PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
DWI KRISTIYANTI
SK.117.010
NIM : SK.117.010
Pembimbing I Pembimbing II
yang berjudul :
NIM : SK.117.010
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 23 Januari 2021 dan
dinyatakan
Penguji I,
Penguji II
Penguji III
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
waktu. Dengan selesainya proposl ini tidak terlepas dari peran serta berbagai
pihak yang turut membantu. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan
1. Orang tua saya Bapak Suprayitno (Alm) dan Ibu Muji Rahayu Waryo yang
materiil.
2. Ibu Ns. Qurrotul Aeni, S.Kep., M.Kep selaku pembimbing I dan Ibu
Disadari bahwa masih kurangnya dalam penulisan proposal ini oleh karena itu
iv
Akhirnya atas segala arahan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah
untuk pembuatan skripsi. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan Rahmat
dan Hidayah kepada kita semua serta dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Dwi Kristiyati
v
DAFTAR ISI
Halaman judul
Halaman persetujuan
Halaman pengesahan
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar gambar
Daftar lampiran
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian penelitian
A. Konsep Hipertensi
B.
vi
vii
vi
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR Gambar
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
faktor tertentu. seperti gaya hidup yang kurang sehat, faktor usia, pola
makan yang kurang baik, mengalami stress berat dan juga faktor
2012). Di seluruh dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4% orang di seluruh
menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta
45,9% pada usia 55-64 tahun, 57,6% pada usia 65,74% dan 63,8% pada
2017). Angka prevalensi hipertensi akan terus meningkat secara global dan
stroke (51%) dan jantung coroner (45%). Hal ini menjadi sangat penting
Penyakit hipertensi sering juga disebut dengan silent killer karena bisa
coroner sekitar 20-25 persen dan stroke sekitar 35-40 persen (Pujasari,
hidup sehat telah banyak terbukti dapat menurunkan tekanan darah serta
dan akibat yang ditimbulkan dari pemberian informasi dan perilaku yang
C., Prapti, N. k. G., 7 Saputra, 2016: Herlinah, L., Wiarsih, W., &
al 2018).
disertai sakit kepala dan stress. 6 responden perempuan dengan umur 55-
pola hidup yang kurang sehat seperti merokok, minum kopi, kurangnya
18
Ngampel.
B. Rumusan Masalah
19
stress dan juga disertai dengan komplikasi penyakit lainnya. Data dan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
20
2. Tujuan Khusus
tekanan darah)
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Teoritis
3. Manfaat Metodologis
E. Keaslian Penelitian
yang sejenis dapat dilihat selengkapnya pada tabel 1.1 berikut ini:
23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP HIPERTENSI
1. Definisi
waktu lama dan terus menerus memicu stoke, serangan jantung, gagal
oleh berbagai faktor yaitu faktor individu seperti umur, jenis kelamin,
dicegah dan dikontrol dengan cara mengatur diet yang tepat (seperti
tekanan darah secara abnormal dan terus menerus pada beberapa kali
dan tingkat stres yang dialami. Tekanan darah adalah gaya yang
darah sistolik >140 mmHg dan tekanan darah diastolik >90 mmHg.
Pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam
2016).
mengarahkan pada risiko AMI dan serangan stroke 2 kali lebih besar
muda maupun tua. Hipertensi juga sering disebut sebagai silent killer
oleh angka bagian atas (systolic) dan angka bawah (diastolic) pada
sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg dan diastoliknya diatas 90 mmHg
31
angka sistolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada alat
menurut WHO tekanan sistolik 140 mmHg dan tekanan diastolic >90
mmHg (untuk usia < 60 tahun) dan tekanan sistolik > 160 mmHg dan
2. Penyebab Hipertensi
tidak diketahui secara pasti, dan merupakan 90% dari semua kasus
oleh penyakit lain yang diderita atau karena sefek obat, hipertensi
salah satu kasus yang bersifat Ice Bone Phenomenon dimana jumlah
2012).
antara lain :
a. Faktor genetik
b. Faktor fisiologis
c. Faktor lingkungan
d. Faktor psikososial
darah tinggi atau hipertensi dapat diakibatkan oleh stres yang diderita
penyebabnya.
Tabel 2.1 Definisi dan klasifikasi tingkat darah dari WHO-ISH 1999 (mmHg)
dalam Ade Yonata dan Arif Satria 2016.
Tabel 2.2 Definisi dan klasifikasi hipertensi menurut JNC VII 2003 (mmHg)
dalam Ade Yonata dan Arif Satria 2016
36
4. Patofisiologi
Pada medula otak, dari pusat vasomotor inilah bermula jaras saraf
Pada titik ini, neuron pre ganglion melepaskan asetilkolin, yang akan
dengan jelas mengapa bisa terjadi hal tersebut. Pada saat yang
aldosteron ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
(2011).
oleh baroreseptor pada stimulus karotikus dan arkus aorta yang akan
yang lama dimana ketika renin diproduksi oleh ginjal ketika aliran
meningkatkan beban kerja jantung namun pada saat yang sama terjadi
Kurniasih (2015),
penyakit lain. Menurut Vitahealth (2001) dalam Siti Rohimah dan Eli
a. Jantung berdebar-debar
c. Mudah lelah
d. Mudah marah
f. Sukar tidur
g. Mata berkunang-kunang
h. Muka merah
Salah satu tanda dan gejala hipertensi adalah tengkuk terasa pegal
(Bararah, 2011).
6. Penatalaksaanaan Hipertensi
1) Diuretik
2) Alfa-Bloker
3) Beta-Bloker
jantung berkurang.
4) Kalsium kanal
Kurniasih).
Kurniasih (2015)).
hipertensi yaitu:
b. Terapi Non-farmakologis
per kgBB.
3) Minuman beralkohol
Kurniasih (2015).
4) Olahraga
5) Stres emosional
6) Merokok
7) Konsumsi serat
jenis serat yaitu serat yang dapat larut dan serat yang tidak
alkohol
merokok.
b. Penatalaksanaan Farmakologis:
46
hipertensi yaitu:
penyakit jantung dengan atau tanpa disertai stroke dan gagal ginjal.
resiko serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal (Depkes, 2007) dalam
a. Umur
b. Riwayat keluarga
c. Konsumsi asin
e. Penggunaan jelantah
h. Obesitas
a. Jenis kelamin
c. Stres kejiwaan.
hipertensi adalah:
atau olahraga.
obesitas.
adalah :
Darah
secara pasti. Menurut Dalimartha (2008) dalam Siti Rohimah dan Eli
yaitu seperti:
a) Keturunan
b) Jenis kelamin
Kurniasih (2015),.
a) Kegemukan
badan normal.
keringat.
makan banyak buah dan sayuran segar, tidak merokok dan tidak
gaya hidup sehat. Hal ini sangat penting karena gaya hidup sehat akan
perilaku sehat dan memberikan contoh yang baik tidaklah sulit untuk
dilakukan dan bisa dimulai dari hal-hal kecil yang terkadang sering
sehat seperti ini maka akan tercipta hidup sehat yang merupakan
hipertensi resisten (Araujo, et al., 2018; Bento, 2015). Olah raga secara
DM.
hipertensi.
perbaikan ginjal.
dan Dini (2017) lanjut usia (lansia) adalah seseorang yang mencapai
usia di atas 60 tahun. Lansia adalah suatu kejadian yang pasti akan
dialami oleh semua orang yang dikarunia usia panjang, terjadi tidak
mempengaruhi lebih dari 50% dari mereka yang berusia 65 tahun atau
a. Teori Biologis
Dini (2017)
59
deteriorasi.
sel berfungsi dalam suatu harmoni. Akan tetapi, bila tidak lagi
Bahwa eror akan terjadi pada struktur DNA, RNA, dan sintesis
demi tahun hal ini berlangsung dan lama kelamaan akan timbul
deteriorasi.
b. Teori Psikologis
60
1) Disengagement Theory
2) Teori Aktivitas
3) Teori Kontinuitas
4) Teori Subkultur
berikut :
masyarakat.
4. Batasan-batasan Lansia
c. Lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun dan usia sangat tua (very
fisik bisa muncul akibat lemah dan rendahnya daya tahan tubuh pada
fisik, akan tetapi ada juga lansia yang memiliki motivasi yang
tinggi, maka kemunduran fisik pada lansia akan lebih lama terjadi.
yang rendah.
c. Status kesehatan
d. Pengalaman hidup
e. Lingkungan
f. Stres
a. Perubahan Fisik
2) Sistem Intergumen
3) Sistem Muskuloskeletal
berkurang.
b. Perubahan Kognitif
2) IQ (Intellegent Quotient)
7) Kebijaksanaan (Wisdom)
8) Kinerja (Performance)
69
9) Motivasi
c. Perubahan mental
2) Kesehatan umum
3) Tingkat pendidikan
4) Keturunan (hereditas)
5) Lingkungan
d. Perubahan spiritual
e. Perubahan Psikososial
1) Kesepian
3) Depresi
4) Gangguan cemas
5) Parafrenia
sosial.
6) Sindroma Diogenes
a) Sel
b) Sistem Persyarafan
sentuhan.
c) Sistem Penglihatan
warna menurun.
d) Sistem Pendengaran
menyebabkan otosklerosis.
e) Sistem Kardiovaskuler
g) Sistem Respirasi
berganti.
h) Sistem Gastrointestinal
absorbsi menurun.
i) Sistem urinaria
j) Sistem Endokrin
k) Sistem Kulit
l) Sistem Muskuloskeletal
1. Peran perawat
2011).
(Susanto, 2012)
e. Peneliti
pencegahan penyakit
81
3) manajemen stres
5) kebersihan
6) imunisasi
8) nutrisi
9) latihan
10) keamanan
b. Perbaikan Kesehatan
b) Penyebab penyakit
c) Sumber gejala
e) Prognosis
82
f) Keterbatasan fungsi
g) Rasionalisasi pengobatan
h) Medikasi
i) Terapi
j) Tindakan perawatan
k) Intervensi pembedahan.
tubuh diantaranya:
1) Perawatan Rumah
a) Medikasi
b) Terapi intravena
c) Diet
d) Aktivitas
e) Alat bantu.
a) Terapi fisik
b) Terapi okupasi
c) Alat bicara.
3) Pencegahan Komplikasi
c) Gangguan lingkungan.
pendidik
84
mendalam
adanya
telah diajarkan.
1) Motivasi
pembelajaran
5) Umpan balik
6) Pengulangan
kemampuan pasien
7) Waktu
8) Lingkungan
9) Emosi
pembelajaran
dialami
pembelajaran
padaLansia Hipertensi
untuk latihan dan tidak dapat menghindari intake alkohol dan sigaret.
tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
(Pratiwi, 2010).
penyakit jantung dan serangan jantung (Bare & Smeltzer, 2002) dalam
6. Kerangka Teori
Keterangan:
: Diteliti
: Tidak Diteliti
Gambar 2.3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
93
hubungan antara beberapa konsep atau beberapa variabel yang akan diukur
B. Hipotesis Penelitian
C. Desain Penelitian
mengetahui hubungan dan tingkat hubungan dua variable atau lebih tanpa
dan pengumpulan data dalam satu waktu yang bersamaan, sehingga tidak ada
1. Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah orang tua atau lansia dengan
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah lansia yang berusia 45
a. Kriteria inklusi
95
b. Kriteria eksklusi
1) Orang tua atau lansia yang saat dilakukan penelitian tidak dirumah.
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Definisi Operasional
definisi operasional adalah suatu sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan
yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk
waktu lama
sehingga
menurunkan
kesakitan dan
kematian
2. Variabel Penelitian
a. Variabel independen
b. Variabel Dependen
1. Alat Penelitian
terdiri dari:
hipertensi.
membuat sendiri.
a. Uji Validitas
sendiri.
N ( ∑ xy )−( ∑ x ∑ y )
rxy=
√ ( N ∑ x −( ∑ x ) ) ( N ∑ y −( ∑ y ) )
2 2 2 2
r = koefisien korelasi
N = banyaknya obyek
valid.
b. Uji Reliabilitas
pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati
Dikatakan reliable jika nilai alpha > 0,6 atau mendekati angka
a. Data Primer
Data primer atau data utama adalah data yang diperoleh langsung
b. Data Sekunder
tertentu atau pihak lain, dimana data tersebut umumnya telah diolah
Kecamatan Ngampel.
dengan cara:
menyusun proposal.
desa Banyuurip.
1. Pengolahan Data
104
a. Editing (Memeriksa)
dalam melakukan tabulasi dan anlisis data. Pada penelitian ini peneliti
c. Scoring (Penilaian)
masing item pada tahap scoring ini peneliti memberikan nilai pada
105
2016).
2. Analisis Data
a. Analisis univariat
106
I. Etika Penelitian
Penelitian yang beretika adalah penelitian dibatasi oleh kode etik yang
yeng telah diteliti merupakan hal penting karena manusia harus mempunyai
107
prinsip yang perlu dihormati (Hidayat, 2015). Etika yang harus diperhatikan
yaitu :
responden pada lembar atau alat dan hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data
3. Confidentially (kerahasiaan)
J. Jadwal Penelitian
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Bab ini menyajikan hasil analisi hubungan peran perawat edukator dengan
pengetahuan mengenai hipertensi yang dialami oleh lansia dan memeriksa tekanan
darah hipertensi dengan mengkontrol tekanan darah hipertensi pada lansia didesa
banyuurip. Responden dalam penelitian ini adalah orang tua dengan lanjut usia di
desa banyuurip kecamatan dengan usia lanjut dari 45 tahaun - 90 tahun. Berikut
A. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel di bawah
ini
109
a. Usia
Usia F %
Middle age (usia 45-59th) 30 46,2
Elderly (Usia 60-74th) 28 43,1
Old (Usia 75-90th) 7 10,8
Total 65 100,0
berdasarkan usia lanjut usia dari middle age sampai very old. Menunjukkan
b. Jenis Kelamin
2021 (n=65)
Jenis kelamin F %
Laki-laki 33 50,8
Perempuan 32 49,2
Total 65 100,2
110
jenis kelamin usia lanjut usia yang mengalami tekanan darah hipertensi.
c. Tekanan darah
(n=65)
Tekanan Darah F %
Normal 15 23,1
Prehipertensi 13 20,0
Hipertensi derajat I 18 27,7
Hipertensi derajat II 19 29,2
N 65 100,0
Berdasarkan tabel 4.3 distribusi frekuensi responden berdasarkan
Peran Perawat F %
Edukator
Pengetahuan sedang 21 32,2
Pengetahuan baik 44 67,7
111
N 65 100,0
Berdasarkan tabel 4.4 distribusi frekuensi karakteritik responden
%) responden.
Tekanan darah F %
Normal 15 23,1
Prehipertensi 6 9,2
Hipertensi derajat I 17 26,2
Hipertensi derajat II 27 41,5
N 65 100,0
Berdasarkan tabel 4.5 distribusi frekuensi responden berdasarkan
hubungan ini ternyata memperoleh nilai p = 0.185 . Nilai ini lebih besar Dri
bawah dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan peran perawat
LAMPIRAN
Lampiran 1
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Nama :
Petunjuk : berilah tanda centang (√) pada kotak dibawah ini sesuai dengan pilihan anda
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Perawat menjelaskan pengertian tekanan darah hipertensi
2 Perawat menjelaskan bagaimana penyebab terjadinya tekanan
darah hipertensi
3 Perawat memberitahukan tekanan darah yang dialami termasuk
klasifikasi tekanan darah hipertensi (Normal, Prehipertensi,
Hipertensi derajat 1, Hipertensi derajat 2)
4 Perawat memeberikan pengetahuan bagaimana terjadinya
penyakit hipertensi
5 Perawat menjelaskan apa saja tanda dan gejala mengalami
tekakan darah hipertensi
6 Perawat menjelaskan bagaimana penatalaksanaan tekanan darah
hipertensi dengan terapi farmakologis (dengan obat-obatan anthi-
hipertensi)
7 Perawat menjelaskan bagaimana penatalaksanaan tekanan darah
hipertensi dengan terapi non-farmakologis (tidak dengan obat-
obatan anthi-hipertensi
Lampiran 1
Petunjuk : berilah tanda centang (√) pada kotak dibawah ini sesuai dengan pilihan anda
Tidak
NO PERNYATAAN Terkontrol
Terkontrol
1 Tekanan darah dengan hasil <120/80 mmHg