ANTARA
PT ADHIWIYATA BINA BESTARI
DENGAN
UPTD PELATIHAN KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
TENTANG
PELATIHAN DAN SERTIFIKASI PENANGGUNG JAWAB/OPERATOR PENGELOLAAN
LIMBAH B3 DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Pada hari ini Selasa tanggal Satu Bulan Desember Tahun Dua Ribu Dua Puluh, bertempat di
Bandung, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
II. I Wayan Agus Suradi, SKM, MPH : Kepala UPTD Pelatihan Kesehatan (UPELKES)
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, yang
beralamat di Bandung Jalan Pasteur Nomor 31
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
Unit Pelaksana Teknis Daerah Pelatihan
Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Barat, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA;
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama – bersama dalam
Perjanjian Kerjasama ini disebut PARA PIHAK.
Page 1 of 6
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
OBJEK PERJANJIAN KERJASAMA
Objek Perjanjian Kerjasama ini adalah penyelenggaraan Pelatihan yang tersertifikasi dan
Sertifikasi Pengelolaan Limbah B3 di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, yang bertempat di
UPELKES Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Jl. Pasteur No. 31 Bandung, dengan
maksimal peserta 30 orang.
Pasal 3
RUANG LINGKUP
Pasal 4
PELAKSANAAN
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KESATU
1. PIHAK KESATU bertanggung jawab atas biaya penyelenggaraan Pelatihan dan
Sertifikasi Penanggung Jawab/Operator Pengelolaan Limbah B3 di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan;
2. PIHAK KESATU berkewajiban:
a. Melaksanakan operasionalisasi penyelenggaraan Pelatihan dan Sertifikasi
Penanggung Jawab/Operator Pengelolaan Limbah B3 di Fasilitas Pelayanan
Page 2 of 6
Kesehatan, bersama-sama PIHAK KEDUA yang meliputi pelaksanaan,
pengendalian dan pengawasan menurut prosedur yang berlaku;
b. Bersama-sama dengan PIHAK KEDUA Menyusun jadwal kegiatan proses belajar-
mengajar dalam penyelenggaraan Pelatihan dan Sertifikasi Penanggung
Jawab/Operator Pengelolaan Limbah B3 di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
c. Memfasilitasi dan memproses Sertifikasi yang diterbitkan oleh BNSP bagi peserta
yang kompeten;
Pasal 6
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
Page 1 of 6
Pasal 7
PEMBIAYAAN
(1) Biaya-biaya yang dipergunakan untuk penyertaan Pelatihan dan Sertifikasi Penanggung
Jawab/Operator Pengelolaan Limbah B3 di Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana
dimaksud dalam perjanjian kerja sama ini dibebankan kepada PIHAK KESATU;
(2) Pajak PP 23 atas biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disesuaikan dengan tarif pajak
sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan;
(3) Rincian biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencakup biaya untuk :
a. Pengajar dan Narasumber;
b. Training kit;
c. Modul dan bahan ajar;
d. Akomodasi dan konsumsi;
e. Akreditasi;
f. Sertifikat;
g. ATK dan Foto Copy;
h. Spanduk;
i. Pembuatan Laporan Penyelenggaraan;
j. Bahan Praktek Pembelajaran
k. Biaya Protocol Kesehatan
l. Biaya Internet dan Learning Management System (LMS)
Pasal 8
CARA PEMBAYARAN
Pasal 9
JANGKA WAKTU
Page 2 of 6
(1) Waktu pelaksanaan dimulai dari tanggal 2 Januari Tahun 2021 dan berakhir pada
tanggal 31 Desember Tahun 2021, jumlah peserta maksimal 30 (Tiga Puluh) orang,
tempat pelaksanaan bertempat di UPTD Pelatihan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Barat Jl. Pasteur No. 31 Bandung;
Pasal 10
BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJASAMA
(1) Dengan mengesampingkan ketentuan pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang–Undang
Hukum Perdata, PARA PIHAK sepakat bahwa perjanjian kerjasama ini berakhir
bilamana:
a. Telah berakhir jangka waktunya;
b. Salah satu pihak melanggar ketentuan dalam perjanjian kerjasama ini; dan/atau
c. Terdapat ketentuan perundang–undangan dan/atau kebijakan pemerintah yang tidak
memungkinkan berlangsungnya perjanjian kerjasama ini;
PASAL 11
FORCE MAJEURE
1. PARA PIHAK sepakat bahwa Force Majeure tidak berakibat pada batalnya perjanjian
kerjasama ini.
2. Force Majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi keadaan – keadaan
perang, penyerbuan, pemberontakan, revolusi, makar, hura-hura, perang saudara,
tindakan pemerintah dalam rangka kedaulatannya, gempa bumi, angin ribut,
gelombang besar, banjir, atau setiap kekuatan – kekuatan alam yang tidak dapat
dihindari dengan pandangan ke depan dan kemampuan yang wajar dari pihak yang
terkena peristiwa tersebut, menghilangnya bahan – bahan konstruksi dan persediaan
barang-barang yang diperlukan dari pasaran, serta peristiwa-peristiwa di luar batas
kewajaran dari pihak yang pelaksanaan kewajibannya terhadap oleh peristiwa Force
Majeure, kecuali kekurangan dan ada peristiwa – peristiwa lain yang dapat dihindari
atau diatasi secara wajar oleh pandangan ke depan dan kemampuan yang lumrah dari
pihak terkena Force Majeure;
3. Dalam hal terjadi Force Majeure sebagai mana dimaksud pada ayat (1), pihak yang
terkena Force Majeure harus memberitahukan kepada pihak lainnya secara tertulis,
paling lambat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak terjadinya Force Majeure;
4. Dalam hal Force Majeure terjadi terus menerus melebihi 30 (tiga puluh) hari yang
sangat berdampak pada kemampuan salah satu pihak untuk melaksanakan kewajiban
berdasarkan perjanjian kerjasama ini, maka pihak yang terkena dampak Force
Majeure tersebut dapat mengajukan pengakhiran perjanjian kerjasama;
5. Dalam hal dilaksanakan pengakhiran perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), masing – masing pihak tidak dapat menuntut ganti rugi kepada pihak
lainnya dengan dalih apapun juga;
Pasal 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Page 1 of 6
melalui mediasi, dimana PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA masing – masing akan
menunjuk seorang wakilnya, dan seorang mediator yang ditunjuk bersama oleh PARA
PIHAK
3. Keputusan mediator sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat final dan mengikat
(final and binding) terhadap PARA PIHAK;
Pasal 13
SURAT - MENYURAT
1. Untuk kepentingan surat menyurat dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama ini, PARA
PIHAK menunjukkan wakil masing – masing sebagai berikut:
UPTD PELATIHAN KESEHATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
Tujuan : Kepala UPTD Pelatihan Kesehatan (UPELKES)
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Alamat : Jalan Pasteur Nomor 31 Bandung
Faximil : (022) 4238422
Telp : (022) 4238422
Email : bapelkes_bandung@yahoo.co.id
2. Dalam hal terjadi perubahan alamat dari alamat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
atau alamat terakhir yang tercatat pada PARA PIHAK, maka perubahan harus
diberitahukan secara tertulis kepada pihak lain paling lambat 5 (lima) hari kerja
sebelum perubahan alamat dimaksud berlaku efektif;
3. Dalam hal perubahan alamat sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak
diberitahukan, maka surat menyurat atau pemberitahuan dengan pengiriman yang
ditujukan dengan alamat diatas atau alamat terakhir yang diketahui / tercatat pada
PARA PIHAK sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dianggap telah diberikan
sebagaimana mestinya;
Pasal 14
BEA MATERAI, PAJAK-PAJAK
DAN BIAYA LAIN-LAINNYA
Biaya Materai, pajak-pajak serta baiya lainnya yang timbul sehubungan dengan adanya
perjanjian kerjasama ini, menjadi beban dan tanggungjawab PIHAK KESATU
Pasal 15
LAIN-LAIN
Pasal 16
Page 2 of 6
PENUTUP
Perubahan terhadap materi perjanjian kerjasama ini, sertahal –hal yang belum dan / atau
belum cukup diatur dalam perjanjian kerjasama ini akan diatur kemudian oleh PARA
PIHAK berdasarkan kesepakatan, yang ditugaskan dalam perjanjia tambahan
(Addendum), yang merupakan bagian tak terpisahkan dari perjanjian kerjasama ini.
Demikian perjanjian kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari
dan tanggal tersebut diatas, dibuat dalam rangkap 3 (tiga), 2 (dua) diantaranya bermaterai
cukup, masing–masing mempunyai kekuatan hukum yang sama;
Page 6 of 6
Page 1 of 6