Anda di halaman 1dari 56

Rencana Pembelajaran

SATUAN ACARA PERKULIAHAN


(SAP)

1. Identitas

Nama Fakultas : Fakultas Ekonomi


Nama Jurusan/ Program Studi : Pendidikan Ekonomi
Nama Mata kuliah (2 sks) : Perbandingan Pemikiran Ekonomi
Kode Mata Kuliah : MEK6219
Semester : Genap
Waktu Pertemuan : 2 x 50 menit (100 menit)

2. Capaian Pembelajaran:
1) Menjelaskan sejarah masalah ekonomi Indonesia
2) Menganalisis upaya menjaga stabilitas dan menangani krisis di Indonesia
3) Mendeskripiskan gagasan Sumitro Djoyohadikusumo,
4) Mendeskripiskan gagasan Prof. Boediono, dan
5) Mendeskripiskan gagasan Faisal Basri

3. Capaiam Pembelajaran Matakuliah:


Menganalisis pemikiran ekonom Indonesia

4. Indikator Ketercapaian Kompetensi :


1) Menjelaskan sejarah masalah ekonomi Indonesia
2) Menganalisis upaya menjaga stabilitas dan menangani krisis di Indonesia
3) Mendeskripiskan gagasan Sumitro Djoyohadikusumo pembangunan ekonomi di
indonesia,
4) Mendeskripiskan gagasan Prof. Boediono tentang Ekonomi politik: dua sisi mata
uang
5) Mendeskripiskan gagasan Faisal Basri mengenai demokrasi dan pembangunan
ekonomi di Indonesia

5. Skenario Pembelajaran (Pertemuan 1)

Tahap Uraian Kegiatan Pembelajaran Metode Estimasi

1
Pembelajaran, waktu
Media
Pendahulua  Menunjukkan aturan kelas Metode: 15
n  Menunjukkan tujuan pembelajaran Ceramah daring menit
 Menunjukkan relevansi capaian
pembelajaran terhadap perkuliahan
keterampilan kolaboratif kepada Media:
mahasiswa Ms.PowerPoint
 Megninternalisasi nilai-nilai dan
prinsip kolboratif
 Mahasiswa membentuk kelompok Alat:
dengan memasukkan nama mereka Zoom
pada kolom kelompok yang sudah
disediakan dosen

Kegiatan Berpikir Bersama Metode:


Inti Siswa bekerja secara berkelompok Jigsaw 30 menit
sesuai topik masing-masing. Pada
room breakout yang sudah disediakan Media:
dosen. Google slide
Semua kelompok yang memiliki topik
sama berdiskusi dalam kelompok
secara daring. Alat:
1) Kelompok topik A Zoom yang telah
(Menjelaskan sejarah masalah di breakout ke
ekonomi Indonesia) kelompok ahli
2) Kelompok topik B
(Menganalisis upaya menjaga
stabilitas dan menangani krisis
di Indonesia)
3) Kelompok topik C
(Mendeskripiskan gagasan
Sumitro Djoyohadikusumo)
4) Kelompok topik D

2
(Mendeskripiskan gagasan Prof.
Boediono)
5) Kelompok topik E
(Mendeskripiskan gagasan
Faisal Basri)

Mereka berdiskusi bersama dan


menuliskan hasil diskusi pada google
slides menggunakan fitur bekerja
bersama

Mahasiswa dikembalikan pada Metode: 25


kelompok Inti di room utama Jigsaw menit
Memberikan umpan balik
Media:
Google slide

Alat:
Zoom yang telah
di breakout ke
kelompok ahli
Memberikan Evaluasi 20 menit
Mengumumkan nilai individu terbaik
dan rata-rata kelompok terbaik
Penutup Menutup Pembelajaran Metode: 10
Diskusi menit
Tanya jawab

Media:
Rangkuman dan
pertanyaan dalam
bentuk Ms.
PowerPoint

3
Alat:
zoom

6. Instrumen Penilaian:
Evaluasi kognitif melalui soal (lampiran soal)
Instrument pengamatan keterampilan koaboratif mahasiswa (lampiran lembar
pengamatan)

7. Sumber Belajar/Referensi:

Mengetahui Yogyakarta, Mei 2021


Ketua Jurusan Dosen

Dr. Maimun S, M.Si Ahmad Chafid Alwi, M.Pd

4
DESKRIPSI SKENARIO PERSIAPAN – PROSES PEMBELAJARAN

1. Tahap Persiapan
Keterampilan Kolaborasi yang akan ditingkatkan melalui metode Jigsaw yang
dilaksanakan dalam pembelajaran daring meliputi:

Pada tahap awal dosen wajib memiliki semua email mahasiswa di kelas yang akan
diterapkan model Pembelajaran Kolaboratif Daring metode Jigsaw. Kemudian beri
kesempatan pada mahasiswa untuk membentuk kelompok mereka sendiri (forming)
dengan cara melakukan cut dan paste nama mereka di Google Sheets. Contoh:
Daftar Email kelas U
No NIM Nama email
1 19804244029 Indri Safitri indrisafitri.2019@student.uny.ac.id
2 19804241005 Weda Romiyati wedaromiyati.2019@student.uny.ac.id
3 19804241021 Anisa Eka Putri anisaeka.2019@student.uny.ac.id
4 19804241033 Anisa Rohmawati anisarohmawati.2019@student.uny.ac.id
5 19804241016 Tri Utami triutami.2019@student.uny.ac.id
6 19804241023 Alifia Friska Aryani alifiafriska.2019@student.uny.ac.id
7 19804241037 Novi Puspita Sari novipuspita.2019@student.uny.ac.id
8 19804241026 Linda Verawati Kusumawardani lindaverawati.2019@student.uny.ac.id
9 19804241036 Tasya Gandhani Mukti tasyagandhani.2019@student.uny.ac.id
10 19804241014 Aglis Vara Pranidhana aglisvara.2019@student.uny.ac.id
11 19804241024 Goldina Raina Putri goldinaraina.2019@student.uny.ac.id
12 19804241029 Tika Febriani tikafebriani.2019@student.uny.ac.id
13 19804241035 Citra Andhika Kristi citraandhika.2019@student.uny.ac.id
14 19804241065 Intan Cahyani intancahyani.2019@student.uny.ac.id
15 19804241046 Afrizal Malna Isre afrizalmalna.2019@student.uny.ac.id
16 19804241034 Sarifatun Khasanah sarifatunkhasanah.2019@student.uny.ac.id
17 19804244002 Luffytha Pamella Aighi Prawita luffythapamella.2019@student.uny.ac.id
18 19804241015 Shafa Malahayasari shafamalahayasari.2019@student.uny.ac.id
19 19894241064 Farrah Dibba Aulia Rahman farrahdibba.2019@student.uny.ac.id
20 19804244010 Annisa Fikri Sofia annisafikri.2019@student.uny.ac.id
21 19804241008 Wahyu Fitriasari wahyufitriasari.2019@student.uny.ac.id
22 19804241053 Shailin Khoriatul Laily shailinkhoriatul.2019@student.uny.ac.id
23 19804244019 Raina Satmika Dewani rainasatmika.2019@student.uny.ac.id
24 19804241011 Raul Vargas raulvargas.2019@student.uny.ac.id
25 19804241012 Harlambang Fakhrur Ramadhan harlambangfakhrur.2019@student.uny.ac.id
26 19804241019 Budi Santoso budisantoso.2019@student.uny.ac.id
27 19804241038 Siti Nur Kasanah siti369fe.2019@student.uny.ac.id
28 19804241040 Raden Helmy Wira Saputra radenhelmy.2019@student.uny.ac.id
29 19804241049 Marifa Kurniasari marifa6617fe.2019@student.uny.ac.id
30 19804241027 Cria Agmilani criaagmilani.2019@student.uny.ac.id
31 19804241050 Yusrina Nur Amaliasari yusrinanur.2019@student.uny.ac.id
32 19804241066 Dewi Arsyidah dewiarsyidah.2019@student.uny.ac.id

Kemudian masukkan email mahasiswa pada menu Bagikan (share) di pojok


kanan atas). Kemudian pastekan email mahasiswa pada kolom undangan. Setelah

5
itu pilih kirim, maka mahasiswa akan memiliki akses untuk masuk kedalam file ini
secara bersama-sama.

Pada file excel tersebut kita akan dapat melihat proses mahasiswa membentuk
kelompok (Forming)

Selanjutnya siapkan classroom dengan menggunakan Zoom lengkap dengan


breakout sesuai prinsip Pembelajaran Jigsaw seperti gambar di bawah ini:

6
7
2. Tahap Pembelajaran
Kunci dari keberhasilan pembelajaran kolaboratif daring tidak hanya pada
kemampuan mahasiswa dalam bekerjasama, namun sebelumnya adalah bagaimna
treatmen pengajar dalam menanamkan prinsip-prinsip keterampilan kolaboratif.
Bagikan nilai-nilai ini pada saat awal pembelajaran dan di sela-sela mahasiswa
melakukan diskusi di kelompok ahli. Bangun motivasi dan kesadaran mahasiswa
terhadap pentingnya kolaborasi.

8
9
1
0
1
1
1
2
Lampiran Materi

A. Sejarah Masalah Ekonomi Indonesia


Indonesia yang merupakan negara kepulauan (Archipelagic State) yang memiliki
lebih dari 17 ribu lautan 7,6 km2 dan daratan 1,9 juta km2 tentunya memiliki implikasi
terhadap perkembangan ekonomi seperti pentingnya laut sebagai suatu penghubung antar
pulau dan sumberdaya alam dan variasi ekonomi antar daerah yang besar. Belum lagi
kekayaan sumber daya alam yang luar biasa. Namun tidak dipungkiri bahwa Indonesia
juga memiliki beberapa kelemahan seperti kurangnya capital (invite foreign investor &
foreign debt), struktur ekonominya masih primary sector based, industrialisasi yang
lamban, menganut sistem ekonomi campuran, adanya dualisme ekonomi (precapitalist
and capitalist/socialist) dan perekonomian dikuasai unit-unit usaha besar (managed by
conglomerats). Masalah kependudukan juga belum teratasi secara optimal sepertihalnya
dengan jumlah penduduk di Indonesia yang besar, laju pertambahan penduduk yang masih
tinggi, penyebaran penduduk yang kurang merata, pengangguran dan kemiskinan, kualitas
dan produktivitas yang masih rendah. Semua itu menjadi dasar pengambila kebijakan
ekonomi agar optimalisasi ekonomi dapat tercapai dengan memanfaatkan yang menjadi
kelebihan dan meminimalisasi dan meningkatkan berbagai kelemahan yang ada.

Dalam era perkembangan ekonomi, perkembangan dan pemasyarakatan di


Asia, perekonomian dunia lain, khususnya Eropa belum mencapai tingkat
perkembangan yang demikian. Selama berabad-abad, karavan, kelompok berbagai
produk Asia mulai datang ke Eropa setelah menempuh perjalanan panjang
untuk menjual produk Asia ini dengan harga tinggi. Dengan perkembangan ekonomi
Eropa, permintaan terhadap berbagai produk Asia juga semakin meningkat. Kafilah
itu kewalahan dalam memenuhi permintaan. Oleh karena itu, kapal-kapal Eropa
mulai mencari cara untuk berlayar ke Asia. Pada abad ke-16, berbagai perusahaan
dagang terutama yang berasal dari Spanyol dan Portugal, melakukan pelayaran yang
panjang dan berbahaya ke India Timur. Bagi trader di negara-negara Asia, hal
yang baru adalah pengenalan metode perdagangan Eropa. Orang Eropa telah
mendirikan bursa saham yang besar di satu tempat, yang dapat menampung
berbagai transaksi sepanjang tahun sesuai kebutuhan.

1
3
Pada pemerintahan Indonesia tentu saja banyak sekali rintangan dan masalah
yang selalu menggagalkan untuk mencapai tujuan. Namun pemerintah harus segera
menyelesaikan begitu ada tantangan. Salah satu tantangan ialah dalam hal ekonomi.
Tantangan maupun masalah yang dihadapi Indonesia diungkapkan soleh sejumlah
pengamat ekonomi. Berikut masalah-masalah ekonomi di Indonesia sejak zaman
penjajahan sampai sekarang.
Sebelum Indonesia merdeka, Indonesia mengalami masa penjajahan yang terbagi
dalam beberapa periode. Terdapat empat negara yang pernah menduduki wilayah
nusantara yang sekarang terkenal dengan nama Indonesia, yaitu Portugis, Belanda, Inggris,
dan Jepang. Portugis menduduki Indonesia tidak terlalu lama karena harus terusi oleh
Belanda, kemudian Belanda berkuaa di Indonesia selama 350 tahun dengan menerapkan
berbagai sistem ekonomi yang masih terasa sampai sekarang ini. Untuk menganalisa
sejarah perekonomian Indonesia, perlu membagi masa pendudukan Belanda menjadi
beberapa periode, berdasarkan perubahan-perubahan kebijakan yang mereka lakukan di
indonesia (Hindia Belanda pada saat itu).

Belanda yang pada saat itu menganut sistem Markantilis dan mencapkan kukunya di
Indonesia. VOC menjadi tangan kanan Belanda dan dilimpahkan wewenang untuk
mengatur Indonesia, sebuah perusahaan yang sengaja dibuat dengan tujuan untuk
menghindari persaingan antara sesama pedagang dari negeri Belanda, sekaligus
bertujuan menyaingi perusahaan imperalisasi lain seperti EIC (Inggris).

Dalam pelaksanaan perekonomian Indonesia, Indonesia sendiri telah mengalami


berbagai macam sistem perekonomian mulai dari era sebelum kemerdekaan hingga pasca
reformasi. Dan implikasinya sangat besar terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia,
secara garis besar, secara teoritis Indonesia telah mengalami fenomena critical juncture
sebanyak tiga kali. Dan semakin lama semakin kearah ekonomi yang inklusif seperti yang
diberitahukan oleh Daron Ace Moglu. Dan beberapa diantaranya menyebabkan efek yang
signifikan bagi perekonomian Indonesia.

1
4
Gambar 1. Inequality di Emerging Market Dunia

Dari data diatas, dapat kita lihat ketimpangan pendapatan yang ada di beberapa
wilayah di emerging market. Ketika kita melihat lebih lanjut lagi, sistem perekonomian
Indonesia dapat dibagi menjadi empat era yaitu:

Era sebelum kemerdekaan (<1945) yaitu era dimana Indonesia masih dijajah oleh
penguasaan Jepang dan Belanda. Bisa dilihat dari kisaran tahun 1920 hingga pertengahan
antara tahun 1930-1940 Indonesia mengalami peningkatan jumlah ketimpangan
pendapatan yang sangat besar. Masih maraknya perbudakan pada tahun 1920 menjadi
salah satu penyebab adanya ketimpangan pendapatan yang besar antara kaum pribumi dan
kaum non-pribumi. Disamping itu, kondisi diperparah dengan adanya “The Great

1
5
Depression” pada tahun 1929 hingga 1939. Dalam jangka waktu 10 tahun ini, gerakan
nasionalis Indonesia juga mengalami kemunduran di bidang politis, karena kekuatan
politis kaum pribumi terpaksa diperketat oleh penguasa Belanda untuk mendorong
produktifitas yang lebih baik.

Era orde lama (1945-1967) yaitu era dimana pemikiran Ace Moglu terlihat di
Indonesia. Pada kali ini dengan deklarasi kemerdekaannya, Indonesia telah mengalami
proses critical juncture untuk pertama kalinya. Pada kali ini negara yang baru lahir masih
memerlukan sebuah sistem pemerintahan yang baik dan stabil guna menunjang
perekonomian negaranya. Meskipun telah melalui proses critical juncture namun,
masyarakat belum seutuhnya mendapat institusi ekonomi yang Inklusif, dan cenderung
masih bersifat Ekstraktif.

Era orde baru (1967-1998) pada era ini juga masih berhaluan pada Institusi yang
ekstraktif dan kekuatan politik masih dipegang oleh segelintir orang yang ada di Indonesia.
Pada masa ekstraktif ini, ketimpangan pendapatan justru menurun drastis terhitung mulai
dari era orde lama. Era ini berakhir ketika terjadi krisis ekonomi di asia pada tahun 1998
mendorng terjadinya critical juncture yang ketiga kalinya menyebabkan sistem institusi
pemerintahan berubah dari ekstraktif menjadi institusi yang inklusif.

Era Reformasi (1998-Sekarang) pada era inilah institusi yang tercipta benar-benar
institusi yang “inklusif” dan partisipasi dari tiap masyarakat ada dalam berpolitik. Namun,
nyatanya, adanya instusi yang inklusif ini justru meningkatkan ketimpangan pendapatan
yang lebih nyata daripada era-era ekstraktif sebelumnya.

1
6
Gambar 2. Pembagian Era Perekonomian Indonesia

1
7
Dari data diatas dan pembagian beberapa era prekonomian Indonesia, ternyata
pernyataan Ace Moglu tentang bagaimana kurang inovatifnya negara ketika negara
tersebut memiliki sistem institusi yang ekstraktif, tidak sepenuhnya benar, melihat
ternyata, kasusnya di Indonesia sendiri, keberadaan institusi yang bersifat ekstraktif tidak
hanya menurunkan ketimpangan pendapatan, namun juga meningkatkan gdp growth
secara rata-rata relative terhadap era reformasi. Meskipun penulis tidak menyertakan
faktor shock serta faktor faktor yang tak kasat mata lainya, namun pada nyatanya kejadian
di Indonesia tidak sama dengan negara ekstraktif lainnya.

Meskipun Indonesia bukan salah satu negara miskin, namun Indonesia dapat dikatan
negara yang rentan untuk mengalami perlambatan dalam perekonomian. Seperti hal yang
dikatakan oleh Sachs bahwa suatu perekonomian negara akan tergerak atas dasar savings
yang dilakukannya, semakin besar savings yang ada semakin besar pembangunan
infrastrukturnya serta meningkatkan perekonomian secara keseluruhan.

Gambar 3. Gross savings Tiap Negara Terhadap % GDP

Data diatas menunjukkan seberapa besar tabungan yang disisihkan terhadap proporsi
persen GDP yang ada di tiap negara. Pada gambar diatas, dapat kita lihat bahwa Indonesia
menempati posisi di tengah diantara negara-negara yang historis perkeonomian
Indonesianya mirip dengan Indonesia (kecuali USA, hanya sebagai pembanding).

1
8
Gambar 4. GDP Growth Tiap Negara

Sedangkan melihat dari perkembangan GDP growth yang ada, ternyata pemikiran yang
disampaikan oleh Sachs terbukti, dan ternyata adanya korelasi positif antara gross savings
dengan GDP growth. Pada grafik diatas, terbukti China masih menempati urutan pertama
dalam rangka GDP growth rate, sedangkan Indonesia menempati posisi kedua dan Thailand
menempati posisi ketiga. Namun perlu diketahui bahwa Thailand mengalami fluktuasi yang
paling tidak stabil daripada negara lainnya, sedangkan Indonesia menempati posisi pertama
dalam angka kestabilan GDP growth pada periode 2006-2013.

Gambar 5. Indonesia Unemployment Rate (% of total labor force)

1
9
Gambar 6. Indonesia New Bussiness Registered (number)

Gambar 7. Indonesia Government Expenditure (%GDP)

Dari data grafik diatas, pada (gambar 3.7) terjadi penurunan tingkat belanja
pemerintahan dari tahun 2006-2007 dan dari tahun 2008-2009, dengan adanya data
tersebut, teori Keynes mengatakan bahwa terjadinya peningkatan pada tingkat belanja
pemerintahan akan mendorong roda perekonomian, pada kali ini, penulis akan
membandingkannya dengan tingkat perusahaan yang terdaftar, dan ternyata terjadi
korelasi yang positif diantara keduanya. Pada kasus kali ini, adanya dukungan pemerintah
dalam pemerataan infrastruktur dapat mendorong roda perekonomian di suatu negara,
sehingga negara tersebut dapat meningkatkan produktifitasnya.

2
0
Selain itu, dengan adanya peningkatan jumlah perusahaan yang terdaftar juga dapat
menurunkan tingkat pengangguran secara signifikan. Angka pengangguran semakin
menurun seiring dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang terdaftar, dengan adanya
data tersebut, maka dapat dikatakan bahwa teori Scumpeter adalah benar dan perlu
diterapkan.

Dari pembahasan yang dibuat oleh penulis, dan berfokus pada studi empiris tentang
pemikiran ekonomi masa kini dan mempelajari tentang sejarah perekonomian Indonesia,
hal-hal yang perlu di dorong guna memperkuat industry manufaktur di Indonesia agar
tidak terjadi gagal “take off” adalah salah satunya dengan cara memperbesar jumlah
wirausaha di Indonesia. Penulis pada esai ini hanya berfokus pada bidang industri, adapun
faktor lainnya yang juga dapat menuntaskan tantangan ekonomi global diantaranya di
bidang pendidikan.Namun, untuk dibidang Industri sendiri penulis ingin memberikan
beberapa kesimpulan atas hasil analisis dari pembahasan diatas :

1. Peningkatan konsumsi pemerintah yang lebih baik lagi, diiringi dengan peningkatan
kualitas ekspor yang dilakukan oleh wirausaha domestik, sehingga dapat menurunkan
unemployment rate, dan sebagai last resort ketika angka partisipasi pendidikan di
Indonesia rendah, guna membendungi tenaga kerja asing yang tak terkendali
kedepannya. Pada statement ini, penulis berpendapat bahwa ketika angka partisipasi
pendidikan di Indonesia rendah, setidaknya angka wirausaha domestic Indonesia dapat
ditingkatkan lebih banyak lagi daripada sebelumnya. Dengan cara memberdayakan
UMKM sebagai basis ekonomi kreatif yang tidak semua tenaga asing memiliki
keahlian tersebut. Ekonomi berbasis industri kreatif masih perlu ditingkatkan,
mengingat ketika minat rata-rata penduduk usia muda di Indonesia di bidang
pendidikan yang masih rendah, mungkin industri kreatif dapat menjadi alternative
solusi bagi Indonesia kedepannya.
2. Institusi yang inklusif disertai dengan adanya peningkatan Rule of Law. Karena
institusi inklusif di Indonesia belum menemui titik yang lebih baik dari ekonomi
ekstraktif, hal ini mungkin dikarenakan belum adanya peningkatan di dalam penegakan
hokum. Lemahnya penegakan hukum di Indonesia menjadikan perekonomian di
Indonesia menjadi tidak kondusif dan cenderung menyusahkan, yang membuat
seakan akan masih adanya institusi “ekstraktif” di dalam institusi yang
seharusnya “inklusif”.

2
1
Kedepannya diharapkan Indonesia dapat menegakkan hokum yang lebih baik dari pada
sebelumnya.

Dari kedua kesimpulan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas


perekonomian di bidang industri khususnya manufaktur atau industri kreatif yang
selanjutnya dapat mengatasi masalah-masalah yang ada dalam perekonomian global
sekarang ini. Tentunya dukungan pemerintah sangat diperlukan untuk membangun
suasana industry yang baik dan aman, serta adanya peningkatan di bidang pendidikan juga
diperlukan dalam mengatasi masalah perekonomian global tersebut. Dengan begitu, bonus
demografi di Indonesia dapat dimanfaatkan sepenuhnya bagi Indonesia kedepannya.
1. Pengangguran
Pada saat masa pemerintahan Orde Baru, pembangunan ekonomi dapat
menghasilkan banyak pekerjaan baru di Indonesia, dengan demikian dapat
mengurangi angka pengangguran nasional. Sektor-sektor yang banyak mengalami
peningkatan ialah di sektor industri dan juga jasa sementara itu di sisi sektor
pertanian mengalami penurunan atau berkurang. Pada sekitar tahun 1980an tenaga
kerja yang bekerja di sektor pertanian ialah sekitar 55 persen akan tetapi pada
belakangan ini turun menjadi dibawah 40 persen.

2
2
Namun krisis moneter pada tahun 1990an merusak pembangunan ekonomi
Indonesia untuk sementara. Angka pengangguran di Indonesia mengingkat
menjadi lebih dari 20 persen dan angka tenaga kerja yang harus bekerja dibawah
kapasitas kemampuannya juga menjadi meningkat, sementara itu banyak tenaga
kerja yang ingin memmiliki kerja full-time hanya bisa mendapatkan kerja part-
time, dan banyak dari pekerja-pekerja yang kehilangan pekerjaannya yang berada
di perkotaan memilih untuk Kembali ke daerah asal mereka yang notabene ada di
pedesaan.
Sekalipun Indonesia saat ini telah mengalami pertumbuhan ekonomi makro
yang kuat sejak tahun 2000an awal, sektor informal ini masih memiliki peran yang
besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia baik di pedesaan maupun perkotaan.
Walalupun tidak tau pasti perkiraan tenaga kerja yang bekerja di sektor informal
ialah 55-65 persen. Namun saat ini sekitar 80 persen pekerjaan informal tersebut
berada di wilayah pedesaan dan terkonsentrasi pada sektor konstruksi dan
pertanian.
Dipekerjakan di sektor informal menyiratkan risiko tertentu karena pekerja
sektor informal biasanya memiliki pendapatan yang lebih rendah dan tidak stabil.
Dan arus keuangan sektor informal tidak dikenai pajak sehingga tidak
berpengaruh dalam PNB dan PDB. Maka dari itu dasarnya sektor informal tidak
baik bagi pekerja dan bagi perekonomian.
2. Kualitas Sumber Daya Manusia
Adam Smith (1729-1790) menganggap bahwa manusia sebagai faktor
produksi utama yang menentukan kemakmuran suatu negara. Sehingga dapat
dikatakan bahwa pengembangan sumber daya manusia menjadi bagian dari
proses dan tujuan dalam pembangun nasional Indonesia. Dari aspek pemanfaatan
dan fungsi sumber daya manusia, sebenarnya dapat dilihat dari dua aspek yaitu
kuantitas dan kualitas. Kuantitas menyangkut jumlah SDM (penduduk) yang
kurang penting kontribusinya dalam pembangunan, dibandingkan dengan
kualitas. Bahkan kuantitas sumber daya manusia tanpa disertai kualitas yang baik
akan menjadi beban pembangunan bangsa. Sedangkan kualitas sendiri
menyangkut mutu sumber daya manusia tersebut, yang menyangkut kemampuan,
baik fisik maupun nonfisik (kecerdasan dan mental).
2
3
Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia harus dibarengi pula
dengan mengejar ketertinggalan dari bangsa lain yang telah lebih dulu maju.

2
4
Sedangkan studi kasus dengan permasalahan di Indonesia baik ditinjau dari segi
ekonomi, politik, sosial, maupun budaya menunjukkan bahwa masyarakat
Indonesia masih berada dalam kelompok tradisional. Hal ini dikarenakan baik
orang-orangnya maupun nilai-nilai yang hidup di masyarakat belum modern
sehingga tidak menopang proses pembangunan. Studi kasus ini menunjukkan
bahwa masyarakat masih berada dalam kelompok tradisional telah berlangsung
sejak tiga dasawarsa terakhir. Sedangkan dalam pembangunan ekonomi sendiri
diperlukan SDM yang unggul di berbagai bidang.
Minimal terdapat empat kebijakan pokok dalam upaya peningkatan SDM,
yaitu : (1) Peningkatan kualitas hidup yang meliputi baik kualitas manusianya
seperti jasmani, rohani, dan keuangan, maupun kualitas kehidupannya seperti
perumahan dan pemukiman yang sehat; (2) Peningkatan kualitas SDM yang
produktif dan upaya pemerataan penyebarannya; (3) Peningkatan kualitas SDM
yang berkemampuan dalam memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai
IPTEK yang berwawasan lingkungan, serta (4) Pengembangan pelantara yang
meliputi kelembagaan dan perangkat hukum yang mendukung peningkatan
kualitas SDM. Secara oprasional, upaya peningkatan kualitas SDM dilaksanakan
melalui berbagai sektor pembangunan. Antara lain sektor pendidikan, kesehatan,
kesejahteraan sosial, kependudukan, ketenagakerjaan, dan sektor-sektor
pembangunan lainnya.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai investasj pembangunan
sangat diperlukan terutama oleh negara berkembang seperti Indonesia. Telah
menjadi tugas kita bersama untuk mewujudkan bangsa yang maju dan makmur
melalui kualitas sumber daya manusia yang unggul secara fisik maupun mental
sehingga akan berdampak positif terhadap pembangunan nasional Indonesia serta
dapat meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa.
3. Utang Negara
Pada era Orde Baru dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto di tahun 1998
Indonesia memiliki rasio utang terhadap pendapatan produk bruto sebesar 57,7%.
Pada era Pemerintahan Presiden Habibie di tahun 1999 rasio hutang Indonesia di
angka 85,4%. Pada masa pemerintahan Presiden Gus Dur rasio hutang Indonesia
berada di angka 77,2% dan rasio hutang pada masa Presiden Megawati dan SBY
sebesar 56,5% dan 24,7% sedangkan di masa Presiden Jokowi di tahun 2018
sebesar 29,91%.

7
Pada bulan 1997 Indonesia memiliki surplus perdagangan lebih dari 900 juta US
dollar dan saat itupun cadangan devisa Indonesia pun memiliki angka yang cukup
tinggi yaitu sekitar 20 miliar US dollar. Pada Maret tahun 1998 utang Indonesia
tercatat di angka 138 miliar US dollar yang setengahnya ialah utang swasta sebesar
72,5 miliar US dollar dan utang jangka pendek yang harus dibayarkan sebesar 20
miliar US dollar dan saat itu cadangan devisa Indonesia hanya tersisa 14,4 miliar US
dollar. Hal ini menyebabkan turunnya nilai tukar pasar akibat ketidakpercayaan
pasar. Nilai tukar tahun 1997 yang semula Rp4.850/US dollar terjun menjadi
Rp17.000/US dollar di Februari 2018

B. Upaya Menjaga Stabilitas dan Menangani Krisis Ekonomi di Indonesia


Pada saat negara Indonesia mengalami krisis pada akhir tahun 1990-an yang
berawal krisis di sektor perbankan, kemudian berimbas pada stabilisasi nasional dan,
stabilisasi sistem keuangan nasional serta pada perekonomian negara Indonesia
menghadapi tantangan yang cukup berat, khususnya sektor perbankan. Kepercayaan
masyarakat terhadap sistem perbankan nasional menurun drastis, yang dimulai dengan
terjadinya penarikan dana secara berlebihan oleh nasabah perbankan. Akibatnya,
sejumlah Bank di Indonesia mengalami kesulitan likuiditas serta permasalahan
solvabilitas yang menjurus terhadap runtuhnya sistem perbankan nasional dan
berdampak pada terganggunya sistem pembayaran dan perekonomian nasional. Untuk
menyelamatkan perekonomian nasional pada saat itu, Pemerintah mengeluarkan biaya
sebagai program penjaminan simpanan, program rekapitalisasi perbankan, dan
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), dengan jumlah sekitar Rp640 triliun.
Dalam menangani krisis yang terjadi pada akhir tahun 1990-an tersebut,
Pemerintah belum bisa melakukkan langkah-langkah penanganan krisis dikarenakan
belum mempunyai landasan hukum yang memadai. Terlebih lagi, pada saat itu, belum
ada mekanisme yang baik antara Bank Indonesia sebagai otoritas moneter serta
pengawas perbankan dengan Kementerian Keuangan sebagai otoritas fiskal. Belajar
dari krisis tersebut, Pemerintah terus menerus melakukan berbagai upaya perbaikan
untuk membangun kembali sistem keuangan yang lebih tangguh dan lebih siap dalam
menghadapi krisis. Upaya perbaikan tersebut, seperti penataan kelembagaan yang ada,
antara lain melalui re-organisasi Kementerian Keuangan, amandemen Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, dan
pendirian Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yang diatur dengan Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2004 tentang LPS.
Sebagai negara dengan sistem perekonomian terbuka, Indonesia terbuka
langsung dengan dinamika keadaan perekonomian regional maupun global. Dalam
waktu 15 (lima belas) tahun terakhir, Indonesia sudah menghadapi rangkaian krisis
keuangan yang terjadi baik di tingkat nasional, regional maupun global. Pengalaman
mengalami krisis regional di kawasan Asia pada tahun 1997/1998, krisis reksa dana
domestik tahun 2005, dan krisis keuangan global yang dipicu krisis US subprime
mortgage tahun 2008, yang berlanjut dengan krisis utang di beberapa negara kawasan
Eropa tahun 2011 telah membagikan pelajaran berharga bahwa krisis dapat terjadi di
mana saja dan kapan saja, maka dari itu dibutuhkan kesiapan untuk menghadapi
krisis.
Dampak krisis secara langsung maupun tidak langsung terhadap
perekonomian nasional di masa mendatang akan semakin besar mengingat
pertumbuhan dibidang ekonomi dan keuangan yang demikian cepat, yang dapat
dilihat dari sisi besaran ekonomi, kecanggihan, dan interkonektivitas beberapa negara
sebagai dampak globalisasi, sehingga dapat memberikan efek menjalar dengan
luas dan cepat.
Krisis reksa dana domestik tahun 2005 dan krisis US subprime mortgage
tahun 2008, telah menyebabkan terjadinya krisis pasar Surat Berharga Negara (SBN)
domestik yang relevan di Indonesia. Krisis pasar Surat Berharga Negara tersebut
ditandai dengan turunnya harga atau bertambahnya yield Surat Berharga Negara
secara signifikan yang menyebabkan terjadinya lonjakan biaya utang (cost of debt)
bagi Pemerintah, capital outflow, menurunnya likuiditas pasar Surat Berharga Negara,
dan merosotnya nilai aset keuangan atau portofolio dari bank dan lembaga keuangan
lainnya. Krisis pasar Surat Berharga Negara juga menyebabkan terjadinya instabilitas
kurs rupiah secara relevan yang dipicu oleh capital outflow investor di pasar Surat
Berharga Negara.
Sistem koordinasi dalam rangka pencegahan dan penanganan krisis secara
selaras, efisien, dan efektif menjadi semakin penting setelah adanya krisis keuangan
global pada awal tahun 2008. Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari
negara-negara yang melakukan pembahasan yang serius untuk membuat
langkah- langkah tentang bagaimana cara menanggulangi ancaman krisis
tersebut.
Pemerintahan Indonesia mengambil langkah-langkah inisiatif dengan pembentukan
kebijakan strategis di beberapa bidang sektor keuangan, antara lain: relaksasi
penilaian aset berdasarkan harga pasar, suspensi Bursa untuk sementara, redefinisi
kriteria pembiayaan darurat dalam UU APBN, penghentian lelang SBN, peningkatan
besaran jumlah simpanan yang dijamin, relaksasi ketentuan Fasilitas Pendanaan
Jangka Pendek (FPJP), serta penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang- Undang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan
(Perpu JPSK).

Pemikiran ekonomi Indonesia berupaya menangani masalah-masalah ekonomi yang


muncul pasca proklamasi Indonesia. Beberapa masalah ekonomi yang terjadi membentuk
suatu krisis perekonomian kala itu. Pemikiran ekonomi Indonesia diharapkan mampu
menangani permasalahan-permasalahan tersebut dan menciptakan stabilitas ekonomi
nasional. Berikut adalah upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam menjaga stabilitas
ekonomi dan menangani krisis ekonomi di Indonesia.
1. Gerakan Benteng
Gerakan Benteng dipelopori oleh Soemitro Djojohadikusumo Menteri Perdagangan
pada masa Kabinet Natsir yang berpendapat bahwa pembangunan ekonomi Indonesia
pada hakekatnya adalah pembangunan ekonomi baru. Gagasan Soemitro kemudian
dituangkan dalam program Kabinet Natsir dalam wujud pencanangan Rencana Urgensi
Perekonomian (RUP) yang sering disebut juga dengan Plan Soemitro. Wujud dari RUP
tersebut kemudian dicanangkan Program Benteng. Program Benteng merupakan usaha
pemerintah Republik Indonesia untuk mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi
struktur ekonomi nasional (pembangunan ekonomi Indonesia). Istilah ‘Benteng’ dari
ide Sumitro ini diberikan karena program tersebut berusaha membangun kewirausahaan
pribumi agar mampu membentengi perekonomian negara yang baru merdeka seperti
Indonesia. Tujuan dari program Gerakan Benteng antara lain sebagai berikut:
i. Menumbuhkan dan membina wiraswasta Indonesia sambil menumbuhkan ekonomi
nasional.
ii. Mendorong importir-importir nasional hingga mampu bersaing dengan perusahaan-
perusahaan impor asing (Belanda dan China).

10
iii. Membatasi impor barang-barang agar memberikan lisensi impor hanya kepada
importir Indonesia
iv. Memberikan bantuan dalam bentuk kredit kepada importir Indonesia.
Dalam pelaksanaan muncul masalah karena dalam pelaksanaan Program Benteng,
pemberian lisensi impor banyak yang disalahgunakan. Penyebab masalah dalam Program
benteng antara lain sebagai berikut.
i. Mereka yang menerima lisensi adalah orang-orang yang mempunyai hubungan
khusus dengan kalangan birokrat yang berwenang mendistribusikan lisensi dan
kredit. Pengusaha-pengusaha yang masuk dalam Program Benteng bahkan ada yang
menyalahgunakan untuk mencari keuntungan yang cepat dengan menjual lisensi
impor yang dimilikinya kepada pengusaha impor yang sesungguhnya, yang
kebanyakan berasal dari keturunan Cina.
ii. Penyelewengan lainnya adalah dengan cara mendaftarkan perusahaan yang
sesungguhnya merupakan milik keturunan Cina dengan menggunakan nama orang
Indonesia pribumi
Program Benteng akhirnya secara resmi dihentikan pada tahun 1957 oleh Menteri
Perekonomian, Ir. Rooseno Surjohadikusumo, atas dasar menghilangkan diskriminasi
rasial dalam praktik perekonomian negara.
2. Gerakan Ekonomi Ali Baba
Pada masa pemerintahan kabinet Ali Sastroamidjojo I (Agustus 1954 - Agustus
1955), menteri prekonomian Mr. Iskaq Cokrohadisuryo memperkenalkan sistem
ekonomi baru yang dikenal dengan sistem Ali-Baba. Bentuk kerjasama ekonomi antara
pengusaha pribumi yang diidentikkan dengan Ali dan pengusaha Tionghoa yang
diidentikkan dengan Baba. Tujuan dari program ini adalah:
i. Untuk memajukan pengusaha pribumi.
ii. Agar para pengusaha pribumi bekerjasama memajukan ekonomi nasional.
iii. Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta nasional pribumi dalam rangka
merombak ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional. Memajukan ekonomi
Indonesia perlu adanya kerjasama antara pengusaha pribumi dan non pribumi.
Kebijakan ini digambarkan Ali sebagai pengusaha pribumi sedangkan Baba
digambarkan sebagai pengusaha non pribumi khususnya Cina. Pemerintah menyediakan
kredit dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional. Pemerintah memberikan
perlindungan agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing yang ada.

11
Berikut adalah penyebab program ini tidak berjalan dengan baik. i. Pengusaha pribumi
kurang pengalaman sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan bantuan kredit
dari pemerintah. Sedangkan pengusaha non pribumi lebih berpengalaman dalam
memperoleh bantuan kredit.
ii. Indonesia menerapkan sistem Liberal sehingga lebih mengutamakan persaingan
bebas.
iii. Pengusaha pribumi belum sanggup bersaing dalam pasar bebas.
3. Gerakan Asaat
Usaha lain yang pernah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pengusaha
pribumi dilakukan melalui “Gerakan Asaat”. Gerakan Assat merupkan suatu gerakan
ekonomi yang diprakarsai Mr. Asaat yang merupakan Menteri Dalam Negeri pada
Kabinet Natsir. Gerakan Asaat memberikan perlindungan khusus bagi warga negara
Indonesia Asli dalam segala aktivitas usaha di bidang perekonomian dari persaingan
dengan pengusaha asing pada terhadap gerakan ini terlihat dari pernyataan yang
dikeluarkan pemerintah pada Oktober 1956 bahwa pemerintah akan memberikan lisensi
khusus pada pengusaha pribumi. Ternyata kebijakan pemerintah ini memunculkan reaksi
negatif yaitu muncul golongan yang membenci kalangan Cina. Bahkan reaksi ini sampai
menimbulkan permusuhan dan pengrusakan terhadap toko-toko dan harta benda milik
masyarakat Cina serta munculnya perkelahian antara masyarakat Cina dan masyarakat
pribumi.
4. Gunting Syafrudin
Pemerintah, selain melakukan upaya perbaikan jangka panjang, juga melakukan
upaya perbaikan jangka pendek untuk menguatkan perekonomian. Salah satunya yang
dikenal dengan istilah Gunting Syafrudin. Gunting Sjafruddin adalah kebijakan moneter
yang ditetapkan oleh Syafruddin Prawiranegara, Menteri Keuangan dalam Kabinet Hatta
II, yang mulai berlaku pada jam 20.00 tanggal 10 Maret 1950. Menteri Keuangan,
Syafrudin Prawiranegara, mengambil kebijakan memotong uang dengan memberlakukan
nilai setengahnya. Menurut kebijakan tersebut, uang NICA dan uang De Javasche Bank
dari pecahan Rp 5 ke atas digunting menjadi dua.
Guntingan kiri tetap berlaku sebagai alat pembayaran yang sah dengan nilai
setengah dari nilai semula, bagian kiri itu harus ditukarkan dengan uang kertas baru di
bank dan tempat-tempat yang telah ditunjuk. Guntingan kanan dapat ditukar dengan
obligasi Pemerintah. Pecahan Rp 2,50 ke bawah tidak mengalami pengguntingan,

12
demikian pula uang ORI (Oeang Republik Indonesia). Kebijakan ini dibuat untuk
mengatasi situasi ekonomi Indonesia yang saat itu sedang terpuruk—utang menumpuk,
inflasi tinggi, dan harga melambung. Dengan kebijaksanaan yang kontroversial itu,
Sjafruddin bermaksud sekali pukul menembak beberapa sasaran: penggantian mata uang
yang bermacam-macam dengan mata uang baru, mengurangi jumlah uang yang beredar
untuk menekan inflasi dan dengan demikian menurunkan harga barang, dan mengisi kas
pemerintah.
5. Rencana Program Lima Tahun (Repelita)
Pada masa kabinet Ali Sastroamijoyo II, pemerintahan membentuk Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional yang disebut Biro Perancang Negara (BPN). Tugas
biro ini merancang pembangunan jangka panjang. Ir. Juanda diangkat sebagai menteri
perancang nasional. Biro ini berhasil menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun
(RPLT) yang rencananya akan dilaksanakan antara tahun 1956-1961 dan disetujui DPR
pada tanggal 11 November 1958. Tahun 1957 sasaran dan prioritas RPLT diubah melalui
Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap). Program Pembangunan Rencana Lima
Tahun berbeda dengan RUP yang lebih umum sifatnya. Program Rencana Lima Tahun
lebih bersifat teknis dan terinci serta mencakup prioritas-prioritas proyek yang paling
rendah. Tujuan dari Rencana Lima Tahun adalah mendorong munculnya industri besar,
munculnya perusahaan-perusahaan yang melayani kepentingan umum dan jasa pada
sektor publik yang hasilnya diharapkan mampu mendorong penanaman modal dalam
sektor swasta. RPLT tidak dapat berjalan dengan baik disebabkan karena :
i. Adanya depresi ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa Barat pada akhir tahun 1957
dan awal tahun 1958 mengakibatkan ekspor dan pendapatan negara merosot.
ii. Perjuangan pembebasan Irian Barat dengan melakukan nasionalisasi perusahaan-
perusahaan Belanda di Indonesia menimbulkan gejolak ekonomi.
iii. Adanya ketegangan antara pusat dan daerah sehingga banyak daerah yang
melaksanakan kebijakan ekonominya masing-masing.
Lima upaya di atas adalah upaya-upaya pemerintah untuk mengubah perekonomian
Indonesia menuju ke arah yang lebih baik pada awal kemerdekaan. Program tersebut
diadakan dalam tujuan mengatasi krisis dan menjaga stabilitas ekonomi nasional kala itu.

C. Gagasan Beberapa Tokoh Mengenai Ekonomi di Indonesia


A. Gagasan ekonomi menurut Sumitro Djoyohadikusumo

13
Sumitro Djojohadikusumo merupakan ayah dari Menteri Pertahanan Indonesia
Prabowo Subianto. Beliau sering disebut sebagai arsitek ekonomi Indonesia modern.
Berbagai program lembaga untuk meningkatkan kerjasama Indonesia dan AS. Di
antaranya melakukan studi dan rekomendasi di bidang keamanan, teknologi, politik dan
ekonomi. Ada juga tukar menukar kunjungan antara DPR dan Senat AS. Selain itu
memberikan bantuan dana untuk peneliti Indonesia dan AS. Lalu studi tentang integrasi
ekonomi ASEAN, perdagangan regional dan arsitektur keamanan dan jalur untuk
kerjasama perdagangan yang menyambung ASEAN ke pasar global.

Pemikiran Sumitro Djojohadikusumo (1991) Tokoh ekonomi indonesia saat itu,


menegaskan bahwa sistem yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran
tetapi dalam proses perkembanganya telah disepakati suatu bentuk ekonomi baru yang
dinamakan sebagai Sistem Ekonomi Pancasila yang didalamnya mengandung unsur
penting yang disebut Demokrasi Ekonomi. Sistem Demokrasi Ekonomi dipilih karena
memiliki manfaat yang positif bagi Indonesia, diantaranya adalah :

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.


2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendakinya
serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
4. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat.
5. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya
dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
6. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Pemikiran Sumitro Djoyohadikusumo Pemikiran Sumitro yang lainnya adalah


ikhtiarnya untuk ikut meletakkan dasar yang kuat, berdasarkan pertimbangan yang
rasional. Pokok perhatian harus pada kehidupan manusianya. Salah satu jalur
pendobrak kemiskinan ialah masalah kesempatan kerja. Ia lantas memperkirakan, rasio
beban ketergantungan sejumlah penduduk Indonesia saat ini 4:1. Artinya, 1 tenaga
produktif memikul kebutuhan 4 jiwa, yang seharusnya cuma 2,5. Untuk
menguranginya, perlu meningkatkan sektor industri, dan pengembangan wilayah. Ini
menyangkut pola penggunaan dana, daya, dan efisiensi sistem perekonomian di

14
Indonesia. Tiga pemikiran mengenai industrialisasi. Yakni, yang memiliki keunggulan
komparatif, memprioritaskan industri hulu masa depan, dan membangun dalam
keterkaitan antara industri hulu dan hilir. Ketiga konsep ini bukan dogma. Kebijakan
ini dikenal dengan Rencana Soemitro. Sasaran kebijakan ini pada industri dasar, seperti
: pabrik semen, pabrik pemintalan, pabrik karung, peningkatan produksi pangan,
perbaikan sarana prasarana pertanian dan penanaman modal asing. Pemikiran Sumitro
Djojohadikusumo :

1. Ikhtiar untuk senantiasa hidup dekat dengan Tuhan YME


2. Ikhtiar untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran dalam penataan
perekonomian masyarakat.
3. Pola kebijakan ekonomi & cara penyelenggaraannya tidak menimbulkan kekuatan
yang mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.

Program Gerakan Benteng Program Benteng mengawali gelombang transformasi


ekonomi yang dipaksakan untuk menghadirkan kelas pengusaha pribumi. Program
Benteng digagas pada tahun 1950 oleh Menteri Perdagangan dan Perindustrian ketika
itu, Sumitro Djojohadikusumo. Sumitro yang kala itu merupakan wakil Partai Sosialis
Indonesia dalam kabinet Natsir (Masyumi), melihat menumpuknya beban
pemerintahan RI karena utang warisan penjajah Belanda sebesar Rp 4,3 Milyar
sungguh sangat membebani republik muda usia itu. Beban utang itu adalah ibarat harga
kemerdekaan RI yang mesti ditebus oleh Indonesia kepada pemerintah kolonial
Belanda yang tertuang dalam Konferensi Meja Bundar 1949 di Den Haag, Belanda.
Sumitro hadir membawa solusi revolusioner; memberi kredit impor seluas-luasnya
hanya kepada pengusaha pribumi sehingga diharapkan bisa memicu pertumbuhan
ekonomi nasional. Istilah ‘Benteng’ terhadap ide Sumitro ini diberikan karena pada
dasarnya program tersebut berusaha membangun kewirausahaan pribumi agar mampu
membentengi perekonomian negara yang baru merdeka seperti Indonesia. Selain itu,
juga untuk meningkatkan daya saing di luar negeri, bukan saja dengan bisnis Barat
(Belanda), tetapi juga dengan jaringan bisnis etnis Cina di seluruh dunia.

Program Gerakan Benteng Program ini bertujuan untuk mengubah struktur


ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional (pembangunan ekonomi
Indonesia). Program tersebut antara lain:

1. Menumbuhkan kelas pengusaha dikalangan bangsa Indonesia.

15
2. Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu diberi kesempatan untuk
berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional.
3. Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu dibimbing dan diberikan
bantuan kredit.
4. Para pengusaha pribumi diharapkan secara bertahap akan berkembang menjadi
maju.

Gagasan Sumitro ini dituangkan dalam program Kabinet Natsir dan Program
Gerakan Benteng dimulai pada April 1950. Hasilnya selama 3 tahun (1950-1953) lebih
kurang 700 perusahaan bangsa Indonesia menerima bantuan kredit dari program ini.
Tetapi tujuan program ini tidak dapat tercapai dengan baik meskipun beban keuangan
pemerintah semakin besar. Kegagalan program ini disebabkan karena :

1. Para pengusaha pribumi tidak dapat bersaing dengan pengusaha non pribumi dalam
kerangka sistem ekonomi liberal.
2. Para pengusaha pribumi memiliki mentalitas yang cenderung konsumtif.
3. Para pengusaha pribumi sangat tergantung pada pemerintah.
4. Para pengusaha kurang mandiri untuk mengembangkan usahanya.
5. Para pengusaha ingin cepat mendapatkan keuntungan besar dan menikmati cara
hidup mewah.
6. Para pengusaha menyalahgunakan kebijakan dengan mencari keuntungan secara
cepat dari kredit yang mereka peroleh.

Program Gerakan Benteng Program Benteng telah membuka peluang kegiatan


memburu rente (rent seeking), dan kurang berhasil mengembangkan wirausahawan
pribumi yang tangguh dan mandiri. Dampaknya adalah program ini menjadi salah satu
sumber defisit keuangan. Beban defisit anggaran Belanja pada 1952 sebanyak 3 Miliar
rupiah ditambah sisa defisit anggaran tahun sebelumnya sebesar 1,7 miliar rupiah.
Sehingga menteri keuangan Jusuf Wibisono memberikan bantuan kredit khususnya
pada pengusaha dan pedagang nasional dari golongan ekonomi lemah sehingga masih
terdapat para pengusaha pribumi sebagai produsen yang dapat menghemat devisa
dengan mengurangi volume impor.
Program Benteng dikatakan mengalami kegagalan, penyebabnya bersumber pada
pemberian hak eksklusif impor barang yang tidak didasarkan atas keterampilan atau
pengalaman, tetapi lebih didasarkan atas kedekatan atau hubungan pribadi. Kondisi ini

16
disadari oleh Sumitro dan mengatakan bahwa dari sepuluh orang penerima program
benteng hanya tiga orang pengusaha sejati, sedangkan sisanya adalah benalu.
Ide Sumitro Djojohadikusumo yang memiliki pengaruh signifikan terhadap
gaya dan perubahan struktural perekonomian Indonesia adalah
Pembangunan yang seimbang. Filosofi pembangunan Sumitro sejak demokrasi
parlementer, keseimbangan telah dicapai melalui Rencana Darurat Industri
(RUP) dan Rencana Benteng, dan terus dicapai melalui kebijakan di bidang
perdagangan dan kebijakan penelitian pada masa pemerintahan Orde Baru.
Namun demikian, pembangunan yang seimbang merupakan salah satu cara
dalam kerangka kebijakan pembangunan, bukan tujuannya, karena pada dasarnya
tujuan utama pembangunan ekonomi adalah meningkatkan taraf hidup
masyarakat. Oleh karena itu, bila terjadi penyimpangan dalam proses
pembangunan, biasanya Sumitro memberi Kritik dan saran dapat direspon dalam
bentuk kebijakan pemerintah, seperti Melalui penelitian tentang
pembangunan jangka panjang, masalah bagi hasil, dan koperasi Sebagai sarana
perjuangan ekonomi dan masalah efisiensi dan efektivitas pembangunan.

B. Gagasan ekonomi menurut Prof.Dr.Boediono


Prof.Dr.Boediono merupakan Wakil Presiden Republik Indonesia ke-11 yang
menjabar sejak 20 Oktober 2009 – 20 Oktober 2014. Beliau juga guru besar Universitas
Gadjah Mada. Prof.Dr.Boediono (2016) memberikan gagasan pada masa sebelum dan
setelah kemerdekaan. Pada awalnya VOC dan negara-negara Eropa datang ke
Nusantara untuk berdagang. Mereka begitu menyukai rempah-rempah, tetapi rasa
tamak menjadikan mereka ingin menjarah dan merampas hasil-hasil produksi. Dengan
menguasai daerah produksi, maka mereka akan mendapatkan keuntungan yang luar
biasa. Apalagi dalam pembagian manfaat perdagangan sangat dipengaruhi oleh
kekuatan tawar menawar masing-masing pihak. VOC unggul mutlak karena memiliki
kekuatan dari sisi kekuasaan ekonomi maupun politik. Hal tersebut membuat manfaat
pertumbuhan ekonomi dengan nyaman dinikmati oleh VOC, lalu para penguasa lokal
dan jajarannya, sedangkan mayoritas penduduk hidup dalam keadaan memprihatinkan.

Ekonomi dan politik adalah dua sisi dari satu mata uang yang saling berkaitan satu
sama lain. Biasanya politik yang mendikte dan mengendalikan ekonomi. Pandangan

17
serta sasaran politik akan menentukan sasaran dan corak kebijakan ekonomi yang
digunakan untuk meraih sasaran tersebut. Hal ini berulang dari masa ke masa. Ekonomi
liberal memang menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan meningkatkan
pendapatan mayoritas penduduk Hindia Belanda. Tetapi pembagian antar kelompok
sosial tidak merata. Pendapat rata-rata semua kelompok sosial meningkat, tetapi
ketimpangan meningkat pula.

Hampir semua sasaran politik ditentukan untuk dicapai tanpa adanya perhitungan
yang matang mengenai biaya ekonominya. Karena sasaran politik itu memiliki bobot
emosional yang besar di benak orang sehingga cenderung menumpulkan semangat
untuk melakukan cost-benefit objektif. Tapi kenyataannya memang tidak mudah
menghitung biaya ekonomi yang tepat terkait suatu sasaran politik. Keadaan ekonomi
bisa menuntut perubahan politik. Masalah memperkirakan biaya ekonomi dari sebuah
tujuan politik perlu direnungkan dengan jernih karena akan terus berulang terjadi pada
perjalanan bangsa ini. Barangkali perlu untuk belajar dari sejarah, agar masalah ini
tidak berulang dan bangsa ini semakin bijak, cerdas dalam mengambil keputusan.

Pemerintahan yang baik sebagai landasan kemajuan suatu sistem kenegaraan. Suatu
negara bisa hancur akibat mengabaikan tata pemerintahan yang baik atau membiarkan
pemerintahan yang ada mengalami keterpurukan. Hal itu dikarenakan berubah dan
membiarkan pengaruh buruk terus merajalela. VOC bangkrut disebabkan para
pemegang sahamnya berpikir jangka pendek, inginkan keuntungan besar sesaat, serta
menutup mata pada praktik-praktik korupsi yang terjadi. Kemudian VOC diambil alih
oleh pemerintahan Belanda yang pandai melihat jangka panjang.

Pada tahun 1996, Indonesia mengalami kondisi ekonomi, sosial dan politik yang
berat. Setelah terjadinya G-30-S, kehidupan sosial dan politik tanah air diliputi suasana
konflik, guncangan trauma mendalam, ketidakpastian politik, serta roda pemerintahan
yang berhenti. Bahkan perekonomian kala itu berada pada puncak hiperinflasi dan
stagnasi. Pemerintah bekerja cepat dengan menetapkan prioritas memerangi inflasi dan
berusaha menggerakkan kembali roda perekonomian. Dalam pelaksanaannya, terdapat
berbagai tantangan seperti penghematan anggaran, aparat birokrasi yang berhenti,
konflik antara sasaran menghentikan inflasi dan menggerakkan roda ekonomi. Namun
karena adanya komitmen politik dan dedikasi, kurun waktu 2 tahun program stabilisasi
mencapai sasarannya.

18
Setelah stabilitas ekonomi membaik dan roda ekonomi berputar kembali, fokus
pemerintah bergeser pada masalah-masalah ekonomi dan pembangunan jangka
panjang. Pada tahun 1970-an pembangunan bukan hanya melalui kebijakan tapi juga
dana anggaran yang terus meningkat akibat minyak berlimpah. Sinergi politik dan
ekonomi menjadikan program pembangunan jangka panjang dapat terlaksana.
Pertumbuhan ekonomi tinggi dapat dicapai dengan industri dan pertanian pangan
sebagai poros penggerak. Tetapi bidang lain seperti kesejahteraan rakyat juga
menunjukkan kemajuan yang mengesankan.

Memasuki tahun 1980-an harga minyak berbalik arah. Strategi pembangunan


semasa kejayaan minyak tak dapat dipungkiri lagi dan harus berubah. Pemerintah
mencari poros penggerak alternatif ekonomi selain dana minyak dan anggaran negara
agar ekonomi senantiasa bertumbuh. Ketergantungan APBN dan transaksi berjalan
pada minyak bumi mulai berkurang, sumber pertumbuhan ekonomi bergeser pada
ekspor non-migas, dan sumber pembiayaan investasi bergerser pada sumber-sumber di
luar anggaran pemerintah (perbankan, pasar modal, serta PMA dan PMDN).

Krisis Keuangan Asia membawa musibah besar bagi Indonesia yang selama tiga
dasawarsa sebelumnya mengalami pertumbuhan ekonomi dan perbaikan kesejahteraan
yang mengesankan. Dampak krisis tidak hanya sebatas pada sektor keuangan, tapi
merambat hingga ke sektor riil menyebabkan PHK dan kebangkrutan massal. Tidak
hanya itu, diikuti juga dengan bencana alam, kekeringan, mengakibatkan harga beras
melipat hampir 3 kali selama 1998. Hal itu memicu gejolak sosial dan politik.

Ekonomi Indonesia digambarkan dengan begitu jelas dan baik sekali. Sejarah
ekonomi bangsa yang krusial ini, setidaknya dapat diketahui bagaimana Indonesia
mulai berjalan hingga kini. Dan ekonomi politik seperti dua hal yang saling
berhubungan. Belajar dari sejarah memungkinkan agar kesalahan sama tidak berulang.
Pemerintah seharusnya bukan hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, lalu
mengabaikan kesejahteraan rakyat. Tetapi keduanya harus berjalan beriringan.
Pemerintah orde baru menganggap jargon orde lama "politik sebagai
komandan" Abaikan masalah dasar, yaitu kesejahteraan ekonomi dan Pemerintah
orde baru memulihkan ekonomi dengan mentransfer ekonomi Orang-orang
peduli dari politik ke ekonomi. Menghadapi krisis ekonomi Warisan, yakni

19
hiperinflasi dan stagnasi, pemerintah Orde Baru sudah menyusun prosedur
Stabilitas ekonomi disebut paket Oktober 1966 yang berfokus pada empat bidang
Apakah menghapus aturan yang membatasi kegiatan ekonomi normal,
Menyesuaikan kembali anggaran nasional dan mengaktifkan kembali
kebijakan tersebut Mata uang sebagai alat untuk mengontrol jumlah uang
beredar dan mengendurkan ketersediaan devisa Kegiatan ekonomi yang
mencekik (Boediono, 127).
Langkah-langkah pemulihan ekonomi membutuhkan stabilitas politik.
Alasan ini memberikan alasan untuk menghapus apa pun yang dianggap wajar.
Sebagai penghambat. Menjamin proses pembangunan dan stabilitas politik.
Jadilah yang pertama. Alhasil, digunakan pemerintahan Orde Baru. Berbagai
metode untuk menekan kebebasan berbicara dan berkumpul. Kritik oleh lawan
politik dan intelektual karena dianggap sebagai ancaman serius bagi stabilitas
politik

C. Gagasan ekonomi menurut Faisal Basri


Faisal Basri merupakan ekonom dan politikus asal Indonesia. Beliau salah seorang
keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI, Adam Malik. Pada tahun 2000, Faisal
Basri diangkat menjadi anggota Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU). Beliau
mendirikan organisasi politik Pergerakan Indonesia (PI) dan menjadi Ketua Umum
Dewan Pimpinan Nasional sejak Kongres I tahun 2004 sampai 2010. Kini ia dipercaya
sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Nasional.
Faisal Basri selalu menjadi pengamat ekonomi di Indonesia. Pada tahun 2018,
Indonesia mengalami defisit kembar, yakni defisit transaksi berjalan dan defisit
perdagangan. Bahkan defisit perdagangan 2018 mencapai yang terburuk dalam sejarah.
Hal tersebut terjadi karena transformasi ekonomi yang tidak lazim. Kalau kita liat
pertumbuhan ekonomi kita rata rata 5%. Ini tidak buruk dibandingkan dengan
pertumbuhan ekonomi dunia yang hanya 3%. Namun kalau dilihat dari strukturnya, kan
ada 17 sektor dalam pertumbuhan ekonomi, yakni 14 sektor jasa, dan 3 sektor penghasil
barang, yakni pertanian, pertambangan dan manufaktur. Jika dilihat dari transaksi
dagang, ketiga sektor itu akan melakukan ekspor. Sementara jasa kita defisit terus.
Pertumbuhan sektor jasa, yang tidak memberikan kontribusi positif kepada ekspor
bahkan defisit itu, pertumbuhannya hampir dua kali lipat dari barang. Jadi barang

20
tumbuh 3%, sementara jasa yang 14 sektor itu tumbuh 6%-an. Artinya, sektor yang
tumbuh cepat adalah sektor yang tidak menghasilkan ekspor pada umumnya. Berikut
ini adalah faktor yang mempengaruhi Indonesia mengalami defisit perdagangan:
1. Struktur pertumbuhan Indonesia tidak mengarah ke ekspor.
2. Jika dilihat dari sektor penghasil barang, dulu Indonesia surplus. Namun, mulai
dari tahun 2008, produk pertanian lebih banyak impor daripada ekspor, hal itu
menunjukan bahwa sudah defisit. Lalu tambang migas dan nonmigas digabung, ya,
defisit. Manufaktur sejak 2009 Indonesia defisit. Yang surplus tinggal
pertambangan nonmigas. Indonesia ekspor batubara, timah, nikel, bauksit, dan
lain-lain yang harganya fluktuatif.
3. Masalah investasi atau lebih tepatnya pembentukan modal tetap bruto. Investasi
terbagi menjadi dua jenis, ada investasi dalam bentuk fisik, ada juga yang di pasar
modal. Pada tahun 2017, pembentukan modal tetap bruto terdiri dari konstruksi
bangunan, mesin dan peralatan, kendaraan, peralatan lainnya. Dari total investasi
fisik itu, sebesar 75,12% dalam bentuk bangunan. Sedangkan mesin dan peralatan
sebesar 9,3%. Mesin inilah yang menghasilkan barang untuk ekspor Indonesia.

Tiga faktor ini dapat disimpulkan bahwa pola pertumbuhan ekonomi Indonesia
tidak mengarahkan pada peningkatan kapasitas mengekspor, malah meningkatkan
kapasitas Indonesia mengimpor. Bayangkan, Indonesia sudah merdeka 74 tahun,
Indonesia defisit 7 kali, dan terparah tahun lalu. Data Januari-November 2018,
Indonesia defisit perdagangan US$ 7,5 miliar naik dibanding periode sebelumnya yang
hanya US$ 4 miliar. Ini karena struktur pertumbuhan Indonesia lebih ke arah impor.

Tahun 2019, Faisal menanggapi Revisi UU (RUU) KPK yang telah disahkan DPR
dianggap dapat melemahkan lembaga antirasuah tersebut. Jika KPK dilemahkan, maka
dapat berpengaruh terhadap perekonomian RI. Faisal Basri mengungkapkan, dampak
negatifnya terhadap perekonomian Indonesia jika KPK menjadi lemah, salah satunya
dalam hal anggaran negara (APBN). Bahkan, dampaknya bisa merembet ke BUMN, di
mana perusahaan milik negara akan dijarah, dikerdilkan, dan diisi oleh pejabat tinggi
yang tidak kompeten karena BUMN adalah sarang uang yang berlimpah. Kebijakan
negara yang dibuat mungkin tidak akan lagi memprioritaskan kepentingan publik.

Korupsi membuat alokasi sumber daya jauh dari kepentingan publik, kepentingan
bersama, dan kepentingan rakyat. Kekayaan sumber daya ekonomi termasuk sumber

21
daya alam tidak akan mampu mensejahterakan rakyat bahkan sebaliknya malah
memarginalkan rakyat. Dampak lemahnya KPK membuat pembangunan tidak
berkelanjutan atau rapuh. Itu karena praktik korupsi tidak akan membuat pembangunan
menjadi sehat, berkualitas dan berkelanjutan. Karena itu, menurutnya, RPJMN yang
telah diukur sedemikian rupa tidak menjadi perhatian bagi koruptor. Yang mereka
inginkan adalah merebut semua sumber daya secepat mungkin dan sebanyak mungkin
untuk memperkuat cengkeraman politik mereka.

Faisal Basri juga menilai, saat ini penerimaan pajak jalan bukan karena potensi
pajak Indonesia yang rendah, tetapi karena penggelapan pajak masih merajalela,
koruptor mengamankan uang mereka di luar negeri. Tidak berhenti sampai di situ,
dampak rapuh KPK akan membuat investasi cukup banyak tetapi hasilnya tidak akan
signifikan untuk pertumbuhan ekonomi yang saat ini hanya sekitar 5 persen. Sementara
itu, pemerintah, bisnis, dan sektor keuangan khususnya untuk menggerakkan
perekonomian tidak begitu baik. Terpaksa untuk memacu pertumbuhan, tidak ada
pilihan lain selain berutang atau mengandalkan dana asing.
Mengajak Indonesia cepat menghadapi ekonomi pasar global yang sengit.
Dia mengingatkan negara Indonesia akan perlunya desain ulangi skenario
pertumbuhan ekonomi. Dia ingin perintah siapa saja yang terlibat dalam
kegiatan ekonomi jangan kehilangan jiwa sosial, jika tidak mati rasa atasi
ketimpangan sosial yang parah. Pikiran Faisal bersinggungan dengan pemikiran
di sini Nurcholish Madjid yang menekankan pentingnya hal itu. Semangat
keadilan dalam reformasi sistem politik dan ekonomi sebagai tradisi tahunan,
NMMl juga mengundang beberapa kelompok bicaralah dengan ide-ide baru
Faisal karena pemikiran dan sudut pandang Faisal berasal dari satu sudut dari
sudut pandang ekonom, kami memutuskan ajaklah banyak orang untuk
menanggapi dengan serius. Pemikir lain yang juga bergulat dalam
kehidupan sehari-hari terkait masalah ekonomi. Kami berharap dialog yang
digagas Faisal seputar persoalan kebangsaan dan cita-cita keadilan mendapat
respon yang lebih komprehensif dan melibatkan persoalan sehari-hari.

22
Studi tentang demokrasi dan ekonomi semakin kaya dipacu oleh kolaborasi di
antara peneliti dengan latar belakang keilmuan yang beragam. Batas antara ekonomi dan
politik semakin kabur. Metodologi dan instrumen pengujian yang kian disempurnakan
membuat pendekatan ekonomi politik bisa menjembatani disiplin ilmu politik dan
ekonomi. Sudah saatnya perguruan tinggi di Indonesia menghilangkan sekat-sekat
fakultas dan program studi untuk menyuburkan kajian ilmiah transdisiplin serta
mendorong para dosen dan mahasiswa melakukan kolaborasi baik dalam perkuliahan
maupun riset.

Demokrasi bukanlah sistem yang sempurna dan sekali jadi, bahkan bisa meredup.
Namun, sistem-sistem lain lebih banyak kelemahan dan risikonya. Demokrasi harus
dirawat dan terus diperbarui agar mendekati tujuan hakikinya, yaitu menjaga kebebasan
sebagai karunia paling berharga dari Sang Pencipta. Pembangunan yang semakin
membatasi kebebasan berpotensi menimbulkan ancaman sosial dan keberlanjutan
pembangunan jangka panjang.
Jangan sampai terulang kembali pengalaman pahit berkali-kali terperosok ke jurang
krisis dalam karena kekuatan eksekutif yang eksesif dan parlemen tak menjalankan
fungsi hakikinya. Kian banyak pertanda Indonesia bergeser ke arah despotic leviathan.

23
Lebih parah lagi jika kekuatan negara bersekutu dengan kekuatan bisnis. 1 Penguasaan
media oleh mereka membuat oligarki semakin mencengkeram.
Lapisan kelas menengah harus dipertebal dan mobilitas sosial tidak boleh dibiarkan
seperti kondisi sekarang. Akses terhadap pendidikan dan kesehatan yang layak tak bisa
ditawar-tawar lagi. Itulah modal utama untuk mewujudkan pembangunan inklusif. Jika
mobilitas sosial mandek, penguasaan aset makin terkonsentrasi, sehingga pada akhirnya
mengancar demokrasi.

Pekerjaan rumah terbesar boleh jadi adalah bagaimana melakukan transformasi


dari extractive political and economic institutions menuju inclusive political and
economic institutions (Acemoglu & Robinson, 2013). Dominasi praktik tak sehat berupa
value extraction yang lebih mengandalkan otot dan keringat (perspiration) yang
dinikmati 2segelintir orang atau kelompok sudah saatnya dilucuti; seraya menyuburkan
praktik value creation (otak) yang merajut segala potensi bangsa untuk menghasilkan
karya atau produk bernilai tambah tinggi dan berdaya saing.

1
Istilah yang digunakan Acemoglu dan Robinson (2019) untuk negara yang menjauh dari koridor sempit
yang disebut shackled leviathan karena power of the state sangat dominan atau eksesif.
2
Value extraction dan value creation meminjam istilah Mariana Mazzucato dalam buku terbarunya (2021)
Mission Economy: A Moonshot Guide to Changing Capitalism.

24
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Indonesia sendiri telah mengalami berbagai macam sistem perekonomian mulai dari
era sebelum kemerdekaan hingga pasca reformasi. Dan implikasinya sangat besar
terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia, secara garis besar, secara teoritis
Indonesia telah mengalami fenomena critical juncture sebanyak tiga kali. Dan semakin
lama semakin kearah ekonomi yang inklusif seperti yang diberitahukan oleh Daron
Ace Moglu. Dan beberapa diantaranya menyebabkan efek yang signifikan bagi
perekonomian Indonesia.
2. Pemikiran ekonomi berusaha untuk menangani masalah-masalah ekonomi yang
muncul setelah kemerdekaan Republik Indonesia. Upaya yang sudah dilakukan oleh
pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan menangani krisis ekonomi di
Indonesia antara lain dengan pertama, Gerakan Benteng dipelopori oleh Soemitro
Djojohadikusumo. Kedua, Gerakan Ekonomi Ali Baba diperkenalkan oleh Mr. Iskaq
Cokrohadisuryo. Ketiga, Gerakan Asaat diprakarsai oleh Mr. Asaat. Keempat, Gunting
Syafrudin dipelopori oleh Syafruddin Prawiranegara. Kelima, Rencana Program Lima
Tahun (Repelita) dibentuk pada masa pemerintahan kabinet Ali Sastroamijoyo II.
3. Menurut Sumitro Djoyohadikusumo, beliau memberikan gagasan bahwa sumber daya
manusia yang produktif akan sangat membantu dalam pembangunan Perekonomian
Indonesia. Sebagai pakar ekonomi, beliau ingin sekali mendobrak dan memberantas
kemiskinan di Indonesia, dengan cara mengembangkan sumber daya manusia yang
produktif , sehingga dapat bersama memikul beban bangsa ini kehidupan yang lebih
baik.
4. Menurut Prof.Dr.Boediono, beliau memberikan gagasan pada masa sebelum dan
setelah kemerdekaan. Pada awalnya VOC dan negara-negara Eropa datang ke
Nusantara untuk berdagang. Mereka begitu menyukai rempah-rempah, tetapi rasa
tamak menjadikan mereka ingin menjarah dan merampas hasil-hasil produksi. Hal
tersebut membuat kehidupan masyarakat Indonesia pada masa itu sangat
memprihatinkan. Ekonomi Indonesia digambarkan dengan begitu jelas dan baik sekali.

25
Sejarah ekonomi bangsa yang krusial ini, setidaknya dapat diketahui bagaimana
Indonesia mulai berjalan hingga kini.
5. Menurut Faisal Basri, beliau memberikan gagasan bahwa perekonomian Indonesia
belum berjalan dengan baik sampai saat ini. Karena pada tahun 2018, Indonesia
mengalami defisit kembar, yakni defisit transaksi berjalan dan defisit perdagangan.
Selanjutnya, pada tahun 2019, apabila KPK dilemahkan maka dapat berpengaruh
terhadap perekonomian RI salah satunya dalam hal anggaran negara (APBN).
Demokrasi bukanlah sistem yang sempurna dan sekali jadi, bahkan bisa meredup.
Namun, sistem-sistem lain lebih banyak kelemahan dan risikonya. Demokrasi harus
dirawat dan terus diperbarui agar mendekati tujuan hakikinya, yaitu menjaga
kebebasan sebagai karunia paling berharga dari Sang Pencipta. Pembangunan yang
semakin membatasi kebebasan berpotensi menimbulkan ancaman sosial dan
keberlanjutan pembangunan jangka panjang.

26
DAFTAR PUSTAKA

Ajim, N. Pemikiran Ekonomi Nasional. Mikirbae.Com.

Djojohadikusumo, S. (1991). Perkembangan Pemikiran Ekonomi. In Buku 1 Dasar Teori


dalam Ekonomi Umum.

Ekelund Jr, Robert B., and Robert F. Hébert. A history of economic theory and method.
Waveland Press, 2013.

Kano, Hiroyoshi. Indonesian Exports, Peasant Agriculture and the World Economy, 1850-
2000: Economic Structures in a Southeast Asian State. NUS Press, 2008.

Keynes, John Maynard. General theory of employment, interest and money. Atlantic Publishers
& Dist, 2006.

Prabowo, G. (2020). Sejarah Pemikiran Ekonomi Nasional Indonesia. Kompas.Com.


https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/31/133027169/sejarah-pemikiran-
ekonomi-nasional-indonesia?page=all

Prof.Dr.Boediono. (2016). Ekonomi Indonesia: Dalam Lintasan Sejarah. Mizan.

Rahayu, Y. A. (2019). Dampak Pelemahan KPK Terhadap Sektor Ekonomi versi Faisal Basri.
Merdeka.Com. https://m.merdeka.com/uang/dampak-pelemahan-kpk-terhadap- sektor-
ekonomi-versi-faisal-basri.html

Robinson, A. D., and R. Acemoglu. “Why nations fail.” The Origins of Power, Prosperity and
Poverty, Nueva Y ork (2012).

Sachs, Jeffrey D. The age of sustainable development. Columbia University Press, 2015.

Sachs, Jeffrey. The end of poverty: economic possibilities for our time. Penguin, 2006. The

New Yorker. http://www.newyorker.com.

The World Bank. http://www.data.worldbank.org.

Peraturan Pengganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sektor

27
Keuangan
Cahyono Bayu Aji, D. M. (n.d.). Pemikiran Ekonomi Islam Indonesia. Al-Muamalat Jurnal
Hukum Ekonomi Syariah.
R.Z. Leirissa, G. O. (1996). Sejarah Perekonomian Indonesia. Jakarta.
Wahyu Budi Arianto. (2015). Pemikiran Sumitro Djojohadikusumo tentang ekonomi
pembangunan,. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Fakultas
Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
M.C Ricklefs. (2007). Sejarah Indonesia Modern 1200 - 2004. Jakarta: PT Serambi Ilmu
Semesta.
Pengangguran di Indonesia. (2016, February). Diambil kembali dari Indonesia Investments:
https://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/angkaekonomi-
makro/pengangguran/item255

S., A. (2014). Ekonomi untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: Erlangg

28
Lampiran Soal

SOAL TES SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI

1. Masalah struktural pertanian Indonesia jika dilihat dari sisi tekanan penduduk
adalah...
a. Harga produksi pertanian yang rendah
b. Tidak adanya kredit alokasi pertanian
c. Persediaan tanah yang semakin kecil
d. Adanya sistem ijon

2. Keadaan ekonomi dan keuangan Indonesia pada masa awal kemerdekaan sangat
buruk, hal ini dikarenakan beredarnya lebih dari satu mata uang pada saat itu, yakni
mata uang...
a. Uang De Javasche Bank, uang Hindia Belanda dan uang Jepang
b. Uang De Javasche Bank, uang Hindia Belanda dan uang dollar
c. Uang De Javasche Bank, uang NiCA, uang Jepang
d. Uang De Javasche Bank, uang NICA, uang ORI

3. Salah satu sebab utama terjadinya krisis moneter di Indonesia pada masa orde baru
ialah...
a. Pembangunan terlalu menitikberatkan pada sektor industri
b. Bangsa Indonesia masih sangat bergantung terhadap modal asing
c. Pembangunan sektor pertanian kurang mendapat perhatian
d. Jumlah lembaga perbankan di Indonesia terlalu banyak

4. Pada tahun 1945 Belanda pernah melakukan blokade terhadap Indonesia yang
mengakibatkan barang-barang dagangan Indonesia tidak dapat diekspor. Adapun
alasan Belanda melakukan blokade ialah...
a. Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan dan perbuatan yang dilakukan
oleh bukan bangsa Indonesia
b. Mencegah keluarnya senjata dan peralatan militer milik Indonesia ke Belanda
c. Mencegah keluarnya hasil perkebunan milik Indonesia dan milik asing lainnya
d. Melindungi barang impor milik Belanda

5. Indonesia mengalami krisis pada akhir tahun 1990-an yang berawal krisis di sektor
perbankan kemudian berimbas pada stabilisasi nasional dan sistem keuangan
nasional sehingga hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan
di Indonesia, yang dilakukan pemerintah dalam menyelamatkan perekonomian pada
saat itu melalui...
a. Program rekapitalisasi perbankan, program penjamin simpanan dan
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)

29
b. Penataan ulang kelembagaan keuangan yang ada melalui reorganisasi
kementerian keuangan
c. Membangun kembali sistem keuangan yang lebih tangguh dan lebih siap guna
menghadapi krisis
d. Mengamandemen undang-undang mengenai Bank Indonesia dan pendirian LPS

6. Pemerintah selain melakukan upaya perbaikan jangka panjang namun juga


melakukan upaya perbaikan jangka pendek untuk menguatkan perekonomian
negara. Salah satunya melalui kebijakan memotong nilai uang kertas yang disebut
dengan kebijakan...
a. Gerakan Ekonomi Ali Baba
b. Kebijakan Sanering
c. Kebijakan Repelita
d. Gerakan Banteng

7. Pemikiran Sumitro Djojohadikusumo menegaskan bahwa sistem yang dicita-citakan


untuk Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila yang di dalamnya mengandung
unsur penting yang disebut Demokrasi Ekonomi, sistem ini memiliki manfaat positif
bagi Indonesia yaitu...
a. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya boleh bertentangan dengan
kepentingan rakyat
b. Cabang-cabang produksi yang penting dikelola oleh rakyat atas asas
kekeluargaan
c. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh bersama dengan asas
kekeluargaan
d. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan

8. Salah satu tujuan dari program Gerakan Benteng ialah…


a. Agar para pengusaha pribumi bekerjasama memajukan ekonomi sosial
b. Mendorong munculnya perusahaan-perusahaan yang melayani kepentingan
umum
c. Merombak ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional
d. Mendorong munculnya industri-industri besar

9. Program Benteng dikatakan mengalami kegagalan, penyebabnya utamanya ialah...


a. Pemberian hak ekslusif impor barang tidak didasarkan atas keterampilan
atau pengalaman tetapi lebih didasarkan atas hubungan pribadi
b. Para pengusaha mencari keuntungan secara cepat dengan meningkatkan
produktivitas
c. Para pengusaha pribumi memiliki mentalitas yang cenderung produktif
d. Para pengusaha bergantung kepada pemerintah pusat

30
10. Berikut gagasan ekonomi yang disampaikan oleh Prof Dr.Boediono adalah...
a. Kehidupan masyarakat Indonesia pada saat itu sangat memprihatinkan
akibat ketamakan negara Eropa yang menjarah dan merampah rempah-
rempah milik pengusaha lokal
b. Sumber daya manusia Indonesia belum produktif sehingga perlu dikembangkan
guna menghasilkan sumber daya manusia yang produktif
c. Perekonomian Indonesia belum berjalan baik karena mengalami defisit transaksi
dan defisit perdagangan
d. Membangun perekonomian Indonesia dengan mengembangkan sektor industri

11. Menurut gagasan ekonomi Boediono, ekonomi dan politik adalah dua sisi dari satu
mata uang yang saling berkaitan satu sama lain, karena...
a. Kekuasaan yang dimiliki pemegang kekuasaan memberikan wewenang/power
kepada dia dalam memengaruhi perilaku individu-individu yang ada di
masyarakat.
b. Pandangan serta sasaran politik akan menentukan sasaran dan corak
kebijakan ekonomi yang digunakan untuk meraih sasaran tersebut
c. Kinerja ekonomi menentukan seberapa besar keberhasilan partai politik itu untuk
berkuasa kembali
d. Isu-isu ekonomi dapat diangkat untuk mengkritisi pencapaian pemerintah yang
sedang berkuasa.

12. Berikut gagasan ekonomi yang disampaikan oleh Faisal Basri adalah...
a. Kehidupan masyarakat Indonesia pada saat itu sangat memprihatinkan akibat
ketamakan negara Eropa yang menjarah dan merampah rempah-rempah milik
pengusaha lokal
b. Sumber daya manusia Indonesia belum produktif sehingga perlu dikembangkan
guna menghasilkan sumber daya manusia yang produktif
c. Membangun perekonomian Indonesia dengan mengembangkan sektor industri
d. Perekonomian Indonesia belum berjalan baik karena mengalami defisit
kembar

13. Faisal Basri selalu menjadi pengamat ekonomi di Indonesia. Pada tahun 2018,
Indonesia sempat mengalami defisit perdagangan. Faktor utama yang
mempengaruhi Indonesia mengalami defisit perdagangan ialah...
a. Peningkatan kapasitas impor yang dilakukan Indonesia lebih kecil jika
dibandingkan dengan ekspor
b. Struktur pertumbuhan Indonesia tidak mengarah ke ekspor
c. Lebih banyak mengimpor produk pertanian daripada migas
d. Adanya blokade ekonomi dari negara tetangga

14. Agar dapat menciptakan pembangunan inklusif modal utamanya adalah …

31
a. Akses terhadap pendidikan dan kesehatan yang layak
b. Pinjaman modal asing yang tak terbatas
c. Penurunan suku bunga utang luar negeri
d. Melakukan kebijakan fiscal yang ekspansif

15. Untuk melawan dominasi praktik tak sehat berupa value extraction yang lebih
mengandalkan otot dan keringat (perspiration) yang dinikmati segelintir orang atau
kelompok harus diselesaikan dengan solusi…
a. Mendatangkan tenaga kerja asing untuk bekerja disektor produktif
b. menyuburkan praktik value creation (otak) yang merajut segala potensi
bangsa untuk menghasilkan karya
c. mengubah inclusive political menjadi extractive political
d. mengembalikan pada Garis Besar Haluan Negara (GBHN)

32
Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Kolaboratif Mahasiswa
Memberikan bantuan kepada anggota dengan
menggambarkan bagaimana cara
menyelesaikan tugas (tanpa memberikan
Relationships jawabannya)
Positive Memberikan umpan balik yang spesifik mengenai
Interdependenc pekerjaan anggota lain
e Mengintegrasikan beberapa gagasan berbeda ke
dalam suatu posisi tunggal
Contribution of
Memperluas jawaban atau konklusi Menyelidiki
group members
dengan mengajukan pertanyaan yang menuntun
kepada pemahaman atau analisis lebih dalam
Menawarkan prosedur penyelesaian masalah
secara efektif
Individual Menetapkan atau mengarahkan perhatian pada
Participation batasan waktu yang diberikan pengajar
Menyatakan kembali tujuan dari tugas yang
diberikan
Individual
Membantu anggota kelompok lainnya dengan
Accountability
menambahkan informasi atau keterangan tentang
Performance implikasi lebih lanjut
dependent on
Memunculkan jawaban lebih lanjut dengan
all group
members mengolah jawaban pertama dan mencari
beberapa jawaban lain yang masuk akal untuk
dipilih
Memotivasi kelompok dengan memberikan ide
baru
Functioning
Memotivasi kelompok dengan menunjukkan rasa
antusias tinggi dalam bekerja
group Menguji realitas dengan mengevaluasi hasil kerja
Processing kelompok dengan instruksi, waktu yang tersedia,
Clear Goals, serta isu yang dihadapi kelompok
Processing
Mengkritisi ide tanpa harus mengkritik orangnya
event
Memasukkan semua fakta penting dalam
rangkuman
Social Skills Memberikan pujian atas ide yang diberikan
anggota kelompok
Communication
Berusaha mengetahui gagasan anggota lain
Menawarkan diri untuk memberikan penjelasan
Clarification, Memeriksa keakuratan hasil rangkumgan anggota
paraphrasing, Menambahkan informasi penting yang belum
praising dimasukkan ke dalam rangkuman
Menggunakan manajemen referensi dalam

33
mengarsip literature 
Memberikan ide terbaik saat berdiskusi
Encouragemen Memberikan kesempatan anggota yang lain
t menyampaikan ide
Mendengarkan pendapat anggota lain
Promotive Selama saya berada di dalam kelompok,
Interaction komunikasi saya terfokus hanya pada anggota
Facilitated Selama berdiskusi komunikasi terfokus pada topik
Communication pembahasan
Mengontrol suara agar tidak menimbulkan
kebisingan

34
ANGKET PENELITIAN
KOLABORATIF SKILLS MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FE UNY

Nama :……………………..
NIM :……. ………………
Angkatan/Kelas :........ …………………

Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FE UNY yang kami banggakan, penyebaran angket ini
bertujuan untuk memperoleh data tentang “Collaborative Skills” yang Anda rasakan, bukan
kondisi yang Anda harapkan. Sebagai peneliti, kami akan menjaga kerahasiaan tentang identitas
diri Anda. Atas perhatian dan kesediaan Anda dalam pengisian angket ini, kami sampaikan
terima kasih.
Berikanlah jawaban atas pernyataan di bawah ini dengan memberikan tanda checklist (v) pada
alternatif pilihan jawaban yang telah tersedia, dimana:
SL : Selalu
SR : Sering
JR : Jarang
TP : Tidak Pernah

Yogyakarta, April 2020


Hormat kami,

Tim Peneliti

35
ANGKET KETERAMPILAN KOLABORATIF
No Pernyataan TP JR SR SL
1 Saya memberikan bantuan kepada anggota dengan
menggambarkan bagaimana cara menyelesaikan
tugas (tanpa memberikan jawabannya)
2 Saya memberikan umpan balik yang spesifik
mengenai pekerjaan anggota lain
3 Saya mengintegrasikan beberapa gagasan berbeda
ke dalam suatu posisi tunggal
4 Saya memperluas jawaban atau konklusi
Menyelidiki dengan mengajukan pertanyaan yang
menuntun kepada pemahaman atau analisis lebih
dalam
5 Saya menawarkan prosedur penyelesaian masalah
secara efektif
6 Saya menetapkan atau mengarahkan perhatian
pada batasan waktu yang diberikan pengajar
7 Saya menyatakan kembali tujuan dari tugas yang
diberikan
8 Saya membantu anggota kelompok lainnya dengan
menambahkan informasi atau keterangan tentang
implikasi lebih lanjut
9 Saya memunculkan jawaban lebih lanjut dengan
mengolah jawaban pertama dan mencari
beberapa jawaban lain yang masuk akal untuk
dipilih
10 Saya memotivasi kelompok dengan memberikan
ide baru
11 Saya memotivasi kelompok dengan menunjukkan
rasa antusias tinggi dalam bekerja
12 Saya menguji realitas dengan mengevaluasi hasil
kerja kelompok dengan instruksi, waktu yang
tersedia, serta isu yang dihadapi kelompok
13 Saya mengkritisi ide tanpa harus mengkritik
orangnya
14 Saya memasukkan semua fakta penting dalam
rangkuman
15 Saya memberikan pujian atas ide yang diberikan
anggota kelompok
16 Saya berusaha mengetahui gagasan anggota lain
17 Saya menawarkan diri untuk memberikan
penjelasan
18 Saya memeriksa keakuratan hasil rangkumgan

36
anggota
19 Saya menambahkan informasi penting yang belum
dimasukkan ke dalam rangkuman
20 Saya menggunakan manajemen referensi dalam
mengarsip literature 
21 Saya memberikan ide terbaik saat berdiskusi
22 Saya memberikan kesempatan anggota yang lain
menyampaikan ide
23 Saya mendengarkan pendapat anggota lain
24 Selama saya berada di dalam kelompok,
komunikasi saya terfokus hanya pada anggota
25 Selama berdiskusi komunikasi saya terfokus pada
topik pembahasan
26 Saya mengontrol suara agar tidak menimbulkan
kebisingan

37

Anda mungkin juga menyukai