Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL BOOK REPORT

“Dekorasi Tata Rias”


Dosen Pengampu:
Dra. Sulistiawikarsih, M.Pd
Arzulia, M.Pd

Disusun Oleh :
Feby Else Laras Tambunan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report mata
kuliah Dekorasi Tata Rias.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah "Dekorasi Tata Rias"
yang telah membimbing kami dalam penyelesaian tugas ini. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam tugas ini. Oleh karena itu, kamimengharapkan saran dan kritik oleh para
pembaca demi kesempurnaan tugas kami kedepannya.

Medan, Maret 2021

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR..........................................................................................3
1.2 Tujuan penulisan CBR......................................................................................................3
1.3 Manfaat CBR.....................................................................................................................3
1.4 Identitas Buku yang Direview............................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................5
2.1 Ringkasan Buku................................................................................................................5
2.2Kelebihan Dan Kekurangan Buku...................................................................................19
BAB III.....................................................................................................................................20
PENUTUP................................................................................................................................20
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................20
3.2 Saran................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR


Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi
analisis bahasa, pembahasan tentang Dekorasi Tata Rias. Oleh karena itu, penulis membuat
critical book report ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih referensi, terkhusus
pada pokok pembahasan tentang Dekorasi Tata Rias.

1.2 Tujuan penulisan CBR


1.Mengulas isi sebuah buku.
2.Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam
buku. 3.Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari
informasi 4.Mengkritisi materi kuliah Dekorasi Tata Rias

1.3 Manfaat CBR


Critical book ini bermanfaat untuk menambah wawasan tentangDekorasi Tata
Rias.

1.4 Identitas Buku yang Direview


Buku I
Judul Buku :Merangkai Bungan Kering Dan Buatan
Pengarang : Ir. Harris Iskandar, Ph.D.
Tahun Terbit : 2016
Kota Terbit : Jakarta
Penerbit : Direktorat Jenderal Kursus dan
Pelatihan ISBN :978-602-60263-7-8
Buku II
Judul Buku : Teknik Merangkai Bunga Untuk Pemula
Pengarang : Ir. Harris Iskandar, Ph.D.
Tahun Terbit : 2015
Cetakan 1
Kota Terbit : Jakarta
Penerbit : Direktur Jenderal Kursus dan Pelatihan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ringkasan Buku


Buku Pertama
BAB I Pendahuluan
A. Rangkaian bunga kering dan bunga buatan sebagai materi yang indah dan unik
Keindahan bunga, limbah, dan unsur tanaman segar mempunyai waktu yang singkat
untuk dapat dinikmati, keindahannya hilang karena warna memudar atau layu. Usia
keindahan ini dapat diperpanjang melalui proses pengeringan, pengawetan, dan membuat
bunga buatan serta merangkainya kembali menjadi suatu rangkaian bunga. Rangkaian bunga
kering dan bunga buatan mempunyai nuansa keindahan dan keunikan tersendiri. Sebuah
rangkaian sebagai suatu proses penciptaan karya seni, tentunya memerlukan berbagai materi
sebagai bahan pembuatan sebuah rangkaian. Materi yang diperlukan antara lain bunga
sebagai bahan utama, serta unsur tanaman lain sebagai materi tambahan atau asesoris untuk
mempercantik sebuah rangkaian. Selain materi untuk merangkai bunga, yang tidak kalah
penting adalah desain rangkaian.Desain rangkaian bunga haruslah berpatokan pada pedoman
dasar merangkai bunga.
B. Tujuan pembelajaran
Menghasilkan peserta didik yang lulus pada level 2 (terampil)
1. Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur,
di bawah pengawasan langsung atasannya.
2. Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang kerja yang
spesifik, sehingga mampu memilih cara yang tersedia untuk menyelesaikan masalah yang
lazim timbul.
3. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab membimbing
orang lain.
BAB II Mengeringkan Dan Mengawetkan Bunga, Limbah, Dan Unsur Tanaman
Dengan Metode Kimiawi
Karya yang indah dapat dibuat dari berbagai bunga, limbah dan unsur tanaman yang
masih segar, tetapi keindahan karya ini tidak dapat bertahan lama karena layu. Sebuah karya
dari bunga, limbah dan unsur tanaman dapat dipertahankan dan dinikmati keindahan dan
kecantikannya lebih lama.Untuk mempertahankan keindahannya ada perlakuan yang harus
diberikan yaitu dikeringkan dan diawetkan.Pengeringan dan pengawetan dapat dilakukan
baik dengan metode alami maupun kimiawi. Pengeringan dan pengawetan metode kimiawi
dapat dilakukan dengan cara:
1. Pengeringan dan pengawetan dengan silikagel.
2. Pengeringan dan pengawetan dengan borax.
3. Pengeringan dan pengawetan dengan gliserin.
4. Membuat daun berkerangka (Skeletonizing).
Khusus untuk pembuatan dan pengawetan daun berkerangka (skeletonizing)
merupakan cara untuk memperoleh kerangka (urat jala) daun dengan jalan menghilangkan
lapisan epidermis daun (Aminuddin, 1991).
A. Silikagel
Silikagel adalah zat pengering kimia yang sudah biasa digunakan dalam industri,
misalnya digunakan dalam bidang optik, elektronik, kulit, bahkan dapat digunakan pada
kemasan untuk makanan untuk menjaga dari kelembaban.Selain itu saat ini silikagel
banyak digunakan juga untuk mengeringkan dan mengawetkan keindahan bunga-
bunga.Silikagel dapat dibeli di toko kimia.Silikagel dapat dijumpai dalam beberapa
bentuk antara lain, bentuk tepung (kristal sangat lembut), kristal sedang dan krital kasar.
Pada umumnya silikagel ini berwarna ungu tua.Apabila telah dipakai warna silikagel
dapat berubah dari unggu tua menjadi biru, biru muda, pink dan akhirnya putih.Warna
putih menandakan bahwa silikagel tersebut sudah tidak berfungsi. Silikagel yang sudah
tidak berfungsi dapat diaktifkan kembali fungsinya dengan mudah, yaitu dengan cara
dipanaskan/disangrai di atas wajan hingga warna kembali menjadi ungu tua. Pada saat
memanaskan jangan lupa untuk mengaduk-aduk silikagel sehingga panasnya
merata.Setelah warna rata, silikagel didinginkan dan simpan dalam tempat yang kedap
udara, sebelum dipakai. Pengeringan dan pengawetan dengan silikagel memerlukan
peralatan : -Gunting tanaman, Gunting kawat, Kawat no 20 ,Toples mika, Sendok, kuas
kecil, Tempat untuk menyimpan bunga yang sudah kering, Tissue, Kertas buram atau
koran.

B. Borax
Borax adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi bentuk padat, bersifat
antiseptik, mencegah kutu, lumut dan jamur serta dapat mengawetkan kayu.Campuran
borax dan pasir juga dapat untuk mengeringkan dan mengawetkan bunga dan daun.
Bunga yang bisa dikeringkan dengan campuran ini antara lain Antherium, Mawar, Tulip
dan Dahlia. Borax yang biasa digunakan untuk bunga adalah yang berbentuk butiran
kecil kecil, dapat di beli di toko kimia. Pengeringan dan pengawetan dengan borax saat
ini sudah jarang dipakai terutama di daerah tropis, karena pengeringan dengan cara lain
dapat dilakukan dengan lebih mudah dan murah. Pengeringan dan pengawetan dengan
menggunakan borax memerlukan peralatan : Gunting tanaman, Gunting kawat, Wadah
plastic, Kawat kecil no 20, Tampah, Tempat untuk menggantung, Karet gelang, Cutter,
Kotak karton duplek dan penutupnya, Karton bentuk V, Ember, Saringan, Kantong
plastik bening, Sarung tangan, Celemek.

BAB III Membuat Bunga Dengan Alat Bolder


Bunga-bunga pada umumnya mempunyai bentuk yang unik dan memiliki aneka
warna yang sangat indah.Banyak ungkapan tentang keindahan bunga yang sering dikaitkan
dengan wanita, karena kelembutan hati wanita bisa merasakan indahnya ciptaan Tuhan ini.
Bunga dapat menyampaikan pesan seperti ungkapan “ Katakan dengan bunga”. Begitu
berartinya bunga-bunga bagi kehidupan kita sehingga banyak cara yang digunakan orang,
untuk membuat bunga tiruan. Tujuannya agar keindahan bunga dapat dimanfaatkan dan
dinikmati dalam waktu yang lebih lama.Indonesia sebagai negara tropis dan agraris memiliki
kekayaan flora, limbah, dan unsur tanaman.Kekayaan ini belum dimanfaatkan secara optimal
menjadi produk yang bernilai ekonomi.Pada materi bahan ajar sebelumnya sudah dijelaskan
tentang karakter bunga, daun, unsur tanaman, dan limbah, serta cara-cara mengeringkan,
mengawetkan, memutihkan, dan mewarnai flora, limbah dan unsur tanaman. Bahan yang
tidak bermanfaat tersebut dapat diolah menjadi bahan baku untuk membuat bunga buatan
yang indah, artistik, dan mempunyai nilai ekonomis. Membuat bunga buatan yang mirip
dengan aslinya diperlukan ketelitian dan kejelian dalam mengenali anatomi bunga, membuat
bagianbagian bunga yang berbeda pada tiap jenis bunga seperti petal, daun, sari, dan
kelopak.Hal tersebut dapat dilakukan dengan alat bolder.Alat bolder dapat digunakan untuk
membuat lekukan–lekukan pada petal bunga, serta garis–garis pada daun sesuai jenis mata
bolder yang digunakan.Keterampilan menggunakan berbagai jenis mata bolder dapat
menghasilkan bunga buatan yang mirip seperti bunga aslinya.
A. Alat bolder dan mata bolder
Bolder adalah alat bantu pembuatan bagian bunga buatan dengan pemanas
listrik. Bolder sendiri tidak dapat digunakan tanpa bantuan mata boldernya (Dinas
Pertanian dan Kehutanan Prov. DKI, 2008). Mata bolder yang biasa digunakan terdiri
dari empat buah mata bolder, yaitu :
1. Mata bolder bulat;
2. Mata bolder lengkung;
3. Mata bolder garis; dan
4. Mata bolder pisau. Jenis mata bolder bulat, lengkung dan garis digunakan
untuk membuat petal-petal bunga, sedangkan mata bolder pisau digunakan untuk
membuat daun.
B. Membuat bunga dengan menggunakan berbagai mata bolder Limbah
tanaman yang baik digunakan sebagai bahan pembuatan bunga buatan dengan
alat bolder diantaranya adalah : kulit jagung dan daun lontar. Limbah kulit jagung
mudah didapat dan dapat ditemukan hampir diseluruh wilayah Indonesia.Biasanya
kulit jagung hanya menjadi sampah dan tidak bernilai ekonomi.Namun dengan
keterampilan membuat bunga kering dan bunga buatan, kulit jagung dapat dibuat
menjadi produk bunga buatan yang cantik dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.
Hal ini dimungkinkan karena sifat dari kulit jagung antara lain ;
1. kuat, tidak mudah sobek dan awet,
2. melalui proses pemutihan dapat menghasilkan warna putih cerah,
3. melalui proses pewarnaan dapat menyerap warna dengan sempurna,
4. mempunyai sifat elastis dan teksturnya lembut, sehingga dengan alat bolder
dapat dibentuk lengkung dan garis-garis sesuai kebutuhan.
BAB IV Merangkai Bunga Dengan Pola Dasar
Sebuah rangkaian bunga dapat terlihat indah dan menarik, walaupun bahan
rangkaiannya hanya dari bunga dan daun yang biasa-biasa saja. Untuk menghasilkan sebuah
rangkaian bunga yang indah dan menarik, tentunya ada hal-hal yang harus diperhatikan dan
dikuasai sebelum membuat rangkaian, yaitu : - Prinsip-prinsip dasar merangkai bunga. -
Pedoman dasar merangkai bunga. - Tehnik menentukan media dan bahan untuk merangkai
bunga.
A. Prinsip-prinsip dasar merangkai bunga.
Dalam membuat rangkaian pada pembelajaran di level ini , kita harus memperhatikan
beberapa prinsip dasar merangkai bunga, berupa
- perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan besar vas dengan besar rangkaian
harus berimbang,
- keseimbangan keseimbangan dalam meletakkan/menancapkan ranting sebagai latar
belakang harus terlihat tegak lurus bila dilihat dari samping, tidak boleh terlalu condong
ke belakang, bunga ukuran besar di tengah rangkaian, sedangkan bunga kecil di atasnya
dengan tangkai yang lebih panjang,
- fokus sebagai pusat perhatian bunga yang bentuknya besar, diletakkan ditengah
rangkaian,
- kontras bunga besar tidak boleh dikombinasikan dengan daun halus/kecil, contoh bunga
matahari dengan daun hasparagus.
- ritme/irama yang dimaksud adalah irama tinggi rendahnya rangkaian.

B. Pedoman dasar merangkai bunga.


Sebelum merangkai bunga, selain prinsip-prinsip dasar merangkai bunga, kita juga
harus memperhatikan pedoman dasar dalam merangkai. Dengan pedoman dasar
merangkai bunga ini, kita akan mengenali bentuk-bentuk rangkaian bunga yang
sederhana, namun dapat menjadi dasar dalam mempelajari rangkaian berikutnya yang
lebih komplek. Misalnya dengan mengkombinasikan antara bentuk dasar rangkaian itu
sendiri, atau rangkaian dasar dengan bentuk rangkaian lain yang sesuai dengan selera
disainernya. Terdapat 9 bentuk dasar yang menjadi pedoman dalam merangkai bunga,
yaitu :
- Rangkaian bentuk bulat.
- Rangkaian bentuk vertikal.
- Rangkaian bentuk horizontal.
- Rangkaian bentuk diagonal.
- Rangkaian bentuk segitiga simetris.
- Rangkaian bentuk segitga asimetris.
- Rangkaian bentuk oval,
- Rangkaian bentuk bulan sabit.
- Rangkaian bentuk S (hogart)
Pada Level 1 kita telah mempelajari rangkaian dengan bentuk bulat dan vertikal,
sehingga pada bab ini kita hanya akan mempelajari 7 bentuk rangkaian yang belum
dipelajari sebelumnya.

BUKU II
BAB I PENDAHULUAN

Perkembangan Industri Bunga di Indonesia Bunga bukan merupakan sesuatu yang


baru untuk bangsa Indonesia, karena berbagai jenis bunga sudah ada di seluruh daerah di
Indonesia. Sejak dahulu, se ap daerah di Indonesia sudah menggunakan bunga untuk berbagai
macam upacara adat, seper dalam upacara kelahiran, perkawinan, atau kema an. Bunga yang
digunakan di dalam upacara adat tersebut ditata atau dirangkai sedemikian rupa dengan penuh
cita rasa dan sentuhan seni. Pada saat ini kecintaan masyarakat Indonesia akan bunga makin
meningkat. Hal itu memo vasi para pencinta bunga untuk melakukan berbagai kegiatan, seper
kegiatan pameran flora, perlombaan merangkai bunga, seminar, workshop/pela han, dan
sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut membuka mata masyarakat lebih luas sekaligus
mengubah selera konsumen akan bunga, sehingga masyarakat Indonesia berlomba untuk
menampilkan rangkaian bunga terbaik dan terindah. Pada saat ini industri bunga di Indonesia
berkembang sangat pesat. Hal itu ditandai dengan banyaknya usaha industri bunga yang
melayani kebutuhan masyarakat, seper dekorasi rumah, gedung, serta munculnya lembaga-
lembaga pela han atau kursus merangkai bunga. Berbicara tentang seni merangkai bunga dan
desain floral, kita dituntut untuk memahami materi floral sebagai sarana atau obyek yang
akan dibentuk menjadi suatu karya seni. Untuk itu kita perlu mempelajari pengetahuan
tentang sifat dan karakter materi floral sehingga kita dapat memilih materi floral yang tepat
sesuai dengan rangkaian yang akan dibuat. Merangkai bunga merupakan sebuah seni yang
dapat dipelajari oleh se ap orang. Dari penguasaan dasar merangkai bunga diharapkan
seseorang termo vasi untuk menciptakan suatu rangkaian bunga yang indah sesuai dengan
daya krea vitasnya. Sebagai perangkai bunga pemula, rangkaian bunga yang akan Anda
pelajari terlebih dahulu adalah decora ve wrapping flower arrangement, aksesoris dari materi
floral dan non-floral, dan rangkaian bunga pola dasar bentuk bulat, segi ga, dan ver kal.

1. Tujuan Pembelajaran Tujuan Umum


Tujuan umum penulisan buku Teknik Merangkai Bunga untuk Pemula ini adalah untuk
mendidik seseorang menjadi perangkai bunga pemula (junior assistant flower arranger).
Tujuan khusus Tujuan khusus penulisan buku teknik merangkai bunga untuk pemula ini
adalah untuk mendidik seseorang agar mempunyai kemampuan untuk membuat decora
ve wrapping floral arrangement, aksesoris dan rangkaian bunga pola dasar bentuk bulat,
dan segi ga ver kal dengan materi floral yang sesuai dan peralatan, serta mekanik yang
benar.
C. Kompetensi dan Unit Kompetensi Capaian pembelajaran khusus atau kompetensi
yang diharapkan diperoleh peserta didik terdiri atas empat sasaran utama, yaitu :
a. sikap dan tata nilai,
b. kemampuan di bidang kerja,
c. pengetahuan yang dikuasai, dan
d. hak dan tanggung jawab. Kompetensi dan unit kompetensi yang tertera di bawah ini
sesuai dengan standar kompetensi lulusan (SKL) berbasis kerangka kualifikasi nasional
indonesia KKNI) Kursus Seni Merangkai Bunga dan Desain Floral level 1.
Bab II Standar Kompetensi Lulusan Berbasis Kkni Kursus Seni Merangkai Bunga Dan
Desain Floral

Sikap dan Tata nilai Mengaktualisasi karakter dan kepribadian manusia Indonesia.
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memiliki moral, etika, dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya.
3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung
perdamaian dunia.
4. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang nggi terhadap
masyarakat dan lingkungannnya.
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta
pendapat / temuan original orang lain.
6. Menjunjung nggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan
kepen ngan bangsa serta masyarakat luas. Kemampuan di Bidang Kerja Membuat
Mampu membuat produk ( ) dari, materi floral untuk keperluan aksesoris, serta
komersial, aksesoris untuk rangkaian bunga rangkaian bunga dari berbagai ga bentuk
macam materi oral/nonț pola dasar dari oral (daun, biji-bijian, pita, berbagai materi
kertas) dan membuat floral dengan rangkaian bunga tiga bentuk menggunakan pola
dasar (bulat, segitiga, peralatan dan vertikal ) mencakupi mekanik.
a. memilih jenis dan warna bahan, wadah untuk pembuatan produk yang sesuai
dengan kebutuhan,
b. menghasilkan produk yang mempunyai nilai jual,
c. menghitung harga jual satu produk. 1. Ketepatan memilih jenis, warna bahan baku
untuk membuat produk materi oral, aksesoris untuk rangkaian bunga, rangkaian
bunga ga bentuk pola dasar. 2. Pelanggan dak memberikan complain terhadap produk
yang dihasilkan. 3. Ketepatan menghitung harga jual satuan produk sehingga tetap
menghasilkan laba.
BAB III PEMBUATAN AKSESORIS DARI MATERI FLORAL DAN NONFLORAL

Yang dimaksud dengan aksesoris di sini adalah suatu produk hiasan yang dibuat dari materi
floral, bisa juga dibuat dari materi nonfloral. Penggunaan aksesoris ini bisa dipakai sebagai
hiasan di tubuh Anda misalnya berupa corsage, gelang tangan, kalung, shoulder corsage, dan
sebagainya. Akan tetapi, aksesoris dapat juga dibuat untuk menjadi hiasan dalam rangkai n
agar rangkaian menjadi lebih can k, misalnya aksesoris berupa pita, lilin, atau bentuk-bentuk
lain yang dapat mempercan k sebuah rangkaian.

Gambar di atas adalah salah satu bentuk aksesoris yang dapat dipakai sebagai tanda pani a
atau corsage. Aksesoris ini dibuat dari daun kelapa/janur dengan menggunakan teknik
sederhana, yaitu melipat/menganyam janur.

A. Cara Memilih Materi Floral Untuk membuat aksesoris ini pilihlah janur yang berwarna
hijau, bukan yang berwarna krem atau kuning muda, karena janur yang berwarna muda lebih
mudah menjadi coklat.

B. Teknik membuat aksesories dari materi floral Peralatan yang diperlukan, yaitu cu er,
wadah kecil untuk tempat air, gun ng, dan tang/plier. Mekanik yang diperlukan, yaitu kawat
bunga no. 24, selo p, cold glue, manik-manik, peni corsage, kawat bunga no. 28, dan floral
tape. Materi flora yang diperlukan, yaitu 1 lembar daun kelapa/janur hijau, dan 1 kuntum
anggrek dendrobium.

C. Teknik membuat aksesoris materi floral

- Ambillah janur dan lepaskan helai daun dari lidi dimulai dari 6 cm dari pangkal daun.

- Gantikan lidi yg sudah terlepas dari daun janur dengan kawat no. 24. - Teknik menjalin
dimulai: helai janur di bagian kanan melewa bagian atas kawat ke sebelah kiri kemudian
kembali ke kanan dari bawah kawat.

- Kemudian, bergan ke helai janur bagian kiri melewa atas kawat ke kanan kembali ke kiri
dari bawah kawat.
- Proses ini dilakukan secara bergantian; sebelah kiri delapan kali dan sebelah kanan delapan
kali. - Sisa janur dibalutkan ke kawat sepanjang 2 cm. Kemudian, dengan bantuan cold glue
sisa janur tersebut direkatkan ke kawat.

- Masukkan manik-manik mu ara pada ujung kawat dengan bantuan cold glue.

- Peniti 1 yang berukuran 7,5 cm direkatkankan pada lidi lalu dipasang di belakang jalinan
janur dengan bantuan kawat no. 28.

- Rekatkan anggrek pada bagian bawah jalinan janur dengan bantuan cold glue.

- Rapikan lilitan kawat yang masih terlihat dengan bantuan floraltape.

D. Teknik Membuat Aksesoris dari Materi Nonfloral

Rangkaian bunga yang indah dak selamanya harus menggunakan banyak materi floral.
Gambar di atas menunjukkan rangkaian yang indah dengan bunga yang terbatas, yaitu 5
tangkai baby rose pink dan 1 tangkai baby rose jingga. Rangkaian ini menjadi menarik karena
adanya aksesories dari materi nonfloral, yaitu anyaman kawat beledu berwarna pink.
Aksesoris dari materi nonfloral ini dapat kita buat dengan menerapkan teknik sederhana yaitu
menganyam atau mengepang kawat beledu. Peralatan yang diperlukan untuk membuat
aksesoris, yaitu gunting bunga dan wadah air untuk tempat bunga. Mekanik yang diperlukan,
yaitu wadah transparan bulat berukuran tinggi 20 cm, kawat dinamo, 16 buah manik-manik
mutiara berwarna pink, dan lem UHU. Materi nonfloral yang diperlukan, yaitu 24 batang
kawat beledu berwarna pink, sedangkan materi floral yang diperlukan, yaitu 5 tangkai baby
rose pink dan 1 tangkai baby rose jingga.

Cara Membuat - Ambil masing-masing ga batang kawat beledu, lalu kepanglah. Lanjutkan
mengepang sampai jumlah kepangan menjadi delapan batang beledu. - Ujung se ap kepangan
kawat beledu diberi satu manik-manik dengan bantuan kawat dinamo. - Anyam kedelapan
kepangan kawat beledu itu seper menganyam kar. - Ambillah wadah transparan, lalu isi
dengan air sebanyak seper ga bagian wadah. - Letakkan anyaman kepangan kawat beledu di
atas bibir wadah - Agar anyaman dak bergerak, rekatkan anyaman kawat pada bibir wadah
dengan bantuan lem. - Masukkan baby rose pink dan jingga di lubang anyaman.
Bab IV Pembuatan Rangkaian Bunga Pola Dasar Berbentuk Bulat, Segitiga, Dan
Vertikal

A. Sarana Penunjang
Untuk Merangkai Bunga Sebelum merangkai bunga, yang harus Anda perhatikan terlebih
dahulu adalah tujuan merangkai bunga tersebut; apakah untuk sehari-hari di rumah atau
apakah untuk keperluan pesta. Rangkaian bunga untuk pesta pun bermacam-macam,
misalnya pesta ulang tahun, perkawinan, hari raya Idulfitri, Tahun Baru, Valen ne, dan
lain-lain. Untuk merangkai bunga diperlukan sarana penunjang berupa peralatan dan
mekanik.
1. Peralatan
1) Alat potong. Alat potong yang digunakan untuk merangkai bunga, antara lain - gun
ng bunga yang khusus untuk bunga dan daun - gun ng kertas yang berguna untuk
menggun ng kertas gunting kain/pita - pisau /cu er untuk memotong bantalan bunga
(floral foam) - tang potong (cu ng plier) untuk memotong kawat atau mengencangkan
ikatan.
2) Tempat air untuk merangkai bunga dapat berupa - wadah yang tidak bocor,
misalnya ember plastik untuk menyimpan materi floral. - wadah yang dak bocor
dengan permukaan lebar yang berguna untuk merendam bantalan bunga.
3) Semprotan untuk menyemprot materi floral yang sudah dirangkai agar tetap segar.
4) Tempat sampah atau kantong sampah plas k sebagai tempat untuk membuang
sampah pada waktu merangkai bunga.
5) Serbet yang berguna untuk membersihkan meja agar dak ada air yang tergenang di
meja kerja, sehingga keadaan meja kerja tetap bersih.
6) Celemek yang berguna untuk melindungi pakaian si perangkai pada waktu
merangkai bunga.

2. Mekanik

Mekanik ialah segala sesuatu yang digunakan pada waktu merangkai bunga yang kemudian
terbawa dengan rangkaian bunganya apabila rangkaian tersebut dijual atau diberikan kepada
orang lain. Yang termasuk mekanik adalah sebagai berikut.
1) Wadah
Wadah adalah tempat untuk merangkai bunga. Kata lain untuk wadah ialah jambangan
bunga atau vas. Ada wadah yang terbuat dari keramik, plastik, fiberglass, kaca atau
gelas, asongan, kayu, dan rotan. Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam memilih
wadah adalah kokoh dan stabil. Ditinjau dari permukaan wadah atau mulut wadah, ada
wadah yang permukaannya berbentuk bulat, oval atau lonjong, bujur sangkar, dan
persegi panjang.
2) Bantalan Bunga (Floral Foam)
Di pasaran, kita mengenal bantalan bunga (floral foam) basah dan kering. Bantalan
bunga basah digunakan untuk merangkai bunga segar. Bantalan bunga segar biasanya
berwarna hijau tua, permukaannya halus dan dapat menyerap air, sehingga materi
floral yang ditancapkan dapat bertahan beberapa hari dalam keadaan segar. Saat ini
sudah banyak dijual bantalan bunga basah yang berwarnawarni.
3) Kawat
Bunga Kawat bunga digunakan sebagai alat untuk menyangga tangkai, daun, dan 22
bunga agar materi floral dapat digunakan sesuai dengan kebutuhkan.
4) Alat Bantu Lain
Alat bantu lain yang sering dipakai dalam merangkai bunga adalah kawat ayam,
cellotape, doubletape, floraltape, tusuk sate, tube, tali, pita, dan perekat.
- Kawat ayam digunakan untuk menutup bantalan bunga terutama untuk wadah
rangkaian bunga yang besar. penggunaan kawat ayam menjadikan bantalan bunga dak
mudah pecah.
- Cellotape dan doubletape adalah sarana yang digunakan sebagai perekat di dalam
perangkaian bunga.
- Floraltape adalah bahan seper cellotape berwarna hijau atau warna lain yang
mengandung perekat dan berguna untuk merapikan rangkaian agar kawat dak terlihat.
- Tube adalah wadah kecil yang bisa diisi air dan terbuat dari plas k atau kaca. Tube
digunakan sebagai wadah materi floral agar bisa menyerap air.
- Tusuk sate digunakan sebagai alat penyambung tangkai materi floral yang pendek.
Selain itu, tusuk sate berfungsi untuk memperkuat atau menyangga bantalan bunga
yang bertumpuk agar tidak goyang.
- Macam-macam tali, seper tali rafia, tali rami, atau tali goni berguna sebagai alat
pengikat di dalam perangkaian bunga.
- Macam-macam perekat seper power glue/hot glue, cold glue, Fox, dan UHU. Hot
glue berguna untuk merekatkan ran ng, kulit kayu, dan kayu.

B. Dasar Ilmu ortikultura

Ilmu hortikultura adalah ilmu yang mempelajari cara membudidayakan tanaman pada
lahan terbatas. Alasan mengapa seorang perangkai bunga harus mempelajari ilmu hortikultura
adalah sebagai berikut: Untuk mengenal karakter materi floral (bunga, daun) yang akan
digunakan untuk merangkai bunga. Misalnya, untuk merangkai bunga berbentuk
melengkung,

Jenis- Jenis Materi Floral dan Nomenklaturnya. Jika ditinjau dari bentuknya, bunga
mempunyai berbagai macam bentuk, seperti bunga berbentuk bulat (focal flower), garis lurus
(line flower), garis melengkung, bentuk khusus (form flower), bunga pengisi (filler flower),
dan bunga massa.

B. Prinsip dan Unsur Desain


pada Rangkaian Bunga Prinsip Desain Prinsip desain adalah suatu cara untuk merancang
penyusunan unsur-unsur desain, sehingga tercapai perpaduan yang memberi efek indah
dan menarik. Suatu rangkaian bunga akan terlihat indah apabila rangkaian bunga tersebut
menerapkan prinsip dan unsur desain. Yang termasuk prinsip desain ialah komposisi
(composition), proporsi (proportion), keseimbangan (balance), irama (rhythm), dominan
dan aksen (dominance and accent), kesatuan (unity), dan harmoni (harmony).. Komposisi
(Composition) Komposisi adalah perpaduan yang harmonis antara unsur atau elemen
desain yang digunakan di dalam suatu rangkaian bunga. oporsi (Proportion) Proporsi
berarti perbandingan. Jadi, keindahan suatu rangkaian bunga dipengaruhi oleh keserasian
perbandingan ukuran panjang pendek, besar kecil, maupun jumlah warna materi floral
yang digunakan. Untuk memperoleh proporsi yang baik dalam merangkai bunga, ada
beberapa hal yang harus diperha kan, di antaranya sebagai berikut:
- Perbandingan antara besar wadah dan besar rangkaian bunga.
- Perbandingan antara besar wadah dengan materi floral yang dipilih.
- Perbandingan ukuran antara nggi rangkaian bunga dan lebar rangkaian bunga (dengan
memperha kan pedoman pada se ap bentuk rangkaian bunga).
- Sebaiknya besar kecilnya rangkaian bunga disesuaikan dengan besar kecilnya tempat
atau ruangan tempat rangkaian bunga akan diletakkan.
- Pada waktu merangkai bunga sebaiknya bunga yang kecil dan yang kuncup terletak di
bagian atas rangkaian bunga,
- pada waktu merangkai bunga sebaiknya bunga yang berwarna muda terletak di bagian
atas, sedangkan bunga yang berwarna tua terletak di bagian tengah atau di bawah
rangkaian bunga.

Keseimbangan (Balance) Keseimbangan berarti kestabilan. Kesemimbangan simestris


Hal ini berarti jumlah, ukuran, bentuk, tekstur dan warna materi floral di rangkaian
sebelah kiri sama dengan yang ada di rangkaian sebelah kanan. Sebaliknya, suatu
rangkaian bunga dikatakan keseimbangannya asimetris apabila rangkaian bagian sebelah
kiri berbeda atau tidak sama dengan rangkaian bagian sebelah kanan, tetapi secara visual
terlihat stabil.
Iraama (Rhythm) Pada waktu merangkai bunga, irama dapat diciptakan dengan cara-cara
berikut ini:
- Mengadakan pengulangan (repe on), yaitu menggunakan materi floral yang sama di
beberapa tempat yang berbeda.

- Memperhatikan kedalaman (depth). Pada waktu meletakkan materi floral, perha kanlah
posisi materi floral, seper nggi, rendah, depan, belakang, atau bagian dalamnya.

- Mengadakan transisi (trans on). Gunakan bunga dari bentuk yang besar, sedang, dan
kecil. Sebaliknya, transisi dapat pula dilakukan dengan jala menggunakan warna materi
floral yang berbeda dari yang berwarna tua sampai yang berwarna muda atau sebaliknya.
Irama ada yang monoton/sta s dan dinamis

Harmoni Harmony) Dalam seni merangkai bunga dan desain floral yang diartikan dengan
harmoni ialah ketepatan atau keselarasan penggunaan unsur dan elemen desain pada
rangkaian bunga sehingga dihasilkan rangkaian bunga yang serasi, indah dan menarik.
1.2 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
2.2.1 KELEBIHAN BUKU
Buku pertama
Penulis menyampaikan pembahasan materi tidak dengan menggunakan bahasa-bahasa
yang rumit yang dapat membuat pembaca memahami keselurahan isi buku dengan mudah dan
informasi-informasi yang diberikan sangat bermanfaat sehingga dapat menambah wawasan
para pembaca. Cover buku cukup menarik perhatian pembaca,dan buku ini di lengkapi
dengan evaluasi di akhir buku.

Buku II
Penulis menyampaikan pembahasan yang mudah dipahami oleh orang awam,tidak
berbelit,dan buku ini banyak memberikan informasi dan tata cara membuat rangkaian bunga
yang sangat bermanfaat bagi pembacanya.Kelebihan lain dari Buku ini yaitu sangat detail
dalam menjelaskan tata cara merangakai bunga yang sesuai dengan prinsip desain yang
selalu di lengkapi dengan gambar tata cara membuatnya.

2.2.2KELEMAHAN BUKU
Buku Pertama
Masih terdapat kesalahan-kesalahan dalam penulisan isi buku serta identitas buku
kurang lengkap.

Buku II
Buku ini tidak di lengkapi dengan ISBN, terdapat penulisan kata yang kurang
huruf,dan cover buku yang kurang menarik minat pembaca.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari kedua buku yang sudah kami review dapat kami simpulkan bahwa buku pertama
lebih bagus dari pada buku kedua. Karena buku pertama menggunakan kata-kata yang
sederhana sehimgga lebih mudah di pahami pembaca dan tidak adanya kurang nya huruf
dalam penulisan , pembahasan buku pertama juga lebih lengkap dari pada buku kedua dan
buku pertama sudah ber ISBN.

3.2 Saran
Berdasarkan hasil critical book report yang sudah direview, periview menyarankan
agar buku tentang dekorasi tata rias ini dipelajari dan dipahami dengan baik. Buku ini sangat
cocok dan tepat sebagai buku pegangan mahasiswa tata rias karna nanti nya mahasiswa tata
rias akan menjadi tenaga pendidik dan seorang wirausahaan yang menyediakan jasa
dekorasi.Periview menyarankan agar adanya perkembangan tindak lanjut mengenai isi buku.
DAFTAR PUSTAKA

Iskandar, Haris.2016. Merangkai Bungan Kering Dan Buatan.Jakarta : Direktorat Jenderal


Kursus dan Pelatihan

Iskandar, Haris.2015. Teknik Merangkai Bunga Untuk Pemula.Jakarta : Direktorat Jenderal


Kursus dan Pelatihan.

Anda mungkin juga menyukai