Anda di halaman 1dari 39

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


KELAS /SEMESTER : X/2
MATERI POKOK : REDOKS

SMA PGRI JEPARA


Jalan Ratu Kalinyamat, Jepara, Jawa Tengah
2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok / Aspek : Redoks
Kelas / Semester :X/2
Alokasi Waktu : 3 x 2 JP

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 :Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar ( Pengetahuan ) Kompetensi Dasar ( Keterampilan )


3.9 Mengidentifikasi reaksi reduksi dan 4.9 Menganalisis beberapa reaksi
oksidasi menggunakan konsep bilangan berdasarkan perubahan bilangan oksidasi
oksidasi unsur yang diperoleh dari data hasil percobaan
dan/ atau melalui percobaan
Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9.1 Mendeskripsikan reaksi reduksi 4.9.1 Mendemonstrasikan praktikum
dan oksidasi menggunakan konsep reaksi oksidasi dan reduksi
bilangan oksidasi unsur 4.9.2 Mengkomunikasikan hasil
3.9.2 Membedakan reaksi oksidasi praktikum dengan presentasi di kelas.
dengan reaksi reduksi
3.9.3 Menentukan persamaan dari
reaksi oksidasi dan reduksi
3.9.4 Mengetahui penggunaan reaksi
oksidasi dan reduksi dalam kehidupan
sehari-hari

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dan Project Based Learning
dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, dan mengolah
informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung,
memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung
jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan
penyelesaian tugas dalam merancang model bentuk molekul suatu senyawa, serta dapat
Mengidentifikasi reaksi reduksi dan oksidasi menggunakan konsep bilangan oksidasi
unsur, serta dapat mendemonstrasikan dan mengomunikasikan data hasil
praktikum di depan kelas
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian reaksi oksidasi dan reduksi
2. Pengertian reduktor dan oksidator
3. Reaksi setengah electron
4. Reaksi Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan: Saintifik ;
2. Metode: Diskusi , Tanya Jawab, dan berbasis proyek .
3. Model Pembelajaran: Discovery Learning dan Project Based Learnning .
E. Media dan Alat Pembelajaran
1. Media
Lembar Kerja Siswa, Video dan PPT
2. Alat : Proyektor ; Plastisin ; Lidi Kayu.
F. Sumber Belajar
1. Buku Kimia SMA Kelas X Kurikulum 2013 Terbitan Erlangga
2. Buku Kimia sumber lain yang relevan
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama : 2 x 45 menit
Model Pembelajaran : Discovery Learning

Kegiatan Langkah- Deskripsi Kegiatan Alokas


Langkah i
Discovery Waktu
Learning
Pendahulua Pendahuluan - Guru membuka pelajaran dengan 20
n memberi salam kepada peserta didik . menit
- Guru mengkondisikan peserta didik
dengan diawali berdoa bersama
yang dipimpin oleh ketua kelas . Religius

- Guru selanjutnya mengecek kehadiran


siswa .
Critical Thinking, HOTS dan Literasi
(Memprediksi dan Mengidentifikasi
Tujuan)
Apersepsi :
- Guru memberikan rangsangan kepada
Tahap peserta didik untuk mengamati dua
Menciptakan buah apel yang satu di kupas dan
Stimulus satunya lagi tidak di kupas.
“ Apakah semua yang terjadi dengan
kedua apel tersebut? Apakah
berbahaya jika apel yang memerah
isinya dimakan? Terjadi proses
Critical
apakah pada apel tersebut? Dari Thinking,
HOTS dan
PPK (rasa ingin tahu dan gemar kedua apersepsi guru di harapkan Literasi
membaca), Literasi
akan menumbuhkan rasa ingin tahu (Mempredik
si dan
siswa , serta pertanyaan yang Mengidentif
ikasi Tujuan
mungkin muncul adalah sebagai Membaca)
berikut :
“ Apakah reaksi redoks itu ?”
“Bagaimana reaksi redoks bisa ada di
dalam kehidupan sehari—hari?
Selanjutnya guru memberikan
PPK (rasa ingin tahu dan stimulus , agar peserta didik paham
gemar membaca)
tentang materi yang akan dipelajari
dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan di lakukan
pada pertemuan tersebut untuk dapat
menentukan reaksi oksidasi, reduksi,
reduktor, dan oksidator
- Dalam tahap ini guru akan
membentuk siswa menjadi 4
kelompok.
Kegiatan Problem - Dari apersepsi guru selanjutnya guru 90
Inti statement memberikan kesempatan pada peserta menit
(pertanyaan didik untuk mengidentifikasi
identifikasi sebanyak mungkin permasalahan
masalah ) yang berkaitan reaksi redoks dalam
PPK (rasa ingin tahu dan gemar guna untuk mengetahui, sebagai
membaca, jujur)
berikut :
a. Bagaimana konsep reaksi redoks ?
b. Bagaimana cara penentuan
senyawa yang mengalami reduksi,
oksidasi, reduktor dan oksidator ?
c. Bagaimana cara membuat
persamaan reaksi

- Selanjutnya guru akan menjelaskan


terkait teori konsep redoks?

- Selanjutnya peserta didik di tuntut


Pengumpula untuk mencari dan mengumpulkan
n data informasi-informasi tambahan yang
relevan terkait konsep redoks.
Semua informasi dan data yang diperoleh
dicatat dan dijadikan sebagai bahan diskusi

Pengolahan
data dan
analisis

PPK (rasa ingin tahu gemar - Pada tahap verifikasi , adapun


membaca, jujur, kerja sama)
kegiatan yang akan di lakukan oleh
peserta didik dan guru adalah sebagai
berikut :
Verifikasi a. Peserta didik didalam kelompok
akan berdiskusi untuk
memverifikasi hasil pekerjaan
yang telah dilakukan terkait
reaksi redoks, penentuan senyawa
yang mengalami reduksi,
oksidasi, oksidator dan reduktor
serta persamaan reaksinya. .
b. Setelah memverifikasi dengan
kelompoknya selanjutnya guru
mepersilakan perwakilan
kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi .
Dilanjutkan guru akan
memverifikasi secara bersama
dengan peserta didik lainnya
terkait jawaban yang telah di
paparkan tiap kelompok yang
maju.
- Pada tahap ini peserta didik dan guru
menyimpulkan hasil diskusi yang
telah dilakukan.
Generalisasi

Kegiatan - Guru dan peserta didik mereview 25


PPK (Mandiri dan
Penutup Gotong royong) hasil kegiatan pembelajaran yang menit
Critical
Thinking,
HOTS dan
Literasi
(Mempredik
si dan
Mengidentifi
kasi Tujuan
Membaca)
dilakukan pada pertemuan itu .
- Guru memberikan penghargaan bagi
kelompok yang memiliki kerjasam
dan jawaban yang tepat terkait tugas
yang di berikan.
- Guru selanjutnya menutup pelajaran
dengan menginformasikan kepada
tiap kelompok untuk membawa alat
praktikum redoks sederhana.
- Guru menutup pelajaran dengan
berdoa bersama siswa dilanjutkan
memberikan salam penutup .

Pertemuan Kedua : 2 x 45 menit


Model Pembelajaran : Project Based Learning

Kegiatan Langkah- Deskripsi Kegiatan Alokasi


Pembelajara langkah Waktu
n PJBL
Pendahuluan Pendahuluan - Guru membuka pelajaran 20
dengan memberi salam menit
kepada peserta didik . PPK: Religius
- Guru mengkondisikan
peserta didik dengan diawali
berdoa bersama yang
dipimpin oleh ketua kelas .
- Guru selanjutnya mengecek
PPK (rasa ingin tahu dan gemar
membaca), Literasi kehadiran siswa .
Apersepsi - Guru memberikan
pertanyaan kepada siswa
terkait penugasan yang
dibawa .
- Pada apersepsi guru
selanjutnya menampilkan
video animasi praktikum
reaksi redoks sebagai contoh.

Dari apersepsi yang di


berikan oleh guru di
harapkan akan memunculkan
sikap aktif bertanya siswa
sebagai berikut :
a. “ Bu, apakah dalam
video tersebut terdapat
reaksi redoks? “
b. “ Apakah dalam
menentukan reduksi dan
oksidasi dapat dilihat
secara fisik?”
Dari pertanyaan-pertanyaan
yang mungkin akan diajukan
oleh siswa tersebut ,
Critical Thinking, HOTS dan Literasi
selanjutnya guru
(Memprediksi dan Mengidentifikasi memberikan pertanyaan
Tujuan)
mendasar kepada peserta
didik .
Motivasi :
- Dari pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh siswa
Tahap selanjutnya guru akan
Penentuan mengulas kembali materi
Pertanyaan yang di pelajari pada minggu
Mendasar lalu tentang cara penentuan
senyawa yang mengalami
reduksi atau oksidasi,
senyawa yang termasuk
oksidator dan reduktor

- Guru selanjutnya
menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan di
lakukan pada pertemuan
tersebut dimana kaitannya
adalah menumbuhkan rasa
kereatif siswa dalam
merancang praktikum
sederhana sesuai konsep
redoks.
Kegiatan Inti Tahap - Pada tahap ini guru akan 90
Mendesain mengelompokan peserta menit
Perencanaan didik menjadi 4 kelompok
Proyek dengan jumlah perkelompok
4-5 siswa.
- Guru menugaskan kepada
Tahap seluruh kelompok untuk
Menyusun memanfaatkan bahan yang
Jadwal sudah mereka bawa untuk
digunakan sebagai
percobaan.
Tahap - Pada Tahap ini guru
Memonitor berkeliling untuk memonitor
Peserta Didik siswa dalam proses
dan percobaan.
Kemajuan - Guru memantau
Proyek perkembangan percobaan
yang di kerjakan siswa
PPK (rasa ingin tahu gemar
dengan mengajukan
membaca, jujur, kerja sama) pertanyaan :
a. “ Apakah kalian sudah
menyelesaikan
percobaannya anak-
anak ?”
b. “ Jangan lupa kalian
harus menuliskan hasil
dan menjelaskan
percobaan kalian.
- Peserta didik bekerjasama di
dalam kelompoknya untuk
menganalisis praktikum yang
di berikan , serta peserta
didik berdiskusi.
PPK (rasa ingin tahu gemar
membaca, jujur, kerja sama)
Tahap - Guru mengacak kelompok
Menguji yang akan mempresentasikan
Hasil hasil praktikum dan diskusi
yang sudah di lakukan dan di
kerjakan .

- Kelompok lain akan


mengamati presentasi terkait
produk yang sedang
dipaparkan oleh kelompok
temannya .
- Guru menginstruksikan
Critical kepada peserta didik lain
Thinking, untuk menilai kelompok lain
HOTS dan
Literasi sehingga kelompok yang
(Mempredik
si dan dinilai mengetahui
Mengidentifi
kasi Tujuan kekurangannya begitu juga
Membaca) sebaliknya .
- Perwakilan tiap kelompok
diwajibkan mengomentari
Tahap dan menilai hasil produk
Mengevaluasi yang dibuat oleh kelompok
Pengalaman lain .

- Guru memberikan penguatan


kepada tiap kelompok
mengenai produk yang
dibuat dan kesesuain dengan
teori yang relevan .

- Guru memberikan pujian


bagi tiap kelompok yang
maju dengan bertepuk
tangan , serta guru
menanyakan kepada peserta
didik mengenai perasaan dan
pengalamannya selama
menyelesaikan praktikum
tersebut .
Penutup Generalisasi - Guru bersama peserta didik 25
menyimpulkan pembelajaran menit
yang dilakukan pada
PPK (Mandiri dan pertemuan tersebut .
Gotong royong)
- Guru menyampaikan bahwa
minggu besok akan di
jelaskan secara singkat
manfaat redoks Guru
PPK: Santun menutup pembelajaran pada
hari itu dengan berdoa dan
mengucapkan salam diikuti
siswa mencium tangan guru
pengampu mata pelajaran .

Pertemuan Ketiga : 2 x 45 menit


Model Pembelajaran : Discovery Learning

Kegiatan Langkah- Deskrispsi Kegiatan Alokasi


Pembelajara Langkah Waktu
n Discvery
Learning
Pendahuluan Pendahuluan - Guru membuka pelajaran 20
dengan memberi salam menit
kepada peserta didik .
- Guru mengkondisikan
peserta didik dengan diawali
berdoa bersama yang
Menciptakan
Situasi dipimpin oleh ketua kelas .
(Stimulus) - Guru selanjutnya mengecek
kehadiran siswa .

- Guru memberikan

PPK (rasa ingin tahu dan


gemar membaca), Literasi
rangsangan kepada peserta
didik untuk mengamati
video reaksi pembuatan tape,
besi berkarat dsb ,
selanjutnya guru
merangsang peserta didik
dengan pertanyaan sebagai
berikut :

“Apakah kalian dapat


menjelaskan hal positif dan
negative yang ditimbulkan
oleh reaksi redoks ?”
- Dari video yang telah di
tampilkan , maka diharapkan
PPK (rasa ingin tahu dan gemar siswa akan memiliki rasa
membaca, jujur) ingin tahu yang tinggi ,
dengan mengajukan
pertanyaan sebagai berikut :
“ Ibu apakah reaksi redoks
dapat merugikan atau
berdampak buruk ?”.
- Selanjutnya Guru Critical
menyampaikan tujuan dan Thinking,
HOTS dan
mafaat mempelajari manfaat Literasi
redoks. (Mempredi
ksi dan
Kegiatan Inti Problem - Dari stimulus yang diberikan 90 Mengidenti
Statement selanjutnya guru menit fikasi
Tujuan
memberikan kesempatan Membaca)
kepada peserta didik untuk
Critical
mengidentifikasi sebanyak Thinking,
mungkin masalah yang HOTS dan
Literasi
berkaitan dengan redoks (Mempredi
dalam sehari-hari dan ksi dan
Mengidenti
menemukan jawaban tentang fikasi
: Tujuan
Membaca)
a. Dalam proses reaksi
pembentukan tape,
petasan, bom, kebakaran
Pengumpulan reaksi apa yang
Data terlibat ?
PPK (rasa ingin tahu gemar b. Bagaimana cara
membaca, jujur, kerja sama) pembuatannya dan
antisipasinya?
Pengolahan - Pada tahap ini peserta didik
data dan mengumpulkan informasi
analisis dan studi literature yang
relevan untuk menjawab
pertanyaan yang di
PPK (rasa ingin tahu gemar identifikasi melalui :
membaca, jujur, kerja sama)
a. Hasil pengamatan
terhadap literature dan
hasil diskusi
- Pada tahap ini peserta didik
Verifikasi akan di bagi menjadi 4-5
kelompok untuk berdiskusi
- Pada tahap ini peserta didik
akan berdiskusi di dalam
kelompoknya untuk
mengolah hasil
pengamatan dengan cara :
a. Mengolah hasil
pengamatan dengan
bantuan pertanyaan dari
guru di tanyakan tiap
kelompok .

- Pada tahap verifikasi peserta


didik akan berdiskusi terkait
Generalisasi jawaban atas pertanyaan
yang didapat dan
memverifikasi jawaban
secara bersama-sama dengan
PPK (Mandiri dan
Gotong royong)
kelompoknya , adapaun
verifikasi dilakukan dengan
membandingkan antara
jawaban dan teori-teori
yang terdapat di literature-
literatur tertentu .
- Pada tahap ini selanjutnya
setiap kelompok
memaparkan hasil
diskusinya di depan kelas ,
dimana hasil diskusi tiap
kelompok akan di verifikasi
secara bersama-sama dengan
guru dan peserta didik
lainnya .

- Pada tahap generalisasi guru


dan peserta didik secara
bersama-sama
menyimpulkan hasil diskusi
terkait materi redoks
Penutup Penutup - Guru bersama peserta didik 25
meriview kembali hasil menit
diskusi tentang redoks pada
kegiatan pembelajaran yang
dilakukan pada pertemuan
tersebut .
- Guru memberikan
penghargaan kepada
kelompok yang memliki
kinerja paling baik .
- Guru menyampaikan kepada
peserta didik untuk belajar
mengenai materi selanjutnya
yang akan di diskusikan
PPK
bersama pada pertemuan PPK: Santun
(religius)
berikutnya .
- Guru menutup pertemuan
dengan berdoa dan
dilanjutkan mengucapkan
salam diikuti dengan cium
tangan yang dilakukan oleh
peserta didik kepada guru
pengampu pelajaran tersebut
.

F. Penilaian
1. Jenis / Teknik Penilaian
Aspek Mekanisme dan Instrumen Ketera-
Prosedur ngan
1. Kognitif 1. Penugasan 1. Soal penugasan -
2. Tes tertulis 2. Soal objektif
2. Afektif 1. Observasi kerja 1. Lembar observasi -
kelompok
3. Psikomotori 1. Kinerja presentasi 1. Kinerja presentasi -
k 2. Laporan praktik 2. Rubrik penilaian
2.Remedial dan Pengayaan

No Aspek Teknik
1. Remedial a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang
capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial
teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri
dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3
kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial
dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
2. Pengayaan a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan
diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai
n(ketuntasan)<n<n(maksimum) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n>n(maksimum) diberikan
materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.

Jepara, Juli 2019


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mapel Kimia

Siswanduri, S.Pd. Firdaus Khumar, S.Pd.


NIP.- NIP.-
Lembar obervasi Afektif

PROGRAM REMIDIAL
SMA : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Ulangan Ke :
Hari/Tanggal Pelaksanaan :
Bentuk Soal : Jawaban singkat
Materi Ulangan (KD/Indikator) :
KKM Mata Pelajaran : 68
Kelas : X IPA
Tanggal Rencana Ulangan ulang :

No soal yang
KD/Indikator
Nama Peserta Nilai dikerjakan
No yang Tidak Hasil
didik Ulangan dalam Tes
Tuntas
Ulang
1
2
dst
32

PROGRAM PENGAYAAN

SMA : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : X IPA /2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Ulangan Ke :
Hari /Tanggal Pelaksanaan :
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Materi Ulangan (KD/Indikator) :
Rencana Program pengayaan :
KKM Mata Pelajaran : 68

Nama Peserta didik kelas Nilai


No Bentuk Pengayaan
X MIA Ulangan
1
2
3
Dst
32
MATERI PEMBELAJARAN

Reaksi Redoks

Reaksi redoks merupakan reaksi yang melibatkan reaksi reduksi dan reaksi oksidasi.
Pengertian reaksi oksidasi dan reaksi reduksi berkembang sesuai dengan perkembangan
ilmu kimia. Reaksi reduksi dan reaksi oksidasi banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya reaksi pembakaran, pembuatan cuka dari alkohol, peristiwa pemecahan glukosa di
dalam tubuh, perkaratan besi, dan lain-lainnya.

Pengertian Reaksi Redoks


Pada awalnya konsep reduksi dan oksidasi (redoks) terbatas pada reaksi yang melibatkan
pelepasan dan pengikatan oksigen. Reaksi okseidasi merupakan reaksi pengikatan oksigen oleh
suatu zat.
Contoh:
C(s) + O2(g) → CO2(g)
H2(g) + O2(g) → H2O(l)
2Cu(s) + O2(g) → 2CuO(s)
Reaksi reduksi merupakan reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat.
Contoh:
HgO(s) → Hg(l) + O2(g)
FeO(s) + CO(g) → Fe(s) + CO2(g)
Tinjauan reaksi reduksi dan oksidasi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen ternyata
kurang universal (luas) karena reaksi kimia tidak hanya melibatkan oksigen saja. Misalnya, reaksi
kimia antara gas klorin dan logam natrium membentuk natrium klorida.
Na(s) + ½Cl2(g) → NaCl(s)
Konsep reaksi reduksi dan oksidasi selanjutnya dijelaskan dengan menggunakan konsep
perpindahan (transfer) elektron. Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron, sedangkan reduksi
adalah reaksi pengikatan elektron. Dengan menggunakan konsep tersebut, maka dapat dijelaskan
terjadinya reaksi oksidasi dan reaksi reduksi pada reaksi antara gas klorin dengan logam natrium
sebagai berikut.
Na(s) + ½ Cl2(g) → NaCl(s)
Dalam reaksi itu terdapat 2 peristiwa, yaitu:
Na(s) → NA+(s) + e-                               ……… (oksidasi)
½ Cl2 + e- → Cl-                                     ……… (reduksi)
Berdasrkan konsep tersebut dapat dinyatakan bahwa peristiwa reaksi oksidasi reduksi terjadi
secara bersamaan.
Reaksi transfer elektron terjadi pada senyawa-senyawa yang berikatan ion. Ion positif terbentuk
karena suatu atom melepas elektronnya, sedangkan ion negatif terbentuk karena suatu atom
mengikat elektron. Oleh karena itu, konsep reaksi redoks yang didasrkan pada perpindahan
(transfer) elektron cukup memuaskan untuk menjelaskan reaksi-reaksi pembentukkan senyawa ion.
Bilangan Oksidasi dan Reaksi Redoks
Konsep reaksi redoks yang lebih universal untuk menjelaskan reaksi yang melibatkan senyawa
kovalen adalah konsep reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.
Reaksi redoks yang sukar dijelaskan dengan konsep oksigen dan konsep elektron dapat dengan
mudah dijelaskan menggunakan konsep bilangan oksidai.
Bilangan oksidasi
Bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi suatu unsur merupakan bilangan bulat positif atau negatif
yang diberikan kepada suatu unsur dalam membentuk senyawa. Bilangan oksidasi suatu unsur
ditentukan dengan memeperhatikan hal-hal berikut.
a)      Senyawa ion
Bilangan oksidasi unsur pada ion monoatomik merupakan muatan riil dari ion-ion senyawa tersebut.
Contoh:
Senyawa NaCl, terbentuk dari ion Na+ dan Cl-, maka bilangan oksidasi atom Na dalam NaCl
adalah +1, dan bilangan oksidasi Cl adalah -1.
b)      Senyawa kovalen
Hal yang perlu diperhatikan pada penentuan bilangan oksidasi dalam senyawa kovalen adalah
harga skala keelektronegatifan dari masing-masing atom penyusunnya.
Atom-atom unsur yang mempunyai harga skala keelektronegatifan lebih tinggi menunjukkan bahwa
daya tarik atom tersebut terhadap pasangan elektron ikatan lebih kuat. Oleh karena lebih kuat
menarik pasangan elektron, maka seakan-akan menjadi bermuatan negatif, dan karena itu bilangan
oksidasinya diberi angka negatif. Atom-atom yang mempnyai harga keelektronegatifan lebih rendah
diberi bilangan oksidasi positif.
Contoh:
Senyawa HCl terbentuk dari atom hidrogen (keelektronegatifan H = 2,0) dan atom klorin
(keelektronegatifan Cl = 3,0) dengan menggunakan pasangan elektron bersama. Pasangan
elektron bersama ini lebih tertarik kepada atom Cl, maka atom klorin diberi bilangan oksidasi -1,
sedangkan atom hidrogen diberi bilangan oksidasi +1.

Penentuan bilangan oksidasi


Untuk menentukan bilangan oksidasi suatau atom dalam suatu senyawa dapat dipergunakan
beberapa ketentuan berikut ini.
1. Bilangan oksidasi unsur bebas (tidak bersenyawa) adalah 0 (nol).
2. Jumlah aljabar bilangan oksidasi seluruh atom-atom dalam suatu senyawa adalah 0 (nol).
3. Jumlah aljabar bilangan oksidasi seluruh atom-atom dalam suatu ion poliatomik sama dengan
muatan ion tersebut.
4. Unsur-unsur tertentu dalam membentuk senyawa mempunyai bilangan oksidasi tertentu,
misalnya:
 Atom-atom golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr) dalam senyawa mempunyai
bilangan oksidasi +1.
 Atom-atom golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) dalam senyawa mempunyai
bilangan oksidasi +2.
 Atom-atom golongan IIIA (B, Al, dan Ga) dalam senyawa mempunyai bilangan
oksidasi +3.
 Atom hidrogen (H) dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan oksidasi +1,
kecuali dalam hidrida logam. Hidrida logam adalah senyawa yang terbentuk dari
unsur logam dan hidrogen. Pada hidrida logam, seperti LiH, NaH, CaH2, MgH2,
dan AlH3, atom hidrogen diberi bilangan ksidasi -1.
 Atom oksigen (O) di dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan oksidasi -2,
kecuali pada senyawa peroksida dan OF2.

Pada peroksida, seperti H2O2, Na2O, dan BaO, atom oksigen diberi bilangan oksidasi -1,
sedangkan pada OF2 diberi bilangan oksidasi +2
Konsep reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasi
Dengan menggunakan konsep bilangan oksidasi, maka suatu reaksi yang rumit dapat diketahui zat
mana yang mengalami reduksi dan oksidasi.
Contoh:
Reaksi : CuO(s) + H2(g) → Cu(s) + H2O(g)
Menurut konsep oksigen pada reaksi diatas, terdapat dua reaksi, yaitu:
Reaksi reduksi      : CuO → Cu
Reaksi oksidasi    : H2 → H2O
Bila dihitung bilangan oksidasinya, maka
Reaksi reduksi      : CuO → Cu
(Bilangan oksidasi Cu pada CuO = +2 dan pada Cu = 0)
Reaksi oksidasi    : H2 → H2O
(Bilangan oksidasi H pada H2 = 0 dan pada H2O = +1)
Dari contoh reaksi tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Reaksi oksidasi adalah reaksi yang disertai dengan kenaikan bilangan oksidasi. Reaksi reduksi
adalah reaksi yang disertai dengan penurunan bilangan oksidasi. Reaksi oksidasi dan reaksi
reduksi umumnya terjadi secara bersamaan dalam satu reaksi, maka kemudian disebut reaksi
redoks.
Pengoksidasi dan Pereduksi
Dalam reaksi redoks terdapat zat-zat yang bertindak sebagai pereduksi (reduktor) dan
pengoksidasi (oksidator). Pereduksi atau reduktor adalah zat yang dalam reaksi redoks tersebut
menyebabkan zat lain mengalami reduksi. Dalam hal ini pereduksi mengalami oksidasi.
Pengoksidasi atau oksidator adalah zat yang dalam reaksi redoks tersebut menyebabkan zat lain
mengalami oksidasi. Dalam hal ini pengoksidasi mengalami reduksi.
Dalam reaksi di atas, Fe bertindak sebagai pereduksi dan HCl sebagai pengoksidasi, sedangkan
FeCl2 merupakan hasil oksidasi dan gas H2 hasil reduksi. Atom klorin dalam reaksi ini tidak
mengalami oksidasi maupun redukasi.
Apabila dalam reaksi tersebut zat mengoksidasi atau meredukasi dirinya sendiri maka peristiwanya
disebut reaksi otoredoksi
Tata Nama Senyawa
Salah satu manfaat bilangan oksidasi adalah untuk memberikan nama suatu senyawa yang bisa
membentuk beberapa senyawa dengan unsur lain. Sebagai contoh, besi dapat membentuk dua
macam senyawa dengan oksigen, yaitu FeO dan Fe2O3. Untuk pemberian nama kedua senyawa
tersebut kakan mengalami kesulitan bila tidak memperhatikan bilangan oksidasinya, sebab
keduanya merupakan senyawa yang bernama oksida. Untuk mengatasi hal tersebut bilangan
oksidasi besi dicantumkan dalam pemberian nama sehingga mudah dibedakan. Kedua nama
senyawa tersebut, yaitu:
FeO          : besi (II) oksida
Fe2O3      : besi (III) oksida

Jadi untuk unsur logam yang dapat membentuk senyawa dengan lebih dari satu bilangan oksidasi,
maka pada penamaan bilangan oksidasinya disertakan setelah nama logam tersebut dan
diletakkan dalam tanda kurung ().
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Sikap Sosial

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA


Tahun pelajaran : 2019/2020
Kelas/Semester : X / Semester 2
Mata Pelajaran : Kimia

KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK


NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Instrumen Keterampilan

INSTRUMEN PENILAIAN RANCANGAN PERCOBAAN

Nama Satuan pendidikan : SMA


Tahun pelajaran : 2019/2020
Kelas/Semester : X / Semester 2
Mata Pelajaran : Kimia

Kelengkapan Ketepatan Total Nilai


Uraian Kerja
No Nama Siswa Alat Rancangan Skor Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×100
Skor maksimal
PEDOMAN PENSKORAN:

SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
 Lengkap dan sesuai dengan fungsinya 4
 Lengkap kurang sesuai 3
1 Kelengkapan Alat
 Tidak sesuai 2
 Tidak ada 1
 Runtut dan jelas 4
 Runtut kurang jelas 3
2 Langkah Kerja
 Tidak runtut 2
 Tidak ada 1
 Tepat dan sesuai 4

Ketepatan dengan  Tepat kurang sesuai 3


3
Materi  Tidak tepat 2
 Tidak ada 1
SKOR MAKSIMAL 12
a. Aspek Pengetahuan

1. Soal Pilihan Ganda

1. 1. Bilangan oksidasi aluminium dalam Al2O3 adalah ….


A. -1
B. 0
C. +1
D. +2
E. +3
2. Bilangan oksidasi S dalam senyawa S2O72–adalah ….
A. -2
B. -4
C. -6
D. +4
E. +6
3. Bilangan oksidasi Cl pada Cl2, KClO2, AlCl3, dan HClO berturut-turut adalah ….
A. 0, +4, -1, dan +3
B. 0, +2, +1, dan +3
C. 0, +3, -1, dan +1
D. 0, +3, +1, dan -1
E. 0, +2, +1, dan -1
4. Bilangan oksidasi Mn tertinggi terdapat dalam senyawa ….
A. MnCl2
B. K2MnO4
C. KMnO4
D. Mn2(SO4)3
E. Mn(NO3)2
5. Dari persamaan reaksi redoks berikut, harga koefisien reaksi a, b, c, dan d berturut-turut
adalah ….
a Cu(s) + b AgNO3(aq) → c Cu(NO3)2(aq) + d Ag(s)
A. 1, 1, 2, dan 2
B. 1, 2, 1, dan 2
C. 2,1, 2, dan 1
D. 2, 3, 1, dan 1
E. 2, 3, 2, dan 3
6. Dari reaksi soal no 5, zat yang berperan sebagai oksidator adalah ….
A. Cu
B. AgNO3
C. Cu(NO3)2
D. Ag
E. NO3–
7. Terjadinya reaksi redoks spontan ditandai dengan ….
A. penyusutan jumlah larutan
B. kekeruhan larutan
C. perubahan warna larutan
D. penurunan suhu larutan
E. kenaikan suhu larutan

8. Reaksi redoks spontan tidak terjadi pada ….


A. baterai kering
B. aki
C. electroplating
D. sel bahan bakar
E. baterai nikel-kadmium

9. Pernyataan yang benar tentang sel volta adalah ….


A. reaksi oksidasi terjadi di anoda
B. reaksi reduksi terjadi di anoda
C. anoda merupakan kutub positif
D. katoda merupakan kutub negatif
E. ion positif mengalami reduksi di anoda

10. Alat yang digunakan untuk mengukur potensial sel Volta adalah ….
A. barometer
B. voltmeter
C. thermometer
D. amperemeter
E. speedometer

11. Diketahui:
19 K+ + e– →19K Eo = -2,92 V
47 Ag+ + e–→ 47Ag Eo = +0,80 V
Diagram selnya adalah ….
A. K+ | K || Ag| Ag+
B. K | K+|| Ag+| Ag
C. Ag | Ag+|| K+| K
D. Ag+ | Ag|| K| K+
E. K | K+|| Ag| Ag+
12. Yang berperan sebagai kutub negatif (anoda) pada baterai adalah ….
A. Zn2+
B. Zn
C. Cu2+
D. Cu
E. Cu+
13. Yang berperan sebagai anoda pada aki adalah ….
A. Pb
B. PbO2
C. PbO3
D. O2
E. H2SO4
14. Berikut yang bukan penyusun baterai kering adalah ….
a. Zn
b. MnO2
c. C
D. NH4Cl
E. Pb
15. Sumber-sumber listrik yang tidak bisa diisi ulang adalah ….
A. sel bahan bakar
B. baterai kering
C. aki
D. baterai nikel-cadmium
E. baterai telepon genggam

16. Dari reaksi elektrolisis larutan

K2SO4(aq) → 2 K+(aq) + SO42–(aq),


ion positif yang mengalami reaksi reduksi di katoda adalah ….
A. larutan K2SO4
B. ion K+
C. ion SO42–
D. larutan H2O
E. gas O2
17. Berikut yang bukan merupakan contoh penerapan elektrolisis adalah ….
A. pelapisan logam
B. pemurnian logam
C. pengisian ulang aki
D. pengosongan aki
E. produksi zat

18. Rumus kimia karat besi adalah ….


A. Fe2O4.3H2O
B. Fe3O3.xH2O
C. F2O3.5H2O
D. Fe2O3.xH2O
E. Fe2O3.5H2O
19. Faktor-faktor berikut yang memengaruhi terjadinya korosi adalah ….
A. pemanasan
B. kelembaban udara
C. kualitas logam
D. pendinginan
E. waktu pemakaian

20. Logam-logam berikut yang paling tahan terhadap korosi adalah ….


a. Cr
b. Ni
c. Zn
D. Fe
E. Al

II. Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Jelaskan pengertian reaksi oksidasi dan reaksi reduksi.
2. Tentukan bilangan oksidasi S dari zat-zat berikut.
a. S d. Na2SO4
b. SO3 e. NaHSO3
c. H2SO4
3. Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara setengah reaksi dan perubahan bilangan
oksidasi.
a. H2O2(l) → H2O(l) + O2(g)
b. KClO3(aq) → KCl(aq) + O2(g)
c. FeS2(aq) + O2(g) → Fe2O3(aq) + SO2(aq)
4. Sebutkan gejala-gejala yang menyertai reaksi kimia.
5. Diketahui:
Mg2+ + 2 e–→ Mg Eo = -2,37 V
Pb2+ + 2 e–→ Pb Eo = -0,13 V
Tuliskan diagram sel dan hitung harga potensial selnya.
6. Tuliskan reaksi yang terjadi pada anoda dan katoda untuk reaksi elektrolisis larutan
Mg(OH)2dengan elektroda Pt.
7. Berapa muatan listrik yang mengalir pada sel elektrolisis larutan NiSO 4 yang menghasilkan
logam nikel seberat 3 gram dalam waktu 1793 detik? (Ar Ni = 58,71)
8. Bagaimana proses terjadinya korosi? Jelaskan jawaban kalian.
9. Mengapa korosi pada logam aluminium tidak berkelanjutan?
10. Manakah pasangan logam berikut yang lebih mudah mengalami korosi?
      a. Mn dan Cu c. Sn dan Fe
      b. Pb dan Fe d. Al dan Cr
Kunci Jawaban
I. Pilihan ganda
1. E 11. B
2. E 12. B
3. C 13. A
4. C 14. E
5. B 15. B
6. D 16. D
7. E 17. E
8. C 18. D
9. A 19. B
10. B 20. B
II. Uraian

1. Reaksi oksidasi adalah reaksi yang menga lami kenaikan bilangan oksidasi, sedangkan
reaksi reduksi adalah reaksi yang mengalami penuruna bilangan oksidasi.
2. a. 0
b. +6
c. +6
d. +6
e. +4

3. a. 2 H2O2(l) → 2H2O(l) + O2(g)


b. 2 KClO3(aq) 2 → KCl(aq) + 3 O2(g)
c. 4 FeS2(aq) + 11 O2(g) → 2 Fe2O3(aq) + 8 SO2(aq)
4. Perubahan warna, perubahan suhu, timbulnya gelembung, dan terbentuknya endapan.
5. Diagram Sel Mg Mg2+ Pb2+ Pb Harga potensial sel = 2,24 volt.
6. Mg(OH)2 → Mg2+ + 2 OH
Katoda: 2 H2O + 2 e– 2 OH– + H2
Anoda: 2 H2O O2 + 4 H+ + 4 e–
7. 5,5 ampere.
8. Terjadinya korosi dikarenakan interaksi antara permukaan logam dengan oksigen dan uap
air di udara.
9. Karena karat aluminium melekat kuat pada permukaan logam, sehingga proses korosi
terhambat dan tidak berkelanjutan.
10. a. Mn
b. Fe
c. Fe
d. Al

Soal dan Pembahasan Reaksi Redok 20 butir Pilihan ganda


1. H2S dapat dioksidasi oleh KMnO4 menghasilkan antara lain K2SO4 dan MnO2. Dalam reaksi
tersebut setiap mol H2S melepaskan ….
A. 2 mol elektron
B. 4 mol elektron
C. 5 mol elektron
D. 7 mol elektron
E. 8 mol elektron
Jawaban : ESMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1988
Penyelesaian : H2S → K2SO4 4H2O + S-² → SO42 + 8H+ + 8e
2. Di antara reaksi-reaksi tersebut di bawah ini yang merupakan contoh reaksi redoks adalah
….
A. AgNO3(aq) + NaCl(aq) → AgCl(s) + NaNO3(aq)
B. 2KI(aq) + Cl2(aq) → I2(s) + 2KCI(aq)
C. NH3(aq) + H2O(l) → NH4+(aq) + OH–(aq)
D. NaOH(aq) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l)
E. Al2O3(S) + 2NaOH(aq) → 2NaAlO2(aq) + H2O(l)
Jawaban : B
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1989
Penyelesaian :
Reaksi redok adalah reaksi yang mengalami oksidasi (kenaikan bilangan oksidasi) dan reduksi
(penurunan bilangan oksidasi).

3. Sebagian dari daur nitrogen di alam, adalah sebagai berikut Urutan bilangan oksidasi
nitrogen dimulai dari N2, adalah ….

A. -3 ; 0 ; +1 ; +3
B. 0 ; +2 ; +4 ; 5
C. -3 ; +1 ; +2 ; +3
D. 0 ; 3 ; +4 ; +5
E. 0 , +1 ; +3 ; +5

Jawaban : B
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1989
Penyelesaian :
N2 bilangan oksidasinya 0
N O bilangan oksidasi N = +2
+2 -2
N O3bilangan oksidasi N = +5
5 -6
N O2 bilangan oksidasinya N = +4
+4 -4
4. Reaksi-reaksi di bawah ini yang termasuk reaksi redoks adalah ….
A. AgCl (s) + 2NH3 (aq) → Ag(NH3)2Cl (aq)
B. NaOH (aq) + CH3COOH (aq) → CH3COONa (aq) + H2O (l)
C. AgNO3 (aq) + NaCl (aq) → AgCl (s) + NaNO3 (aq)
D. OH– (aq) + Al(OH)3 (s) → AlO2– (aq) + 2H2O(l)
E. Hg (NO3)2 (aq) + Sn (s) → Hg (s) + Sn(NO3)2 (aq)
Jawaban : C
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1990
Penyelesaian :
Ag NO3 (aq) + Na Cl (aq) → Ag Cl (s) + Na NO3 (aq)
2 -2 1 -1 1 -1 1 -1
mengalami oksidasi
5. Reaksi berikut :
3Br (g) + a OH– (aq) → b BrO3– + c Br– (aq) + d H2O (l)
Harga koefisien a, b, c, d supaya reaksi di atas setara adalah ….
A. 2, 2, 5 dan 1
B. 6, 1, 5 dan 3
C. 6, 5, 1 dan 3
D. 5, 6, 3 dan 1
E. 4, 1, 5 dan 2
Jawaban : B
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1990
Penyelesaian : 3Br (g) + 6 OH– (aq) → 1 BrO3– + 5 Br– (aq) + 3 H2O (l)
a=6;b=1;c=5;d=3
6. Reaksi redoks :
2KMnO4 (aq) + 5H2C2O4 (aq) + 3H2SO4 (aq) →2MnO4 (aq) + 10 CO2 (g) + K2SO4 (aq) + 8H2O
(l)
Setengah reaksi oksidasi dari reaksi tersebut adalah ….
A. MnO4–(aq) + 8 H+ (aq) + 5e → Mn2+ (aq) + 4H2O (l)
B. MnO4–(aq) + 2H2O (l) + 3e → MnO2 (s) + 4OH– (aq)
C. H2C2O4 (aq) → 2CO2 (g) + 2H+ (aq) + 2e
D. CO2– (aq) + 2H+ (aq) + 2e → H2C2O4 (aq)
E. 2H2SO4 (aq) → 2H2O (l) + 2SO2 (g) + O2 (g)
Jawaban : A
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1991
Penyelesaian :
2KMnO4 (aq) + 5H2C2O4 (aq) + 3H2SO4 (aq) →2MnO4 (aq) + 10 CO2 (g) + K2SO4 (aq) + 8H2O
(l)
Setengah reaksi redoks :

7. Reaksi redoks berikut : a H2O2 (l) + b Fe2+ (aq) + c H+ (aq) → d Fe3+ (aq) + e H2O (l) Harga a,
b, dari c berturut-turut ialah ….
A. 1,1,1
B. 1,2,3
C. 1,2,1
D. 2,2,1
E. 2,1,2
Jawaban : B
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1992Penyelesaian :

8. Reaksi redoks yang sudah mengalami penyetaraan ialah ….


A. I2 (s) + S2O3 → (aq) 2I– (aq) + SO42- (aq)
B. Al2O3 (s) + C (s) → Al (s) + CO2 (g)
C. AgOH (s) + H+ (aq) → Ag2+(aq) + H2O (l)
D. ClO– (aq) + Cl– (aq) + H+ (aq) → H2O (l) + Cl2 (g)
E. MnO2(s) + 4H+ (aq) + 2Cl– → (aq) Mn2+(aq) + 2H2O (l) + Cl2 (g)
Jawaban : E
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1993
Penyelesaian :
MnO2 (s) + 4H+ (aq) + 2Cl– (aq) → Mn2+ (aq) + 2H2O (l) + Cl2 (g)
Setara bila : 1. Jumlah muatan kiri = muatan kanan2. Jumlah unsur sebelah kiri = jumlah unsur
sebelah kanan.
9. Suatu unsur transisi memiliki konfigurasi elektron sebagai berikut :
1s22s22p63s23p63d54s2 Tingkat oksidasi tertinggi dari unsur tersebut adalah ….
A. +7
B. +5
C. +4
D. +3
E. +2
Jawaban : A
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1994
Penyelesaian : Elektron terluar menentukan jumlah bilangan oksidasi.
10. Reaksi berikut yang merupakan redoks adalah ….
A. AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3
B. Cl2 + SO2 + H2O → HCl + H2SO4
C. MgO + H2O → Cu2 + H2O
D. CuO + 2H → Cu2 + H2O
E. SO3 + KOH → K2SO4 + H2O
Jawaban : B
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1995
Penyelesaian :
Karena dalam reaksi tersebut mengalami reaksi reduksi dan oksidasi.

11. Suatu reaksi redoks :aBr2 (aq) + bOH– (aq) → cBrO3– (aq) + dBr– (aq) + eH2O (l)
Harga a, b, c dan a berturut-turut agar reaksi di atas setara adalah ….
A. 3, 6, 1, 5, 3
B. 3, 6, 5, 1, 3
C. 6, 1, 5, 3, 3
D. 6, 1, 3, 5, 3
E. 1, 5, 3, 6, 3
Jawaban : A
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1996
Penyelesaian :
3Br2 (aq) + 6OH– (aq) → 1BrO3– (aq) + 5Br– (aq) + 3H2O (l)
12. Pada persamaan oksidasi reduksi berikut (belum setara), KMnO 4(aq) + KI(aq) + H2SO4 →
MnSO4(aq) + I2 aq) + K2SO4(aq) + H2O(l) Bilangan oksidasi Mn berubah dari ….
A. +14 menjadi +8
B. +7 menjadi +2
C. +7 menjadi -4
D. -1 menjadi +2
E. -2 menjadi +2
Jawaban : B
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1997
Penyelesaian :

KMnO4 = B.O K = +1
B.O Mn = x
B.O O = -2
1 + x – 8 = O → x = +7
MnSO4 = Mn B.O = +2
13. Pada reaksi :
4HCl (aq) + 2S2O3-2 (aq) → 2S (s) + 2SO2 (g) + 2H2O (l) + 4Cl– (aq)
bilangan oksidasi S berubah dari ….
A. +2 menjadi 0 dan +4
B. +3 menjadi 0 dan +4
C. +4 menjadi 0 dan +2
D. +5 menjadi +2 dan 0
E. +6 menjadi -2 dan +4
Jawaban : A
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1998
Penyelesaian :

14. Bilangan oksidasi klor dalam senyawa natrium hipoklorit, kalium klorit dan kalium klorat
berturut-turut adalah ….
A. +3 +5 +7
B. +1 +5 +7
C. +1 +3 +5
D. -1 +3 +5
E. -1 +1 +3
Jawaban : C
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1998
Penyelesaian :
Natrium hipoklorit, Kalium klorit, Kalium klorat

.
15. Bilangan oksidasi Br tertinggi terdapat pada senyawa ….
A. Fe(BrO2)3
B. Ca(BrO)2
C. HBrO4
D. AlBr3
E. PbBr4
Jawaban : C
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1999
Penyelesaian :
A. BrO2– → x-4 = -1 → x = 3 → Bilangan oksidasi Br dalam BrO2– = +3
B. BrO– → x – 2 = -1 → x = +1 → Bilangan oksidasi Br dalam BrO– = +1
C. BrO4– → x – 8 = -1 x = +7 → Bilangan oksidasi Br dalam BrO4– = +7
D. Br– → x = -1 → Bilangan oksidasi Br dalam Br– = -1
E. PbBr4 – x = -1 → Bilangan oksidasi Br dalam PbBr4– = -1
16. Bilangan oksidasi atom Cl tertinggi di antara senyawa berikut adalah ….
A. KCl
B. KclO
C. CaO2
D. KClO3
E. KClO2
Jawaban : D
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 2000
Penyelesaian :
Bilangan oksida Cl dalam :
– KCl = -1
– KClO3= +5
– KClO = +1
– KClO2= +3
– CaCl2= -1
17. Di antara persamaan reaksi berikut, yang merupakan reaksi redoks adalah ….
A. NaOH (s) + HCl (aq) → NaCl (aq) + H2O (l)
B. CaSO4 (aq) + 2 LiOH (aq) → Ca(OH)2 (s) + Li2SO4 (aq)
C. Mg(OH)2 (s) + 2 HCl (aq) → MgCl2 (aq) + 2 H2O (1)
D. BaCl12 (aq) + H2SO4 (aq) → BaSO4 (s) + 2 HCl (aq)
E. MnO2 (s) + 4 HCl (aq) → MnCl2 (aq) + 2 H2O (1) + Cl2 (g)
Jawaban : E
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 2002
Penyelesaian :
Yang merupakan reaksi redoks :
MnO2 (s) + 4 HCl (aq) → MnCl2 (aq) + 2 H2O (1) + Cl2 (g)
18. Suatu reaksi redoks :
a Br2 (aq) + b OH– (aq) → c BrO3– (aq) + d Br– (aq) + e H2O (1)
Harga a, b, c, d, dan e berturut-turut agar reaksi di atas setara adalah ….
A. 3, 6, 1, 5, dan 3
B. 3, 6, 5, 1, dan 3
C. 6, 1, 5, 3, dan 3
D. 6, 1, 3, 5, dan 3
E. 1, 5, 3, 6, dan 3
Jawaban : A
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 2002
Penyelesaian :
a Br2 (aq) + b OH– (aq) → c BrO3– (aq) + d Br– (aq) + e H2O (1)
Persamaan setaranya :
3 Br2 (aq) + 6 OH– (aq) → BrO3– (aq) + 5 Br– (aq) + 3 H2O (1)Jadi a = 3, b = 6, c = 1, d = 5 dan
e = 3.
19. Diketahui persamaan reaksi redoks :
Cr2O72- (aq) + a Fe2+ (aq) + H (aq) → b Cr3+ (aq) + c Fe3+ (aq) + H2O (1)
Jika persamaan reaksi disetarakan, harga koefisien a, b dan c masing-masing adalah ….
A. 6, 3 dan 6
B. 6, 2 dan 6
C. 4, 3 dan 5
D. 3, 4 dan 3
E. 3, 2 dan 3
Jawaban : B
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 2002
Penyelesaian :
Cr2O72- (aq) + a Fe2+ (aq) + H (aq) → b Cr3+ (aq) + c Fe3+ (aq) + H2O (1)
Disetarakan menjadi :
2 Cr2O72- (aq) + 6 Fe2+ (aq) + 14 H (aq) → 2 Cr3+ (aq) + 6 Fe3+ (aq) + 7 H2O (1)
Jadi koefisien a = 6, b = 2, dan c = 6
20. Bilangan oksida Cl dari -1 sampai dengan +7. Ion atau molekul manakah di bawah ini yang
tidak dapat mengalami reaksi disproporsionasi adalah ….
A. Cl2 dan HClO4
B. HCl dan HClO2
C. ClO2 dan HClO3
D. Cl2 dan KClO3
E. Cl– dan NaClO4
Jawaban : E
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 2003
Penyelesaian :
Disproporsionasi atau auto redoks, Clor, Br dan I dapat mengalami auto redoks, artinya
sebagian dioksidasi, sebagian lagi direduksi. Cl, Br dan I dapat memiliki Bilangan oksidasi dari
-1 sampai dengan +7. Yang memiliki bilangan oksidasi -1 atau +7 tidak dapat mengalami auto
redoks karena bilangan oksidasi -1 tidak dapat direduksi lagi dan bilangan oksidasi +7 tidak
dapat dioksidasi lagi.Jadi pasangan ion atau molekul yang tidak dapat mengalami auto redoks
adalah Cl dan NaClO4.

Anda mungkin juga menyukai