Anda di halaman 1dari 4

5 MACAM PENGAWETAN MAKANAN

Sekarang ini memang banyak sekali cara untuk mengawetkan makanan baik cara sederhana
maupun cara yang sudah modern. Pengawetan makanan pada dasarnya membuat makanan lebih
tahan lama dengan menahan laju pertumbuhan mikroorganisme pada makanan tersebut.
Ada beberapa cara yang sudah dikenal dan digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pendinginan
Pengasapan
Pengalengan
Pengeringan
Pemaniisan
Pengasinan
Itu semua merupakan cara yang lazim digunakan masyarakat indonesia. Dari semua cara itu tak
semua cara bisa membuat awet makanan selama berbulan bulan. Kecuali teknik pengalengan
yang memang sudah menggunakan cara modern yaitu diberi zat pengawet makanan jadi bisa
membuat makanan tahan sampai berbulan-bulan lamanya. Berikut penjelasan lebih lanjutnya.
1. Pendinginan
Cara ini adalah cara yang paling dikenal oleh masyarakat pada umumnya sebab cara ini sudah
sering digunakan oleh masyarakat desa maupun perkotaan. Pada dasarnya, konsep pendinginan
adalah memasukkan makanan di sebuah tempat yang bersuhu rendah. Kita dapat memanfaatkan
kulkas. Di dalam kulkas kita dapat mengawetkan sosis, sayur, daging, telur, buah, bahkan ikan.
Kita juga bisa memakai wadah yang berisi es. Wadah yang berisi es tersebut biasa dipakai para
nelayan untuk mengawetkan ikan hasil tangkapannya. Suhu pengawetan makanan dengan
pendinginan antara -4 sampai 0 Celcius.

2. Pengasapan
Cara pengasapan ialah menaruh makanan dalam sebuah wadah kotak yang kemudian diasapi dari
bawah. Cara pengawetan makanan ini sebenarnya tidak bisa membuat makanan awet dalam
jangka waktu lama karena cara ini masih dipadukan dengan teknik pengasinan dan pengeringan.

3. Pengalengan
Cara yang satu ini termasuk paduan antara teknik kimiawi dan fisika. Teknik kimiawi yaitu
dengan cara memasukkan zat pengawet, sedangkan fisikannya dengan memasukkan makanan ke
dalam ruang hampa udara. Makanan dimasukkan ke dalam kaleng aluminium atau benda logam
lainnya lalu diberi zat pengawet seperti garam, asam, atau gula. Biasanya yang diawetkan dalam
kaleng adalah sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, daging, susu, kopi, teh, dan lain-lain.

4. Pengeringan
Teknik pengeringan dengan cara dijemur, dioven, atau dipanaskan. Prinsip pengeringan
menggunakan prinsip bahwa mikroorganisme menyukai tempat yang lembab dan basah yang
memiliki kadar air. Jadi semakin kering makanan, mikroorganisme akan mati dan pembusukan
tidak akan terjadi.

5. Pemanisan
Cara pengawetan makanan ini dengan memasukkan makanan ke dalam medium yang
mengandung gula dengan kadar konsentrasi sebesar 40% untuk menurunkan kadar
mikroorganisme. Jika kadar konsentrasinya 70% maka dapat mencegah kerusakan makanan.
Contoh makanan yang diawetkan dengan cara ini adalah susu, agar-agar, jeli, dan manisan buah.

6. Pengasinan
Cara yang terakhir ini tentu saja menggunakan bahan yang sering kita pakai yaitu garam dapur.
Maka dari itu cara ini bisa juga disebut dengan teknik penggaraman. Garam merupakan zat yang
bisa menghambat pertumbuhan mikroorganisme pembusuk. Cara ini biasa digunakan pada
masyarakat pesisir pantai untuk membuat ikan asin. Pembuatan ikan asin ini juga merupakan
paduan antara teknik pengeringan dan pengasapan.

Setelah penjelasan di atas kita akan tahu bahwa yang menyebabkan pembusukan makanan adalah
mikroorganisme. Namun, mikroorganisme juga bisa dihambat pertumbuhannya dengan cara
memasukkan ke kulkas, pengasapan, pengeringan, pengalengan pengasinan dan pemanisan. Tapi
sekarang ini banyak penyalahgunaan di bidang pengawetan ini. Ada yang menggunakan bahan
formalin untuk mengawetkan ikan, dengan alasan dengan penggaraman sulit digunakan pada
waktu musim penghujan karena tak banyak terik matahari. Padahal dengan menggunakan
formalin yang fungsi sebenarnya adalah untuk mengawetkan mayat ini tidak baik untuk
kesehatan. Dalam jangka pendek memang tak ada pengaruh langsung yang dapat dilihat dengan
mata. Namun dalam jangka panjang akan dapat menimbulkan kanker pada orang yang
mengonsumsi makanan dengan menggunakan formalin tersebut.

Anda mungkin juga menyukai