(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 :Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dan Project Based Learning
dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, dan mengolah
informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung,
memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung
jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan
penyelesaian tugas dalam merancang model bentuk molekul suatu senyawa, serta dapat
Mengidentifikasi reaksi reduksi dan oksidasi menggunakan konsep bilangan oksidasi
unsur, serta dapat mendemonstrasikan dan mengomunikasikan data hasil
praktikum di depan kelas
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian reaksi oksidasi dan reduksi
2. Pengertian reduktor dan oksidator
3. Reaksi setengah electron
4. Reaksi Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan: Saintifik ;
2. Metode: Diskusi , Tanya Jawab, dan berbasis proyek .
3. Model Pembelajaran: Discovery Learning dan Project Based Learnning .
E. Media dan Alat Pembelajaran
1. Media
Lembar Kerja Siswa, Video dan PPT
2. Alat : Proyektor ; Plastisin ; Lidi Kayu.
F. Sumber Belajar
1. Buku Kimia SMA Kelas X Kurikulum 2013 Terbitan Erlangga
2. Buku Kimia sumber lain yang relevan
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama : 2 x 45 menit
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Pengolahan
data dan
analisis
- Guru selanjutnya
menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan di
lakukan pada pertemuan
tersebut dimana kaitannya
adalah menumbuhkan rasa
kereatif siswa dalam
merancang praktikum
sederhana sesuai konsep
redoks.
Kegiatan Inti Tahap - Pada tahap ini guru akan 90
Mendesain mengelompokan peserta menit
Perencanaan didik menjadi 4 kelompok
Proyek dengan jumlah perkelompok
4-5 siswa.
- Guru menugaskan kepada
Tahap seluruh kelompok untuk
Menyusun memanfaatkan bahan yang
Jadwal sudah mereka bawa untuk
digunakan sebagai
percobaan.
Tahap - Pada Tahap ini guru
Memonitor berkeliling untuk memonitor
Peserta Didik siswa dalam proses
dan percobaan.
Kemajuan - Guru memantau
Proyek perkembangan percobaan
yang di kerjakan siswa
PPK (rasa ingin tahu gemar
dengan mengajukan
membaca, jujur, kerja sama) pertanyaan :
a. “ Apakah kalian sudah
menyelesaikan
percobaannya anak-
anak ?”
b. “ Jangan lupa kalian
harus menuliskan hasil
dan menjelaskan
percobaan kalian.
- Peserta didik bekerjasama di
dalam kelompoknya untuk
menganalisis praktikum yang
di berikan , serta peserta
didik berdiskusi.
PPK (rasa ingin tahu gemar
membaca, jujur, kerja sama)
Tahap - Guru mengacak kelompok
Menguji yang akan mempresentasikan
Hasil hasil praktikum dan diskusi
yang sudah di lakukan dan di
kerjakan .
- Guru memberikan
F. Penilaian
1. Jenis / Teknik Penilaian
Aspek Mekanisme dan Instrumen Ketera-
Prosedur ngan
1. Kognitif 1. Penugasan 1. Soal penugasan -
2. Tes tertulis 2. Soal objektif
2. Afektif 1. Observasi kerja 1. Lembar observasi -
kelompok
3. Psikomotori 1. Kinerja presentasi 1. Kinerja presentasi -
k 2. Laporan praktik 2. Rubrik penilaian
2.Remedial dan Pengayaan
No Aspek Teknik
1. Remedial a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang
capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial
teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri
dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3
kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial
dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
2. Pengayaan a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan
diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai
n(ketuntasan)<n<n(maksimum) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n>n(maksimum) diberikan
materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.
PROGRAM REMIDIAL
SMA : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Ulangan Ke :
Hari/Tanggal Pelaksanaan :
Bentuk Soal : Jawaban singkat
Materi Ulangan (KD/Indikator) :
KKM Mata Pelajaran : 68
Kelas : X IPA
Tanggal Rencana Ulangan ulang :
No soal yang
KD/Indikator
Nama Peserta Nilai dikerjakan
No yang Tidak Hasil
didik Ulangan dalam Tes
Tuntas
Ulang
1
2
dst
32
PROGRAM PENGAYAAN
SMA : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : X IPA /2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Ulangan Ke :
Hari /Tanggal Pelaksanaan :
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Materi Ulangan (KD/Indikator) :
Rencana Program pengayaan :
KKM Mata Pelajaran : 68
Reaksi Redoks
Reaksi redoks merupakan reaksi yang melibatkan reaksi reduksi dan reaksi oksidasi.
Pengertian reaksi oksidasi dan reaksi reduksi berkembang sesuai dengan perkembangan
ilmu kimia. Reaksi reduksi dan reaksi oksidasi banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya reaksi pembakaran, pembuatan cuka dari alkohol, peristiwa pemecahan glukosa di
dalam tubuh, perkaratan besi, dan lain-lainnya.
Pada peroksida, seperti H2O2, Na2O, dan BaO, atom oksigen diberi bilangan oksidasi -1,
sedangkan pada OF2 diberi bilangan oksidasi +2
Konsep reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasi
Dengan menggunakan konsep bilangan oksidasi, maka suatu reaksi yang rumit dapat diketahui zat
mana yang mengalami reduksi dan oksidasi.
Contoh:
Reaksi : CuO(s) + H2(g) → Cu(s) + H2O(g)
Menurut konsep oksigen pada reaksi diatas, terdapat dua reaksi, yaitu:
Reaksi reduksi : CuO → Cu
Reaksi oksidasi : H2 → H2O
Bila dihitung bilangan oksidasinya, maka
Reaksi reduksi : CuO → Cu
(Bilangan oksidasi Cu pada CuO = +2 dan pada Cu = 0)
Reaksi oksidasi : H2 → H2O
(Bilangan oksidasi H pada H2 = 0 dan pada H2O = +1)
Dari contoh reaksi tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Reaksi oksidasi adalah reaksi yang disertai dengan kenaikan bilangan oksidasi. Reaksi reduksi
adalah reaksi yang disertai dengan penurunan bilangan oksidasi. Reaksi oksidasi dan reaksi
reduksi umumnya terjadi secara bersamaan dalam satu reaksi, maka kemudian disebut reaksi
redoks.
Pengoksidasi dan Pereduksi
Dalam reaksi redoks terdapat zat-zat yang bertindak sebagai pereduksi (reduktor) dan
pengoksidasi (oksidator). Pereduksi atau reduktor adalah zat yang dalam reaksi redoks tersebut
menyebabkan zat lain mengalami reduksi. Dalam hal ini pereduksi mengalami oksidasi.
Pengoksidasi atau oksidator adalah zat yang dalam reaksi redoks tersebut menyebabkan zat lain
mengalami oksidasi. Dalam hal ini pengoksidasi mengalami reduksi.
Dalam reaksi di atas, Fe bertindak sebagai pereduksi dan HCl sebagai pengoksidasi, sedangkan
FeCl2 merupakan hasil oksidasi dan gas H2 hasil reduksi. Atom klorin dalam reaksi ini tidak
mengalami oksidasi maupun redukasi.
Apabila dalam reaksi tersebut zat mengoksidasi atau meredukasi dirinya sendiri maka peristiwanya
disebut reaksi otoredoksi
Tata Nama Senyawa
Salah satu manfaat bilangan oksidasi adalah untuk memberikan nama suatu senyawa yang bisa
membentuk beberapa senyawa dengan unsur lain. Sebagai contoh, besi dapat membentuk dua
macam senyawa dengan oksigen, yaitu FeO dan Fe2O3. Untuk pemberian nama kedua senyawa
tersebut kakan mengalami kesulitan bila tidak memperhatikan bilangan oksidasinya, sebab
keduanya merupakan senyawa yang bernama oksida. Untuk mengatasi hal tersebut bilangan
oksidasi besi dicantumkan dalam pemberian nama sehingga mudah dibedakan. Kedua nama
senyawa tersebut, yaitu:
FeO : besi (II) oksida
Fe2O3 : besi (III) oksida
Jadi untuk unsur logam yang dapat membentuk senyawa dengan lebih dari satu bilangan oksidasi,
maka pada penamaan bilangan oksidasinya disertakan setelah nama logam tersebut dan
diletakkan dalam tanda kurung ().
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Sikap Sosial
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Instrumen Keterampilan
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×100
Skor maksimal
PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
Lengkap dan sesuai dengan fungsinya 4
Lengkap kurang sesuai 3
1 Kelengkapan Alat
Tidak sesuai 2
Tidak ada 1
Runtut dan jelas 4
Runtut kurang jelas 3
2 Langkah Kerja
Tidak runtut 2
Tidak ada 1
Tepat dan sesuai 4
10. Alat yang digunakan untuk mengukur potensial sel Volta adalah ….
A. barometer
B. voltmeter
C. thermometer
D. amperemeter
E. speedometer
11. Diketahui:
19 K+ + e– →19K Eo = -2,92 V
47 Ag+ + e–→ 47Ag Eo = +0,80 V
Diagram selnya adalah ….
A. K+ | K || Ag| Ag+
B. K | K+|| Ag+| Ag
C. Ag | Ag+|| K+| K
D. Ag+ | Ag|| K| K+
E. K | K+|| Ag| Ag+
12. Yang berperan sebagai kutub negatif (anoda) pada baterai adalah ….
A. Zn2+
B. Zn
C. Cu2+
D. Cu
E. Cu+
13. Yang berperan sebagai anoda pada aki adalah ….
A. Pb
B. PbO2
C. PbO3
D. O2
E. H2SO4
14. Berikut yang bukan penyusun baterai kering adalah ….
a. Zn
b. MnO2
c. C
D. NH4Cl
E. Pb
15. Sumber-sumber listrik yang tidak bisa diisi ulang adalah ….
A. sel bahan bakar
B. baterai kering
C. aki
D. baterai nikel-cadmium
E. baterai telepon genggam
II. Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Jelaskan pengertian reaksi oksidasi dan reaksi reduksi.
2. Tentukan bilangan oksidasi S dari zat-zat berikut.
a. S d. Na2SO4
b. SO3 e. NaHSO3
c. H2SO4
3. Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara setengah reaksi dan perubahan bilangan
oksidasi.
a. H2O2(l) → H2O(l) + O2(g)
b. KClO3(aq) → KCl(aq) + O2(g)
c. FeS2(aq) + O2(g) → Fe2O3(aq) + SO2(aq)
4. Sebutkan gejala-gejala yang menyertai reaksi kimia.
5. Diketahui:
Mg2+ + 2 e–→ Mg Eo = -2,37 V
Pb2+ + 2 e–→ Pb Eo = -0,13 V
Tuliskan diagram sel dan hitung harga potensial selnya.
6. Tuliskan reaksi yang terjadi pada anoda dan katoda untuk reaksi elektrolisis larutan
Mg(OH)2dengan elektroda Pt.
7. Berapa muatan listrik yang mengalir pada sel elektrolisis larutan NiSO 4 yang menghasilkan
logam nikel seberat 3 gram dalam waktu 1793 detik? (Ar Ni = 58,71)
8. Bagaimana proses terjadinya korosi? Jelaskan jawaban kalian.
9. Mengapa korosi pada logam aluminium tidak berkelanjutan?
10. Manakah pasangan logam berikut yang lebih mudah mengalami korosi?
a. Mn dan Cu c. Sn dan Fe
b. Pb dan Fe d. Al dan Cr
Kunci Jawaban
I. Pilihan ganda
1. E 11. B
2. E 12. B
3. C 13. A
4. C 14. E
5. B 15. B
6. D 16. D
7. E 17. E
8. C 18. D
9. A 19. B
10. B 20. B
II. Uraian
1. Reaksi oksidasi adalah reaksi yang menga lami kenaikan bilangan oksidasi, sedangkan
reaksi reduksi adalah reaksi yang mengalami penuruna bilangan oksidasi.
2. a. 0
b. +6
c. +6
d. +6
e. +4
3. Sebagian dari daur nitrogen di alam, adalah sebagai berikut Urutan bilangan oksidasi
nitrogen dimulai dari N2, adalah ….
A. -3 ; 0 ; +1 ; +3
B. 0 ; +2 ; +4 ; 5
C. -3 ; +1 ; +2 ; +3
D. 0 ; 3 ; +4 ; +5
E. 0 , +1 ; +3 ; +5
Jawaban : B
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1989
Penyelesaian :
N2 bilangan oksidasinya 0
N O bilangan oksidasi N = +2
+2 -2
N O3bilangan oksidasi N = +5
5 -6
N O2 bilangan oksidasinya N = +4
+4 -4
4. Reaksi-reaksi di bawah ini yang termasuk reaksi redoks adalah ….
A. AgCl (s) + 2NH3 (aq) → Ag(NH3)2Cl (aq)
B. NaOH (aq) + CH3COOH (aq) → CH3COONa (aq) + H2O (l)
C. AgNO3 (aq) + NaCl (aq) → AgCl (s) + NaNO3 (aq)
D. OH– (aq) + Al(OH)3 (s) → AlO2– (aq) + 2H2O(l)
E. Hg (NO3)2 (aq) + Sn (s) → Hg (s) + Sn(NO3)2 (aq)
Jawaban : C
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1990
Penyelesaian :
Ag NO3 (aq) + Na Cl (aq) → Ag Cl (s) + Na NO3 (aq)
2 -2 1 -1 1 -1 1 -1
mengalami oksidasi
5. Reaksi berikut :
3Br (g) + a OH– (aq) → b BrO3– + c Br– (aq) + d H2O (l)
Harga koefisien a, b, c, d supaya reaksi di atas setara adalah ….
A. 2, 2, 5 dan 1
B. 6, 1, 5 dan 3
C. 6, 5, 1 dan 3
D. 5, 6, 3 dan 1
E. 4, 1, 5 dan 2
Jawaban : B
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1990
Penyelesaian : 3Br (g) + 6 OH– (aq) → 1 BrO3– + 5 Br– (aq) + 3 H2O (l)
a=6;b=1;c=5;d=3
6. Reaksi redoks :
2KMnO4 (aq) + 5H2C2O4 (aq) + 3H2SO4 (aq) →2MnO4 (aq) + 10 CO2 (g) + K2SO4 (aq) + 8H2O
(l)
Setengah reaksi oksidasi dari reaksi tersebut adalah ….
A. MnO4–(aq) + 8 H+ (aq) + 5e → Mn2+ (aq) + 4H2O (l)
B. MnO4–(aq) + 2H2O (l) + 3e → MnO2 (s) + 4OH– (aq)
C. H2C2O4 (aq) → 2CO2 (g) + 2H+ (aq) + 2e
D. CO2– (aq) + 2H+ (aq) + 2e → H2C2O4 (aq)
E. 2H2SO4 (aq) → 2H2O (l) + 2SO2 (g) + O2 (g)
Jawaban : A
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1991
Penyelesaian :
2KMnO4 (aq) + 5H2C2O4 (aq) + 3H2SO4 (aq) →2MnO4 (aq) + 10 CO2 (g) + K2SO4 (aq) + 8H2O
(l)
Setengah reaksi redoks :
7. Reaksi redoks berikut : a H2O2 (l) + b Fe2+ (aq) + c H+ (aq) → d Fe3+ (aq) + e H2O (l) Harga a,
b, dari c berturut-turut ialah ….
A. 1,1,1
B. 1,2,3
C. 1,2,1
D. 2,2,1
E. 2,1,2
Jawaban : B
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1992Penyelesaian :
11. Suatu reaksi redoks :aBr2 (aq) + bOH– (aq) → cBrO3– (aq) + dBr– (aq) + eH2O (l)
Harga a, b, c dan a berturut-turut agar reaksi di atas setara adalah ….
A. 3, 6, 1, 5, 3
B. 3, 6, 5, 1, 3
C. 6, 1, 5, 3, 3
D. 6, 1, 3, 5, 3
E. 1, 5, 3, 6, 3
Jawaban : A
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1996
Penyelesaian :
3Br2 (aq) + 6OH– (aq) → 1BrO3– (aq) + 5Br– (aq) + 3H2O (l)
12. Pada persamaan oksidasi reduksi berikut (belum setara), KMnO 4(aq) + KI(aq) + H2SO4 →
MnSO4(aq) + I2 aq) + K2SO4(aq) + H2O(l) Bilangan oksidasi Mn berubah dari ….
A. +14 menjadi +8
B. +7 menjadi +2
C. +7 menjadi -4
D. -1 menjadi +2
E. -2 menjadi +2
Jawaban : B
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1997
Penyelesaian :
KMnO4 = B.O K = +1
B.O Mn = x
B.O O = -2
1 + x – 8 = O → x = +7
MnSO4 = Mn B.O = +2
13. Pada reaksi :
4HCl (aq) + 2S2O3-2 (aq) → 2S (s) + 2SO2 (g) + 2H2O (l) + 4Cl– (aq)
bilangan oksidasi S berubah dari ….
A. +2 menjadi 0 dan +4
B. +3 menjadi 0 dan +4
C. +4 menjadi 0 dan +2
D. +5 menjadi +2 dan 0
E. +6 menjadi -2 dan +4
Jawaban : A
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1998
Penyelesaian :
14. Bilangan oksidasi klor dalam senyawa natrium hipoklorit, kalium klorit dan kalium klorat
berturut-turut adalah ….
A. +3 +5 +7
B. +1 +5 +7
C. +1 +3 +5
D. -1 +3 +5
E. -1 +1 +3
Jawaban : C
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1998
Penyelesaian :
Natrium hipoklorit, Kalium klorit, Kalium klorat
.
15. Bilangan oksidasi Br tertinggi terdapat pada senyawa ….
A. Fe(BrO2)3
B. Ca(BrO)2
C. HBrO4
D. AlBr3
E. PbBr4
Jawaban : C
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1999
Penyelesaian :
A. BrO2– → x-4 = -1 → x = 3 → Bilangan oksidasi Br dalam BrO2– = +3
B. BrO– → x – 2 = -1 → x = +1 → Bilangan oksidasi Br dalam BrO– = +1
C. BrO4– → x – 8 = -1 x = +7 → Bilangan oksidasi Br dalam BrO4– = +7
D. Br– → x = -1 → Bilangan oksidasi Br dalam Br– = -1
E. PbBr4 – x = -1 → Bilangan oksidasi Br dalam PbBr4– = -1
16. Bilangan oksidasi atom Cl tertinggi di antara senyawa berikut adalah ….
A. KCl
B. KclO
C. CaO2
D. KClO3
E. KClO2
Jawaban : D
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 2000
Penyelesaian :
Bilangan oksida Cl dalam :
– KCl = -1
– KClO3= +5
– KClO = +1
– KClO2= +3
– CaCl2= -1
17. Di antara persamaan reaksi berikut, yang merupakan reaksi redoks adalah ….
A. NaOH (s) + HCl (aq) → NaCl (aq) + H2O (l)
B. CaSO4 (aq) + 2 LiOH (aq) → Ca(OH)2 (s) + Li2SO4 (aq)
C. Mg(OH)2 (s) + 2 HCl (aq) → MgCl2 (aq) + 2 H2O (1)
D. BaCl12 (aq) + H2SO4 (aq) → BaSO4 (s) + 2 HCl (aq)
E. MnO2 (s) + 4 HCl (aq) → MnCl2 (aq) + 2 H2O (1) + Cl2 (g)
Jawaban : E
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 2002
Penyelesaian :
Yang merupakan reaksi redoks :
MnO2 (s) + 4 HCl (aq) → MnCl2 (aq) + 2 H2O (1) + Cl2 (g)
18. Suatu reaksi redoks :
a Br2 (aq) + b OH– (aq) → c BrO3– (aq) + d Br– (aq) + e H2O (1)
Harga a, b, c, d, dan e berturut-turut agar reaksi di atas setara adalah ….
A. 3, 6, 1, 5, dan 3
B. 3, 6, 5, 1, dan 3
C. 6, 1, 5, 3, dan 3
D. 6, 1, 3, 5, dan 3
E. 1, 5, 3, 6, dan 3
Jawaban : A
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 2002
Penyelesaian :
a Br2 (aq) + b OH– (aq) → c BrO3– (aq) + d Br– (aq) + e H2O (1)
Persamaan setaranya :
3 Br2 (aq) + 6 OH– (aq) → BrO3– (aq) + 5 Br– (aq) + 3 H2O (1)Jadi a = 3, b = 6, c = 1, d = 5 dan
e = 3.
19. Diketahui persamaan reaksi redoks :
Cr2O72- (aq) + a Fe2+ (aq) + H (aq) → b Cr3+ (aq) + c Fe3+ (aq) + H2O (1)
Jika persamaan reaksi disetarakan, harga koefisien a, b dan c masing-masing adalah ….
A. 6, 3 dan 6
B. 6, 2 dan 6
C. 4, 3 dan 5
D. 3, 4 dan 3
E. 3, 2 dan 3
Jawaban : B
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 2002
Penyelesaian :
Cr2O72- (aq) + a Fe2+ (aq) + H (aq) → b Cr3+ (aq) + c Fe3+ (aq) + H2O (1)
Disetarakan menjadi :
2 Cr2O72- (aq) + 6 Fe2+ (aq) + 14 H (aq) → 2 Cr3+ (aq) + 6 Fe3+ (aq) + 7 H2O (1)
Jadi koefisien a = 6, b = 2, dan c = 6
20. Bilangan oksida Cl dari -1 sampai dengan +7. Ion atau molekul manakah di bawah ini yang
tidak dapat mengalami reaksi disproporsionasi adalah ….
A. Cl2 dan HClO4
B. HCl dan HClO2
C. ClO2 dan HClO3
D. Cl2 dan KClO3
E. Cl– dan NaClO4
Jawaban : E
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 2003
Penyelesaian :
Disproporsionasi atau auto redoks, Clor, Br dan I dapat mengalami auto redoks, artinya
sebagian dioksidasi, sebagian lagi direduksi. Cl, Br dan I dapat memiliki Bilangan oksidasi dari
-1 sampai dengan +7. Yang memiliki bilangan oksidasi -1 atau +7 tidak dapat mengalami auto
redoks karena bilangan oksidasi -1 tidak dapat direduksi lagi dan bilangan oksidasi +7 tidak
dapat dioksidasi lagi.Jadi pasangan ion atau molekul yang tidak dapat mengalami auto redoks
adalah Cl dan NaClO4.