Pada tanggal 15 Juli 2013, seorang pasien laki-laki bernama Tn. D berumur 19 tahun.
Suku Sunda dan beragama Islam, merupakan anak pertama dari 2 orang bersaudara.
Pendidikan terakhir SMA. Tn. D tinggal bersama kedua orang tua dan adiknya di daerah
kawasan padat penduduk. Bapaknya bekerja sebagai buruh dan ibunya seorang ibu rumah
tangga. Tn. D masuk ke RS dan dirawat dengan keluhan batuk dan diagnosa TB paru. Hasil
pemeriksaan laboratorium : haemoglobin 11,18 g/dl (normal 13,5 – 17,5 g/dL), hematokrit 35
% (normal 40 – 52 %), eritrosit 3,72 juta/uL (normal 4,5 – 6,5 juta/uL) dan leukosit
3 3
12.000/mm (normal 4.400 – 11.300/mm ), hasil pemeriksaan BTA positif. Tensi darah Tn.
D saat diperiksa 120/90 mmHg (normal 120/80 mmHg), nadi 90 x/menit (normal 80-100
o o
x/menit), respiratory 20 x/menit (normal 18-22 x/menit), dan suhu 37 C (normal 36-37 C).
Obat yang diberikan adalah Omeprazole 1 x 40 mg (obat anti mual), Codein 3 x 1 tab (obat
batuk) dan OAT kategori I (obat anti TB efek samping mual). Saat ditanyakan mengenai
riwayat penyakitnya, Tn. D mengatakan bahwa sebelumnya tidak pernah dinyatakan sakit
TB. Ada riwayat keluarga yang sakit TB yaitu bibinya yang tinggal bersebelahan rumah, ± 1
tahun SMRS. Tn. D mengatakan bahwa dirinya pernah dirawat di RS karena keluhan diare.
Aktifitas sehari-hari Tn. D lebih sering dihabiskan dengan berkumpul bersama teman-
temannya, Tn. D mempunyai kebiasaan merokok 1⁄2 - 1 bks/hari. Pola makan Tn. D sehari-
hari lebih sering mengkonsumsi nasi 2 x/hari 2-3 centong, lauk hewani 2-3 x/minggu 1 iris,
lauk nabati 2x/hari 1-2 potong. Sebagai selingan Tn. D sering makan bakwan goreng dan kue
manis. Tn. D menyatakan kurang suka makan sayur dan buah dan tidak mengetahui
manfaatnya bagi kesembuhan penyakitnya.
Dalam satu bulan terakhir, Tn. D mengeluhkan sering batuk-batuk, dan kurang nafsu
makan. Rata-rata asupan energi satu bulan sebelum masuk rumah sakit adalah 1387,5 kkal,
protein 34 gram, lemak 41 gram, karbohidrat 219 gram, vitamin A 198,57mcg, vitamin E = 0
mcg, dan vitamin C = 0 mg. Saat dirawat Tn. D masih mengeluh kurang nafsu makan dan
kadang-kadang mual sehingga hanya dapat menghabiskan 1⁄2 dari makanan yang disajikan
dalam bentuk bubur, dengan pola makan 3x makan utama dan 2x snack. Hasil recall 24 jam
E= 1050 kkal, P = 27 gr, L = 24 gr, KH = 178 gr, vitamin A = 100 mcg, vitamin E = 0 mcg,
dan vitamin C = 0 mg.
Tn. D mengeluhkan badan masih merasa lemah tetapi masih dapat turun dari tempat
tidur dan ke kamar mandi walaupun harus dibantu. Berat badan Tn. D satu bulan yang lalu
diketahui 48 kg dengan tinggi badan 160 cm. Berat badan terakhir saat dilakukan wawancara
dan penimbangan adalah 44 kg, tampak kurus dan hilang lemak subkutan.
SUSUNLAH ASUHAN GIZI UNTUK PASIEN DI ATAS
ASESMEN GIZI
DOMAIN DATA STANDAR IDENTIFIKASI
PEMBANDING/NILAI
MASALAH/
NORMAL
INTERPRETASI
Antropometri:
AD.
1.1. Komposisi
tubuh/pertumbuhan/riwayat berat
badan
BB = 44 tahun
TB = 160
U = 19 tahun
BB
IMT =
TB ²
44 IMT Kurang
= Normal 18,5-25,0
(160) ²
44 (DEPKES RI)
=
(1,6) ²
44
=
2,56
= 17,18 kg/m²
Kesimpulan : Status gizi pasien termasuk dalam berat badan kurang dikarenakan berada pada angka
17,18 kg/m² yang menurut IMT Depkes RI tergolong berat badan kurang
Biokimia:
BD.
Hb = 11,189 g/dl
Hematokrit = 35% Normal 13,5 – 17,5 g/dL Rendah
Eritrosit = 3,72 juta/uL Normal 40 – 52 % Rendah
Leukosit = 12.000/mm³ Normal 4,5 – 6,5 juta/uL Rendah
³ Tinggi
BTA = Positif Normal 4.400 – 11.300/mm
Positif
Kesimpulan : Pasien mengalami TB Paru dengan hasil pemeriksaan BTA Positif, adanya gangguan sel
darah putih (leukosit) dimana jumlahnya tinggi/melebihi batas normal, jumlah sel darah merah di dalam
tubuh rendah, hemoglobin dalam sel darah merah rendah dan hematokrit rendah.
Klinis/Fisik:
PD.
1.1.4 Sistem Jantung Paru
Riwayat Penyakit/Keluhan:
TD = 120/90 mmHg
Nadi = 90x/menit Normal 120/80 mmHg Normal
Respirasi = 20x/menit Normal 80-100 x/menit Normal
o Normal 18-22 x/menit Normal
Suhu = 37 C o Normal
Normal 36-37 C
Sering batuk-batuk
Tampak kurus, kehilangan lemak
subkutan, badan terasa lemah
Kesimpulan : Pasien mengalami masalah fisik dapat dilihat dari sering batuk-batuk, tubuh tampak kurus
dan kehilangan lemak subkutan serta badan terasa lemah tetapi tekanan darah dinyatakan normal, denyut
nadi dinyatakan normal, pernapasan dinyatakan normal dan suhu badan normal.
Dietary/ Riwayat Gizi: Recall 24 Jam Berdasarkan AKG Recall 24 jam yang lalu
25 % x 3.396
L=
9
849
=
9
= 94,3 gr
60 % x 3.396
KH =
4
2037,6
=
4
= 509,4 gr
Kesimpulan :
Asupan zat gizi belum mencukupi asupan makan yang tepat karena ditandai dengan persentase asupan
makan kurang dari 80%
Riwayat klien:
Riwayat Personal :
1. Usia 19 Tahun
2. JK Laki-laki
Kebiasaan merokok 1/2 – 1
bks/hari
Ada riwayat keluarga yang
sakit TB yaitu bibinya yang
tinggal bersebelahan rumah,
± 1 tahun SMRS.
Pernah dirawat di RS karena
keluhan diare.
Diagnosis Medis :
Menderita TB Paru Omeprazole digunakan
Obat yang diberikan adalah sebagai obat anti mual
Omeprazole 1 x 40 mg, Codein 3 x Codein sebagai obat
1 tab, dan OAT kategori I. batuk, dan OAT Kategori
Mengeluh kurang nafsu makan dan I sebagai obat anti TB
kadang-kadang mual. dengan efek samping
mual
Kesimpulan : Pasien mengalami penyakit TB Paru dikarenakan kebiasaan merokok ½ - 1 bks/hari,
adanya riwayat keluaraga yang menderita TB Paru sehingga dapat mempengaruhi saluran pernafasan dan
ketika dilakukan pemeriksaan BTA terdapat infeksi bakteri pada paru-paru.
DIAGNOSIS GIZI:
PROBLEM ETIOLOGI SIGN / SYMPTOMS
NI.2.11. Daya Terima Berkaitan dengan pasien Dibuktikan dengan terjadinya
Makanan Terbatas hanya dapat menghabiskan penurunan berat badan dalam
½ dari makanan yang 1 bulan terakhir dari 48 kg
disajikan dalam bentuk menjadi 44 kg
bubur
NI.5.5. Zat Gizi Tidak Berkaitan dengan Dibuktikan dengan hasil yang
Seimbang kurangnya tidak seimbang dari recall 24
jam yang lalu dengan recall 24
jam berdasarkan AKG dan
kebutuhan yang telah didapat.
NC.3.1. Berat Badan Berkaitan dengan kurang Dibuktikan dengan IMT 17,18
Kurang nafsu makan dan mual kg/m2
INTERVENSI GIZI:
TUJUAN
PRESKRIPSI DIET
Nama diet : Diet Energi Tinngi Protein Tinggi (ETPT)
Syarat diet :
1. Energi tinggi, yaitu 40 – 45 kkal/kgBB
2. Protein tinggi, yaitu 2,0 – 2,5 gram/kgBB
3. Lemak cukup, yaitu 10 – 25% dari kebutuhan energi total
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total
5. Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal
6. Cairan cukup sesuai dengan keadaan pasien
7. Makanan diberikan dalam bentuk mudah dicerna
EDUKASI GIZI
Tujuan :
a. Memberikan gambaran dan informasi mengenai proses terapi diet energi tinggi
protein tinggi
b. Memberikan informasi tentang pola makan dan kebiasaan makan yang baik dan benar
c. Memberikan informasi tentang makanan dan minuman yang dianjurkan dan tidak
diajurkan untuk dikonsumsi pasien TB Paru
d. Memberikan motivasi kepada pasien untuk mendukung kelancaran diet yang
dijalankan oleh pasien
Konten/Materi :
MATERI
a. Menjelaskan materi tentang diet Energi Tinggi Protein Tinggi
b. Menjelaskan pola makan dan kebiasaan makan yang baik dan benar
c. Menjelaskan bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
d. Memberikan konseling supaya pasien dapat mengatur dan merawat diri
dengan baik
e. Memberikan konseling makanan berdasarkan riwayat gizi