NPM. : 200303018
RESUME MIKROBIOLOGI
Sejak zaman dulu, pengawetan makanan telah banyak digunakan untuk meningkatkan
ketahanan dan kualitas. Selain itu, teknik pengawetan makanan pun perlu dilakukan untuk
menghindari pembusukan dan memperpanjang waktu penyimpanan makanan.
Adapun penjelasan cara mengawetkan makanan secara “Moderen” bisa di simak dalam
ulasan di bawah ini:
a. Pengalengan
Faktanya mengawetkan makanan yang dijual di dalam kaleng bisa bertahan hingga
bertahun-tahun walau disimpan di suhu ruangan mengapa demikian, Jawabannya
adalah makanan tersebut memang sengaja diawetkan dengan cara
menggabungkan teknik kimia dan fisika lewat pengalengan aluminium. Dengan
begitu, makanan yang akan dikalengkan sebelumnya akan ditambahkan dengan
zat-zat pengawet.
b. Pengeringan
Pada zaman dahulu, nenek moyang kita sering menyimpan makanan dengan cara
menjemur makanan hingga benar-benar kering. Adapun metode pengawetan
makanan tersebut dinamakan pengeringan. Teknik ini berfokus pada prinsip bahwa
mikroorganisme penyebab pembusukan makanan bisa berkembang dalam tempat
yang lembap, basah, dan memiliki kadar air yang tinggi.
c. Pengasinan
Garam memiliki kandungan zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme bakteri
penyebab pembusukan makanan. Dengan begitu, banyak masyarakat yang menggunakan metode
pengawetan ini untuk membuat ikan asin.
d. Penguburan
Mungkin, c muara mengawetkan makanan secara alami yang satu ini terdengar sedikit seram bagi
kamu. Namun, teknik mengawetkan makanan ini sangat populer di Korea untuk membuat kimchi.
Awal pembuatannya adalah mempersiapkan tanah yang dipakai untuk mengubur kimchi dengan
cara memberi garam pada tanah tersebut. Selanjutnya kimchi yang sudah diberi bumbu dimasukkan
ke dalam gentong dan dikubur hingga berbulan-bulan.
e. Fermentasi
Makanan yang diproses secara fermentasi biasanya jauh lebih awet dibanding makanan biasa.
Fermentasi juga mengubah rasa dan aroma makanan maupun minuman menjadi terasa lebih
nikmat. Adapun beberapa jenis makanan yang melalui proses fermentasi adalah tape, yoghurt, bir,
dan kecap.
f. Pengasaman
Kemudian, cara mengawetkan makanan selanjutnya adalah dengan metode pengasaman. Metode
ini dilakukan dengan menurunkan tingkat keasaman (pH) sehingga pertumbuhan bakteri penyebab
pembusukan akan terhambat. Untuk mengasamkan makanan secara alami biasanya menggunakan
tomat.
g. Pemanisan.
Cara mengawetkan makanan dengan metode pemanisan bisa kita temukan pada
manisan buah. Adapun langkah Selain manisan buah, makanan lain yang diawetkan
dengan cara ini antara lain adalah susu, agar-agar, dan lain-lain.
h. Pengasapan
Teknik pengawetan makanan dengan cara pengasapan juga cukup populer. Jenis
makanan yang paling sering diawetkan dengan metode pengasapan adalah ikan.
Teknik pengawetan makanan dengan cara pengasapan juga cukup populer. Namun,
daging sapi dan daging babi juga bisa diasap hingga menjadi bacon atau spek.
Dengan menggunakan metode ini, kita bisa membuat makanan jadi awet hingga
bertahun-tahun.
i. Pendinginan
Suhu dingin dari lemari es atau freezer dipercaya dapat membunuh bakteri yang dapat
mempercepat pembusukan pada makanan. Namun, untuk beberapa jenis bahan makanan, seperti
daging atau ayam, bisa disimpan di freezer hingga berbulan-bulan jika kamu sudah menggunakan
cara yang tepat.
Sinar matahari merupakan sumber energi yang melimpah dan bisa didapatkan di mana saja
terutama di daerah lintang rendah dengan iklim tropis, di mana lama penyinaran matahari
relatif sama sepanjang tahun. Atau pada musim panas di lintang tinggi ketika lama siang hari
lebih panjang dibandingkan pada musim-musim yang lain. Sehingga pengawetan makanan
dengan pengeringan menggunakan sinar matahari sangat lumrah digunakan oleh
masyarakat dari berbagai penjuru dunia. Bahan makanan yang dikeringkan dapat berupa
daging, buah-buahan maupun sayur-sayuran. Daging
c. Pengasinan
Pemberian garam juga merupakan metode yang dapat digunakan untuk mengawetkan
bahan makanan. Contoh bahan makanan khas Indonesia yang digarami selama diawetkan
adalah ikan asin yang juga dikeringkan dengan sinar matahari, dan telur asin—telur bebek
yang dibalut dengan bubur lumpur bergaram yang dapat bertahan lebih lama dari telur
bebek biasa.
Pada saat telur bebek diasinkan, garam yang berasal dari bubur lumpur masuk ke dalam
cangkang telur yang berpori. Molekul garam kemudian berdifusi ke dalam putih telur
kemudian kuning telur. Proses ini menyebabkan kandungan air berdifusi ke arah sebaliknya
dari kuning telur ke putih telur hingga keluar cangkang telur.
Question
1. Apakah dalam proses pengawetan semua jenis makanan itu baik atau malah
sebaliknya?
2. Mengapa proses pengawetan pada semua jenis makanan dan minuman itu harus di
lakukan?
Daftar pustaka