Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

Tinjauan Sumber Daya Energi Hidrokinetik dari Perairan Darat dan Lautan di Indonesia

Disusun Oleh :

Nama : Zulfikri Hakim Akbar

NIM : 11180980000029

Kelompok : 4 (empat)

Nama Dosen :

Ir Agus Sulaiman Djamil M. Sc

Program Studi Teknik Pertambangan

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.

Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang sangat berperan penting
dalam proses pembuatan makalah yang kami susun ini.

Akhirnya, semoga makalah ini bisa bermanfaat sebagai bahan pembelajaran tentang pengetahuan
Energi terbarukan, dan saya menyadari sebagai manusia tidak luput dari kekurangan. Oleh
karena itu, saya akan menerima jika ada saran maupun keritik terhadap makalah yang telah
tersusun ini.

Jakarta, 29 Juni 2021

Penyusun
BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Energi memiliki peran penting dan tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan
manusia. Terlebih, saat ini hampir semua aktivitas manusia sangat tergantung pada
energi. Berbagai alat pendukung, seperti alat penerangan, motor penggerak, peralatan
rumah tangga, dan mesin-mesin industri dapat difungsikan jika ada
energi. Namun, seperti yang telah diketahui, terdapat dua kelompok besar energi yang
didasarkan pada pembaharuan. Pemanfaatan energi yang tidak dapat diperbaharui secara
berlebihan dapat menimbulkan krisis energi. Energi menjadi komponen penting bagi
kelangsungan hidup manusia karena hampir semua aktivitas kehidupan manusia sangat
tergantung pada ketersediaan energi yang cukup. Dewasa ini dan beberapa tahun ke
depan, manusia masih akan tergantung pada sumber energi fosil karena sumber energi
fosil inilah yang mampu memenuhi kebutuhan energi manusia dalam skala besar.
Pasalnya, populasi manusia yang terus bertambah setiap tahun mengakibatkan
permintaan terhadap energi juga meningkat. Di indonesia terdapat potensi sumber energi
terbarukan yang masih belum di manfaatkan secara optimal. Apalagi di negara kita ini
masih bergantung kepada sumber energi fosil yang ketersediaannya terbatas di alam.

1.2. Rumusan Masalah


Ada beberapa rumusan masalah yang akan dibahas selanjutnya pada makalah ini,
diantaranya:
1. Apa yang dimaksud dengan energi terbarukan ?
2. Apa yang dimaksud energi hidrokinetik ?
3. Apa Indonesia mempunyai potensi dalam sumber daya energi hidrokinetik dari
lautan ?
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui informasi tentang
pengertian energi terbarukan yaitu energi hidrokinetik, sumber-sumber utama energi
hidrokinetik, dan potensi yang dimiliki Indonesia dalam sumber daya energi
hidrokinetik.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Energi Terbarukan
2.1.1. Definisi Energi
Energi adalah kemampuan melakukan kerja. Disebut demikian karena setiap kerja yang
dilakukan sekecil apapun dan seringan apapun tetap membutuhkan energi. Menurut
KBBI energi didefiniskan sebagai daya atau kekuatan yang diperlukan untuk melakukan
berbagai proses kegiatan. Energi merupakan bagian dari suatu benda tetapi tidak terikat
pada benda tersebut. Energi bersifat fleksibel artinya dapat berpindah dan berubah.
Berikut beberapa pendapat ahli tentang pengertian energi;
1. Energi adalah kemampuan membuat sesuatu terjadi (Robert L. Wolke)
2. Energi adalah kemampuan benda untuk melakukan usaha (Mikrajuddin)
3. Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan atau dimiliki oleh suatu
benda (Pardiyono)
4. Energi adalah sebuah konsep dasar termodinamika dan merupakan salah satu
aspek penting dalam analisis teknik (Michael J. Moran), dll
Dari berbagai pengertian dan definisi energi diatas dapat disimpulkan bahwa secara
umum energi dapat didefinisikan sebagai kekuatan yang dimilki oleh suatu benda
sehingga mampu untuk melakukan kerja.

2.2. Energi Hidrokinetik


Energi kinetik adalah energi gerak, juga disebut sebagai energi dalam gerakan,
atau energi yang berhubungan dengan pergerakan suatu benda. Dalam hal ini yang
dimaksud dengan Energi Kinetik ialah energi yang terdapat pada benda yang melakukan
gerakan, atau energi kinetik yakni energi yang dimiliki oleh beda karena geraknya yang
dilakukannya. Nah jadi energi kinetik pada suatu benda dapat diartikan sebagai usaha
yang diperlukan untuk menggerakan benda dengan massa tertentu, dari benda tersebut
dalam keadaan dalam sampai bergerak dengan kecepatan tertentu.
2.2.1. Turbin Hidrokinetik

Adalah alat yang digunakan untuk mengkonversi energi kinetik air menjadi energi
mekanik turbin. Untuk menghasilkan listrik turbin hidrokinetik memerlukan bantuan
komponen lain yaitu generator. Skema sistem konversi energi hidrokinetik ditunjukkan
pada Gambar 1.

Energi Turbin Kontrole


Generator
Kinetik Hidrokine r
Air tik

Beban Beban
Inverter Baterai
AC DC
Gambar 1. Skema Sistem Konversi Energi Kinetik Air

Cara kerja system adalah energi kinetik yang dihasilkan oleh air dikonversi oleh
turbin hidrokinetik menjadi energi mekanik dari turbin. Energi mekanik dari turbin
diubah menjadi energi listrik oleh generator. Keluaran dari generator tidaklah stabil
karena arus air yang tidak stabil. Oleh karena itu dibutuhkan kontroler untuk mengontrol
tegangan listrik yang masuk ke baterai agar sesuai dengan spesifiksi dari baterai tersebut.
Energi listrik yang tersimpan pada baterai dapat digunakan untuk menyuplai beban DC
dan apabila energi listrik akan disuplai ke beban AC dibutuhkan converter untuk
mengubah arus DC menjadi AC.

Hidrokinetik adalah komponen yang sering direkayasa guna mendapatkan


efisiensi system yang lebih baik. Karena apabila efisiensi turbin hidrokinetik meningkat
maka efisiensi dari system juga akan meningkat.

2.2.2. Jenis-Jenis Turbin Hidrokinetik

Turbin hidrokinetik dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan arah aliran air
terhadap porosnya yaitu turbin axial (horizontal axis) dan turbin cross-flow (vertical
axis).

a. Turbin Axial / Horizontal Axis


Adalah turbin yang memiliki poros sejajar dengan arah arus. Tipe ini
adalah turbin yang paling umum digunakan untuk turbin angin. Salah satu
contoh dari turbin horizontal axis ini adalah turbin propeller seperti
ditunjukkan pada Gambar 2. Turbin Propeller memanfaatkan gaya lift dari
sudu (blade) untuk dapat berputar. Karena bentuk blade yang berupa airfoil
dan didesain sedemikian rupa sehingga gaya lift yang dihasilkan blade
arahnya sesuai dengan arah jarum jam sehingga turbin dapat berputar. Dalam
perkembangannya, turbin horizontal axis memiliki dimensi yang semakin
besar dan daya yang dihasilkan semakin besar hal tersebut diperlihatkan pada
gambar 3.

Gambar 2. Turbin Propeller

Gambar 3. Perkembangan Turbin Horizontal Axis

b. Turbin Cross-flow / Vertical Axis


Adalah turbin yang porosnya tegak lurus dengan arah aliran arus. Turbin
vertical axis adalah turbin yang umum digunakan pada arus air. Turbin jenis
vertical axis memiliki banyak jenis. Terdapat dua jenis turbin berdasarkan
gaya yang dimanfaatkan pada bladenya yaitu gaya drag dan gaya lift yang
ditujukkan pada Gambar 4. Turbin yang memanfaatkan gaya drag contohnya
adalah turbin savonius. Turbin savonius mendapatkan gaya drag pada kedua
blade dimana kedua gaya tersebut saling berlawanan arah, namun salah satu
blade dari turbin savonius didesain lebih aerodinamis sedemikian hingga gaya
drag yang dihasilkan blade tersebut lebih kecil dibanding blade lainnya.
Sedangkan yang memanfaatkan gaya lift contohnya adalah turbin darrieus dan
gorlov. Kedua turbin tersebut dapat berputar karena blade dari turbin
menghasilkan gaya lift yang arahnya memungkinkan turbin untuk berputar.
Contoh-contoh turbin vertical axis terdapat pada Gambar 5.

(a)

(b)

Gambar 4. Turbin yang Memanfaatkan Gaya (a) Drag (b) Lift

(a) (b) (c) (d)

Gambar 5. Jenis-Jenis Turbin Vertical Axis (a) Turbin Gorlov (b) Turbin Darrieus (Squirrel
Cage) (c) Turbin Savonius (d) Turbin Darrieus (Egg Beater)

BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Potensi Ombak Sebagai Sumber Energi Listrik
Indonesia membentang dari Sabang sampai Merauke sepanjang kurang lebih 5000
km berbentuk negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas kira-kira 7,7 juta km2.
Dengan jumlah pulau sekitar 15.000 (menurut hitungan pemerintah sebanyak 17.500
pulau) dan garis pantai sepanjang 95.181 km (data tahun 2009) merupakan negara
dengan garis pantai terpanjang keempat setelah Amerika, Kanada dan Rusia.
Secara ekonomis pantai dapat memberikan pendapatan kepada negara dan
penduduk karena pantai sangat berpotensi sebagai daerah penghasil ikan, pariwisata,
kegiatan industri, pemukiman, pelabuhan, pertambangan, konservasi lahan dan lain-lain.
Potensi ekonomi pesisir akan maksimal jika wilayah pesisir atau pantai sebagai katalis
ekonomi dijaga dan digunakan secara maksimal juga.
Energi gelombang laut, deretan ombak serupa dengan tinggi 2 meter dan 3 meter
dayanya sebesar 39 kw per meter panjang ombak. Untuk ombak dengan ketinggian 100
meter dan perioda 12 detik menghasilkan daya 600 kw per meter.
Di Indonesia sendiri rata-rata ombak yang dihasilkan yaitu lebih dari 3 meter. Hal
ini menandakan potensinya untuk menghasilkan energi gelombang sangat besar.
Terutama 2 di wilayah pesisir selatan pulau jawa dan pulau sumatera. Ada empat
teknologi energi gelombang yaitu sistem rakit Cockerell, tabung tegak Kayser,
pelampung Salter, dan tabung Masuda.
Potensi tingkat teknologi saat ini diperkirakan bisa mengkonversi per meter
panjang pantai menjadi daya listrik sebesar 20-35 kW (panjang pantai Indonesia
sekitar 80.000 km, yang terdiri dari sekitar 17.000 pulau, dan sekitar 9.000 pulau-pulau
kecil yang tidak terjangkau arus listrik nasional, dan penduduknya hidup dari hasil
laut). Dengan perkiraan potensi semacam itu, seluruh pantai di Indonesia dapat
menghasilkan lebih dari 2~3 Terra Watt Ekuivalensi listrik, bahkan tidak lebih dari
1% panjang pantai Indonesia (~800 km) dapat memasok minimal ~16 GW atau sama
dengan pasokan seluruh listrik di Indonesia tahun ini.
Energi ombak adalah energi alternatif yang dibangkitkan melalui efek osilasi
tekanan udara (pumping effect) di dalam bangunan chamber (geometri kolom) akibat
fluktuasi pergerakan gelombang yang masuk ke dalam chamber. Berkaitan dengan hal
tersebut pada 22 Juni 2007 bertempat di Parang Racuk Yogyakarta telah diresmikan
Technopark Parang Racuk melalui Uji Operasional PLTO (Pembangkit Listrik Tenaga
Ombak) pada Kondisi Air Pasang oleh BPPT.
Tabel 1. Sumber energi yang dihasilkan Perairan Parang Pacuk

Perairan Parang Racuk


Pada saat gelombang pecah (Kedalaman) Putaran turbin yang tercapai (rpm)
4m-11m 200-700

Posisi prototip II OWC (Oscilating Wave Column) masih belum mencapai lokasi
minimal yang diisyaratkan, karena kesulitan pelaksanaan operasional alat mekanis.
Posisi ideal akan dicapai melalui pembangunan prototip III yang berupa sistem OWC
apung. Kegiatan ini dimulai pada tahun 2005 dan telah menghasilkan Sistem Pengendali
Berbasis DC dengan kapasitas 3500 KW. Pada saat ini sistem tersebut telah dipasang di
Baron Energy Park - BPPT dan Parang Racuk yang siap diujicoba (OT&E) bersama
UPT LAGG yang mengembangkan wind turbine serta BPDP yang mengembangkan
OWC System.

Gambar 6. PLTO di Parang Racuk Yogyakarta (Sumber: Wisata Gunungkidul)


Yogyakarta merupakan daerah di Indonesia yang memiliki potensi gelombang
laut terbesar dibanding daerah lainnya. Pantai Selatan di daerah Yogyakarta memiliki
potensi gelombang 19 kw/panjang gelombang). Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang
daerah Yogyakarta dikembangkan oleh BPPT khususnya BPDP (Balai Pengkajian
DinamikaPantai). Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut ini menggunakan metode
OWC (Ocillating Water Column).

Gambar 7. PLTO Parang Racuk (Sumber: eocommunity.com)


3.2. Kendala Penerapan Teknologi Energi Laut di Indonesia
Teknlogi pembangkit listrik pasang surut (PLPS) ini mungkin sudah dikuasai penuh oleh
bangsa Indonesia, karena prinsipnya tidak berbeda dengan pembangkit listrik tenaga air
(PLTA) seperti di waduk Jatiluhur dan waduk-waduk lainnya. Air laut Ketika pasang
ditampung dalam suatu wilayah yang di bendung dan pada waktu pasang surut air laut
dialirkan kembali ke laut. Pemutaran turbin dilakukan dengan memanfaatkan aliran air
ketika masuk ke dalam dam dan ketika keluar dari dam menuju laut.
Kendala utama penerapan teknologi PLPS ini ada dua (selain faktor biaya tentunya),
pertama Pemerintah belum pernah memanfaatkan energi pasang surut ini untuk
menghasilkan listrik. Sehingga tenaga ahli kita yang telah menguasai teknolgi
pembangkit listrik tenaga air belum pernah merancang dan menerapkan atau
membangun secara langsung dari awal. Kedua, untuk pembangunan ini akan merendam
wilayah yang luas, apalagi bila harus merendam beberapa desa disekitar muara atau
kolam. Disisni akan muncul masalah sosial, bukan masalah teknologi. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan oleh para insinyur Indonesia untuk penerapan tekknologi ini
adalah efisiensi propeler ketika air masuk dan air keluar. Kalau di PLTA arah air
penggerak turbin hanya satu arah, sedangkan pada pembangkit listrik pasang surut ini
dari dua arah. Hal kedua yang menjadi perhatian, adalah material yang dipergunakan.
Untuk air laut diperlukan material khusus disesuaikan dengan kadar garam dan
kecepatan airnya
Kapasitas listrik yang dihasilkan oleh PLPS ini sebaiknya untuk kapasitas besar (>
50 MW), agar bisa ekonomis seperti PLTA. Sayangnya sumber energi PLPS ini banyak
berada wilayah timur Indonesia, mulai dari Ambon hingga ke Papua. Di wilayah ini
kebutuhan lsitrik masih kecil dan membutuhkan power cable bawah laut yang sangat
panjang untuk bisa membawa listrik ke pulau Sulawesi yang membutuhkan listrik dalam
jumlah besar.

4. Gambar13. Pembangkit
Listrik Tenaga Gelombang-
OWC di Pantai Parang Racuk,
5. Gunung Kidul-Yogyakarta
6. G. Keuntungan dan
Kekurangan Pembangkit
Listrik Tenaga Ombak
7. Krisis energi telah
diprediksikan akan melanda
lima tahun yang akan
8. datang. Hal ini
dikarenakan semakin
langkanya minyak bumi
dan semakin
9. meningkatnya permintaan
energi. Untuk itu diperlukan
sebuah terobosan baru
10. untuk memanfaatkan
energi lain, selain energi yang
tidak dapat diperbaharui ini.
11. Karena jika kita tergantung
pada energi yang tidak dapat
diperbaharui saja, maka
12. di masa depan kita
akan kesulitan untuk
memanfaatkan energi ini
karena
13. keterbatasan sumber dari
energi tersebut. Lalu
bagaimana dengan nasib anak
cucu
14. kita nanti? Oleh karena itu
manusia harus berusaha
memanfaatkan sumber daya
15. hayati yang ada di bumi ini
dengan sebaik-baiknya dan
dalam pemanfaatannya
16. harus dikembangkan
dari sekarang. Akan tetapi
penggunaannya haruslah
17. mempunyai tujuan yang
positif yang nantinya tidak
akan membahayakan manusia
18. itu sendiri.
19. Pada kenyataanya,
Indonesia memiliki garis
pantai terpanjang kedua
20. setelah Norwegia.
Namun, potensi energi
pantai yang ada belum
banyak
21. dimanfaatkan karena
banyaknya keterbatasan
dalam pemanfaatkannya.
Sumber
22. daya hayati yang ada di
bumi ini salah satunya
adalah lautan. Wilayah bumi
23. didominasi oleh laut, dan
laut juga mempunyai banyak
potensi pangan dan potensi
24. sebagai sumber energi.
Potensi pangan yang ada di
laut adalah beranekaragamnya
25. spesies ikan dan tanaman
laut. Dan potensi sumber
energi yang ada di laut ada 3
26. macam, yaitu: energi
ombak, energi pasang surut
dan energi panas laut.
27. Gambar13. Pembangkit
Listrik Tenaga Gelombang-
OWC di Pantai Parang Racuk,
28. Gunung Kidul-Yogyakarta
29. G. Keuntungan dan
Kekurangan Pembangkit
Listrik Tenaga Ombak
30. Krisis energi telah
diprediksikan akan melanda
lima tahun yang akan
31. datang. Hal ini
dikarenakan semakin
langkanya minyak bumi
dan semakin
32. meningkatnya permintaan
energi. Untuk itu diperlukan
sebuah terobosan baru
33. untuk memanfaatkan
energi lain, selain energi yang
tidak dapat diperbaharui ini.
34. Karena jika kita tergantung
pada energi yang tidak dapat
diperbaharui saja, maka
35. di masa depan kita
akan kesulitan untuk
memanfaatkan energi ini
karena
36. keterbatasan sumber dari
energi tersebut. Lalu
bagaimana dengan nasib anak
cucu
37. kita nanti? Oleh karena itu
manusia harus berusaha
memanfaatkan sumber daya
38. hayati yang ada di bumi ini
dengan sebaik-baiknya dan
dalam pemanfaatannya
39. harus dikembangkan
dari sekarang. Akan tetapi
penggunaannya haruslah
40. mempunyai tujuan yang
positif yang nantinya tidak
akan membahayakan manusia
41. itu sendiri.
42. Pada kenyataanya,
Indonesia memiliki garis
pantai terpanjang kedua
43. setelah Norwegia.
Namun, potensi energi
pantai yang ada belum
banyak
44. dimanfaatkan karena
banyaknya keterbatasan
dalam pemanfaatkannya.
Sumber
45. daya hayati yang ada di
bumi ini salah satunya
adalah lautan. Wilayah bumi
46. didominasi oleh laut, dan
laut juga mempunyai banyak
potensi pangan dan potensi
47. sebagai sumber energi.
Potensi pangan yang ada di
laut adalah beranekaragamnya
48. spesies ikan dan tanaman
laut. Dan potensi sumber
energi yang ada di laut ada 3
49. macam, yaitu: energi
ombak, energi pasang surut
dan energi panas laut.
50. Gambar13. Pembangkit
Listrik Tenaga Gelombang-
OWC di Pantai Parang Racuk,
51. Gunung Kidul-Yogyakarta
52. G. Keuntungan dan
Kekurangan Pembangkit
Listrik Tenaga Ombak
53. Krisis energi telah
diprediksikan akan melanda
lima tahun yang akan
54. datang. Hal ini
dikarenakan semakin
langkanya minyak bumi
dan semakin
55. meningkatnya permintaan
energi. Untuk itu diperlukan
sebuah terobosan baru
56. untuk memanfaatkan
energi lain, selain energi yang
tidak dapat diperbaharui ini.
57. Karena jika kita tergantung
pada energi yang tidak dapat
diperbaharui saja, maka
58. di masa depan kita
akan kesulitan untuk
memanfaatkan energi ini
karena
59. keterbatasan sumber dari
energi tersebut. Lalu
bagaimana dengan nasib anak
cucu
60. kita nanti? Oleh karena itu
manusia harus berusaha
memanfaatkan sumber daya
61. hayati yang ada di bumi ini
dengan sebaik-baiknya dan
dalam pemanfaatannya
62. harus dikembangkan
dari sekarang. Akan tetapi
penggunaannya haruslah
63. mempunyai tujuan yang
positif yang nantinya tidak
akan membahayakan manusia
64. itu sendiri.
65. Pada kenyataanya,
Indonesia memiliki garis
pantai terpanjang kedua
66. setelah Norwegia.
Namun, potensi energi
pantai yang ada belum
banyak
67. dimanfaatkan karena
banyaknya keterbatasan
dalam pemanfaatkannya.
Sumber
68. daya hayati yang ada di
bumi ini salah satunya
adalah lautan. Wilayah bumi
69. didominasi oleh laut, dan
laut juga mempunyai banyak
potensi pangan dan potensi
70. sebagai sumber energi.
Potensi pangan yang ada di
laut adalah beranekaragamnya
71. spesies ikan dan tanaman
laut. Dan potensi sumber
energi yang ada di laut ada 3
72. macam, yaitu: energi
ombak, energi pasang surut
dan energi panas laut.
73. Gambar13. Pembangkit
Listrik Tenaga Gelombang-
OWC di Pantai Parang Racuk,
74. Gunung Kidul-Yogyakarta
75. G. Keuntungan dan
Kekurangan Pembangkit
Listrik Tenaga Ombak
76. Krisis energi telah
diprediksikan akan melanda
lima tahun yang akan
77. datang. Hal ini
dikarenakan semakin
langkanya minyak bumi
dan semakin
78. meningkatnya permintaan
energi. Untuk itu diperlukan
sebuah terobosan baru
79. untuk memanfaatkan
energi lain, selain energi yang
tidak dapat diperbaharui ini.
80. Karena jika kita tergantung
pada energi yang tidak dapat
diperbaharui saja, maka
81. di masa depan kita
akan kesulitan untuk
memanfaatkan energi ini
karena
82. keterbatasan sumber dari
energi tersebut. Lalu
bagaimana dengan nasib anak
cucu
83. kita nanti? Oleh karena itu
manusia harus berusaha
memanfaatkan sumber daya
84. hayati yang ada di bumi ini
dengan sebaik-baiknya dan
dalam pemanfaatannya
85. harus dikembangkan
dari sekarang. Akan tetapi
penggunaannya haruslah
86. mempunyai tujuan yang
positif yang nantinya tidak
akan membahayakan manusia
87. itu sendiri.
88. Pada kenyataanya,
Indonesia memiliki garis
pantai terpanjang kedua
89. setelah Norwegia.
Namun, potensi energi
pantai yang ada belum
banyak
90. dimanfaatkan karena
banyaknya keterbatasan
dalam pemanfaatkannya.
Sumber
91. daya hayati yang ada di
bumi ini salah satunya
adalah lautan. Wilayah bumi
92. didominasi oleh laut, dan
laut juga mempunyai banyak
potensi pangan dan potensi
93. sebagai sumber energi.
Potensi pangan yang ada di
laut adalah beranekaragamnya
94. spesies ikan dan tanaman
laut. Dan potensi sumber
energi yang ada di laut ada 3
95. macam, yaitu: energi
ombak, energi pasang surut
dan energi panas laut.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
 Pembangkit listrik tenaga ombak adalah suatu pembangkitan energi listrik yang
merubah energi mekanik gelombang ombak menjadi energi listrik.
Komponen dari pembangkit listrik tenaga ombak antara lain : piston
hidrolik, turbin, generator, submarine towers, pipa kabel bawah tanah, gardu
induk atau kendali, dan grid conection.
 Secara mekanis, PLTO dikenal memakai teknologi OWC . Untuk OWC ini ada
dua macam, yaitu OWC tidak terapung dan OWC terapung. Prinsip kerjanya
sama, hanya peletakannya yang berbeda.
 Di Indonesia sudah mulai dikembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Listrik
Tenaga Ombak pertama kali dibuat di Norwegia.

4.2. Saran
Saran yang dapat diberikan pada pembahasan ini adalah agar Indonesia dapat
lebih memanfaatkan ombak sehingga dapat menjadi sumber energi alternatif untuk
pembangkit listrik, serta tidak selalu tergantung terhadap SDA.
DAFTAR PUSTAKA

Fatoni Imam, ILMU ALAMIAH DASAR MAKALAH ENERGI TERBARUKAN


(RENEWABLE ENERGI), ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG 2015-2016.

Riza Rifaldy Argapura, dkk. MODUL E+ RENEWABLE ENERGY, KELOMPOK STUDY


ENERGI

https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/potensi-energi-laut-indonesia-terbesar-di-
dunia

http://ebtke.esdm.go.id/post/2016/04/14/1188/potensi.energi.laut.indonesia.menjanjikan

https://www.indonesiana.id/read/134631/saatnya-menggarap-sumber-energi-dari-kelautan

https://www.dosenpendidikan.co.id/energi-kinetik-adalah/

Anda mungkin juga menyukai