Pengkajian
Identitas Pasien:
Nama: Tn. A
Umur: 32 tahun
Alamat: Desa Tincep, Kecamatan Sonder
Agama: Advent
Status: Sudah menikah
Kamar/Tempat tidur: Lukas B3
Diagnosa Keperawatan
Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan merokok aktif dibuktikan
dengan
DS: “sulit bernapas, sulit berbicara, batuk tidak baik”
DO: “Pola napas pasien berubah, serta batuk tidak efektif”
Tanda-tanda vital:
TD: 139/95
Nadi: 80 kali/menit
Respirasi: 24 kali/menit
Suhu: 36,7 C
Tanggal/ Planning Implementasi Evaluasi
waktu Goal Intervensi Rasional
27-08-21 Setelah dilakukan Intervensi utama:
(07.00- intervensi Untuk 07.10-07.30 14.30
15.00) keperawatan Monitor pola mengetahui Memonitor S: “Sudah tidak
napas. pola napas merasa sesak
selama 8 jam, pola napas
Monitor pasien. saat bernafas”
maka bersihan pasien.
jalan napas sputum Pengeluaran O: “Pasien
07.30-07.50
meningkat, Bantu klien sulit bila sekret Memonitor sudah dapat
dengan kriteria berposisi sangat tebal. sputum dari bernafas
hasil: fowler. Sputum pasien. dengan baik
Kolaborasi dan pasien
berdarah kental
1. Batuk 08.00-08.20 dapat berdahak
pemberian atau darah cerah
Membantu dengan baik.
efektif obat diakibatkan klien untuk TD 120/80,
meningkat mukolitik. oleh kerusakan Nadi 80/menit,
berposisi
2. Pola paru atau luka fowler. Respirasi
napas bronkial. 19/menit, Suhu
membaik Posisi 09.00-09.30 36,5 C.”
3. Dispnea membantu Berkolaboras
menurun i dengan A: Tujuan
memaksimalkan tercapai dengan
dokter dalam
ekspansi paru pemberian semua kriteria
dan obat hasil.
menurunkan mukolitik.
upaya P: Intervensi
dihentikan.
pernafasan.
Membantu
mengencerkan
massa dahak
sehingga mudah
di keluarkan.
Pendidikan Kesehatan
Instruksikan pasien untuk menghabiskan obat antibiotik jika
mendapatkannya.
Anjurkan pasien untuk mencari pertolongan medis karena sesak napas dan
kondisi yang memburuk.
Beritahu pasien bahwa batuk kering dapat bertahan setelah bronkitis karena
iritasi saluran udara. Untuk itu sebuah pelembab di samping tempat tidur dan
menghindari lingkungan kering dapat membantu pasien.
Dorong pasien untuk menggunakan bahan-bahan tradisional yang dapat
membantu contohnya, bawang putih untuk melawan bakteri, minyak kayu
putih yang bisa digunakan untuk inhalasi sehingga pernapasan tetap lega.