Anda di halaman 1dari 12

PENERAPAN TEKNIK MOLEKULAR GASTRONOMI PADA

KOMBINASI BENTUK KUE PUTU MAYANG

Farhan Fairus Kamal1, Herra Herryani 2


1
Mahasiswa Prodi Perhotelan AKPINDO, 2Dosen, Prodi Perhotelan, AKPINDO
1
ffairuz87@gmail.com, herra_herryani@yahoo.co.id

ABSTRACT
The background of this research was because the writer wanted to changes the technique
and appearance of putu Mayang cakes to make them more interesting to look at and also
make consumers have a different experience eating putu Mayang cakes. Namely how to
process with molecular gastronomy, if usually putu Mayang cake is processed by
steaming, with this technique it doesn't need to go through the steaming process and for
its presentation is slightly different from the usual putu Mayang cake. From the research
that has been done, The use of Molecular Gastronomy techniques in cake putu Mayang in
terms of processing which shortens the time and is more practical. Putu Mayang cake if
processed with gelification technique will have a more attractive appearance compared
to cake traditional putu Mayang and consumers will experience a different eating
experience than usual. In terms of the ingredients used are almost the same as what is used
on cake traditional putu Mayang only removes rice flour and tapioca replaced by jelly and
carrageenan.
Keywords: Descriptive test, Putu Mayang, Molecular Gastronomy, Gelification.
lebih keras dan juga lebih tahan lama. Kue
PENDAHULUAN
kering diolah dengan cara digoreng
LATAR BELAKANG ataupun dipanggang.
Kue tradisional dikenal pula dengan Kue Putu Mayang merupakan kue
istilah kudapan dan penganan. Kue tradisional Indonesia yang sering
nusantara berfungsi sebagai makanan dijumpai. Kue ini terbuat dari tepung kanji
selingan atau makanan jajanan yang atau tepung beras yang berbentuk sepeti
umumnya dihidangkan disela sela waktu mie, dengan campuran santan kelapa dan
makan utama. Kue di Indonesia dapat disajikan dengan kinca atau gula jawa cair.
dikelompokkan berdasarkan jenisnya Di Indonesia kue putu mayang merupakan
dengan melihat dari segi pengolahan, bagian dari seni kuliner betawi.
bahan, dan bentuk. Pada umumnya kue Kue tradisional betawi mulai
tradisional dimasak dengan cara dikukus, tersingkir keberadaannya disebabkan
digoreng, atau dipanggang. hadirnya kue modern yang dari segi
Kue basah pada umumnya berterkstur pengolahannya lebih mudah dan praktis
lembut, empuk dan basah. Kue basah tidak untuk dikonsumsi. Padahal kue tradisional
dapat bertahan lama. hanya dapat bertahan tidak kalah dengan kue modern, jika dilihat
beberapa hari saja. Pengolahan kue basah dari segi gizi dan harga. Bahan kue
dengan cara dikukus atau direbus. tradisonal lebih mudah didapatkan di pasar
Sedangkan, kue kering kadar air yang
digunakan sedikit sehingga bertekstur

Jurnal EDUTURISMA, Edisi ke-8, Volume IV Nomor 2, Periode Desember 2019 - Mei 2020
41
tradisional dari pada bahan untuk membuat 2. Berapa proporsi perbandingan gizi
kue modern. yang terdapat pada kue putu mayang
Salah satu teknik memasak yang dapat yang menggunakan teknik molekular
digunakan untuk mengolah produk dengan gastronomi ?
tetap memiliki tekstur yang baik, cita rasa
TINJAUAN TEORI
yang alami dan kandungan nutrisi yang
kondisinya tetap utuh meskipun telah Pengertian Molekular Gastronomi
melaui proses pemasakan adalah Moleku- Molekular Gastronomi adalah seni
lar Gastronomi. Penerapan teknik memasak dengan sains. Sains dalam
molekular gastronomi menggunakan kuliner merupakan subdisiplin dari ilmu
metode ilmiah untuk memahami dan pangan. Molekuler gastronomi
mengendalikan perubahan molekular, mempelajari perubahan molekuler dan
fisiokimiawi dan struktural yang terjadi transformasi fisika dan kimia dari bahan
pada makanan dari tahap pembuatan dan pangan selama proses memasak, serta
saat makanan tersebut dikonsumsi (Herve fenomena sensoris pada saat menikmati
This, 2006). santapan hidangan (F.G. Winarno &
Saat ini teknik molekular gastronomi Sergio Andino Ahnan Winarno, 2017:7).
banyak ditemukan pada minuman. Hanya Gastronomi adalah bidang ilmu yang
sedikit teknik tersebut diterapkan pada mempelajari pangan dan budaya, yang
makanan. Walaupun di Indonesia terdapat berfokus pada santapan yang lezat.
restoran yang menyajikan makanan Gastronomi juga mempelajari bagaimana
dengan teknik molekular gastronomi, peran nutrisi dengan budaya yang lebih
namun sangat jarang ditemukan restoran luas. Kemudian, ditambahkannya
lainnya. Karya ilmiah ini berisikan pengetahuan tentang biologi dan juga
perubahan teknik olah dan tampilan dari pengetahuan tentang kimia kedalam proses
kue putu mayang, agar lebih menarik memasak yang pada saat ini dikenal
dilihat dan memberikan pengalaman dengan molekular gastronomi.
berbeda kepada konsumen saat Kata molekular dalam gastronomi
mengkonsumsi kue tersebut. molekuler berarti penerapan Teknik yang
Penerapan teknik molekular dikembangkan dalam ilmu fisika untuk
gastronomi pada kue putu mayang menyelidiki proses kehidupan (Hervé
diharapkan dapat meningkatkan kualitas This, 2009:577). Pada penerapannya
kue putu mayang dari segi tekstur, cita molekular gastronomi juga bisa
rasa, sensasi, dan pengalaman makan yang
berbeda. Diharapkan dengan metode ini berawal dari persiapan bahan makanan
bisa meningkatkan ketertarikan hingga memasak dengan metode baru.
masyarakat pada kue tradisional putu Metode ilmiah yang digunakan juga
mayang. meliputi pengamatan mendalam,
pembuatan dan pengujian hipotesis,
RUMUSAN MASALAH
eksperimen terkontrol, objektivitas sains,
1. Bagaimana cara penerapan teknik
dan reproduksibilitas eksperimen.
molekular gastronomi pada kue putu
Aplikasi ilmu pangan adalah bagian
mayang ?
dari gastronomi molekuler, aplikasi

Jurnal EDUTURISMA, Edisi ke-7, Volume IV Nomor 1, Periode Juni 2019 November 2019
42
utamanya secara tradisional adalah menye- melakukan diskusi tentang ilmu pangan
diakan makanan yang aman dan bergizi yang sejak lama mendasari tradistional
bagi banyak orang dengan cara yang (F.G. Winarno & Sergio Andino
seefisien dan ekonomis mungkin. Seperti Ahnan Winarno, 2017:14).
yang didefinisikan oleh Institute of Food Pada kenyataannya molekular
Technologists (IFT), ilmu pangan adalah gastronomi pertama kali diperkenalkan
disiplin ilmu biologi, ilmu fisika, dan oleh Joseph Bercoux di tahun 1801 dengan
teknik yang digunakan untuk mempelajari nama dalam buku
sifat makanan, penyebab kemundurannya, physiology of taste ditulis oleh Brillat-
dan prinsip-prinsip yang mendasari Savarin yang banyak menentukan arah
pemrosesan makanan. perkembangan French cuisine (F.G.
Selain itu, penerapan ilmu pangan Winarno & Sergio Andino Ahnan
didefinisikan sebagai penerapan ilmu Winarno, 2017:14).
pangan untuk pemilihan, pelestarian, Kurti dan Herve This kemudian
pemrosesan, pengemasan, distribusi, dan menjadi co-director dari the molecular and
penggunaan makanan yang aman, bergizi, physical gastronomy di erice dan karena
dan sehat. Baik sains maupun itu, mereka dipandang sebagai pencipta
teknologinya tidak diarahkan untuk disiplin resmi yang didiskusikan dalam
mempelajari proses memasak restoran atau pertemuan tersebut. Penulis bidang ilmu
menciptakan hidangan baru di dapur. pangan dari Amerika, Harorld McGee,
Gastronomi molekuler telah membantu juga diundang pada acara worshop
membawa alat dan teknologi yang biasa di pertama. Di tahun 1998, setelah Nicholas
industri makanan ke dapur restoran. Ambil Kurti meninggal. Herve This mengubah
contoh, teknik spherifikasi, di mana nama molecular and physical gastronomy
"mutiara" bundar gel dengan pusat cairan menjadi lebih sederhana dan singat yaitu
("kaviar") dibuat oleh menjatuhkan bumbu molecular gastronomy. Beliau juga
beraroma dicampur dengan natrium menyederhanakan definisi keketatan
alginat ke dalam larutan kalsium klorida. ilmiah dari bidang ilmu baru tersebut.
Setelah kontak dengan ion kalsium, gelasi Beliau juga mengubah nama Erice
terjadi dari luar ke dalam. workshop menjadi The International
Workshop on Molecular Gastronomy
Sejarah Molekular Gastronomi
This tetap menjadi
molecular gastronomy
direktur tunggal pada workshop berikutnya
pertama kali muncul pada 1988,
dari tahun 1999-2004, dan beliau terus
disampaikan oleh Nicholas Kurti seorang
berkarya melanjutkan penelitiannya di
ahli fisika dari Hongaria dan disusul oleh
bidang molekular gastronomi hingga saat
seorang ahli fisika kimia dari French INRA
ini.
pada 1992 yang bernama Herve This.
Mereka berdua menyelenggarakan Jenis-Jenis Teknik Pengolahan
workshop di Erice, Italia dengan judul Molekular Gastronomi
awal Science and garstronomy. Dalam Herve This membedakan antara
workshop tersebut, mereka berhasil memasak dengan keahlian memasak, yang
menyatukan para pakar dibidang sains dan pertama adalah tentang mempersiapkan
para professional ahli masak untuk makanan dan yang terakhir adalah tentang

Jurnal EDUTURISMA, Edisi ke-8, Volume IV Nomor 2, Periode Desember 2019 - Mei 2020
43
apapun yang berkaitan dengan gizi manu- menyiapkan, hingga menyajikan makanan
sia. Perbandingan antara pemahaman dengan cara sains dan jadilah sebuah seni
makanan dan molekular gastronomi yang yang keren.
lebih terbatas, yaitu adanya kimia dan Menurut (Natalia, 2014:1) di
fisika dibalik persiapan hidangan. Indonesia, meskipun masih sedikit, sudah
Misalnya mengapa mayonnaise menjadi terdapat beberapa praktisi molekular
keras dan mengapa souffles menjadi gastronomi yang konsisten dalam
mengembang (Gagnaire & Kurti, mengembangkan disiplin ilmu ini.
2006:1062). Contohnya adalah Adrian Ishak yang
Seperti ilmu pengetahuan lain memiliki restoran Namaaz Dining,
molekular gastronomi adalah menemukan restoran molekular gastronomi pertama di
fenomena baru dan mekanisme baru dalam Indonesia yang khusus menyajikan
memasak. Studi tentang pengelompokan makanan khas Indonesia. Lalu Ronald
hidangan ditingkatkan dengan munculnya Prasanto yang salah seorang praktisi
formalism yang disebut Complex Disperse molekular gastronomi dan pemilik café es
System/Non-periodical organization of krim nitrogen, dan Odie Djamil yang
Space (CDS/NPOS). CDS menjelaskan merupakan praktisi molecular dessert.
bahan kimia apa yang digunakan dalam Usaha-usaha mereka mulai beranjak
hidangan tersebut. NPOS memberikan populer dan menuai banyak review positif
deskripsi tentang hidangan, formalism ini baik dari media cetak maupun media
terbukti berguna untuk penerapan ilmu dan eletronik, karena keunikan molekular
teknologi menggunakan hasil pengetahuan gastronominya.
untuk meningkatkan Teknik dan
Gambaran Umum Kue Tradisional
mekanisme.
Kue tradisional merupakan kue asli
Molekular gastronomi mencangkup
nusantara sebagai wujud hasil warisan para
teori hingga evaluasi praktek yang tepat
leluhur bangsa, yang diajarkan secara
dari cara memasak tradisional menjadi
turun temurun. Kue tradisional juga biasa
aplikasi dari prinsip ilmiah, desain
disebut sebagai jajanan pasar, karena
hidangan dan produk olahan yang inovatif,
menurut tradisi kue tradisional biasa dijual
contohnya aplikasi dari bahan tambahan
di pasar-pasar tradisional. Secara spesifik
makanan diubah menjadi bentuk gels,
di daerah atau masyarakat Indonesia,
foam, caviar dan berbagai macam tekstur
biasanya kue tradisional diolah dengan
makanan lainnya.
resep yang sudah dikenal masyarakat
Menurut Ahnan Winarno dan Winarno
setempat dengan bahan-bahan yang
dalam bukunya. Terdapat tujuh teknik
diperoleh dari sumber lokal yang memiliki
pengolahan dalam molekular gastronomi,
cita rasa yang relative sesuai dengan lidah
diantaranya adalah: effervescence,
masyarakat setempat.
emulsification, gelification,spherification,
sional dikenal pula dengan
thickening dan transformasi.
istilah kudapan dan penganan. Kue
Teknik Penyajian Pada Molekular Nusantara dapat berfungsi sebagai
Gastronomi makanan selingan atau makanan jajanan
Molekular gastronomi sebagai seni yang umumnya dihidangkan disela-sela
dan sains dalam memilih bahan makanan,

Jurnal EDUTURISMA, Edisi ke-7, Volume IV Nomor 1, Periode Juni 2019 November 2019
44
waktu makan utama, menurut palupi da- Beberapa bahan yang paling sering
lam (Putri & Syarif, 2019:126). digunakan adalah: beras, ketan, jagung,
gula merah, pandan wangi, daun suji dan
Jenis-Jenis Kue Tradisional
daun pisang.
Kue tradisional termasuk kedalam
makanan tradisional, kue tradisional dapat Kue Putu Mayang
dikelompokan berdasarkan jenisnya. Kue putu mayang adalah kue khas
Jenis-jenis kue tradisional dapat dilihat masyarakat Betawi yang berbahan dasar
dari segi pengolahan, bahan, dan bentuk, tepung kanji dan tepung beras yang
menurut Giantara dalam Putri & Syarif berbentuk seperti mie. Kue putu mayang
(2019:128). Dengan pernyataan diatas kue disajikan dengan saus gula merah yang
tradisional dibagi menjadi dua jenis, dicampur santan biasanya disebut dengan
diantaranya: kue basah dan kue kering. kinca. Biasanya kue putu mayang banyak
dijual pada saat bulan Ramadhan. Menurut
Teknik Pengolahan Kue Tradisional
Karakteristik atau ciri khas kue
warga saling mengantar kue putu mayang
tradisional dapat dikelompokan dan
dan roti sirop sebagai hidangan berbuka
dibedakan berdasarkan teknik
puasa kerabat. Dengan tampilan kue putu
istik atau ciri makanan
mayang yang berwarna-warni membuat
jajanan khas kue-kue tadisional yang
kue putu mayang lebih menarik. Kue ini
direbus, kue-kue tradisional yang dikukus,
merupakan salah satu kebanggaan
kue-kue tradisional yang digoreng dalam
masyarakat Betawi akan kuliner Indonesia.
minyak sedikit maupun minyak banyak,
Bahan pembuatan kue putu mayang
kue-
yaitu; tepung beras, tepung tapioka,
Palupi, 2010:17).
santan, garam, daun pandan dan gula
Bahan Yang Sering digunakan Dalam merah.
Pembuatan Kue Tradisional
METODE PENELITIAN
Pada kue tradisional terdapat bahan
Proses pembuatan dan pengujian putu
utama yang biasanya berupa tepung,
mayang gelification ini dilakukan dirumah
tepung yang digunakan pada kue
yang beralamat di Jalan Menteng
tradisional berbeda-beda bahan dasarnya
Sukabumi No.29 Rt.005/03 Jakarta Pusat.
tergantung dari jenis kue apa yang akan
Adapun waktu pelaksanaannya dilakukan
dibuat. Bahan yang digunakan mengambil
pada bulan Mei 2020. Karya ilmiah ini
dari hasil alami dan pertanian yang banyak
menggunakan penelitian eksperimen
(Eksperimental Research) untuk
moyang kita menerima banyak pengaruh
memprediksi suatu fenomena, dalam
kuliner luar negeri dan bahan makanan
pembuatan putu mayang gelification
Sujanto, 2006:11)
dengan beberapa kali uji coba untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan.

Jurnal EDUTURISMA, Edisi ke-8, Volume IV Nomor 2, Periode Desember 2019 - Mei 2020
45
Gambar 1. Desain Penelitian
Sumber : Penulis (2020)

Pelaksanaan alur pengujian sesuai Gula Merah 200 gr


dengan yang ditampilkan pada gambar 1 Garam ¼ sdt
yaitu mencari standar resep kemudian Daun pandan 2 lembar
melakukan modifikasi dan dilantkan Sumber : Yayasan Boga (2007)
dengan pengujian. Tahapan alur
pengujian, selanjutkan dilakukan analisa Standar resep kue putu mayang pada
proses dan produk dengan uji deskriptif tabel diatas dikutip dari Yayasan Boga
melalui menganalisa data untuk bahwa untuk membuat kue putu mayang
mendapatkan hasil resep yang sesuai jika diperlukan dua proses utama. Pertama,
diterapkan pada kue putu mayang proses pembuatan kue putu mayang
gelification. dengan bahan dasar tepung beras, garam,
santan, pewarna merah dan hijau dan
Tabel 1. Standar Resep Putu Mayang tepung kanji. Kedua, proses pembuatan
Bahan kue putu Jumlah kinca dengan bahan dasar santan kelapa,
mayang
gula merah, garam dan daun pandan.
Tepung Beras 250 gr
Bahan pembuatan kue putu mayang
Garam 1-2 sdt
Santan 500 cc gelification yaitu agar-agar dan karagen.
Alat pembuatan kue putu mayang
Pewarna merah dan 2-3 tetes gelification dan konvensional pada
hijau dasarnya sama. Perbedaannya yaitu tidak
Tepung kanji 50 gr menggunakan kukusan tetapi digantikan
Bahan kinca Jumlah dengan suntikan dan selang.
Santan (kelapa) 500 cc

Jurnal EDUTURISMA, Edisi ke-7, Volume IV Nomor 1, Periode Juni 2019 November 2019
46
Tabel 2. Resep Modifikasi Kue Putu Mayang
Bahan Kue Jumlah
Putu Mayang Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3 Percobaan 4 Percobaan 5
Santan 450 ml 450 ml 450 ml 450 ml 450 ml
Garam 1-2 sdt 1-2 sdt 1-2 sdt 1-2 sdt 1-2 sdt
Agar-agar 4 gr 4 gr 4 gr 4 gr 4 gr
Karagenan - - - 9 gr 3 gr
Tepung beras 5 gr 15 gr 20 gr - -

Pandan 3 tetes 3 tetes 3 tetes 3 tetes 3 tetes


essence
Sumber : Pribadi (2020)

Proses untuk mendapatkan resep dipadatkan dengan arti suatu uji coba atau
modifikasi kue putu mayang dilakukan pengamatan khusus dibuat untuk
lima kali percobaan seperti yang di membuktikan atau menegasi keadaan yang
gambarkan pada tabel diatas. Bahan dasar sebaliknya dari sesuatu yang meragukan,
santan, garam, agar-agar dan pandan dibawah kondisi-kondisi yang di tentukan
essence dari percobaan pertama sampai peneliti.
kelima tidak ada perubahan. Namun, pada Penelitian ini dilakukan eksperimen
bahan dasar karagen dan tepung beras dengan teknik gelification sebanyak 6
terdapat penambahan maupun (enam) kali dan mendapatkan hasil yang
pengurangan. berbeda karena takaran bahan yang
Karagen di percobaan pertama sampai digunakan berbeda-beda. Pada poses ini
ketiga tidak digunakan, kemudian penulis menggunakan bahan santan
percobaan keempat digunakan sebanyak 9 sebanyak 450 ml, agar-agar, karagenan,
gram dan percobaan kelima dikurangi tepung beras, garam dan daun pandan.
menjadi 3 gram. Tepung beras pada Pada proses ini penulis sudah tidak melalui
percobaan pertama digunakan sebanyak 5 proses pengukusan, proses pengukusan
gram, percobaan kedua 15 gram dan ketiga digantikan dengan proses pendinginan
20 gram. Tetapi pada percobaan keempat didalam selang.
dan kelima tidak digunakan kembali. Analiasa proses mengamil beberapa
indikator yang diobservasi antara lain;
Prosedur Percobaan Eksperimen Kue
pencampuran bahan, tekstur adonan,
Putu Mayang dengan Teknik
warna adonan, aroma adonan dan lama
Gelification
pendinginan adonan.
Pada umumnya eksperimen dilakukan
Analisa produk mengambil beberapa
untuk mengetahui apakah rancangan
indicator yang diobservasi antara lain;
percobaan yang dilakukan dapat
warna, tekstur, ukuran dan rasa.
memenuhi standart atau tidak. Eksperimen
juga digunakan untuk menentukan faktor- Uji Deskriptif
faktor yang mempengaruhi keberhasilan Uji deskripsi digunakan untuk
rancangan percobaan (Fitria, 2009). Dalam mengidentifikasi karakteristik sensori
kamus Webster, kata percobaan yang penting pada suatu produk dan

Jurnal EDUTURISMA, Edisi ke-8, Volume IV Nomor 2, Periode Desember 2019 - Mei 2020
47
memberikan informasi mengenai derajat 2. Konsisten dalam mengambil
atau intensitas karakteristik tersebut. Uji keputusan.
ini dapat membenatu mengidentifikasi 3. Mengerti tentang penelitian yang
variabel bahan tambahan atau proses yang dibahas.
berkaitan dengan karakteristik sensori 4. Mengerti tekstur putu mayang
tertentu dari produk. Informasi ini dapat tradisional.
digunakan untuk pengembangan produk 5. Tidak menolak makanan yang diuji
baru, memperbaiki produk atau proses dan (tidak alergi).
berguna juga untuk pengendalian mutu ru-
HASIL DAN PEMBAHASAN
tin.
Aplikasi terapan dalam teknik
Pada Uji flavor/texture Profile,
molekular gastronomi yang digunakan
dilakukan untuk menguraikan karakteristik
dalam kue putu mayang adalah proses
aroma dan flavor produk makanan,
g Melalui proses tersebut
menguraikan karakteristik tekstur
memungkinkan kue putu mayang disajikan
makanan. Uji ini dapat digunakan untuk
dengan tampilan yang lebih menarik dan
mendeskripsikan secara komplit suatu
juga dengan pengalaman makan yang
produk makanan, melihat perbedaan,
berbeda dibandingkan dengan kue putu
melakukan identifikasi khusus misalnya
mayang yang diolah dengan teknik masak
off-flavor dan memperlihatkan perubahan
tradisional. Penerapan teknik ini juga
intensitas dan kualitas tertentu.
mempersingkat proses memasak pada kue
Instrumen Penelitian putu mayang yang biasanya diolah melalui
Tehnik pengumpulan data pada proses pengukusan yang memakan waktu
penelitian ini menggunakan kuesioner lama untuk mendapatkan tekstur kue putu
yang berisi tentang deskripsi responden mayang yang diinginkan.
terhadap kualitas kue putu mayang Pada teknik gelification ini
gelification. Kriteria penilaian yang menghilangkan tepung beras yang menjadi
digunakan adalah warna, tekstur, ukuran bahan utama pada teknik pengolahan
dan rasa. tradisional, setelah melalui beberapa
Responden diminta untuk mencoba percobaan dengan tepung beras yang
putu mayang gelification, dengan cara dirasa membuat tekstur kue putu mayang
mencicipi dicampur saus kinca. Setelah dengan teknik gelification menjadi rapuh
mencicipi putu mayang gelification dan menyebabkan tekstur yang berpasir
responden diminta untuk mengisi angket ketika kue putu mayang dikonsumsi,
yang telah disediakan dengan memberikan sehingga tidak menggunakan tepung pada
deskripsi memberikan deskripsi tentang adonan kue putu mayang pada penelitian
produk yang telah dicicpi sesuai aspek ini. Peranan tepung digatikan oleh
warna, tekstur, ukuran dan rasa. karagenan yang dapat mengatur tekstur
Pada pelaksanaan uji deskriptif kekenyalan pada kue putu mayang dengan
dilakukan dengan syarat-syarat responden teknik gelification.
sebagai berikut: Bahan utama yang tersisa pada
1. Tertarik pada uji deskriptif dan mau pembuatan kue putu mayang dengan
berpartisipasi. teknik gelification adalah santan, santan
pada teknik ini berfungsi sebagai cairan

Jurnal EDUTURISMA, Edisi ke-7, Volume IV Nomor 1, Periode Juni 2019 November 2019
48
yang akan dikentalkan sama halnya cerah dan lebih terang dibandingkan kue
dengan teknik tradisional. Perbedaanya putu mayang dengan teknik tradisional.
adalah jika pada teknik pengolahan
Hasil Uji Deskriptif Responden
tradisional bisa menggunakan santan yang
Dalam uji deskriptif ini memberikan
langsung diperas dari buah kelapa tua,
uji coba produk kepada dua responden.
sehingga pada proses pemasakannya
Responden menilai dari beberapa aspek
santan harus dimasak sampai mendidih ter-
yaitu tekstur, warna, ukuran dan rasa.
lebih dahulu. Sedangkan pada teknik
Responden pertama yaitu guru tata boga di
gelification harus menggunakan santan
SMKN 27 Jakarta yang telah meneliti
yang siap untuk disajikan atau santan yang
tentang molekular gastronomi.
sudah didalam kemasan karena pada
Menurut responden tekstur kue putu
teknik gelification santan tidak bisa
mayang gelification ini sangat kenyal dan
dimasak sampai mendidih yang
hampir menyerupai kue putu mayang
disebabkan oleh karagenan yang langsung
dengan teknik olah tradisional, putu
mengental ketika terkena panas.
mayang gelification juga memiliki ukuran
Perbedaan lainnya adalah jika pada
yang sesuai dan mudah dikonsumsi
teknik pengolahan tradisional santan tidak
sehingga kekenyalan yang dihasilkan juga
perlu ditambahkan air karena santan yang
sangat baik.
dihasilkan dari kelapa sudah sangat cair.
Putu mayang gelification memiliki
Sedangkan santan yang digunakan pada
rasa santan yang gurih maka sangat pas
teknik gelification harus ditambahkan air
jika disajikan dengan saus kinca yang
dikarenakan santan siap saji atau santan
manis. Tampilan pada putu mayang
dalam kemasan sangat kental sehingga
gelification akan lebih baik jika
sangat perlu ditambahkan air untuk
ditampilkan dalam bentuk spaghetti dan
melarutkan agar-agar dan karagenan.
berwarna seperti spaghetti pada umumnya,
Penerapan teknik gelification pada kue
karena orang yang mengkonsumsi akan
putu mayang sangat bergantung pada agar-
mengira itu adalah sebuah spaghetti akan
agar karena pada teknik ini kue putu
tetapi ketikan dimakan adalah sebuah putu
mayang tidak melalui proses pengukusan
mayang.
yang digantikan dengan proses
Responden kedua yaitu seorang
pendinginan. Karagenan juga merupakan
praktisi kuliner pada salah satu restaurant
bahan yang penting pada proses ini
fine dining di Jakarta yang memiliki
dikarenakan karagenan berperan sebagai
beberapa menu dengan teknik olah
pengganti tepung beras. Karagenan
molekular gastronomi.
berfungsi sebagai pengenyal sama halnya
Menurut responden kedua, tekstur
dengan tepung beras dan tapioka pada
putu mayang gelification sudah tepat
teknik pengolahan tradisional.
teksturnya kenyal, pada saat dikunyah
Dari segi warna kue putu mayang
tidak cepat patah dan hancur. Warna yang
dengan teknik gelification sedikit lebih
digunakan menarik akan tetapi lebih
menarik dari pada kue putu mayang yang
menarik jika dibuat satu warna. Ukuran
diolah dengan teknik tradisional. Karena
putu mayang gelification tidak terlalu
kue putu mayang dengan teknik
besar dan tidak terlalu kecil sehingga pas
gelification memiliki warna yang lebih
pada saat dikunyah. Untuk rasa putu

Jurnal EDUTURISMA, Edisi ke-8, Volume IV Nomor 2, Periode Desember 2019 - Mei 2020
49
mayang gelification memiliki Seng (Zn), Zinc -
keseimbangan rasa jika disatukan dengan Serat (Fiber) -
saus kinca. Sumber : Pribadi (2020)
Beradasarkan kedua pemaparan hasil
uji coba kue putu mayang dari responden, Pada tabel diatas bahwa kandungan
kesimpulan yang dapat diambil yaitu putu gizi pada kue putu mayang yang termasuk
mayang gelification dapat bertekstur cukup tinggi dengan kandungan
kenyal karena karakter dari karagenan karbohidrat sebesar 21,1 gram. Ini
yang membuat kenyal, pada saat pengujian menunjukan bahwa kandungan
responden penulis menggunakan warna karbohidrat yang terdapat kue putu
merah, putih dan hijau sama seperti putu mayang termasuk tinggi dan cukup tinggi.
mayang tradisional. Penulis akan membuat Seperti yang diketahui karbohidrat
tampilan yang lebih menarik dari berfungsi sebagai sumber energi untuk
sebelumnya. menggerakan berbagai aktifitas proses-
proses dalam tubuh seperti peredaran
Perbandingan Nilai Gizi Pada Kue darah, denyut jantung, pernafasan,
Putu Mayang Gelification pencernaan, pertumbuhan sel, sistem imun
Komposisi kandungan gizi per 100 dan aktifitas fisiologi lainnya. Namun ada
gram kue putu mayang dengan BDD = hal yang perlu diperhatikan bahwa kue
100% (Berat Dapat Dimakan) berdasarkan putu mayang juga mengandung lemak
data Kemenkes RI, Tabel Komposisi cukup tinggi yaitu, per 100 gram kue putu
Pangan Indonesia (TKPI). Adalah sebagai mayang mengandung 3,4 gram lemak.
berikut : Pada kue putu mayang dengan teknik
Tabel 3. Kandungan Gizi Putu Mayang gelification terdapat perbandingan
Tradisional kandungan gizi yaitu berupa serat yang
Kandungan Jumlah Kandungan berasal dari agar-agar dan karagenan.
Gizi Gizi Agar-agar dan karagenan adalah hasil
Energi 121 kkal olahan dari rumput laut, menurut data
Air 73,2 gram USDA (U.S. Departement of Agriculture)
Besi (Fe) - kandungan serat dari per 100 gram rumput
Betakaroten -
laut adalah sebanyak 36,7 gram.
Fosfor (P) -
Kalium (K), -
Kandungan serat pangan dari 7 gram agar-
Potassium agar adalah sebanyak 2 gram atau sekitar
Kalsium (Ca) 5% dari jumlah total. Dengan demikian
Karbohidrat 21.1 gram kandungan serat yang didapat dari proses
(CHO) gelification sangat tinggi.
Karoten total - Kue putu mayang dengan teknik
(Re) gelification kandungan gizinya tidak sama
Lemak (Fat) 3,4 gram dengan kue putu mayang tradisional yang
Natrium (Na), - mana kue putu mayang tradisional
Sodium
menggunakan tepung beras sehingga
Protein 1,7 gram
Riboflavin -
kandungan karbohidratnya lebih tinggi
(vitamin B12) dibandingkan dengan kue putu mayang

Jurnal EDUTURISMA, Edisi ke-7, Volume IV Nomor 1, Periode Juni 2019 November 2019
50
yang diolah dengan teknik gelification. untuk santan. Ketiga, adanya penelitian
Pada agar-agar sebanyak 7 gram hanya selanjutnya membahas tentang
terdapat 2 gram karbohidrat atau sekitar perbandingan ketahanan dalam
1% dari total berat aga-agar, oleh karena penyimpanan antara kue putu mayang
itu kandungan karbohidrat pada kue putu tradisional dengan putu mayang
mayang gelification jauh dibawah kue putu gelification.
mayang tradisional.
DAFTAR PUSTAKA
SIMPULAN DAN SARAN Adi, Windoro. 2010. Batavia 1740
Menyisir Jejak Betawi. Jakarta: PT
Simpulan
Gramedia Pustaka Utama.
Pertama, penggunaan teknik Moleku-
F.G. Winarno dan Sergio Andino Ahnan
lar Gastronomi pada kue putu mayang
Winarno. 2017. Gastronomi
ditinjau dari segi pengolahannya yang
Molekuler. Jakarta: PT Gramedia
mempersingkat waktu dan lebih praktis.
Pustaka Utama.
Kedua, kue putu mayang jika diolah
Fitria, N. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi
dengan teknik gelification akan memiliki
Penulisan Laporan Pendahuluan dan
penampilan yang lebih menarik
Strategi Pelaksanaan Tindakan
dibandingkan kue putu mayang tradisional
Keperawatan. Jakarta: Salemba
dan konsumen akan merasakan
Medika.
pengalaman makan yang berbeda dari
Gagnaire, P. dan Kurti, N. 2006. Food For
biasanya.
Tomorrow. 7(11). 1062 1066.
Ketiga, ditinjau dari segi bahan yang
This, Herve. 2006. Exploring The Science
digunakan hampir sama dengan apa yang
Of Flavor. New York: Colombia
digunakan pada kue putu mayang
University.
tradisional hanya menghilangkan tepung
_________. 2009. Molecular gastronomy,
beras dan tapioka digantikan oleh agar-
A Scientific Look At Cooking.
agar dan karagenan.
Accounts of Chemical Research,
Keempat, kue putu mayang dengan
42(5), 575 583.
teknik gelification kandungan gizinya
https://doi.org/10.1021/ar8002078
tidak sama dengan kue putu mayang
Natalia, A. & Guntur, Triyadi. 2014.
tradisional yang mana kue putu mayang
Perancangan Buku Visual Molecular
tradisional menggunakan tepung beras
Gastronomy: The Culinary Alchemist.
sehingga kandungan karbohidratnya lebih
Jurnal Tingkat Sarjana Bidang
tinggi dibandingkan dengan kue putu
Senirupa dan Desain. Institut
mayang yang diolah dengan teknik
Teknologi Bandung
gelification.
Putri, H. Lestari dan Syarif, W. 2019.
Saran Inventarisasi Jenis dan Resep Kue
Pertama, diharapkan adanya penelitian Tradisional di Kabupaten Empat
yang membahas perubahan saus untuk Lawang Provinsi Sumatera Selatan.
putu mayang gelification. Kedua, Jurnal Kapita Selekta Geografi, 2(2),
penambahan nilai gizi putu mayang melaui 124 137.
pewarna alami yang menggunakan buah- Sri Palupi, M. P. 2010. Upaya Sosialisasi
buahan yang dijadikan bahan campuran Makanan Tradisional Umbi Umbian

Jurnal EDUTURISMA, Edisi ke-8, Volume IV Nomor 2, Periode Desember 2019 - Mei 2020
51
Sebagai Pengganti Makanan Pokok. Sujanto, Y. A. dan R. 2006. Kue Basah dan
Seminar Nasional Mindset Revolution, Jajanan Pasar. Jakarta: PT Gramedia
53(9), 1689 1699. Pustaka Utama.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107
415324.004

Jurnal EDUTURISMA, Edisi ke-7, Volume IV Nomor 1, Periode Juni 2019 November 2019
52

Anda mungkin juga menyukai