Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR ISI

1. Lembar Pengesahan
2. Daftar Isi
3. Kata Pengantar
4. Bab I Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Tujuan Pedoman
c. Ruang Lingkup Pelayanan
d. Batasan Operasional
e. Landasan Hukum
5. Bab II Standar Ketenagaan
a. Kualifikasi SDM
b. Distribusi Ketenagaan
c. Pengaturan Jaga
6. Bab III Standar Fasilitas
a. Denah Ruangan
b. Standar Fasilitas
7. Bab IV Tata Laksana Pelayanan
8. Bab V Logistik
9. Bab VI Keselamatan Pasien
10. Bab VII Keselamatan Kerja
11. Bab VIII Pengendalian Mutu
12. Bab IX Penutup
KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan, Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Undang-
Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.
Ruang Rawat Inap Lantai II sebagai unit organisasi pelayanan profesi
keperawatan di rumah sakit, berusaha menyediakan dan meningkatkan system yang
kondusif bagi terlaksananya pelayanan keperawatan yang berkualitas. Hali tersebut
membutuhkan pengelolaan yang professional, dengan dukungan data dan pengetahuan
keperawatan yang up to date. Untuk mendukung operasional kerja, ruang Rawat Inap
Lantai II perlu menyusun pedoman pelayanan unit sebagai acuan yang jelas baik secara
konsep maupun teknis pelaksanaan program keperawatan, sehingga diharapkan dapat
mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan mampu memenuhi kebutuhan
serta harapan masyarakat khususnya di ruang Rawat Inap Lantai II.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan dan
harapan masyarakat yang semakin tingi terhadap kualitas pelayanan, maka pelayanan
keperawatan harus senantiasa dinamis dan selalu memperbaiki diri dari waktu ke waktu,
untuk memberikan kualitas pelayanan bagi masyarakat.
Pedoman Pelayanan Ruang Rawat Inap Lantai II UPTD RSUD Lombok
Timur juga dimaksudkan untuk mengatur dan mengontrol tata kelola informasi
kepada manajemen dalam pengambilan keputusan yang tepat dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit.
Labuhan Haji,

Kepala Ruang Rawat inap lantai II


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam Undang Undang No 44 tentang Rumah Sakit disebutkan bahwa rumah sakit
adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,rawat jalan dan
gawat darurat.Oleh karenanya,sebuah Rumah Sakit harus memiliki sarana dan
prasarana yang memadahi baik dari sisi kwalitas maupun kwantitas.Sarana dan
prasarana tersebut meliputi sumber daya manusia dan peralatan lainya yang
digunakan untuk menunjang pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat.Pelayanan
paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi preventif,promotif,kuratif dan
rehabilitatif.Dalam hal ini Rumah sakit memiliki kuwajiban untuk melakukan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif.Dalam hal memberikan pelayanan rawat inap yang
paripurna UPTD RSUD Lombok Timur memiliki layanan rawat inap yakni layanan
rawat inap dengan fasilitas kelas utama kelas I, kelas II dan kelas III ( kelas
umum ).Hubungan kerja dalam Instalasi lain dalam Rumah sakit saling berkaitan
karena dalam pelayanan pasien rawat inap diperlukan untuk saling berkoordinasi.Dan
secara administrative melakukan pelaporan terhadap management Rumah sakit ,dan
peningkatan sarana prasarana untuk meningkan pelayanan terhadap pasien .
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan dan
harapan masyarakat yang semakin tingi terhadap kualitas pelayanan, maka pelayanan
keperawatan harus senantiasa dinamis dan selalu memperbaiki diri dari waktu ke
waktu, untuk memberikan kualitas pelayanan bagi masyarakat.
Ruang Rawat Inap Lantai II sebagai unit organisasi pelayanan profesi keperawatan di
rumah sakit, berusaha menyediakan dan meningkatkan system yang kondusif bagi
terlaksananya pelayanan keperawatan yang berkualitas. Hali tersebut membutuhkan
pengelolaan yang professional, dengan dukungan data dan pengetahuan keperawatan
yang up to date. Untuk mendukung operasional kerja, ruang Rawat Inap Lantai II
perlu menyusun pedoman perorganisasian unit sebagai acuan yang jelas baik secara
konsep maupun teknis pelaksanaan program keperawatan, sehingga diharapkan dapat
mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan mampu memenuhi
kebutuhan serta harapan masyarakat khususnya di ruang Rawat Inap Lantai II
B. TUJUAN
Tersusunnya Pedoman Pelayanan Ruang Rawat Inap Lantai II init sebagai dasar acuan
seluruh kebijakan, prosedur dan program kerja yang terkait dengan kegiatan Ruang
Rawat Inap Lantai II di UPTD RSUD Lombok Timur.

C. RUANG LINGKUP
Pedoman Pelayanan Ruang Rawat Inap Lantai II ini juga menyediakan panduan bagi
pengembangan Ruang Rawat Inap Lantai II.
1. Perencanaan
a. Penyusunan Pedoman Pengelolaan Ruang Rawat Inap Lantai II.
b. Penyusunan berbagai Kebijakan dan Prosedur.
c. Penyusunan berbagai program kerja Ruang Rawat Inap Lantai II.
d. Pengorganisasian kegiatan dan aktivitas.
2. Pelaksanaan
a. Pelaksanaan penggunaan APD, hand hygiene dan SPO pelayanan di ruang Rawat
Inap Lantai II
b. Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan keperawatan bagi staf
c. Pelatihan/briefing penggunaan APD,APAR, BHD dll di tiap unit pelayanan
3. Pengawasan dan Evaluasi
Ruang Rawat Inap Lantai II memonitoring kepatuhan penggunaan APD, hand hygiene
dan identitas diri pemberi pelayanan
4. Analisa dan Rekomendasi
Pada prinsipnya menganalisis tingkat kepatuhan terhadap semua SPO pelayanan dan
upaya pengolahan data hasil monitoring yang dilakukan di ruang Rawat Inap Lantai
II. Hasil analisis data tersebut kemudian berdiskusi dengan Pihak Manajemen dan
seluruh instalasi/unit kerja terkait untuk mencari solusi dan rekomendasi perbaikan
sistem pelayanan.

5. Rencana Tindak Lanjut


rencana pelaksanaan tindak lanjut atau kegiatan perbaikan agar sesuai dengan
perencanaan untuk mengarah pada kemajuan yang lebih baik atau unggul.
D. BATASAN OPERASIONAL
1. Rumah Sakit
Rumah Sakit adalah Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanana kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakana pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat..
2. Pelayanan Keperawatan
Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk
pelayanan bio, fisiko, sosio, spiritual yang konfrehenship, ditujukan kepada individu,
keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh kehidupan
manusia.
3. Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan adalah Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta meiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan
dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya pelayanan kesehatan.
4. Perawat
Perawat adalah Seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan serta
mempunyai kewenangan untuk melaksanakan peran dan fungsinya.
5. Bidan
Bidan adalah Sorang wanita yang telah mengikuti dan telah menyelesaikan
pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan
persyaratan ynag berlaku
6. Pasien
Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatanya untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun
tidak langsung di Rumah Sakit.

E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah Sakit
Bab V Bagian Kelima Pasal 13 2 aysat 3 berisi tentang tenaga kesehatan tertentu
yang bekerja di rumah sakit harus memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus
bekerja sesuai dengan standar profesi,standard pelayanan rumah sakit, standard
prosedur operasional yang berlaku, etika profesi,menghormati hak pasien dan
mengutamakan keselamatan pasien.

2. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

1 KEPALA RUANGAN
a. NAMA JABATAN : Kepala Ruang Keperawatan ( Karu )

b. UNIT ORGANISASI : Ruang Rawat Rawat Inap Lantai II

c. SYARAT JABATAN :
a. Pangkat/Gol : Penata Muda Tk.I-III/b

b. Pendidikan Umum : S1 Keperawatan Ners


D III Keperawatan/
c. Pendidikan & Pelatihan : Managemen Keperawatan
Managemen Bangsal
:
:

d. Keterampilan/Pengetahuan a. Bisa bekerja sesuai kompetensi

b. Mampu berkoordinasi dengan tim


terkait.

e. Pengalaman Kerja : Sebagai Perawat 3- 5 tahun.

f. Kondisi Fisik : Sehat jasmani dan rohani

d. RINGKASAN TUGAS : Memimpin dan mengkoordinasi Ruang


Rawat Rawat Inap Lantai II
e. HASIL KERJA
1. Rencana kebutuhan tenaga dan fasilitas ruang Rawat Inap Lantai II
2. Perencanaan program kerja mutu unit
3. Laporan hasil evaluasi

f. RINCIAN TUGAS
a. Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi
 Menyusun rencana kerja kepala ruangan.
 Berperan serta menyusun tujuan pelayanan keperawatan ruang Rawat Inap
Lantai II.
 Menyusun rencana kebutuhan tenaga krperawatan dari segi jumlah
dan kualifikasi diruang rawat Rawat Inap Lantai II,dan berkoordinasi dengan
Bidang Keperawatan
b. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan
- Mengatur dan dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di
ruang Rawat Inap Lantai II melalui kerja sama petugas lain yang bekerja di
ruang Rawat Inap Lantai II.
 Melaksanakan orientasi tenaga keperawatan yang baru /tenaga lain akan bekerja
di ruang Rawat Inap Lantai II.
 Memberikan orientasi pada pasien/keluarganya meliputi penjelasan tentang
peraturan rumah sakit ,tata tertib ruang rawat inap,fasilitas yang tersedia dan cara
penggunaan alat serta kegiatan rutin sehari hari.
 Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan pelayanan / Askep sesuai
standard.
 Mengadakan pertemuan berkala /sewaktu waktu dengan stap Keperawatan dan
petugas lain yang bertugas di ruangan tersebut.
 Memberi kesempatan /ijin kepada staf Keperawatan untuk mengikuti kigiatan
ilmiah /pelatihan dengan koordinasi dengan Bidang Keperawatan.
 Mengusulkan pengadaan peralatan dan obat obatan sesuai kebutuhan berdasarkan
ketentuan /kebijakan UPTD RSUD Lombok Timur.
 Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu dalam keadaan
siap pakai.
 Mendampingi visite dokterdan mencatat instruksi dokter,khususnya bila ada
perubahan program pengobatan pasien.
 Mengelompokan pasien dan mengatur penempatan diruang rawat menurut
kegawatan ,infeksi/non infeksi,untuk kelancaran pemberian Asuhan
Keperawatan.
 Mengendalikan kualitas system pencatatan dan laporan Askep dan kegiatan lain
secara tepat dan benar.
 Memberi motivasi kepada kepada petugas dalam memelihara kebersihan ruang
rawat.
 Meneliti pengisian sensus harian pasien ruang rawat.
 Meneliti daftar permintaan makanan pasien berdasarkan macam dan jenis makan
pasien dan meneliti ulang pada saat menyajikanya ( sesuai program diitnya )
 Menyimpan berkas rekam medis dalam masa perawatanya ,kemudian
mengembalikan berkas tersebut ke bagian remam medis bila pasien keluar rumah
sakit/ pulang dari rawat inap.
 Mengecek pengisian berkas Asuhan Keperawatan yang sudah dilaksanakan.
 Membimbing mahasiswa Keperawatan yang menggunakan ruang rawatnya
sebagai lahan praktek.
 Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien/keluarga sesuai kebutuhan dasar
sesuai dengan batas kewenangannya.
 Memantau dan ikut bewrperan dalam proses timbang terima pada pergantian
dinas.
c.Melaksanakan fungsi pengawasan,pengendalian,penilaian meliputi :
 Mengendalikan dan menilai pelaksanaan Asuhan Keperawatan.
 Mengawasi dan menilai mahasiswa Keperawatan untuk memperoleh
pengalaman belajar sesuai tujuan program bimbingan yang ditetapkan.
 Melakukan kinerja Keperawatan diruang rawatnya.
 Mengawasi,mengendalikan dan menilai pendaya gunaan tenaga Keperawatan
,peralatan ,dan obat obatan.
 Mengawasi ,mengendalikan dan menilai mutu Askep. Sesuai standard yang
berlaku secara mandiri/koordinasi dengan Tim Kendaki Mutu Asuhan
Keperawatan.

g. TANGGUNG JAWAB
Dalam mengalankan tugasnya Kepala Ruangan bertanggung jawab kepada Kabid
Keperawatan dalam hal :
a. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga Keperawatan
b. Kebenaran dan ketepatan program pengembangan pelayanan Keperawatan.
c. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga Keperawatan.
d. Kelancaran kegiatan orientasi perawat yang baru bekerja di UPTD RSUD
Lombok Timur.
e. Kebenaran dan ketepatan SPO pelayanan Keperawatan.
f. Kebenaran dan laporan berkala pelaksanaan pelayanan keperawatan
g. Kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan peralatan
Keperawatan .
h. Kebenaran dan ketepatan saran serta bahan pertimbangan kepada Kabid
Keperawatan.

h. WEWENANG
Dalam menjalankan tugasnya Kepala ruanngan mempunyai wewenang sbb:
a. Meminta informasi dan pengarahan kepada Kabid Keperawatan
b. Memberi petunjuk dan bimbingan dalam pelaksanaan tugas tenaga
Keperawatan
c. Mengawasi ,mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
Keperawatan ,peralatan dan mutu Keperawatan di ruang rawatnya.
d. Menanda tangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenang Kepala Ruang.
e. Menghadiri rapat pertemuan berkala dengan Kabid Keperawatan
kasi Keperawatan maupun koordinasi dengan Instalasi lain yang
terkait dengan Pelayanan.

2 PERAWAT PELAKSANA
a. NAMA JABATAN : Pelaksana diruang rawat Rawat Inap Lantai
II

b. UNIT ORGANISASI : Ruang Rawat Rawat Inap Lantai II

c. SYARAT JABATAN :
a. Pangkat/Gol : PNS / kontrak.
b. Pendidikan Umum : D III Keperawatan /S 1 Kep Ners
c. Pendidikan & Pelatihan : -

d. Keterampilan/Pengetahuan Menguasi tindakan Keperawatan


e. Pengalaman Kerja : -
d. RINGKASAN TUGAS : Melaksanakan tugas sesuai dengan jadwal
yang sudah ditentukan.

e. HASIL KERJA :
1. Asuhan Keperawatan kepada pasien
2. Kepuasan Pasien dan keluarga
3. Laporan tindakan keperawatan

f. RINCIAN TUGAS
1. Melaksanakan tugas pagi,sore malam dan hari libur secara bergilir sesuai jadwal
dinas.
2. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkunganya.
3. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku
4. Memelihara peralatan Keperawatan dan Medis agar selalu dalam
keadaan siap pakai
5. Melakukan pengkajian Keperawatan sesuai batas kewenanganya.
6. Meyusun rencana Keperawatan sesuai standard yang ada.
7. Melakukan tindakan Keperawatan sesuai kebutuhan dan batas Kemampuan
antara lain :
- Melakukan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan.
- Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien /keluarga tentang penyakitnya
8. Melatih dan membantu pasien untuk melakukan latihan gerak’
9. Melakukan tindakan darurat pada pasien ( panas tinggi ,kolaps,perdarahan,
keracunan henti jantung /nafas ) sesuai SPO yang berlaku ,kemudian
melaporkan tindakan yang dilakukan pada dokter ruangan /dokter jaga .
10. Melakukan evaluasi tindakan Kep.sesuai batas kemampuan.
11. Mengobservasi kondisi pasien ,melakukan tindakan tepat berdasarkan hasil
observasi sesuai batas kemampuan.
12. Berperan serta dengan tim kesehatan dalam membahas kasus dan upaya
meningkatkan mutu Askep.
13. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruangan.
14. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dibidang Keperawatan melalui
pertemuan ilmiah /pelatihan atas izin kepala ruangan/atau persetujuan atasan
langsung.
15. Melaksanakan sitem pencatatan dan pelaporan Askep yang tepat dan benar
sesuai Standar Asuhan Keperawatan .
16. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan dan
tertulis pada saat pergantian dinas.
17. Melatih pasien menggunakan alat bantu yang dibutuhkan seperti tongkat
penyangga dll.
18. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan Keperawatan dirumah misalnya :
merawat luka,melatih anggota gerak dll.
19. Menyiapkan pasien yang akan pulang meliputi :
 Mengecek formulir untuk penyelesaian administrasi ,seperti : surat
keterangan istirahat,maupun surat keterangan sakit.
 Surat Rujukan atau atau surat control.
 Penyuluhan kesehatan setelah pulang dari rumah sakit
 Petunjuk diet.
 Resep obat untuk dirumah.
g. TANGGUNG JAWAB
Dalam menjalankan tugasnya perawat pelaksana bertanggung jawab
kepada Karu terhadap hal hal sbb :
 Menyusun rencana perawatan sesuai masalah klien
 Melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana
 Mengevaluasi tindakan keperawatan yang diberikan
 Mencatat dan melaporkan tindakan perawatan dan respon catatan pasien
h. WEWENANG
 Meminta asuhan dan petunjuk kepada atasan.
 Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien /keluarga pasien sesuai
kemampuan dan batas kewenangannya.

3 PENANGGUNG JAWAB SHIF


a. NAMA JABATAN : Penanggung Jawab Shif pagi,sore dan
malam.

b. UNIT ORGANISASI : Ruang Rawat Inap Rawat Inap Lantai II

c. SYARAT JABATAN :
a. Pangkat/Gol : PNS dan tenaga Kontrak
b. Pendidikan Umum : S 1 Kep dan D III Kep.
c. Pendidikan & Pelatihan : -

d. Keterampilan/Pengetahuan -
e. Pengalaman Kerja : -

d. RINGKASAN TUGAS : Memberi Asuhan Keperawatan

e. HASIL KERJA
Mengkoordinasikan semua pekerjaan pemberian asuhan keperawatan dengan
anggota tim kerjanya.

f. RINCIAN TUGAS
a. Mengkoordinasi dan mengkomunikasikan semua kegiatan tim yang berdinas .
b. Memberikan pengarahan dan konsultasi dalam pemberian Asuhan Keperawatan.
c. Melakukan pengkajian keperawatan sesuai batas kewenangan pada pasien baru
sesuai SPO yang ada.
d. Menyusau rencana keperawatan sesuai dengan masalah yang ada pada masing
masing pasien.
e. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai kebutuhan dan batas batas tertentu .
f. Mengevaluasi dan mengobservasi semua tindakan keperawatan yang telah
dilaksanakan serta masalah masalah yang terjadi pada pasien.
g. Merevisi dan merencanakan ulang terhadap masalah dan tidakan yang belum
berhasil dilaksanakan.
h. Mengevaluasi ulang terhadap keluhan pasien serta tindakan yang telah dilakukan.
i. Melaksanakan serah terima tugas dengan tim tugas berikutnya.

g. TANGGUNG JAWAB
Membuat laporan dinas waktu timnya jaga,baik waktu jaga pagi,sore dan malam.

h. WEWENANG
Mengarahkan dan mengkoordinasikan dengan timnya terhadap asuhan keperawatan
yang di berikan waktu berdinas.
.

4 PETUGAS ADMINISTRASI
a. NAMA JABATAN : Petugas administrasi

b. UNIT ORGANISASI : Ruang rawat Inap

c. SYARAT JABATAN :
a. Pangkat/Gol : PNS/ Kontrak
b. Pendidikan Umum : Sarjana / D3/dan SMA
c. Pendidikan & Pelatihan :
: -Administrasi perkantoran
- Teknis/Fungsional : -Tata arsip
-Menguasai

d. Keterampilan/Pengetahuan Menguasai perangkat computer


e. Pengalaman Kerja : Mampu melaksanakan tugas
pengadministrasien.

d. RINGKASAN TUGAS : Melakukan tugas mengadministrasikan


pasien yang ada diruangan serta kebutuhan
pelaporan yang lain.
e. HASIL KERJA
Terpenuhinnya semua administrasi serta pelaporan secara baik.

f. RINCIAN TUGAS
a. Mengentri billing system.
b. Melengkapi kelengkapan surat jaminan pasien.
c. Melengkapi blangko blangko yang dibutuhkan oleh perawat /bidan
d. Melengkapi kelengkapan bahan habis pakai baik medis/ATK berserta
rekapitulasi laporanya.
e. Merincikan biaya pasien pulang ( billing pasien ).
f. Mengembalikan Status pasien ke Rekam Medis 1 x 24 jam.
g. Mengantar berkas klaim pasien ke Unit Kerjasama.
h. Mengecek kelengkapan sensus harian.

g. TANGGUNG JAWAB
Memelihara dan mempersiapkan semua kebutuhan yang berhubungan dengan
pengadministrasian pasien maupun pelaporan lain yg dibutuhkan.

h. WEWENANG
Perencanaan perlengkapan kebutuhan admistrasi beserta blangko blangko pelaporan
yang diperlukan.

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
1. Kondisi Ketenagaan berdasarkan lokasi

Kebutuhan Tenaga
No Nama Jabatan Kekurangan Lokasi
tenaga yg ada
1 Kepala Ruangan 1 1 - Ruang Karu
1 Ketua ship 4 4 - Ruang Jaga
Perawat
2 10 10 Ruang Jaga
pelaksana
3 Petugas Adm 1 1 Ruang Adm

Jumlah tenaga 16 16

C. PENGATURAN JAGA
Distribusi ketenagaan mengenai jumlah staf di Ruang Rawat Inap Lantai II menunjukkan
bahwa jumlah staf yang ada di Ruang Rawat Inap Lantai II sudah mencukupi dalam
menunjang Pelayanan kesehatan kepada pasien.

Jadwal Shift : Sihift Pagi : 07.00 – 14.00


Shift Siang : 14.00 – 20.00
Shift Malam : 20.00 – 07.00
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN

TOILET

MUSOLLA

II J II I II H II G II F
R. JAGA R.
DOKTER
TINDAKAN III A III B III C III D

R.
II E II D II C II B II A R. CUCI ALAT
ISOLASI III E III F III G

R .OBAT
NURSE
STATION
R. JAGA
PERAWAT

R. TOILET
KARU
B. STANDAR FASILITAS
Standar Fasilitas Ruang Rawat Inap Lantai II adalah memiliki komponen-
komponen berikut ini:
1. Memiliki Fasilitas Ruangan Perawatan :
a. Kelas II ( 9 Tempat tidur )
b. Kelas III ( 20 Tempat Tidur )
c. Isolasi ( 1 tempat tidur )
2. Memiliki Peralatan
3. Memiliki Alat Tenun
4. Memiliki faslitas

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. PELAYANAN DI RUANG RAWAT INAP LANTAI II


a. Pelayanan Rawat Inap
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan keperawatan pada ruang Rawat
Inap Lantai II memberikan pelayanan rawat Rawat antara lain Rawat bedah,
anak, penyakit dalam, obgyn
b. Pelayanan konsultasi
Ruang Rawat Inap Lantai II juga menerima konsul dari ruangan lain yang
memerlukan demi penegakan diagnose dan keselamatan pasien. Baik konsulan
spesialis bedah,anak, penyakit dalam dan obgyn.
BAB V
LOGISTIK

SeluruhPengadaan alat-alat yang dibutuhkan oleh ruang Rawat Inap Lantai II diamprah
digudang Persediaan Rumah Sakit antara lain :
a. Peralatan Keperawatan diamprah di Instalasi CSSD
b. Alat Kesehatan diamprah digudang Alat Kesehatan
c. Alat dan Bahan Kebersihan serta ATK diamprah di gudang ATK

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu sistemnyang membuat asuhan pasien dirumah
sakit menjadi lebih aman.rmasuk : assessment/analisa resiko,identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien. Pelaporan dan analisa
insiden kemampuan belajar dan insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. System ini mencegah terjadinya
cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. (depkes RI 2006)
B. Tujuan
a. Tujuan keselamatan pasien secara internasional
1. mengidentifikasi pasien secara benar)
2. meningkatkan komunikasi yang efektif
3. meningkatkan keamanan dari pengobatan resiko tinggi
4. mengeliminasi kesalahan penempatan kesalahan pengenalan pasien
kesalahan prosedur operasi.
5. Mengurangi resiko infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan
6. Mengurangi resiko pasien terluka
b. Tujuan system keselamatan pasien rumah sakit
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Kenurunkan kejadiantidak doharapkan dirumah sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi KTD

( buku panduan keselamatan pasien rumah sakit depkes RI 2006)

C. Tata laksana keselamatan pasien

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan dan kesehatan kerja bagi petugas di ruang Rawat Inap Lantai II dan
fasilitas medis lainnya perlu diperhatikan. Demikian pula penanganan faktor potensi
berbahaya yang ada di ruang Rawat Inap Lantai II serta metode penanganan program
keselamatan dan kesehatan kerja perlu dilaksanakan, misalnya perlindungan baik
terhadap penyakit infeksi maupun non-infeksi, penanganan limbah medis, penggunaan
alat pelindung diri dan lain sebagainya. Selain terhadap pekerja di fasilitas medis/klinik
maupun rumah sakit, keselamatan dan hak-hak pasien yang masuk kedalam program
patient safety.

Keselamatan Kerja pada Instalasi SIM RS

Keselamatan kerja pada instalasi SIM RS berfokus kepada peralatan-peralatan utama


dan penunjang yang digunakan oleh staf SIM RS selama melaksanakan tugasnya. Selain
dari perangkat teknis, budaya kerja staf SIM RS juga turut memengaruhi keselamatan
staf tidak hanya dari sisi fisik tapi juga dari sisi psikologis.

a. Keselamatan Kerja ditinjau dari Peralatan Kerja


 Dari segi peralatan kerja di ruang Rawat Inap Lantai II, penggunaan dan
peletakan peralatan dan penataan yang tepat sehingga tidak beresiko
mencelakakan staf. Misalnya : kabel-kabel yang tidak rapi dan terkelupas, tidak
menaruh alat medis pada tempatnya
 Penggunaan PC yang terlalu lama juga memengaruhi kesehatan staf dari sisi
penglihatan dan paparan radiasi komputer dalam jangka waktu yang lama.
 Penempatan benda/ barang yang mudah memicu terjadinya kebakaran pada
tempat yang sembarangan seperti B3 dll.

b. Keselamatan Kerja ditinjau dari Budaya dan Perilaku Kerja


 Budaya dan perilaku staf ruang Rawat Inap Lantai II masih menempatkan
barang sembarang tempat sehingga dapat mengaruhi kenyamanan Fisik dan
psikologis staf lainnya.
 Pengaturan jadwal shift dan jam kerja yang tidak tepat akan mengganggu
kenyamanan staf dalam bekerja.
 Pembiaran Staf yang indisipliner dan tidak adanya rewards bagi staf yang
berprestasi dan bekerja ektra diluar jam dinas dapat mengganggu psikologis staf.

BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu ruang Rawat Inap Lantai II dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :

1. Hendaknya dalam melakukan tindakan sesuai dengan SPO


2. Hendaknya memperhatikan dan mematuhi standar pengendalian dan pencegahan
infeksi ( PPI )
3. Hendaknya mengidentifikasi pasien dengan resiko
4. Melakukan evaluasi kepatuhan terhadap SPO
5.

BAB IX
PENUTUP

Pedoman Pelayanan ruang Rawat Inap Lantai II diharapkan dapat memberikan


kejelasan peran, fungsi dan kewenangan ruangan sehingga dapat meningkatkan kinerja
dari ruang Rawat Inap Lantai II.Pedoman ini bukanlah sesuatu yang permanen, akan
tetapi akan berubah mengikuti perubahan peraturan yang berlaku, struktur organisasi,
tugas pokok dan fungsi, kebijakan pimpinan serta kondisi dan situasi lingkungan .
Untuk itu pedoman ini harus dievaluasi secara berkala. Diharapkan pedoman ini dapat
dijadikan sebagai acuan bagi unit terkait dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
khususnya dalam melakukan pelayanan pasien di ruang Rawat Inap Lantai II.

Anda mungkin juga menyukai