Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS KETOPRAK “SAMPEK ENG TAY”

MATA KULIAH APRESIASI DRAMA

Nama : Wisnu Galang Virgiawan


NIM : 2101420072
Rombel : PBSI 3 2020

JUDUL DRAMA : Kethoprak Ringkes Sam Pek Eng Tai


TOKOH
Sampek (Marwoto)
Hwa Eng (Didik Nini Thowok)
Suhu Cu (Drs. Susilo Nugroho)
Eng Tay (Hargi Sundari)
Cui Lan Tong (Yuningsih)

SINOPSIS
Pada awal pementasan, para pemeran pada kethoprak tersebut terlihat sedang mempersiapkan
pementasan. Mereka saling bercanda dan bahkan merebutkan pemeran “Sampek.” Drs. Susilo
tidak terima jika pemeran Sampek adalah Marwoto. Beliau berpendapat bahwa marwoto tidak
pantas menjadi Sampek karena Marwoto merasa lebih muda dan lebih intelek. Namun para
pemeran yang lainya lebih memilih Marwoto sebagai Sampek karena Marwoto adalah orang
yang penting dalam pementasan tersebut. “karo meneh kowe intelek, titelmu Drs. Wong juragane
aku.” Ujar Marwoto. Akhirnya secara terpaksa Drs. Susilo menerima dengan terpaksa.
Setelah berdebat, para pemain menyambut walikota Yogyakarta. Namun pak wali belum datang.
Akhirnya pementasan dimulai.
Pementasan diawali dengan penampilan seni tari dan nyanyian oleh Didik Nini Thowok yang
juga berperan sebagai Hwa Eng, salah satu teman dari Eng Tay. Setelah penampilan Didik Nini
Thowok selesai, masuk pada awal cerita. Pada awal cerita terlihat Eng Tay sedang berbincang
dengan ayahnya. Eng Tay merupakan anak dari keluarga yang kaya. Eng Tay adalah seorang
perempuan yang ingin bersekolah. Namun ayah Eng Tay melarangnya, karena pada latar waktu
cerita tersebut adalah pada masa lalu dimana masyarakat memegang prinsip bahwa kodrat
perempuan adalah macak, manak, dan masak. Kemudian Eng Tay terus mencoba menjelaskan
kepada ayahnya bahwa perempuan juga berhak untuk mendapat Pendidikan. Ayah Eng Tay tetap
ngeyel untuk tidak akan menyekolahkan anaknya. Akhirnya Eng Tay berinisiatif untuk
menyamar menjadi pria agar bisa sekolah.
Di lain tempat, hiduplah laki-laki miskin yang bernama Sampek. Saat itu sampek sedang ditagih
hutangnya. Namun Sampek mengeluarkan berbagai alasan. Sampek mengungkapkan argumen-
argumen agar terhindar dari tagihan hutangnya. Dalam argumen-argumen tersebut, mereka
berdua menyindir wakil rakyat yang sering korupsi besar-besaran. Tak hanya itu, mereka juga
menyindir hukum di Indonesia yang kurang adil.
Yang menarik dalam adegan tersebut adalah, sindiran yang diugkapkan mereka berdua dikemas
dalam komedi-komedi sehingga dapat menghibur penonton.
Kembali ke cerita. Setelah berdebat, Sampek diberi waktu satu minggu untuk melunasi
hutangnya.
Di lain tempat ada dua orang bernama Cui Lan Thong yang diperankan Yuningsih dan Hwa Eng
yang di perankan oleh Didik Nini Thowok. Mereka berdua adalah teman Eng Tay. Mereka
sedang saling memamerkan skil tarian hingga akhirnya bertengkar karena saling ejek skil tarian
masing-masing.
Di tengah pertengkaran, datanglah Eng Tay yang langsung melerai mereka. Eng Tay melerai
kemudian mengajak mereka berdua untuk siap-siap bersekolah. Mereka bertigapun berlatih
menirukan gaya berjalan seorang pria.
Ditengah kegiatan mereka, datanglah dua preman. Preman preman itu datang dengan tujuan
untuk meminta uang atau memalak mereka karena telah berada di wilayahnya. Tetapi dua
peeman tersebut belom membuat mereka takut. Apalagi salah satu preman yang berbadan besar
ternyata adalah banci yang ingin berkenalan dengan Hwa Eng. Tak lama kemudian datang dua
preman lainya kali ini mereka adalah bos dari preman sebelumnya. Mereka datang dengan
menakutkan dan memaksa Eng Tay dan teman temanya untuk memberika uang. Terjadi
pertengkaran karena preman tadi memaksa Eng Tay memberikan uang.
Tiba tiba datang seorang laki laki . Ternyata laki laki tersebut adalah Sampek, Sampek
membantu mengusir preman preman tersebut. Sampek berkelahi dengan para preman dan
akhirnya preman preman tadi kalah dan pergi dari tempat itu. Setelah itu Eng Tay berterimakasih
kepada Sampek dan berkenalan dengannya. Eng Tay bertanya sedang apa Sampek ada di sini,
kemudian Sampek menjawab bahwa dia Cuma kebetulan lewat sini. Eng Tay menawari Sampek
untuk ikut bersekolah bersama dia dan teman temanya. Akan tetapi Sampek yang merupakan
orang miskin tidak mempunyai uang untuk bersekolah. Padahal Sampek mempunyai keinginan
dan kemauan untuk bersekolah. Eng Tay yang ingin berterimakasih kepada Sampek karena telah
menyelamatkannya menawari Sampek untuk bersekolah dan akan membayari semua biaya
sekolah Sampek. Meski merasa tidak enak dengan Eng Tay karena sekolah biayanya sangatlah
mahal. Akan tetapi Eng Tay terus memaksa dan akhirnya Sampek mau untuk ikut bersekolah.
Bahkan Sampek berjanji akan lulus tepat waktu dan bersungguh sungguh dalam bersekolah.
Akhirnya Eng Tay ,Sampek ,Hwa Eng ,dan Cui Lan Thong berangkat menuju ke sekolah
bersama sama.

Anda mungkin juga menyukai