MORFOLOGI ABNORMAL

SERI ERITROSIT
dr. Tuty Rizkianti, SpPK
Laboratorium Patologi Klinik FKUPN”Veteran” Jakarta
• Review Hematopoiesis (seri mieloid: Blas, promielosit, miel, metamielosit,
batang, segmen; seri eritrosit: rubriblas, prorubrisit, rubrisit, metarubrisit,
retikulosit eritrosit; seri trombosit: megakariosit, trombosit)
• Hematologi abnormal (seri eritrosit: aglutinasi, rouloux, mikrositik hipokrom,
makrositik, sel pensil, sel target)
 MORFOLOGI ERITROSIT
• Bentuk cakram bikonkaf dengan bagian tipis di tengah dan tebal di pinggir
• Volume 94 + 14 fL (80-108 fL)
• Pada sediaan hapus darah tepi, ukuran normal eritrosit dibandingkan
dengan inti limfosit kecil
• Morfologi abnormal eritrosit ditentukan dengan 3S
• Size (ukuran)
• Shape (bentuk)
• Stain (warna)
• Dan ada/tidaknya benda inklusi di dalam eritrosit
• Anisositosis: ukuran eritrosit tidak sama besar
• Anisopoikilositosis: bentuk eritrosit tidak sama
• Anemia dapat disebabkan oleh hal berikut
• Penurunan produksi
• Penurunan masa hidup eritrosit Etiologi dapat ditentukan dari
pemeriksaan morfologi darah
• Kehilangan darah/ blood loss
• Pooling pada limpa
Bain B. A Beginner;s Guide to Blood Cells 2nd ed. Massachusetts: Blackwell Publishing; 2004
 `

Mikrositik Normal Makrositik

Eliptosit dan
Spherosit Target sel
ovalosit

Bain B. A Beginner;s Guide to Blood Cells 2nd ed. Massachusetts: Blackwell Publishing; 2004
 Tear drop sel
Stomatosit Keratosit
(dakrosit)

Schystosit (red cell Echinosit Acantosit

fragments)

Bain B. A Beginner;s Guide to Blood Cells 2nd ed. Massachusetts: Blackwell Publishing; 2004
 Sickle cell dan Poikilosit
boat shaped cell

Rouleaux Aglutinasi eritrosit

Bain B. A Beginner;s Guide to Blood Cells 2nd ed. Massachusetts: Blackwell Publishing; 2004
 Basophilic stippling Howell-Jolly bodies

Bain B. A Beginner;s Guide to Blood Cells 2nd ed. Massachusetts: Blackwell Publishing; 2004
Keadaan Interpretasi
Anisopoikilositosis Myelodisplasia syndrome (disertai makrositosis ringan, neutrofil
hipogranular dengan morfologi inti abnormal
platelet anisositosis, sering dengan kelainan jumlah)
Spherositosis Sferositosis herediter
AIHA
SLE
Septikemia
Pasca transfusi
Elliptositosis
Target sel Thalassemia
Anemia defisiensi besi berat
Penyakit hati menahun
Keratosit Ikroangiopati hemolitik anemia
Schystosit Hemolitik ureamic syndrome
Acantosit abetalipoproteinemia
Tear drop cell Thalassemia mayor
Mielofibrosis

1. Bates I, Bain BJ. Approach to the diagnosis and classification of blood diseases. In: Lewis SM, Bain BJ, Bates I, editors.
Dacie and Lewis practical hematology. 10th ed. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2006.
2. Bain B. A Beginner;s Guide to Blood Cells 2nd ed. Massachusetts: Blackwell Publishing; 2004
3. Wirawan R. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi 1st ed. Jakarta : Balai Penerbit FKUI; 2011. P. 71-102
Keadaan Interpretasi
Rouleaux Mieloma
Infeksi
Keganasan
Anemia berat
Aglutinasi eritrosit AIHA
SLE
Sickle cell dan boat shaped cell Sickle cell anemia
Echinosit Crenated cell, GGK

Hipokrom Anemia Defisiensi Fe

Anemia perniciosa
Thalassemia mayor
Infeksi kronis
Basophillic stippling Infeksi
Keacunan timah hitam (Pb)
Unstable Hb
Howell-Jolly bodies Anemia perniciosa
Anemia defisiensi folat
Atrofi limpa
Pasca splenektomi

1. Bates I, Bain BJ. Approach to the diagnosis and classification of blood diseases. In: Lewis SM, Bain BJ, Bates I, editors.
Dacie and Lewis practical hematology. 10th ed. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2006.
2. Bain B. A Beginner;s Guide to Blood Cells 2nd ed. Massachusetts: Blackwell Publishing; 2004
3. Wirawan R. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi 1st ed. Jakarta : Balai Penerbit FKUI; 2011. P. 71-102
 TUGAS
A. Gambar sel berikut menggunakan kertas dan pensil warna, berikan kemungkinan penyakit
yang menyertai. Scan tugas tersebut dan upload di elearning dalam bentuk pdf
1. Mikrositik hipokrom
2. Makrostik
3. Normositik normokrom
4. Sel pensil
5. Fragmentosit
6. Sel target
7. Sel tear drop
8. Eritrosit polikrom
9. Ovalosit Upload di e-learning sesuai kelompok lab act
10. Sferosit
 CONTOH
Rouleaux
Dapat dijumpai pada:
- Multiple mieloma
- Makroglobulinemia