Anda di halaman 1dari 4

Praktik Coaching Model TIRTA

Surya Adi Naditri _ CGP Angkatan 2 Kab. Malang Provinsi Jawa Timur

KASUS
Seorang teman sejawat sedang bercerita jika muridnya sering tidak mengerjakan tugas pada
saat pelajarannya. Guru tersebut mengungkapkan, selama masa belajar di rumah di tengah
pandemi Covid-19, masih menemukan siswa yang malas mengerjakan tugas. Dia menyebut,
meski proses belajar mengajar (PBM) daring selama belajar di rumah terbilang lancar,
beberapa kendala masih dihadapinya sampai kini. "Kendalanya jika ada anak yang tak join
(bergabung/mengikuti PBM daring). Juga ketika pengumpulan tugas, siswanya tidak
memberikan," ungkapnya. Secara umum, mereka yang tak join dalam PBM daring
mengemukakan beragam alasan, mulai keterbatasan kuota, faktor internet eror, hingga tidak
mempunyai handphone. Ada pula siswa yang jujur dengan mengatakan kesulitan mengatur
waktu selama masa belajar di rumah.

NARASI: Di sela istirahat siang di ruang guru saya menemui teman sejawat untuk diajak
ngobrol santai. Saat itu bu Qurnia lagi lagi membaca buku. Saya datang menghampirinya.

DIALOG
Coach (Pak Adi)                 : Selamat siang bu, permisi!
Coachee (Bu Qurnia) : Siang juga Pak!
Coach (Pak Adi)              : Hari ini bolehkah kita ngobrol sebentar bu,
Coachee (Bu Qurnia)         : Boleh Pak Silahkan
Coach (Pak Adi)                : Terima kasih bu telah meluangkan waktu untuk berdiskusi
dengan saya
Coachee (Bu Qurnia)       : Justru saya yang berterima kasih kepada Pak Adi karena
sudah mengajak berdiskusi dengan saya. Kebetulan saya
sedang ada masalah pembelajaran daring pak

TUJUAN UTAMA
Coach (Pak Adi)             : Ouw begitu, kira-kira setelah diskusi ini apa sih yang
diharapkan bu qurnia
Coachee (Bu Qurnia) : Ya… yang saya harapkan bisa meningkatkan semangat
siswa
dan semua siswa bisa mengikuti pelajaran meskipun
pembelajarannya secara daring
Coach (Pak Adi)                 : Ouw begitu, memangnya permasalahannya apa yang terjadi
dikelas ibu?
Coachee (Bu Qurnia)         : Jadi permasalahannya seperti ini pak adi, akhir-akhir ini
dikelas saya, saya kan memegang kelas 7 dan 8, ehmm
semakin banyak murid yang tidak mengerjakan tugas dan
semakin banyak murid yang tidak mengirimkan tugas
Coach (Pak Adi)                 : Jadi tidak mengikuti pembelajaran ya!
Coachee (Bu Qurnia) : Ia Pak
Coach (Pak Adi)                 : Ia se, kalau saya lihat-lihat disini juga tadi hanya sedikit
yang
yang mengumpulkan tugas, ehmmm kenapa kira-kira bisa
begitu bu qurnia?
Coachee (Bu Qurnia) : hmmmmm…. Banyak keluahan dari segi anak-anaknya,
malas, karena meraka itu inginnya belajarnya itu dikelas,
mungkin sudah rindu untuk belajar disekolah, terus kendala
selanjutnya tidak semua orangtua memiliki HP atau HP nya
dibawa orangtua, kadang HP nya ada dirumah tapi kuotanya
tidak ada…. Begitu
Coach (Pak Adi)                 : Betul… itu kendala yang umum ya ada masalah kuota,
apalagi
masalah signal mungkin
Coachee (Bu Qurnia)         : ia signal, karena beberapa siswa rumahnya juga jauh dari
jangkauan internet eeh dipinggir ya
Coach (Pak Adi)                 : Di kampung ya

IDENTIFIKASI
Coach (Pak Adi)                 : Ia betul itu permasalahan yang umum ya untuk kuota dan
Signal ehmm… tapi kira-kira menurut bu qurnia tadi kan
pembelajarannya atau siswanya merasa malas ya
Coachee (Bu Qurnia)         : ia …. termasuk jenuh
Coach (Pak Adi)                 : Ia termasuk jenuh ya, mungkin karena jenuh karena
pembelajarannya daring. Nah apa nih yang selama ini bu
qurnia lakukan (pembelajarannya bagaimana)
Coachee (Bu Qurnia)         : ya karena sekarang kegiatan belajarnya dirumah melalui
daring jadi saya memberikan tugas kepada anak-anak itu
melalui WA
Coach (Pak Adi)                 : Via WA ya… jadi untuk mengumpulkan tugas dan
memberikan materi via wa ya… lalu bagaimana hasilnya?
Coachee (Bu Qurnia)         : yaa… kalau pertamanya itu ehmm pertama kegiatan
pembelajaran dirumah itu awalnya semuanya mengikuti, nah
kesini kesini semakin menurun… gitu
Coach (Pak Adi)                 : hemmm jadi sedikit ya yang mengikuti pembelajaran.
mungkin anak-anak merasa jenuh ya
Coachee (Bu Qurnia)         : anak-anak merasa jenuh terus orangtuanya sudah Lelah..
gitu
Coach (Pak Adi)                 : nah selain itu apa lagi nih?
Coachee (Bu Qurnia)        : nah karena gini ya pak adi kalau belajar dirumah itu beda
dengan disekolah kalau dirumah itu kan orangtua itu kan
kadang ada yang sabar kadang ada yang tidak, kan kalau
disekolah itu anak-anak itu bisa bertemu dengan teman-
teman yang memberikan tugasnya itu kan langsung dari
gurunya. Selain itu kan anak-anak itu kalau disuruh oleh
orangtuanya itu susah. Jadi orangtua kewalahan, anak-anak
merasa jenuh dan banyak anak-anak yang kalau belajar
dirumah itu malas beda dengan disekolah
Coach (Pak Adi)                 : ehm …jadi susah diatur ya….
Coach (Pak Adi)                 : Jadi kalau saya simpulkan nih…. Permasalahan bu qurnia
itu
adalah siswanya itu sekarang banyak yang tidak mengikuti
kegiatan pembelajaran karena yang pertama adalah signal
dan kuota, kemudian yang kedua karena orangtuanya yah
ada yang mungkin bekerja dan juga yang ketiga itu adalah
siswanya sudah jenuh karena pembelajarannya secara
daring atau jarak jauh
Coachee (Bu Qurnia)         : ia betul sekali pak kadi, kira-kira gimana ya solusinya?

RENCANA AKSI
Coach (Pak Adi)                 : nah sekarang kan bu qurnia sudah tau permasalahannya,
lalu
upaya apa yang sudah bu qurnia lakukan nih?
Coachee (Bu Qurnia) : yah kalau upaya saya yang sudah saya lakukan yaitu saya
sering mengingatkan di WA pada anak-anak supaya tetap
mengerjakan tugas meskipun belajarnya dirumah gitu, tapi
tetap saja tidak semuanya mengerjakan

Coach (Pak Adi)                 : ouh jadi hasilnya masih tetap yah… meskipun sudah


diingatkan. Hemmm mungkin anak-anak perlu diberi
motivasi bu qurnia. Apakah sudah dilakukan sama bu qurnia
untuk memotivasi siswa mungkin bu qurnia ingin melakukan
sesuatu agar anak-anak itu termotivasi untuk belajar
kembali… seperti itu
Coachee (Bu Qurnia) : ouh ia…kenapa ya saya tidak mencoba motivasi-motivasi
baru gitu, hal-hal yang baru supaya meningkatkan motivasi
anak untuk lebih semangat lagi belajar dirumah
Coach (Pak Adi)                 : mungkin ehhmm bu qurnia selama ini hanya dengan Wa
yah,
materi-materi juga di WA seperti itu. Mungkin kira-kira apa
nih yang bisa bu qurnia lakukan
Coachee (Bu Qurnia) : mungkin dalam memberikan materi saya itu perlu
menambahkan konten ya, saya itu mungkin harus mencoba
untuk menshare materi berupa video gitu, karena kalau
hanya poisnote kan anak itu tidak bisa melihat kita ya, tapi
kalau dengan video setidaknya anak itu bisa melihat,
memahami apa yang saya berikan atau terangkan dalam
video itu.
Coach (Pak Adi)                 : nah itu adalah upaya yang bagus bu yah, langkah yang
bagus, mungkin selama ini hanya dengan WA… apa tulisan
dan poisnote saja mungkin bisa ditambahkan dengan video.
Ehhm tapi selain itu nih mungkin ada yang lebih penting
tidak selain dengan menambahkan konten video…. ada yang
lebih penting tidak untuk menambah kamajuan atau
memotivasi siswa
Coachee (Bu Qurnia) : ouh iya… untuk menambah motivasi anak yah belajar
dirumah pasti harus ada dorongan dari orangtuanya, jadi
saya sudah melakukan untuk merencanakan… bukan
melakukan yah baru merencakanan komunikasi dengan
orangtua, jadi orangtua itu supaya bisa mengingatkan anak-
anaknya bahwa meskipun belajarnya dirumah tapi tetap
harus belajar gitu
Coach (Pak Adi)                 : jadi apa nih yang akan bu qurnia lakukan kedepannya?
Coachee (Bu Qurnia) : saya akan mencoba gitu yah untuk membuat jadwal
pembelajaran tatap muka yah tapi secara berkelompok kecil
jadi kelompoknya kecil tidak… tidak banyak orang gitu, jadi
saya akan melakukan home visite nantinya datang kerumah-
rumah siswa untuk meninjau kegiatan pembelajaran
dirumah
Coach (Pak Adi)                 : dan juga mungkin berkomunikasi bersama yah
Coachee (Bu Qurnia) : tentunya berkomunikasi dengan orangtua selain meninjau
kegiatan anak belajar dirumah
Coach (Pak Adi)                 : Wah itu adalah langkah-langkah yang bagus sekali bu
qurnia, tapi jangan lupa protokol kesehatannya, soalnya kita
kan berkumpul ya itu
Coachee (Bu Qurnia) : ouw tentunya pak adi, karena protokol kesehatan dimasa
pandemi memang sangat penting…
Coachee (Bu Qurnia) : ouw ia pak adi,….. terima kasih ya… sudah berdiskusi
dengan
saya, saya banyak mendapatkan masukkan dari pak adi
Coach (Pak Adi)                 : sama-sama bu qurnia… jadi kapan nih kira-kira bu qurnia
akan melaksanakan jadwal tersebut
Coachee (Bu Qurnia) : insyaallah pak adi… saya akan melaksanakan jadwal
tersebut
itu besok yah, dimulai dari berkoordinasi dengan orangtua
siswa dan Menyusun jadwal home visite untuk
melaksanakan pembelajaran luring.
Coach (Pak Adi)                 : Ouw gitu ya….nah setelah diskusi iniii, komitmen apakah
yang bu qurnia akan lakukan kedepannya?
Coachee (Bu Qurnia) : komitmen yang saya akan lakukan kedepannya diantaranya
saya akan berusaha melaksanakan pembelajaran yang
menarik yah… saya akan menyiapkan berbagai media
pembelajaran selain itu akan memperbanyak video-video
untuk dishare ke anak-anak, pokoknya bagaimana caranya
supaya anak-anak itu tidak jenuh untuk belajar dirumah, dari
kiriman yang saya WA pokoknya yang menarik dari segi
gambar, suara supaya anak itu termotivasi mau untuk
belajar dirumah. Nah selain itu pak adi saya akan
melaksanakan pembelajaran tatap muka dalam skala kecil.
Pembelajaran tatap muka itu hanya dilakukan beberapa
orang saja yah supaya kita bisa mematuhi protokol
Kesehatan (memakai masker), selain itu saya juga akan
melaksanakan home visite gitu
Coach (Pak Adi)                 : dan tentunya berkomunikasi yah bersama
Coachee (Bu Qurnia) : yah tentunya berkomunikasi dengan orangtua
Coach (Pak Adi)                 : keren sekali bu qurnia… semoga dapat melakukannya
dengan baik ya
Coachee (Bu Qurnia) : Ya….terima kasih pak adi
Coach (Pak Adi)                 : sama-sama bu

Malang, 23 Agustus 2021


Surya Adi Nafitri,S.Pd
SMP Dharma Wanita 09 Kromengan
CGP Angkatan 2 Kab. Malang Jawa Timur

Anda mungkin juga menyukai