Anda di halaman 1dari 1

Artikel Hari Ibu

Ibu adalah seorang yang sudah melahirkan kita ke dunia ini. Dengan segala beban,
perjuangan dan tetes keringat yang sudah beliau keluarkan untuk mengeluarkan bayi nya didalam
perut ibu. Tidak ada satu pun yang dapat menggantikan posisi seorang ibu dihati kita, juga apa
yang sudah beliau berikan untuk kita. Namun apakah kita sebagai anak yang sudah dilahirkan,
dimanjakan, dibesarkan. Kita tidak menyadari apa yang sudah diperjuangkan beliau agar anak
nya itu tumbuh menjadi anak yang berbakti, menurut setiap perkataan, dan berhasil yang selama
ini ibu kita inginkan. Juga tiada balas jasa dalam melahirkan kita kedunia ini dengan segala
perjuangan beliau. Apakah kita sebagai anak dapat memahami itu semua, segala apa yang sudah
beliau lakukan untuk kita, walaupun sudah berbagai cara untuk ibu kita bahagia.
Mungkin kita tidak menyadari apa yang sudah beliau perjuangkan untuk melahirkan kita.
Memang pada saat itu situasinya agak berbeda dibandingkan segala penderitaan beliau dalam
mengandung kita walau pun seringkali si anak selalu melakukan aktivitas, seperti menendang-
menendang perut beliau sambil menahan rasa sakit akibat ulah kita. Lebih dari itu, ibu juga
merasakan seluruh beban saat mengandung kita saat masih didalam perut. Beban yang dirasakan
pada saat ibu sedang beraktivitas dalam berbagai hal seperti bekerja, memasak, dan sebagainya
meski harus menahan beban dan rasa sakit saat mengandung kita pada saat itu. Seharusnya
dengan itu semua kita dapat menyayangi ibu membasuh kedua kakinya dengan air sebagai
pengabdian seorang anak yang tak akan pernah tergantikan oleh apa pun.
Seringkali kita tidak pernah membayangkannya, seperti kegelisahan seorang ibu yang
pada saat itu sedang mengandung kita sebelum akhirnya kita dilahirkan dari rahimnya. Dengan
sekuat tenaga beliau menahan semua penderitaan serta beban yang ditanggung demi seorang
anak yang sedang dikandungnya dalam aktivitas apa pun. Namun kegelisahaan seorang ibu itu
merupakan hal yang sangat berat, karena pada saat melahirkan ibu sangat cemas dengan keadaan
anaknya sebelum akhirnya anak itu dapat dilahirkan sampai-sampai beliau tidak mencemaskan
keadaannya sendiri. Melainkan beliau hanya mengutamakan keselamatan anaknya dari pada
mencemaskan keadaannya tersebut. Sungguh, kecemasan atau pun segala kegelisahan yang
pernah dialami ibu kita itu sangat besar dan berisiko terhadap keadaannya pada saat itu. Ibu kita
tidak peduli walau beliau harus mati hanya untuk menolong seorang anak yang dilahirkannya
dari pada anak nya yang harus mati akibat nyawa anak nya tidak tertolong.
Maka dari itu mengapa harus adanya peringatan hari ibu, karena hari ibu itu merupakan
suatu pengabdian, suatu perjuangan, dan suatu pengorbanan seorang ibu yang melahirkan, yang
memberi ASI, yang membesarkan kita selama ini. Bukan itu saja hari dimana seorang ibu yang
menjadi pahlawan bagi hidup kita dan menjadi pelopor utama dalam hidup kita setelah ayah.
Karena kalau bukan jasa beliau mungkin kita tidak bisa merasakan seperti sekarang ini, yang
dapat menjejaki kaki kita kedunia ini tanpa perjuangan seorang ibu yang melahirkan kita…

Anda mungkin juga menyukai