh para penganut model Listrik Semesta (Electric Universe),
menyatakan bahwa beberapa gempa bumi kemungkinan memiliki karakteristik listrik, termasuk di
dalamnya fenomena aural, radio dan gangguan VLF (Very Low Frequency). 2 Diarsipkan 2006-08-
03 di Wayback Machine.
Dewasa ini sebagai prakiraan gempa bumi, umumnya para ahli lebih mempercayai hasil dari alat-
alat seismologi.

Anda mungkin juga menyukai