Anda di halaman 1dari 5

Nama : Risa Martasya

NIM : 20043153
Tugas Etika Bisnis dan Profesi Akuntan Minggu 2

Tugas pertemuan 2 (bacalah artikel dan tontonlah video pembelajaran di pertemuan2


untuk menjawab pertanyaan berikut)
Instruksi :
a. jawablah pertanyaan berikut di micrs.word dan convert ke pdf. jangan menyalin atau
mengcopy punya teman atau plagiat dari internet
b. ibu sangat menghargai usaha saudara dalam menjawab pertanyaan secara mandiri.
tidak ada jawaban sempurna untuk tugas ini, saudara dapat menahan diri dari berbuat
curang dalam menyelesaikan tugas, menjadi hal penting dalam mata kuliah ini.
c. latihlah sifat jujur dalam diri saudara dari sekarang untuk menjadi akuntan masa
depan yang profesional.
d. Tugas ini terdiri dari pertanyaan dan kasus
Pertanyaan:
1. Mengapa bisnis harus dijalankan dengan etika yang baik?
=> Bisnis harus dijalankan dengan etika yang baik karena segala sesuatu yang dimulai
dengan baik maka dampak untuk ke depannya akan baik juga. Begitu juga dengan
bisnis, ketika bisnis dijalankan dengan etika yang baik, maka bisnis ini akan memiliki
hubungan yang baik juga antara bisnis dan karyawan, kosumen, dan juga bisnis
lainnya.
2. Jelaskan istilah-istilah berikut ini:
a. Green accounting
=> Adalah jenis dari akuntansi lingkungan yang menggambarkan upaya untuk
menggabungkan manfaat lingkungan dan biaya ke dalam pengambilan keputusan
ekonomi atau suatu hasil keuangan usaha.
b. Carbon accounting
=> Adalah proses perhitungan banyaknya karbon yang dkeluarkan dari proses
industri, penetapan target pengurangan, pembentukan sistem dan program untuk
mengurangi emisi karbon, dan pelaporan perkembangan program tersebut.
c. Environmental accounting
=> Menurut Arfan Ikhsan dalam buku Akuntansi Manajemen Lingkungan (2008),
adalah identifikasi, pengukuran dan alokasi biaya-biaya lingkungan hidup dan
pengintegrasian biaya-biaya ke dalam pengambilan keputusan usaha serta
mengkomunikasikan hasilnya kepada para stakeholders perusahaan.
3. Apa yang melatarbelakangi kebutuhan akan akuntansi lingkungan/green
accounting/carbon accounting?
=> Yang melatarbelakangi kebutuhan akan akuntansi lingkungan yaitu di zaman
sekarang ini sudah banyak perusahaan – perusahaan yang berdiri didunia ini. Untuk
mendirikan sebuah perusahaan dibutuhkan lahan yang cukup luas, dengan begitu
perusahaan akan mencari lahan yang cukup luas dengan cara menebang pepohonan
dan membangun lahan untuk mendirikan perusahaan. Apabila perusahaan berkaitan
dengan lingkungan, seperti perusahaan kertas, perusahaan tambang, dll. Pasti akan
membutuhkan akuntansi lingkungan, agar tidak terjadi masalah besar pada jangka
waktu panjang.
4. Jelaskan mengenai “tripple bottom line” yaitu profit, planet, people? Jelaskan
hubungan “tripple bottom line” ini dengan arah bisnis yang beretika?
=> Dalam konsep triple bottom line ini menjelaskan bahwa suatu bisnis atau
perusahaan yang beretika baik, apabila bisnis tersebut tidak hanya menginginkan
keuntungan (profit) saja, melainkan juga memiliki kepedulian terhadap kelestarian
dan keadaan lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people).
Muatan etika religiusitas:
Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan akibat perbuatan tangan (maksiat)[1]
manusia, supaya Allâh merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka,
agar mereka kembali (ke jalan yang benar) [QS. r-Rûm:30:41]

Dan di antara manusia ada yang pembicaraannya tentang kehidupan dunia membuatmu
kagum, dan dia bersaksi kepada Allah mengenai isi hatinya, padahal dia adalah penentang
yang paling keras. (204) Dan apabila dia berpaling (dari engkau), dia berusaha untuk
berbuat kerusakan di muka bumi, serta merusak tanam-tanaman dan ternak, padahal Allah
tidak menyukai kerusakan. (205) Dan apabila dikatakan kepadanya, “Bertakwalah kepada
Allah,” bangkitlah kesombongannya untuk berbuat dosa. Maka pantaslah baginya neraka
Jahanam, dan sungguh (Jahanam itu) seburuk-buruk tempat tinggal. (206) – (Q.S Al-
Baqarah: 204-206)

Pertanyaan: bacalah surah dan ayat diatas, jelaskan dan kaitkan ayat diatas dengan etika
lingkungan dalam berbisnis?
=> Allah swt telah menciptakan bumi dan seisi nya dengan sebaik – baiknya. Manusia tidak
bisa menjaga keindahan bumi melainkan manusia hanya bisa merusak dan mengambil
keuntungan untuk diri sendiri tanpa memikirkan keadaan dan dampak yang akan terjadi. Di
dalam Al – Qur’an Allah juga sudah menjelaskan tentang kerusakan alam baik didaratan
maupun dilautan yang dilakukan oleh manusia. Didalam etika lingkungan dalam berbisnis
sudah dijelaskan bahwa “ Perusahaan yang baik tidak hanyak peduli dengan labanya. Tetapi
juga peduli dengan lingkungannya.” Sehingga masyarakat yang berada disekitar perusahaan
tidak menjadi korban.

Kasus 1 (Etika Lingkungan :Harapan etika)

Instruksi:

a. Bacalah kasus di bawah ini dan jawablah pertanyaan mengenai kasus


b. Jawablah pertanyaan sesuai dengan konsep yang dibahas dalam pertemuan ini. Jangan
membahas pertanyaan hanya menurut pemikiran saudara.
c. Palgiat/menyontek sangat dilarang. Dosen sangat menghargai pemikiran/pendapat
pribadi saudara. Latihlah kejujuran dan sensitivitas etis saudara agar menjadi
akuntan dan pebisnis handal dan beretika di masa depan.

Buang Limbah Cair ke Sungai Deli, Perusahaan Ini Disegel KLHK


oleh Ayat S Karokaro [Medan] di 25 September 2018
sumber: https://www.mongabay.co.id/2018/09/25/buang-limbah-cair-ke-sungai-deli-
perusahaan-ini-disegel-klhk/

Seksi Wilayah I Balai Pengamanan dan Penegakkan Hukum Lingkungan Hidup Wilayah
Sumatera, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menyegel PT. Expravet
Nasuba, Senin (17/8/2018). Perusahaan yang beralamat di Jalan K.L Yos Sudarso KM.8,8,
Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara, ini dianggap
melanggar undang-undang lingkungan hidup, membuang limbah cair ke aliran Sungai Deli.

Operasi penegakkan hukum terhadap perusahan yang bergerak pada pemotongan dan
pengolahan daging serta unggas ini dipimpin Kepala Balai Gakkum LHK Wilayah Sumatera,
Edward Sembiring. Di lokasi, tim gakkum bersama Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat
(SPORC) Brigade Macan Tutul, dan tim penyidik Seksi Wilayah I mengumpulkan sejumlah
barang bukti beserta sampel limbah cair perusahaan.

Pantauan Mongabay di lokasi, tim penyidik gakkum menelusuri arah pipa terakhir
pembuangan limbah cair ke Sungai Deli. Edward tampak geram dengan pencemaran
lingkungan yang dilihatnya itu.

“Tim silakan segel lokasi ini. Air yang mengalir dari pipa segera hentikan, jangan ada setetes
pun terbuang ke aliran Sungai Deli ini. Silahkan tutup dengan semen,” tegas Edward yang
mendapat pengawalan bersenjata lengkap SPORC Brigade Macan Tutul.

Namun, ketika penyegelan berlangsung, seorang pria datang menghampiri dan ingin
penyegelan dihentikan. “Apa-apaan ini? Kok berani menyegel dan menyemen lubang
pembuangan akhir limbah kami? Saya minta dicabut plang penyegelan,” katanya kepada
petugas. Lelaki itu bernama Hasman, HRD perusahaan. Adu argumen sempat terjadi antara
dia dan petugas.

Edward langsung menjelaskan, perusahaan diminta menaati aturan hukum. Keterangan dapat
diberikan saat proses pemeriksaan di Balai PamGakkum KLHK wilayah Sumatera, di Medan.
“Kita bisa bicarakan ini baik-baik. Tolong jangan begitu, kalau disegel proses produksi bisa
terganggu,” tutur Hasman.

Hasman mengatakan, proses pengolahan limbah perusahaan sedang dalam proses di Balai
Lingkungan Hidup (BLH) Kota Medan. Dia menjelaskan, perusahaan sudah menyerahkan
pengajuan dokumen Analis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) pembuangan limbah
akhir. Namun, masih ada penolakan dan perbaikan dari BLH Kota Medan.

“Semua masih dalam proses, Pak. Kan tahu sendiri, birokrasi kita lamban jadi saya minta
tolong ada kelonggaran,” katanya lagi.

Edward kembali bertanya tentang surat peringatan Pemerintahan Kota Medan kepada
perusahaan ini yang membuang limbah cairnya tidak sesuai aturan, Hasman hanya diam, lalu
mengakui surat peringatan itu sudah diterima sejak 2013 lalu.

Edward makin berang, karena sejak 2013 hingga 2018, tidak ada itikad dari perusahaan untuk
memperbaiki pembuangan limbah akhir yang masih dilakukan ke aliran Sungai Deli. Namun,
Hasman masih bersikeras agar penyegelan tidak dilakukan. Menurut dia, perusahaan sudah
mengikuti anjuran BLH Medan agar sebelum dibuang, limbah akhir diendapkan 24 jam dan
itu sudah dilakukan. “Kami juga terus memberbaiki proses pembuangan limbah akhir,”
terangnya.

Namun, pihak Gakkum Wilayah Sumatera tetap menyegel perusahaan. Menurut Edward,
yang dilakukan ini adalah perintah undang-undang. Ada Pasal 100 ayat (2) jo Pasal 20 ayat
(3) huruf a dan b jo Pasal 68 huruf b dan c; Pasal 114 dan Pasal 116 Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Jo Pasal 37 Jo
Pasal 40 ayat (1), Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, Jo Permen LH Nomor 5 Tahun
2014 tentang Baku Mutu Air Limbah. Ancaman pidana penjara paling lama tiga tahun dan
denda paling banyak tiga miliar Rupiah.

Laporan masyarakat

Edward mengatakan, penghentian kegiatan PT. Expravet Nasuba (EN) berawal dari
pengaduan masyarakat terkait pencemaran Sungai Deli. Pada 25 Agustus 2018, Pejabat
Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH) memverifikasi pengaduan, ditemukan fakta bahwa
perusahaan tidak memiliki izin pembuangan limbah cair serta ada saluran pembuangan tanpa
pengolahan.

Pada 13 Maret 2013, Wali Kota Medan telah memberikan sanksi administrasi, paksaan
pemerintah, kepada PT. EN berdasarkan SK No: 660.2/396.X/III/2013 atas pelanggaran yang
dilakukan. Namun, perusahaan tidak melaksanakan isi surat tersebut, bahkan tetap
membuang limbah cair langsung ke Sungai Deli.

“PT. EN diduga melanggar peraturan. Atas dasar itu, kami menyegelnya. Kami hanya
menghentikan pembuangan limbah, bukan kegiatan perusahaan,” terangnya.

Edward menyatakan, pihak perusahaan menolak menandatangani berita acara penyegelan.


“Namun, kami sudah lampirkan berita acara penolakan itu. Jika plang penyegelan dicabut, itu
pidana dan akan diproses hukum. Kasus ini akan diusut hingga tuntas,” tegasnya.

Pertanyaan:

1. Apa isu etika bisnis dalam kasus di atas?


=> Isu bisnis yang terjadi dalam kasus ini yaitu mengenai pembuangan limbah ke
sungai Deli. Yang mengakibatkan masyarakat sekitar marah akibat ulah dari PT.
Expravet Nasuba (EN).
2. “Kita bisa bicarakan ini baik-baik. Tolong jangan begitu, kalau disegel proses
produksi bisa terganggu,” jelaskan dampak tindakan tidak etis terhadap keberlanjutan
perusahaan di masa depan (going concern)?
=> Tindakan tidak etis ini terlihat bahwa perusahaan hanya menginginkan keuntungan
tanpa berpikir bahwa dampak apa yang akan terjadi. Jika perusahaan terus
melanjutkan usahanya, dalam jangka waktu panjang ini akan mendapatkan masalah
besar. Yaitu aliran limbah ke sungai Deli bisa menjadi kotor sehingga makhluk hidup
yang berada disungai bisa mati dengan begitu saja. Dan aliran air ke rumah
masyarakat sekitar juga menjadi kotor dan tercemar.
3. Langkah-langkah apa yang dapat diambil PT. EN untuk memulihkan reputasi dan
tantangan apa yang harus diatasi?
=> Langkah yang sebaiknya dilakukan oleh PT. Expravet Nasuba (EN) yaitu menutup
aliran limbah ke sungai Deli. Dan salah satu cara memulihkan reputasinya bisa
dengan cara perusahaan meminta maaf kepada masyarakat sekitar karena ulah dari
perusahaan membuat sungai Deli menjadi tercemar. Dan juga perusahaan mencoba
untuk membersihkan kembali sungai Deli seperti semula, agar masyarakat sekitar bisa
menggunakan air sungai dengan baik kembali.
4. Jika anda seorang akuntan keuangan di PT. EN, apa yang akan anda ungkapkan
mengenai isu pencemaran limbah (ingat: saudara dihadapi dengan keinginan
manajemen untuk meningkatkan laba dan menekan biaya)?
=> Ketika saya seorang akuntan maka saya akan professional dalam melakukan
pekerjaan saya. Dan saya akan realistis dengan keadaan yang sebenarnya tidak
melebih – lebihkan dan juga tidak mengurang – ngurangkan.
5. Jika CEO tidak memperhatikan, apa yang akan anda lakukan?
=> Jika CEO tidak memperhatikan, maka saya akan mencoba berbicara dan
berdiskusi kepada bagian manajemen lingkungan pada perusahaan tersebut. Apa
solusi yang sebaiknya perusahaan lakukan agar tidak terjadi masalah besar untuk
kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai