Anda di halaman 1dari 6

ACARA I

SCANLINE

A. Materi Dasar

Scanline adalah survei yang dilakukan untuk mengumpulkan data diskontinuitas


secara detail. Data yang diperoleh dari survei scanline dapat digunakan dalam
klasifikasi massa batuan, kekuatan massa batuan dan kuat geser diskontinuitas. Cara
pengambilan data scanline yaitu melakukan pengamatan lereng dengan
memperhatikan kondisi diskontinuitas pada lereng, kemudian membentangkan
meteran minimal 10 meter. Pembentangan meteran dapat dilakukan secara vertikal,
horizontal dan diagonal. Data yang dikumpulkan pada survei scanline yaitu dip, dip
direction, tipe diskontinuitas, persistence, aperture, termination, nature of filling,
strength of filling, surface roughness, surface shape, JRC, water flow, spacing.

1. Persistence
Persistence adalah kemenerusan bidang diskontinuitas. Pengukuran persistence
dilakukan dengan mengukur panjang kemenerusan bidang diskontinuitas.
Persistence dapat dikelompokkan mulai dari persistence sangat rendah hingga
persistence sangat tinggi.

Gambar 1. Persistence pada scanline


Tabel 1. Skala ukuran persistence (ISRM, 1978)
Deskripsi Ukuran
Persistence sangat rendah <1 m
Persistence rendah 1-3 m
Persistence sedang 3-10 m
Persistence tinggi 10-20 m
Persistence sangat tinggi >20 m
2. Aperture (separasi/bukaan)
Aperture adalah lebar bukaan pada bidang diskontinuitas. Aperture terdiri dari 3
fitur yaitu fitur tertutup, fitur menengah, dan fitur terbuka.

Tabel 2. Skala ukuran aperture


Deskripsi aperture Ukuran aperture
sangat tertutup <0.1 mm
Fitur "tertutup" Tertutup 0.1-0.25 mm
sebagian terbuka 0.25-0.5 mm
Terbuka 0.5-2.5 mm
Fitur “menengah” cukup lebar 2.5-10 mm
Lebar >10 mm
sangat lebar 1-10 cm
Fitur “terbuka” sangat lebar 10-100 cm
Cavernous >1 m

3. Termination
Termination adalah kenampakan ujung bidang diskontinuitas. Termination
dilakukan dengan cara mengamati ujung bidang diskontinuitas.

Bobot Terminasi
0 Tidak ada ujung yang terlihat
1 Satu ujung terlihat
2 Kedua ujungnya terlihat

4. Nature of filling dan strength of filling


Nature of filling adalah jenis material yang mengisi bukaan pada bidang
diskontinuitas. Isian dapat berupa kristal mineral seperti: kalsit, kuarsa, atau pirit;
material lepas berukuran pasir, lanau, lempung; atau berupa breksi, gouge, milonit
seperti yang dijumpai pada zona sesar. Strength of filling adalah kekuatan isian
(parameter indeks tanah, potensi swelling, kuat geser, indeks kekuatan, dan
kandungan air).
Kekuatan isian
Jenis isian
Deskripsi MPa
1 Bersih S1 Lempung sangat halus <0,025
2 Perubahan warna permukaan S2 Lempung halus 0,025-0,05
3 Non-cohesive S3 Lempung yang kokoh 0,05-0,1
Matriks lempung atau lempung S4 Lempung kaku 0,1-0,25
4
yang tidak aktif S5 Lempung sangat kaku 0,25-0,5
Kelebihan lempung atau S6 Lempung keras >0,5
5
matriks lempung
6 Semen R0 Batuan yang sangat lemah 0,25-1
7 Chlorite, talk or gypsum R1 Batuan sangat lemah 1-5
R2 Batuan lemah 5-25
R3 Batuan kuat sedang 25-50
8 Lainnya R4 Batuan kuat 50-100
R5 Batuan sangat kuat 100-250
R6 Batuan yang sangat kuat >250

5. Surface roughness, surface shape, dan JRC


Surface roughness adalah tingkat kekasaran permukaan bidang diskontinuitas.
Surface shape adalah bentuk permukaan bidang diskontinuitas. JRC adalah
metode yang digunakan untuk menentukan tingkat kekasaran bidang
diskontinuitas dengan pengamatan pada surface roughness dan surface shape.
Gambar 2. Profil JRC
6. Seepage
Seepage adalah kondisi keairan yang diamati pada bidang diskontinuitas.
7. Spacing

Spacing adalah jarak antar diskontinuitas di sepanjang bidang diskontinuitas.


jarak diskontinuitas berdasarkan tiga kondisi, yaitu:
(a) Jarak total: jarak antar kekar yang berdekatan diukur pada titik perpotongan
kekar dan lintasan dengan orientasi tertentu.
(b) Jarak set: jarak antar kekar yang berdekatan pada kelompok kekar tertentu,
diukur sepanjang lintasan dengan orientasi tertentu.
(c) Jarak set normal: jarak tegak lurus antar kekar yang berdekatan pada
kelompok kekar tertentu.
Untuk mengukur jarak sebenarnya digunakan rumus berikut:

d i+(i+1) = j i+(i+1) cos [ ( θ1 +θi +1 )


2 ]
Sudut θ diperoleh berdasarkan persamaan:
θ=cos−1|cos ( α n−α s ) cos β n cos β s +sin β n sin β s|
B. Alat dan Bahan
Alat lapangan:
1. Roll meter minimal 30 meter (minimal 2/kelompok)
2. Pita meter
3. Kompas
4. Palu geologi
5. Buku lapangan (individu)
6. Format scanline (individu)
7. Kantong sampel dan karung
8. Papan komputer
9. Spidol permanen
10. ATG
11. Tali tambang/penolong
12. Jas hujan/ponco (individu)
C. Tugas Pendahuluan
1. Tuliskan Geologi regional daerah penelitian
2. Tunjukan dan hitung berapa banyak:

a. Persistence
b. Aperture
c. Termination

Anda mungkin juga menyukai