■ Klasifikasi terhadap massa dan kekuatan dari suatu batuan dengan memperhatikan
kondisi-kondisi geologi dan memperkirakan kemungkinan terjadinya longsor pada
batuan / lereng yang ada secara general.
■ Analisa perbedaan antara RMR dan SMR serta bagaimana cara pengaplikasiannya di
dalam kondisi pertambangan tertentu
RINGKASAN MODUL (RMR)
■ Klasifikasi Rock Mass Rating (RMR) digunakan untuk menentukan kualitas massa batuan
berdasarkan lima parameter, yaitu nilai kuat tekan batuan utuh (UCS), RQD (dengan melakukan
pengukuran atau estimasi), spasi bidang- bidang diskontinuitas, kondisi bidang-bidang diskontinu,
dan kondisi air tanah. (Syam et al., 2018)
■ Pembuatan klasifikasi massa batuan bertujuan untuk memenuhi kepentingan berikut : (Syam et al.,
2018)
– Mengidentifikasi parameter-parameter penting yang mempengaruhi perilaku massa batuan.
– Membagi massa batuan ke dalam kelompok yang mempunyai perilaku sama di setiap kelas
massa batuan.
– Memberikan dasar-dasar untuk pengertian karakteristik dari setiap kelas massa batuan.
– Menghubungkan pengalaman dari kondisi massa batuan di satu lokasi dengan lokasi lainnya.
– Mengambil data kuantitatif dan pedoman untuk rancangan rekayasa (engineering).
– Memberikan dasar umum untuk kemudahan komunikasi di antara para insinyur dan ahli
geologi.
RINGKASAN MODUL (RMR)
■ Rock Quality Designation (RQD), Parameter RQD diperoleh melalui pengamatan inti
bor yang terambil, dengan mengabaikan inti bor yang memiliki panjang kurang dari 10
cm dan menunjukkan sisanya sebagai persentase terhadap panjang pemboran. Namun
jika menggunakan sistem scanline. Terlebih dahulu harus ditentukan frekuensi
diskontinuitas atau kekar.
RQD Kualitas
■ Tabel penilaian RQD berdasarkan Bieniawski, 1979. (%) Batuan
<25 Sangat Jelek
25-50 Jelek
50-75 Sedang
75-90 Baik
90-100 Sangat Baik
RINGKASAN MODUL (RMR)
■ Jika terdapat data bor, dapat menggunakan rumus dibawah ini menurut Deere dan CNI,
1988.
RINGKASAN MODUL (RMR)
■ Uji UCS/ uji kuat tekan batuan dilakukan untuk mendapatkan Unconfined Compressive
Strength, Young’s Modulus, dan Poisson’s Ratio.
RINGKASAN MODUL (RMR)
■ Jarak antar kekar adalah jarak tegak lurus antar bidang kekar yang berdekatan dalam
satu set kekar (ISRM,1981).
■ Kondisi kekar meliputi kemenerusan (persistence), jarak antar permukaan kekar
(separation/aperture), kekerasan kekar (roughhness), material pengisi (infiling/gouge)
dan tingkat kelapukan(weathering).
S
RINGKASAN MODUL (RMR)
■ Kondisi Airtanah, Keberadaan air ini akan mengurangi kuat geser antara kedua
permukaan diskontinuitas. Bobot parameter airtanah dapat ditentukan dengan beberapa
cara yaitu pengamatan langsung di lapangan dan menentukan kondisi umum air.
RINGKASAN MODUL (RMR)
Parameter Klasifikasi dan Pembobotan
Parameter Selang Nilai
Pli (Mpa) >10 4-10 2-4 1-2 Untuk yang kecil dipakai UCS
Kuat Tekan Batuan Utuh
1 UCS (Mpa) >250 100-200 50-100 25-50 5-25 1-5 <1
Pembobotan 15 12 7 4 2 1 0
RQD 90-100 75-90 50-75 25-50 25
2
Pembobotan 20 17 13 8 3
Jarak Diskontinuitas >2m 0.6-2m 200-600mm 60-200mm <600mm
3
Pembobotan 20 15 10 8 5
Permukaan Slikenside
sangat kasar, Agak kasar, spasi Agak kasar, spasi <5mm,
Kondisi Diskontinuitas tidak menerus, <1mm, agak <1 mm, sangat spasi 1-5 Gouge lunak >5mm/ spasi >5mm
4
tidak renggang, lapuk lapuk mm,
tidak lapuk menerus
Pembobotan 30 25 20 10 0
RINGKASAN MODUL (RMR)
RINGKASAN MODUL (SMR)
■ Slope Mass Rating (SMR) merupakan modifikasi dari klasifikasi Rock Mass Rating
(RMR) yang dikembangkan oleh Romana, 1985. Parameter yang dibutuhkan untuk
klasifikasi slope mass rating (SMR) antara lain, nilai RMR Bieniawski 1979, arah (dip
direction) dari permukaan lereng (αs), arah (dip direction) bidang diskontinuitas (αj),
sudut kemiringan lereng (βs), dan sudut kemiringan bidang diskontinuitas (βj).
■ Nilai SMR dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan berikut (Romana 1985):
SMR = RMRbasic + (F1 x F2 x F3) + F4
■ Paramater F1, F2 dan F3 adalah pengaruh orientasi bidang diskontinuitas terhadap
lereng, sedangkan F4 adalah faktor koreksi terhadap metode penggalian yang digunakan
dalam pembentukan lereng (Siddique T., et al. 2015).
RINGKASAN MODUL (SMR)
■ Pembobotan klasifikasi SMR Romana 1985
RINGKASAN MODUL (SMR)
■ Penentuan tingkat kestabilan lereng juga dipengaruhi oleh metode penggalian yang
digunakan. Kegiatan peledakan dalam pembentukan lereng akan mempengaruhi tingkat
kestabilan, sehingga dipertimbangkan sebagai salah satu paramater pada klasifikasi
Slope Mass Rating (SMR) menurut Romana, (1985).
■ Pembobotan metode penggalian yang digunakan pada klasifikasi SMR adalah sebagai
berikut
RINGKASAN MODUL (SMR)
■ F1 Tergantung kesejajaran arah jurus dan muka kekar dengan rumus, F1 = (1-sin A)2 ,
dimana A adalah sudut antara arah jurus kekar dan muka lereng.
■ F2 Mengacu kepada kemiringan kekar pada keruntuhan bidang (planar) dengan rumus,
F2 = tan2 Bj, dimana Bj adalah sudut kemiringan kekar. Keruntuhan guling nilai F2 = 1.
■ F3 Merupakan hubungan antara kemiringan lereng dan kemiringan kekar.
RINGKASAN MODUL (SMR)
■ Hall (1985, dalam Djakamihardja & Soebpwp, 1996) , memberikan nilai SMR, sebagai
berikut:
SMR = 0,65 X RMR + 25
■ Orr (1992, dalam Djakamihardja & Soebowo, 1996), memberikan nilai SMR sebagai
berikut:
SMR = 35 ln RMR – 71
■ Laubscher (1975, dalam Djakamihardja dan Soebowo, 1996) membahas hubungan
RMR dan SMR sebagai berikut :
RINGKASAN MODUL (SMR)
Kelas Massa Batuan (Romana, 1989)
Contoh
Suatu lereng andesit dengan tinggi 17,5 m dengan kemiringan 45 derajat adalah sebuah
lereng yang homogen. Diketahui nilai UCS 99,46 Mpa RQD= 67%, jarak rekahan = 334
mm, kondisi rekahan = rapat dam kondisi air tanah = kering. Tentukan nilai RMR dan SMR
(ORR, Laubscher dan Hall), beserta potensi longsor serta penyangga yang diperlukan
■ UCS= 99.64 Mpa (7)
■ RQD= 67% (13)
■ Jarak Diskontinuitas= 334mm ( 10)
■ Kondisi Diskuntinuitas= Rapat, tidak menerut ( 30)
■ Kondisi Air Tanah= Kering (15)
■ Koreksi Diskontinuitas >>Menguntungkan (-5)
RMR= 70 (II, batuan baik)
■ SMR hall = 0,65 x 70 + 25 = 45,5
■ SMR Orr = 35 ln 70-71= 77,697
■ SMR Orr = 35 ln 70-71= 77,697
■ SMR Laubscher = RMR 70>> sudut lereng yang disarankan yaitu 65 derajat
Kemungkinan Longsor
■ SMR Hall = kategori III = stabil sebagian = kelas massa batuan sedang =longsoran
beberapa kekkar di lereng atau longsoran baji kecil, penyanggaanharus terus dilakukan
secara sistematis.
■ SMR Orr = kategori IV = stabil = kelas massa batuan baik = longsoran blok/ guling=
penyangga dibutuhkan sewaktu-waktu potensi longsoran meningkat.