Anda di halaman 1dari 4

PERKEMBANGANAN TEKNOLOGI BIDANG KULINER

Memasak merupakan salah satu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas manusia
dalam menyediakan makanan yang siap untuk dikonsumsi.
Secara umum, memasak merupakan kegiatan memberikan panas pada bahan makanan sehingga
makanan siap untuk dimakan.
Bahan makanan disiapkan dahulu sebelum dimasak dengan cara dikupas, dicuci, dipotong,
disaring jika perlu, diberi bumbu baru kemudian diberi perlakuan panas misalnya dengan dibakar,
dipanggang, dioven, dan sebagainya. Proses memberikan panas bahan makanan tersebut dapat
dilakukan dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi

1. Konduksi adalah perambatan panas dengan sentuhan langsung antara benda yang memiliki suhu
berbeda. Panas merambat melalui benda padat tanpa adanya pertukaran zat.
2. Konveksi adalah perpindahan panas dari satu tempat ke tempat lain bersama dengan zat
perantaranya. Perambatan panas konveksi terjadi pada zat cair dan gas.
3. Radiasi adalah perpindahan panas dari satu benda ke benda lain tanpa memerlukan perantara.
Pada radiasi, kalian tidak perlu bersentuhan langsung dengan sumber panas tetapi tetap
merasakan panas.
1. SEJARAH MEMASAK
Memasak memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Berdasarkan fosil dan bukti-
bukti yang ditemukan, penggunaan api untuk memasak diduga sudah dimulai sekitar 1,9 juta
tahun yang lalu.
Proses memasak makanan bertujuan untuk:
a. Memudahkan tubuh untuk proses pencernaan dan penyerapan kandungan gizi yang ada pada
makanan, terutama karbohidrat, protein dan lemak.
b. Meningkatkan rasa dan aroma makanan.
c. Memudahkan makanan untuk dimakan.
d. Memudahkan makanan untuk dimakan.

Pada abad ke-20 ini, Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat sehingga
persiapan memasak, pengawetan makanan juga berkembang dengan cepat. Dengan
banyaknya penemuan mesin-mesin dan peralatan canggih, memasak dalam skala industri
menjadi lebih efektif dan efisien.

2. Perkembangan Teknologi di Industri Kuliner


Salah satu contoh yang paling mudah ditemui dan dekat di sekitar kita adalah perkembangan alat
pemanas untuk memasak yang biasa kita sebut dengan kompor .

Perkembangan teknologi juga berpengaruh terhadap penyimpanan dan pengawetan bahan


makanan. Ditemukannya kulkas dan freezer sangat membantu manusia dalam membuat bahan
makanan menjadi lebih lama masa simpannya. Teknologi pengawetan bahan makanan misalnya
pengasapan, pengasinan, pengeringan juga dikembangkan sehingga bahan makanan dapat
disimpan dalam waktu yang lama.
Teknologi juga memengaruhi metode memasak dengan ditemukannya metode-metode memasak
baru. Pada jaman dahulu manusia hanya mengenal teknik membakar, lalu berkembang dan
ditemukannya teknik-teknik baru, seperti teknik au bain marie (baca: au ban mah ree), vacuum
frying maupun sous vide (baca: suviid). Pada masa yang akan datang, tentunya akan lebih
banyak lagi ditemukan teknik memasak yang baru.
3. Komputerisasi di Industri kuliner
Industri kuliner juga beradaptasi dengan perkembangan teknologi dengan digitalisasi dan
komputerisasi. Saat ini, banyak restoran yang memasarkan produknya melalui website dan
media sosial. Banner promosi pun sudah tidak banyak lagi dipasang di pinggir jalan,
melainkan diunggah melalui platform-platform digital. Pelanggan yang melakukan akan
reservasi di restoran dihadapkan dengan banyak pilihan, dengan memesan melalui telepon,
website atau aplikasi pengiriman pesan.

Penerapan teknologi di industri kuliner adalah sudah mulai banyak restoran yang mengadaptasi
sistem digital dengan melakukan perubahan pada cara penerimaan pesanan (taking order) . Ketika
pelanggan datang ke restoran dan memesan menu, pelayan (waiter) sudah tidak perlu lagi
mencatat pesanan. Waiter tinggal memencet computer tablet yang telah disiapkan untuk
memasukkan pesanan tamu tersebut. Pesanan sudah langsung terintegrasi dengan dapur sehingga
juru masak dapat menyiapkannya dan terintegrasi dengan kasir untuk pemrosesan pembayaran.
4. Fusion Food dan Gastronomi Molekuler
Fusion food merupakan istilah umum untuk masakan yang terbuat dari kombinasi masakan yang
berbeda tradisi. Perbedaan tradisi tersebut dimungkinkan dari negara, wilayah atau kebudayaan
yang berbeda. Contohnya adalah pizza rendang, dimana pizza merupakan makanan khas Italia,
sedang rendang berasal dari Indonesia.

Gastronomi molekuler adalah cabang ilmu kuliner yang berfokus pada proses fisik dan kimiawi
pada saat memasak. Mengolah makanan dengan ilmu gastronomi molekuler akan membuat
hidangan menjadi berbeda. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari segi rasa, bentuk, tekstur atupun
penampilan. Contohnya adalah minuman Sari buah yang biasanya berbentuk cair, dengan
ilmu gastronomi molekuler dapat disajikan dalam bentuk busa.

Sari Buah

Anda mungkin juga menyukai