MODUL 1 LESU
KELOMPOK 3
NAMA :
Ainun Agni Jutta Bahtiar C011181033
Zahra Zakiya Nasrullah C011181034
Zahra Auliya Nasrullah C011181035
Andi Nabilah Humairah C011181036
Suci Anugrah C011181037
Safira Nurul Izzah C011181038
Wali Khoirun Nisa’ C011181039
Gabriela C011181040
Catherine Laura Johansyah C011181041
Inayatul Rahmi C011181042
Irawan Purnomo Aji C011181043
Adilfiani C011181044
Muhammad Syafar S M C011181046
Afra Maghfira Nurham C011181047
Elein Datu Seru C011181048
Inka Istiana Irtanto C011181049
Andi Muhammad Hanif Abdillah C011181050
Skenario :
Seorang anak perempuan berumur 8 tahun diantar ibunya ke puskesmas dengan keluhan lesu.
Gejala ini juga disertai dengan penurunan nafsu makan dan tidak mempunyai keinginan
belajar dan bermain. Keadaan ini dialami oleh anak tersebut sejak 8 bulan yang lalu sejak
pulang dari berlibur di kampungnya di Kabupaten Mamuju selama 1 bulan.
1. Mengidentifikasi kata kunci dan mendefenisikan kata kata sulit pada skenario
diatas
o Kata kunci : anak perempuan berumur 8 tahun, keluhan lesu disertai penurunan nafsu
makan dan tidak mempunyai keinginan belajar dan bermain sejak 8 bulan yang lalu
sejak pulang dari berlibur di Kabupaten Mamuju selama 1 bulan
o Lesu : lesu atau malaise adalah istilah medis untuk menggambarkan perasaan lelah,
tidak nyaman, dan kurang enak badan yang tidak diketahui apa penyebabnya. Kondisi
ini bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari penyakit tertentu dan bisa
berlangsung selama beberapa minggu hingga bertahun-tahun.
Ketika sedang sakit, hampir semua orang akan merasakan malaise. Malaise dapat
muncul dengan cepat atau berkembang secara perlahan. Keluhan ini juga dapat terjadi
untuk waktu yang lama, tergantung jenis penyakit yang diderita.
Referensi :
Eustice, C. Verywell Health (2020). What Is Malaise?
Peradangan
Parasite dalam darah
(toksik, iritasi mekanis, bahan-bahan parasit mati)
lesu
Intake makanan kurang
lesu
Referensi :
Buku Fisiologi Guyton and Hall
Buku Patofiologi Elizabeth J. Corwin
Buku Parasitologi Kedokteran Universitas Indonesia Edisi Keempat
Diferensial Diagnosis :
Penyakit Malaria, organisme penyebabnya yaitu parasite plasmodium yang disebarkan
oleh gigitan nyamuk Anopheles betina
Penyakit Filariasis , organisme penyebab yaitu :
1. Wuchereria bancrofty
2. Brugia malayi
3. Brugia timory
4. Menjelaskan mekanisme bagaimana penyakit penyakit tropis diatas (no.2)
menyebabkan lesu dan gejala klinik yang timbul selain lesu
1. Stadium larva :
Sindrom Loeffler
(Demam, batuk darah,
Telur infektif tertelan > menetas dalam sesak napas, urtika,
usus halus > menembus dinding usus Eosinofilia)
halus > masuk ke pembuluh darah atau
saluran limfe > jantung kanan > paru > Stadium Cacing
menembus dinding pembuluh darah Dewasa :
Ascariasis
alveolus > bronkiolus > bronkus > trakea Kurang nafsu makan,
> faring > esofagus > lambung > usus mual, sakit perut,
halus > mengambil intake makanan diare, gangguan nutrisi
penderita > penderita kekurangan intake pada anak
makanan > lesu
Infeksi berat :
Obstruksi usus,
malnutrisi
Referensi :
• Hadidjaja P, Bonang E, Suyardi MA, Abidin SAN, Ismid IS, Margono SS. The
effect of intervention methods on nutritional status and cognitive function of
primary school children infected with Ascaris lumbricoides. Am J Trop Med
Hyg. 1998
• Ariwati NL. Infeksi ascaris lumbricoides. Fak Kedokt Univ Udayana. 2017;1–
15.
• Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. (2014). Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing; hal. 1786-88
Referensi :
Soedarto. 2016. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Edisi Kedua. Jakarta:
Sagung Seto.
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. (2014). Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing; hal. 1786-88
Burton J, Clint E., Thomas N. 2005. Human Parasitology.
3. Stadium larva :
Larva filariform penetrasi di kulit > ground icth pada kulit,
aliran darah balik > jantung kanan > batuk darah, flatus,
paru-paru> naik ke pharynx> batuk > diare
Ankilostomiasis tertelan> di usus menjadi dewasa > gigi
&Necatoriasis cacing dewasa mencengkram mukosa Stadium Cacing
usus > menyerap darah > berpindah Dewasa : Anemia def.
tempat > pendarahan git > anemia def. fe Fe : kuku sendok,
> lesu atrofi papil lidah,
stomatitis, disfagia
Referensi :
Indasyah, W.N., et al. Anemia Defisiensi Fe et causa Ancylostoma duodenale.
2019. Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. (2014). Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing; hal. 1786-88
Burton J, Clint E., Thomas N. 2005. Human Parasitology.
Referensi :
Slide Dosen “HELMINTHIASIS” oleh Bagian Parasitologi, Fakultas
Kedokteran Unhas, Tahun 2020.
Burton J, Clint E., Thomas N. 2005. Human Parasitology.
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. (2014). Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing; hal. 1786-88
Referensi :
Helminthiasis oleh Dr. dr. Dianawaty Amiruddin, Sp.KK, M.Si
Patofisiologi Terjadinya Lesu Dan Gejala Lain Pada Pasien Malaria
Referensi :
Diagnosis, Patofiologi dan pengobatan malaria oleh dr. H. Armen Ahmad, Sp.PD KPTI,
FINASIM
Protozoa oleh Prof. dr.Syafruddin, Ph.D
Filariasis
Referensi :
Pohan, Herdiman T., Ilmu Penyakit Dalam, 2014, 769 – 771
Referensi:
Fakultas Kedokteran Unhas. 2019. Buku Panduan Skill Lab 1 Dasar-Dasar Anamnesis.
Makassar: Fakultas Kedokteran Unhas
Centers for Disease Control (CDC). 2020. Parasites - Soil Transmitted Helminths.
[Online] https://www.cdc.gov/parasites/sth/index.html
Centers for Disease Control (CDC). 2021. Parasites - Malaria. [Online]
https://www.cdc.gov/parasites/malaria/index.html
Centers for Disease Control (CDC). 2018. Parasites - Lymphatic Filariasis. [Online]
https://www.cdc.gov/parasites/lymphaticfilariasis/index.html
Farmakologi :
a) Piperazin
Merupakan obat pilihan utama, diberikan dengan dosis sebagai berikut:
BB 0-15 kg : 1g sekali sehari selama 2 hari berturut-turut
BB 15-25 kg : 2g sekali sehari selama 2 hari berturut-turut
BB25-50 kg : 3g sekali sehari selama 2 hari berturut-turut
BB lebih dari 50 kg : 3 ½ g sekali sehari selama 2 hari berturut
Dimana satu tablet ini mengandung 500-750 mg piperazin. Adapun efek samping
dari penggunaan obat ini adalah pusing, rasa melayang dan gangguan penglihatan.
b) Heksilresorsinol
Obat ini baik untuk infestasi Ascaris lumbricoides dalam usus. Obat ini diberikan
setelah pasien dipuasakan terlebih dahulu, baru kemudian diberikan 1 g
heksilresorsinol sekalaigus disusul dengan pemberian laksans sebanyak 30 mg
MgSO4, yag diulangi lagi 3 jam kemudian untuk tujuan mengeluarkan cacing. Bila
diperlukan pengobatan ini dapat diulang 3 hari kemudian
c) Pirantel pimoat
Obat ini cukup efektif apabila diberikan dengan dosis 10mg/kgBB,maksimum 1 g.
Efek samping dari obat ini adalah rasa mual, diare, pusing, ruam kulit dan demam
d) Levamisol
Obat ini cukup efektif bila diberikan dengan dosis tunggal 150mg
e) Albendazol
Obat ini cukup efektif bila diberikan dengan dosis tunggal 400mg
f) Mebendazol
Obat ini cukup efektif bila diberikan dengan dosis tunggal 100mg,2 kali sehari
selama 3 hari
Famakologi :
a) Diltiasimin jodida
Diberikan dengan dosis 10-15 mg/kgbb/hari selama 3-5 hari
b) Stilbazium yodida
Diberikan dengan dosis 10 mg/kgbb/hari, 2 kali sehari selama 3 hari dan bila
diperlukan dapat di berikan dalam waktu yang lebih lama. Efek samping obat adalah
rasa mual, nyeri pada perut dan warna tinja merah.
c) Heksiresorsinol 0,2%
Dapat diberikan 500 ml dalam bentuk enema, dalam waktu 1 jam
d) Mebendazole
Diberikan dengan dosisi 100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari atau dengan dosis
tunggal 600 mg
Farmakologi :
a) Albendazol
Diberikan dengan dosis tunggal 400mg
b) Mebendazole
Diberikan dengan dosis 100mg,2 kali sehari selama 3 hari
c) Tetrakloretilen
Merupakan obat pilihan utama,dosis yang diberikan 0,12 ml/kgBB , dosis tunggal
tidak boleh lebih dari 5 ml.Pengobatan ini dapat diulang 2 minggu kemudian bila
pemeriksaan telur dalam tinja tetap positif.
d) Befanium hidroksinaftat
Obat pilihan utama untuk ankilostomiasis dan baik untuk pengobatan massal
anak,dosis yang diberikan 5 g,2 kali sehari.
e) Pirantel pimoat
Diberikan dengan dosis 10mg/kgBB sebagai dosis tunggal
f) Heksilresolsinol
Diberikan sebagai obat alternative yang cukup efektif dan dosis pemberian obat ini
sama seperti pada pengobatan askariasis
Malaria ovale
Farmakologi : Pengobatan malaria ovale saat ini menggunakan ACT yaitu DHP +
Primakuin selama 14 hari. Dosis pemberian sama dengan malaria vivaks
Malaria malariae
Farmakologi : Pengobatan P. Malariae cukup diberikan DHP selama 3 hari, dengan
dosis sama dengan pengobatan malaria lainnya dan tidak diberikan primakuin
Referensi :
Pohan, H.T. 2014.Penyakit Cacing yang ditularkan Melalui Tanah Dalam Buku Ilmu
Penyakit Dalam. Jakarta. Interna Publishing.
Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer tahun 2017
Buku saku tatalaksana kasus malaria tahun 2019
- Penyuluhan kesehatan
Penyuluhan kesehatan tentang sanitasi yang baik dan tepat guna, Hygiene keluarga dan
hygiene pribadi seperti
Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini adalah sebagai berikut
:
1. Mengadakan kemotrapi massal setiap 6 bulan sekali didaerah endemik ataupun daerah
yang rawan terhadap penyakit askariasis.
2. Melakukan usaha aktif dan preventif untuk dapat mematahkan siklus hidup cacing
misalnya memakai jamban/WC.
3. Makan makanan yang dimasak saja.
4. Menghindari sayuranm entah (hijau) dan selada di daerah yang menggunakan tinja
sebagai pupuk
5. Penderita mandi menggunakan air hangat dan lebih baik menggunakan shower.
6. Mencuci pakaian, handuk, alas tidur menggunakan air hangat dan dijemur dibawah
sinar matahari
7. Menggunakan alas kaki
Referensi :
https://docplayer.info/63223952-Laporan-tutorial-blok-kedokteran-tropis-modul-i-lesu-
oleh-kelompok-vi-ivana-yusuf-andi-as-as-mubarak-reskiyani-ashar-nur-ismiastuty-
alimuddin.html
9. Membuat table asosiasi untuk kata kunci (row) dan penyakit (kolom): tanda positif
bila Yakin berasosiasi, tanda negative bila yakin tidak berasosiasi dan tanda
positive negative jika asosiasi mungkin ada mungkin tidak
Perempuan + + + + + +
8 tahun + + + + + +
Lesu + + + + + +
Tidak nafsu
+ + + + + +
makan
Daya minat
belajar dan
+ + + + + +
bermain
menurun
Sejak 8
+ + + + + -
bulan lalu
Riw.
Bepergian
ke daerah +/- +/- +/- +/- +/- +
endemik
(Mamuju)
Referensi :
1. Corvino, D.F. de L., Horrall, S., 2021. Ascariasis, StatPearls. StatPearls Publishing.
2. Viswanath, A., Yarrarapu, S.N.S., Williams, M., 2021. Trichuris Trichiura, StatPearls.
StatPearls Publishing.
3. Aziz, M.H., Ramphul, K., 2021. Ancylostoma, Southern Medical Journal. StatPearls
Publishing.
4. Penuntun Belajar “Filaiasis” FK UNAIR
5. depart. Parasit FK, kesmas UGM
6. PPT dr Dianawaty “Helminth Usus 2021”
7. Ditjen pencegahan dan Pengendalian Penyakit kementrian Kesehatan RI 2017