G DENGAN DIAGNOSA
Disusun oleh :
Nidya Elma Viany
220300902
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan asuhan keperawatan ini dengan
baik. Asuhan keperawatan ini penulis susun untuk memenuhi tugas kelompok Praktik
Klinik Keperawatan Gerontik. Dalam penyusunan asuhan keperawatan ini penulis
mendapatkan banyak bantuan, bimbingan, dan saran serta dukungan dari berbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Mulyanti, S.Kep., Ns., M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademik.
2. Bapak Muh. Fathoni Rohman, S.KM,S.Kep selaku Pembimbing Lapangan.
3. Perawat yang ada di BPSTW Abiyoso Yogyakarta.
4. Teman-teman kelas Prodi Profesi Ners.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan asuhan keperawatan ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan asuhan keperawatan ini sehingga kedepannya menjadi
lebih baik.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan masalah kesehatan publik utama di seluruh dunia dan
merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler tersering, serta belum terkontrol
optimal di seluruh dunia. Namun, hipertensi dapat dicegah dan penanganan dengan
efektif dapat menurunkan risiko stroke dan serangan jantung (Kaplan NM, dkk,
2010). Hipertensi berdasarkan kriteria JNC 7, didefinisikan sebagai kondisi di mana
tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg atau tekanan darah
diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg (Chobanian AV, dkk, 2013).
Hipertensi mengakibatkan pada ½ penyakit jantung koroner dan sekitar 2/3 penyakit
serebrovaskular (Cutler JA, dkk,2018).
Prevalensi hipertensi pada populasi global usia di atas 20 tahun pada tahun 2000
sebesar 26,4% (1 miliar jiwa); 26,6% laki-laki; 26,1% perempuan (Kearner PM, dkk,
2015). Menurut Kearney dkk diperkirakan pada tahun 2025, prevalensi hipertensi
meningkat menjadi 60% (Adrogue HJ, dkk, 2017). Di negara-negara maju,
prevalensi pada laki-laki 37,4%, pada perempuan 37,2%. Hipertensi di Amerika
Serikat (20,3%) dan Kanada (21,4%) lebih rendah dibandingkan beberapa negara
Eropa, seperti Swedia (38,4%), Italia (37,7%), Inggris (29,6%), Spanyol (40%), dan
Jerman (55,3%). Di bekas negara sosialis, prevalensi hipertensi pada laki-laki 35,3%,
perempuan 39,1% (Erceg M ,dkk,2009). Prevalensi hipertensi di Asia termasuk Cina
sebesar 20,0%, Korea 22,9%. Perkiraan pada tahun 2025 terjadi peningkatan
prevalensi hipertensi pada populasi global menjadi 29,2% (1,56 miliar), hal ini
terutama didasarkan pada peningkatan tajam hipertensi di negara sedang berkembang
(Dorobantu M, dkk, 2010). Pada tahun 2030. 23 juta kematian kardiovaskular dan
sekitar 85% terjadi pada negara penghasilan rendah sampai menengah (Damasceno A,
dkk, 2019). Riset yang dipublikasikan antara tahun 1980 dan 2002 mengindikasikan
prevalensi hipertensi di negara berkembang meningkat lebih tinggi dibandingkan
negara maju (Kearney PM, dkk, 2005). Pencegahan hipertensi adalah mungkin, di
mana deteksi dan pengobatan dini dapat mengurangi insiden komplikasi termasuk
stroke, penyakit jantung koroner, gagal jantung dan penyakit ginjal (Israili ZH, dkk
2017).
Banyak masalah penyakit kardiovaskular sekarang terjadi di negara
berpendapatan rendah sampai menengah. Negara-negara ini berjuang menghadapi
penyakit kardiovaskular terkait kemiskinan dan infeksi seperti penyakit jantung
rematik, fibrosis endomiokardial, infeksi human immunodeficiency virus (HIV),
perikarditis tuberkulosis, dan penyakit Chagas. Kombinasi keterbatasan ekonomi,
sumber daya, dan tumpang tindih beberapa penyakit membebani kemampuan untuk
menangani faktor risiko tidak menular dan penyakit terkait (Sliwa K, dkk 2011.
Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis peroleh dan mengingat masih
tingginya angka lansia yang menderita stroke maka penulis tertarik untuk
mengambil judul “Asuhan Keperawatan Gerontik pada Ny G dengan Diagnosa
Medis Hipertensi di Wisma Indrokilo PSTW Abiyoso Yogyakarta”.
B. RumusanMasalah
C. TujuanPenulisan
1. TujuanUmum
2. TujuanKhusus
D. Metodologi Penulisan
E. ManfaatPenulisan
1. ManfaatTeoritis
Asuhan keperawatan ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian untuk kemajuan di
bidang ilmu keperawatan gerontik.
2. ManfaatPraktis
a. BagiPasien
Asuhan keperawatan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan pasien mengenai
penatalaksanaan lansia dengan hipertensi.
b. BagiPerawat
Asuhan keperawatan ini dapat meningkatkan peran perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan pada lansia dengan hipertensi.
c. BagiMahasiswa
Asuhan keperawatan ini dapat digunakan mahasiswa sebagai bahan masukan penelitian
selanjutnya dan menjadi bahan referensi materi pembelajaran bagi kemajuan
pendidikan.
BAB II
PENDAHULUAN
A. Pengertian Hipertensi
Kategori IMT
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama : Ny. G
JenisKelamin : Perempuan
Umur : 70 tahun
SukuBangsa : Jawa –Indonesia
StatusMarital : Tidak menikah
Pendidikan : SMP
Agama : Kristen
Alamat : Sleman, DI.Yogyakarta
Penanggung Jawab : -
Tanggal Masuk Panti : 09 April 2022
b. Nutrisi metabolik
Klien mengatakan tidur pukul 20.30 WIB dan bangun pukul 04.30 WIB.
Klien tidur selama ±8 jam. Klien mengatakan tidur siang ketika kegiatan
selesai. Klien mengatakan tidak ada masalah dengan pola tidurnya.
c. Pola kognitif persepsi
Klien mengatakan matanya masih sedikit jelas apabila melihat objek di
depannya karena mata kiri klien mengalami katarak sejak 1 tahun terakhir dan
untuk mata kanan klien mengatakan sudah tidak bisa melihat dikarenakan 4
tahun yang lalu terbentur ujung meja sehingga harus dioperasi, tetapi setelah
dioperasi mata kanan klien tidak bisa melihat. Klien mengatakan
pendengarannya sedikit berkurang sehingga harus berdekatan dan bicara sedikit
keras ketika Bersama klien. Klien tampak mampu menjawab setiap pertanyaan
tanpa menyuruh mengulang pertanyaan. Klien mengatakan mampu membuat
keputusan untuk dirinya sendiri.
d. Persepsi diri – pola konsep diri
Klien mengatakan merasa mampu melakukan aktivitas secara mandiri.
Klien mengatakan selalu semangat dalam menjalani hidup. Klien mengatakan
hidup sekarang merupakan pemberian dari Tuhan harus disyukuri dan sabar.
Klien tampak semangat mengikuti kegiatan wisma seperti ibadah bersama,
ketrampilan, dendang ria dan juga senam. Klien mengatakan memiliki harapan
untuk selalu sehat dan tidak merepotkan orang lain.
e. Pola peran-hubungan
Klien menganggap temannya sudah seperti keluarga. Klien mengatakan
sering ngobrol dengan teman-teman di wisma. Klien merasa puas memiliki
teman-teman di wisma. Hubungan sosial klien dengan teman-temannya baik,
mereka sudah sering sharing satu sama lain. Klien mengenal seluruh teman satu
wismanya.
f. Seksualitas
Klien mengatakan tidak pernah memenuhi kebutuhan seksualnya dikarenakan
klien tidak menikah.
g. Koping-pola toleransi stress
Klien mengatakan puas dengan kelangsungan hidupnya sekarang. Klien
selalu merasa cukup dengan keadaan sekarang. Klien mengatakan sering
berbincang dengan temannya untuk menghilangkan rasa bosan di wisma dan
juga mengikuti semua kegiatan yang ada di wisma.
h. Nilai-pola keyakinan
Klien memaknai keadaan yang sekarang klien rasakan pemberian dari
Tuhan sehingga mau tidak mau harus dijalani.Klien mengatakan ibadah untuk
membuat hidupnya damai dan sebagai bekal untuk di akhirat. Klien selalu
mendoakan orang-orang sekitar klien setiap klien beribadah.
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Tanda-tanda vital (Selasa, 06 Desember 2022)
Tekanan darah : 159/90 mmHg
Suhu :36.00C
Nadi :86x/menit
RR :20x/menit
c. Berat badan : 43kg
d. Tinggi badan : 150 cm
e. Kepala
Bentuk kepala oval dan tidak ada lesi, edema
f. Rambut
Rambut tidak terdapatketombe dan rambut berwarna hitam dan putih
beruban
g. Mata
Sclera tidak tampak ikteris, konjungtiva tidak Nampak anemis dan pupil
isokor saat dikenai cahaya pada mata kiri.
h. Telinga
Telinga simetris, tidak terdapat serumen. Klien mengatakan
pendengarannya sedikit berkurang sehingga harus berdekatan dan bicara
sedikit keras ketika bersama klien.
i. Mulut, gigi,bibir
Tidak tercium bau yang tidak sedap, bibir tampak lembab, gigi nampak bersih
kecoklatan tidak terdapat karies gigi sedikit. Ada beberapa gigi klien yang sudah
tanggal.
j. Paru-paru
1) Inspeksi
- Saat respirasi tidak ada pembesaran sebelah (simetris).
- Tidak terdapat retraksi dinding dada
- Nafaseupnea.
- Fase ekspirasi tidak tampak memanjang.
- Tidak terdapat lesi,edema.
- Tidak terdapat benjolan
2) Palpasi
- Vokal fremitus normal, teraba dibagian depan maupun belakang.
- Tidak terdapat benjolan.
3) Perkusi
- Terdengar suara sonor pada paru kanan.
- Terdengar suara sonor pada paru kiri.
4) Auskultasi
- Suara nafas vesikuler.
k. Kardiak
1) Palpasi
- Ictus cordis dapat teraba pada ruang intercostal kiri V, medial (2cm)
dari lineal midclavicularis kiri
2) Perkusi
- Terdengar suara dall atau redup
3) Auskultasi
- Reguler (S1 lub dan S2 dub)
l. Abdomen
1) Inspeksi
- Bentuk simetris dan tidak ada pembesaran.
- Warna kulit sawo matang.
- Tidak terdapat lesi,edema.
2) Auskultasi
- Bising usus terdengar 5x/menit.
3) Palpasi
- Tidak ada pengerasan maupun asites.
- Tidak ada nyeri tekan.
- Tidak terdapat benjolan.
4) Perkusi
- Terdengar suara tympani.
m. Kulit
- Tidak tercium bau tidak sedap, klien wangi.
- Kulit nampak sedikit kering dankeriput.
- Tidak terdapat kelainan kulit.
n. Ekstremitasatas
Anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan jari tangan, capillary
refill < 3 detik, turgor kulit < 3 detik. Tidak ada edema. Kekuatan otot
disemua ekstremitas bagian atas adalah 5.
o. Ekstremitas bawah
Anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan jari tangan, capillary
refill < 3 detik, turgor kulit < 3 detik. Tidak ada edema. Kekuatan otot
disemua ekstremitas bagian bawaah adalah 5.
Skor
No Pertanyaan Jawaban
+ -
√ 1 Tanggal berapa hari ini?
√ 2 Hari apa sekarang? Senin
√ 3 Apa nama tempat ini? Wisma Indrokilo
√ 4 Dimana alamat anda? Pakem
√ 5 Berapa umur anda? 66 tahun
√ 6 Kapan anda lahir? 1956
√ 7 Siapa Presiden Indonesia? Jokowi
Siapa nama Presiden Indonesia
√ 8 SBY
sebelumnya?
√ 9 Siapa nama ibu anda?
Kurangi 3 dari 20 dan tetap
pengurangan 3 dari setiap angka
√ 10 17
yang baru, semua secara
menurun.
Jumlah Keseluruhan Total 10 (fungsi intelektual
utuh)
Interpretasi SPMSQ
Salah 0-2 : Fungsi Intelektual Utuh
Salah 3-4 : Fungsi Intelektual Kerusakan Ringan
Salah 5-7 : Fungsi Intelektual Kerusakan Sedang
Salah 8-10 : Fungsi Intelektual Kerusakan Berat
c.APGAR Keluarga Lansia
No Uraian Fungsi Skor
1. Saya puas bahwa saya tidak dapat kembali pada Adaptation 1
keluarga (teman-teman) saya untuk membantu pada
sesuatu menyusahkan saya.
2. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya Partnership 2
membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan
3. Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya Growth 2
menerima dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktivitas atau arah baru
4. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) daya Affection 2
mengekspresikan efek dan berespon terhadap emosi-
emosi saya seperti marah, sedih, atau Mencintai
No PERNYATAAN 0 1 2 3
Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah karena hal-
1 X
hal sepele.
2 Saya merasa bibir saya sering kering. X
3 Saya sama sekali tidak dapat merasakan perasaan positif. X
Saya mengalami kesulitan bernafas (misalnya:
seringkali terengah-engah atau tidak dapat
bernafas padahal tidak melakukan aktivitas fisik X
4 sebelumnya).
1. Bagaimana menurut 1 2 3 4 5
anda kualitas hidup
anda?
Biasa- Sangat
Sangat tdk Tdk biasa Memua
memuaskan memuask skan memua
saja skan
an
Pertanyaan berikut adalah tentang seberapa sering anda telah mengalami hal-hal berikut
ini dalam empat minggu terakhir.
Dlm
Tdk Dlm
Sangat jumlah
sama Sedikit jumlah
sering berlebiha
sekali sedang
n
3. Seberapa jauh rasa sakit fisik
anda mencegah anda dalam 5 4 3 2 1
beraktivitas sesuai kebutuhan
anda?
4. Seberapa sering anda
membutuhkan terapi medis 4
5 3 2 1
untuk dpt berfungsi dlm
Kehidupan sehari-hari anda?
Pertanyaan berikut ini adalah tentang seberapa penuh anda alami hal-hal berikut ini dalam 4
minggu terakhir?
Transfor Interpretasi
Equations for computing Raw score medscore
domain scores s*
0-100
(Psikologis) a.= 25 c: 69
Kesimpulan:
Penilaian Quality Of Life pada kesehatan fisik Ny. G didapatkan skore 69 (baik).
Pada Psikologis Ny. G didapatkan skore 69 (baik). Pada relasi sosial Ny. G
didapatkan skore 63 (baik). Pada lingkungan didapatkan skore 63 (baik).
ANALISA DATA
DATA MASALAH PENYEBAB
Tanggal 06 Desember 2022 Ansietas (SDKI Krisis Situasional
Pukul 11.00 WIB 2017 hal 180 (SDKI 2017 hal
DS: D.0080) 180 D.0080)
- Klien merasa khawatir saat
mengetahui tensi klien tinggi.
- Klien mengeluh pusing saat
tensinyatinggi.
- Klien mengatakan ingin segera
diperiksa tensinya.
- Klien mengatakan ingin segera
mengetahui hasil tensi terbarunya
- Klien mengatakan juga memiliki
penyakit DM sejak Agustus 2021
- klien mengatakan jika sering
khawatir jika gula darah nya tinggi
DO:
- Klien tampak gelisah saat
mengetahui tensinyatinggi
- Klien mengatakan awalnya karena sering merasa lelah dan lebih sering haus.
- Hasil gula darah sewaktu klien pada 08 Desember 2022 yaitu 162 mgdL.
- Hasil gula darah pada Agustus 2021 yaitu GDS 256 mgdL dan GDP 183 mgdL
4. Gangguan Persepsi Sensori berhubungan dengan penurunan penglihatan ditandai
dengan :
- Klien mengatakan bahwa mata kanannya sudah tidak bisa melihat dikarenakan 4
tahun lalu terbentur ujung meja
- Klien mengatakan 4 tahun lalu dioperasi mata kanannya tetapi tetap tidak
melihat
- Klien mengeluhkan bahwa pada mata kirinya mengalami katarak sejak 1 tahun
terakhir sehingga penglihatannya berkurang
- Klien mendapat obat bovito tetes mata 3x1gr
- Klien tampak tidak focus saat berbicara dan mata kemana-mana
5. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan ditandai dengan:
- Klien mengatakan memiliki harapan untuk selalu sehat dan tidak merepotkan
orang lain.
- Klien merasa selalu hidup sehat,rutin berolahraga dan mengonsumsi
makanan bergizi seimbang sesuai yang diberikan dari balai PSTW.
- Klien mengatakan selalu rutin minum obat yang didapatkan dari klinik
seperti obat hipertensi yaitu amlodipine 1x1 gr, metformin 1-0-0, dan bovito
tetes mata 3x1gr.
- Klien mengatakan selalu ikut pemeriksaan rutin di klinik.
- Klien mengatakan akan selalu melakukan pengaturan makanan agar tekanan
darah dan kadar gulanya terkendali.
- Klien rutin berolahraga dengan mengikuti senam setiap pagi yang ada di bali
PSTW.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi
Ansietas berhubungan dengan krisis Setelah dilakukan implentasi selama 3 hari Reduksi Ansietas (I.09314)
situasional. dalam 1 minggu , diharapkan tingkat ansietas
Observasi
menurun dengan kriteria hasil:
1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
Tingkat Ansietas (L.09093)
2. Monitor tanda- tanda ansietas
Ekspektasi: Menurun
Terapeutik
1. Perilaku gelisahmenurun
1. Ciptakan suasana terapeutik untuk
2. Verbalisasi kebingunganmenurun
menumbuhkan kepercayaan
3. Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang
2. Pahami situasi yang membuat ansietas
dihadapi menurun
3. Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
Edukasi
(Nidya)
Resiko perfusi jaringan perifer tidak Setelah dilakukan implementasi selama 3 Perawatan sirkulasi (SIKI: I.02079
efektif faktor resikohipertensi hari dalam 1 minggu keadekuatan aliran hal.345)
darah pembuluh darah distal untuk Observasi
mempertahankan jaringan meningkat dengan 1. Periksa sirkulasi perifer (misal nadi,
kriteria hasil: pengisian kapiler, warna, suhu,edema).
Perfusi perifer (L.02011) 2. Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau
Ekspektasi : meningkat bengkak pada ekstremitas.
1. Nyeri ekstremitas menurun Terapeutik
2. Kram otot menurun 1. Hindari pengukuran tekanan darah pada
3. Tekanan darah sistolik membaik ekstremitas dengan keterbatasan perfusi.
4. Tekanan darah diastolik membaik 2. Lakukan hidrasi.
Edukasi
1. Anjurkan berolahraga rutin.
2. Anjurkan minum obat pengontrol tekanan
darah secara teratur.
3. Ajarkan program diet untuk memperbaiki
sirkulasi (misal rendah lemak jenuh,
minyak ikan omega 3).
4. Informasikan tanda dan gejala darurat
yang harus dilaporkan (misal rasa sakit
yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak
sembuh, hilangnya rasa).
(Nidya)
3. Tanggal 08 Desember 2022 Tanggal 08 Desember 2022 Tanggal 08 Desember 2022
Pukul 11.00 WIB Pukul 11.00 WIB
Pukul 11.00 WIB
Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Setelah dilakukan implementasi 3 hari dalam
berhubungan dengan hiperglikemi 1 minggu diharapkan kestabilan kadar Manajemen Hiperglikemia (I.03115)
(resistensi insulin) glukosa darah meningkat dengan kriteria Observasi
hasil: 1. Identifikasi kemungkinan penyebab
hiperglikemia
Kestabilan Kadar Glukosa Darah (L.
03022)
2. Monitor kadar glukosa darah
Ekspetasi : Meningkat
3. Monitor tanda dan gejala
1. Mengantuk menurun
hiperglikemia
2. Pusing menurun
4. Monitor intake dan output cairan
3. Lelah/lesu menurun Terapeutik
Kolaborasi
TTD
(Nidya)
4. Tanggal 08 Desember 2022 Tanggal 08 Desember 2022 Tanggal 08 Desember 2022 2022
Pukul 11.00 WIB Pukul 11.00 WIB Pukul 11.00 WIB
Gangguan Persepsi Sensori berhubungan Minimalisasi Rangsangan (I.08241)
Setelah dilakukan implementasi selama 3
dengan penurunan penglihatan Observasi
hari dalam 1 minggu diharapkan persepsi
1. Periksa tingkat kenyamanan
sensori membaik dengan kriteria hasil:
Terapeutik
Persepsi Sensori (L.09083)
1. Diskusikan tingkat toleransi terhadap
1. Respon sesuai stimulus membaik beban sensori (terlalu terang)
2. Batasi stimulus lingkungan (cahaya,
2. Konsentrasi membaik
aktivitas)
3. Orientasi membaik
3. Jadwalkan aktivitas harian dan waktu
istirahat
Edukasi
1. Ajarkan cara meminimalisasi stimulus
(mengatur pencahayaan ruangan)
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat yang
mempengaruhi persepsi stimulus
(Nidya)
5. Tanggal 08 Desember 2022 Tanggal 08 Desember 2022 Tanggal 08 Desember 2022
Pukul 11.00 WIB Pukul 11.00 WIB Pukul 11.00 WIB
Kesiapan Peningkatan Manajemen Setelah dilakukan implementasi selama 3 hari Edukasi Kesehatan (I.12383)
Kesehatan dalam 1 minggu diharapkan manajemen
kesehatan meningkat dengan kriteria hasil: Observasi
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
Manajemen kesehatan (L. 12104)
menerima informasi
Ekspetasi : meningkat
1. Menerapkan program perawatan 2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat
meningkat meingkatkan dan menurunkan motivain
2. Aktivitas hidup sehari-hari efektif perilaku hidup bersih dansehat.
memenuhi tujuan kesehatan meningkat
Terapeutik
1. Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan.
(Nidya)
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
1. Diagnosa keperawatan : Ansietas berhubungan dengan Krisis Stituasional
Waktu/ Diagnosa Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
No.
Tanggal Keperawatan
1) Selasa, 07 Ansietas Pukul 08.30 WIB Pukul 11.00 WIB
Desember 1. Mengidentifikasi saat tingkat S:
2022 - Klien merasa khawatir saat mengetahui tensi
ansietas berubah
klien tinggi.
2. Memonitor tanda- tanda
- Klien mengeluh pusing saat tensinya
ansietas tinggi.
- Klien mengatakan ingin segera diperiksa
3. Menciptakan suasana
tensinya.
terapeutik untuk menumbuhkan
- Klien mengatakan ingin segera mengetahui
kepercayaan hasil tensi terbarunya
- Klien mengatakan juga memiliki penyakit DM
4. Memahami situasi yang
sejak Agustus 2021
membuat ansietas
- Klien mengatakan jika sering khawatir jika gula
5. Menggunakan pendekatan darah nya tinggi
O:
yang tenang dan meyakinkan
- Klien tampak gelisahsaat mengetahui tensinya
TTD
tinggi
Nidya
- Hasil tekanan darah klien paling tinggi yaitu
161/97 mmHg.
- Hasil gula darah sewaktu klien pada 08
Desember 2022 yaitu 162 mgdL.
- N : 86x/menit
- TD : 159/90 mmHg
A: Ansietas belum teratasi
P:Lanjutkan intervensi
1. Memonitor tanda-tanda ansietas
2. Memotivasi mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan
3. Menjelaskan prosedur, termasuk sensasi
yang mungkin dialami
4. Informasikan secara fakstual mengenai
hipertensi.
TTD
Nidya
2) Rabu, 08 Ansietas Pukul 10.00 WIB Pukul 11.20 WIB
Desember 1. Memonitor tanda-tanda S:
2022 ansietas - Klien mengatakan hari ini lebih tenang dari
2. Memotivasi mengidentifikasi sebelumnya
situasi yang memicu - Klien mengatakan akan lebih tenang jika
kecemasan diperiksa tekanan darahnya agar hasilnya tidak
3. Menjelaskan prosedur, tinggi
termasuk sensasi yang mungkin - Klien mengatakan jika akan lebih tenang jika
dialami mengetahui hasil tensi dan gula darahnya
4. Menginformasikan secara O:
fakstual mengenai hipertensi. - Klien tampak lebih tenang dibanding hari
TTD sebelumnya
Nidya - N : 90x/menit
A: Ansietas teratasi sebagian.
P: Lanjutkan intervensi
2. Diagnosa Keperawatan : Resiko Perfusi Perifer Tidak Efektif dengan factor resiko hipertensi
P: Lanjutkan intervensi
1. Anjurkan minum obat pengontrol tekanan
darah secara teratur.
2. Ajarkan program diet untuk memperbaiki
sirkulasi (rendah garam).
TTD
Nidya
2) Rabu, 08 Resiko Perfusi Pukul 10.00 Pukul 11.30 WIB
Desember Perifer Tidak 1. Menganjurkan minum obat S:
2022 Efektif pengontrol tekanan darah - Klien mengatakan akan minum obat rutin dan
secara teratur. mengikuti kontrol rutin di klinik
2. Mengajarkan program diet - Klien mengatakan akan mengurangi makanan
untuk memperbaiki sirkulasi yang terlalu asin
(rendah garam). O:
TTD - Obat yang dikonsumsi klien adalah Amlodipin
Nidya 3x1 gr PO.
- N : 90 x/menit.
A: Resiko Perfusi Perifer tidak efektif teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Nidya
Judul : Efektivitas Terapi Air Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi
Tahun : 2020
Oleh : Siti Hadrayanti Ananda dan TahiruddinTahiruddin
Link : https://stikesks-kendari.e-journal.id/JK/article/view/233/127
Analisa : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian terapi air: minum
air putih efektif menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi, baik
sistolik maupun diastolik. Selanjutnya, disarankan kepada pihak Puskesmas
Poasia dapat merekomendasikan terapi air: minum air putih bagi penderita
hipertensi yang datang berobat agar tekanan darah yang dialami dapat
terkontrol dan mengurangi efek lanjut dari hipertensi. Hidroterapi merupakan
suatu metode perawatan dan penyembuhan dengan menggunakan air untuk
mendapatkan efek terapis atau penyembuhan. Penggunaan terapi air putih
yang dimaksud adalah meminum air putih sebanyak 1,5 liter setiap pagi
segera setelah bangun tidur . Mengkonsumsi air putih dapat menurunkan
tekanan darah tinggi sebab air putih dapat melarutkan kelebihan garam
sehingga terbuang bersamaurin.
Hal ini sesuai dengan kasus kelolaan klien dengan diagnosa hipertensi
yang terkontrol dapat menjadi normal hasilnya apabila rutin mengonsumsi air
putih. Klien juga tidak mengonsumi minuman lain selain air putih. Klien
menghindari makanan maupun minuman yang terlalu banyak mengandung
gula.
BAB V
KESIMPULAN
Pada asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada Ny. G, dapat
disimpulkan bahwa pasien mengalami 5 permasalahan yang perlu mendapatkan
asuhan keperawatan diantaranya adalah
Kardiovaskular.
SDKI, T. Po. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (1st Ed.; PPNI,
Ed.). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat. 44
SLKI, T. Po. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (I). Retrieved from
http:/www.inna-ppni.or.id
Sri, & Herlina. (2016). Hubungan Gangguan Mental Emosional Dengan Hipertensi
Pada Penduduk Indonesia.