Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masalah bersama dan secara kolektif hal ini menjadi masalah nasional. Untuk
atau birokrat tetapi juga dunia usaha dan masyarakat. Pemerintah memandang
mengingat situasi dan kondisi yang ada tidak mengalami perbaikan justru
common platform yang jelas diantara daerah otronom dalam menangani masalah
lingkungan hidup. Demikian pula kurang ada law enforecement dalam masalah
oleh pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha dan masyarakat secara
bertanggung jawab.
Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Jika mendengar
istilah sampah, pasti yang terlintas dalam benak kita adalah setumpuk limbah
1
sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses
sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang
manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada
yang serius. Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja akan mendatangkan
serangga (lalat, kecoa, kutu, dan lai-lain) yang membawa kuman penyakit.
Akan tetapi manusia tidak menyadari bahwa setiap hari pasti manusia
sebabkan karena tidak semua sampah terangkut ke tempat pembuangan. Hal ini
dengan tempat dan waktu pembuangan sampah. Sebagian sampah yang tidak
terangkut petugas oleh masyarakat ada yang dibuang dengan cara ditimbun,
dibuang kekali, dibakar dan berbagai cara lainnya. Selain itu tidak adanya
pegaturan hukum yang tegas membuat masyarakat tidak peduli dengan sampah,
2
sampah, perlu dikembangkan metodemetode lain. Salah satu metode yang
Sampah telah mengatur mengenai cara pengelolaan sampah rumah tangga. Cara
masalah kesehatan.
Timbulnya permasalahan sampah saat ini tidak terlepas dari perilaku warga
tingkat rumah tangga dengan baik, mulai dari memilah sampah, menyimpannya,
dan membuang sampah pada tempatnya, sehingga banyak kita temui sampah
yang tidak terangkut. Selain itu Pemerintah Kota Bandar Lampung telah
lingkungan sekitar baik udara, tanah maupun air. Permasalahan di atas muncul
3
sumber sampah. Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
promosi kesehatan dan menentukan langkah – langkah strategis apa yang perlu
B. Rumusan Masalah
dan limbah domestik meningkat di wilyah kerja Puskesmas Lepo – Lepo Kota
Kendari?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
berikut :
4
a. Untuk mengetahui akar masalah pencemaran sampah dan limbah
Kendari
5
BAB II
A. Pohon Masalah
meningkat di wilyah kerja Puskesmas Lepo – Lepo Kota Kendari dapat dilihat
6
B. Pohon Keputusan
Ya
Apakah mampu
Tidak
melakukannya?
Defisit Kinerja
7
1. Aspek Teknis
rumah tangga.
8
4) Mengoptimalkan TPA Sungai Jariang.
2. Aspek Keuangan
regulasinya.
b. Mendorong terwujudnya sarana dan prasarana dump truck dan arm roll truck
pengelolaan sampah.
3. Aspek Konunikasi
9
b. Memanfaatkan beragam media untuk meningkatkan pemahaman
stakeholder.
4. Aspek Pemerintahan
Agam.
persampahan.
10
5. Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem pengelolaan
Persampahan
Sumbernya.
baru yang tidak lagi bertumpu pada end of pipe system, dimaksudkan ubtuk
mengurangi volume sampah yang harus diangkut dan dibuang ke TPA dan
ulang yang cukup baik karena tidak tercampur dengan sampah dan
menghasilkan kualitas bahan daur ulang yang cukup baik karena tidak
yaitu :
11
berjenjang baik melalui promosi yang dapat memberi gambaran mengenai
dilakukan melalui mekanisme 3R, yaitu reduce(R1), reuse (R2), recycle (R3).
setelah sampah harus keluar dari lingkungan rumah, perlu dilakukan pemilahan
Rencana tindak lanjut dari strategi ini adalah pelaksanaan promosi dan
kegiatan 3R. Insentif tersebut antara lain dapat berupa pengurangan retribusi
12
Penerapan mekanisme intensif/disinsentif tersebut harus diawali dengan
persampahan di sumber.
ulang) di pemukiman.
Perdagangan
Keterlibatan sektor industri dan perdagangan dalam hal ini akan sangat
departemen terkait.
13
Kebijakan 2 : Peningkatan Peran Aktif Masyarakat Dan Dunia Usaha/Swasta
bahwa masyarakat bukan lagi hanya sebagai obyek tetapi lebih sebagai mitra
yang mengandung makna kesetaraan. Tanpa ada peran aktif masyarakat akan
besar untuk dapat berperan serta menyediakan pelayanan publik ini. Beberapa
pengalaman buruk dimasa lalu yang sering membebani dunia usaha sehingga
lagi dimanfaatkan bagi kepentingan lain, tetapi perlu dilihat sebagai mitra untuk
sangat diperlukan.
yaitu :
terbukti tidak efektif, terutama dalam hal pemilahan sampah sejak dari sumber.
Untuk itu diperlukan strategi peningkatan yyang lebih sistematik, yaitu melalui
14
Rencana tindak yang diperlukan adalah pelaksanaan ujicoba/ pengembangan
dan replikasi sekolah bersih dan hijau untuk memotifasi anak usia sekolah
dan pedoman ini perlu disebarluaskan melalui berbagai media terutama media
terkandung di dalamnya.
Selain melalui pendidikan sejak dini yang hasilnya akan dirasakan dalam
sangat erat kaitannya dengan timbulan sampah dirumah tangga (75% sampah
yang efektif untuk pola pengurangan sampah sampah sejak dari sumbernya.
Forum kaum perempuan yang saat ini eksis di masyarakat seperti PKK perlu
15
Rencana tindak yang diperlukan adalah fasilitas forum lingkungan oleh kaum
dan bahkan dengan tingkat keberhasilan yang sangat tinggi terutama bila
Iklim yang menarik dan kondusif bagi swasta serta insentif perlu diciptakan dan
dikembangkan agar semakin banyak pihak swasta yang mau terjun dalam
dilakukan untuk mengurangi hambatan faktor resiko dan dapat menarik faktor
16
Penyusunan pedoman investasi dan kemitraan
kawasan
pengelolaan.
Tingkat pelayanan yang 40% saat ini menyebabkan banyak dijumpai TPS yang
bersama.
yaitu :
mengoperasikan truk sampah dengan ritasi tidak efesien (tidak lebih dari 2
17
Pelaksanaan evaluasi kinerja prasarana dan sarana persampahan
Berkeadilan
pelayanan juga tetap harus disediakan bagi masyarakat kelas ekonomi rendah
agar mereka juga dapat menikmati lingkungan pemukiman yang bersih dan
Sasaran Pelayanan
direncanakan.
Pengelola TPA yang buruk di banyak kota harus diakhiri dengan upaya
18
mendapatkan langkah-langkah rehabilitasi agar permasalahan lingkungan yang
TPA yang masih dioperasikan dengan jangka waktu relatif lama perlu segera
pengelolaan TPA yang sangat diperlukan oleh daerah untuk perbaikan fasilitas
Kota-kota besar pada umumnya mengalami masalah dengan lokasi TPA yang
19
Kekeliruan dalam pemilihan teknologi seperti insinerator tungku yang banyak
manajemen persampahan.
20
beberapa contoh berikut : pengelola kebersihan (Pemerintah Daerah) belum
Untuk mengatasi hal tersebut maka sangat diperlukan adanya kebijakan agar
yaitu :
atau ”Perusahaan Daerah” untuk kota besar dan metropolitan didasarkan pada
sudah cenderung lebih komplek. Sedangkan untuk kota sedang dan kota kecil
diperlukan institusi setingkat ”Sub Dinas” atau ”Seksi” atau ”UPT” (unit
pelaksana teknis).
21
Institusi pengelola persampahan perlu meningkatkan diri secara terus menerus
terarah.
terjadi.
ketiga, maka Dinas/ Sub Dinas menjadi regulator dengan tetap berkordinasi
22
Strategi 4 : Meningkatkan Kerjasama Dan Koordinasi Dengan Pemangku
Kepentingan Lain
kompos), bidang pendidikan dan lain-lain. Selain itu kerjasama dengan pihak
tinggi (penelitian dan pengembangan serta inovasi dan teknologi) juga sangat
diperlukan.
23
Keterbatasan lahan TPA (tepat pengolahan akhir) sampah dikawasan
kolektif untuk 2kota atau lebih perlu diterapkan secara lebih memadai.
daerah, peraturan menteri, dll haruslah disediakan secara lengkap dan mampu
NPSM persampahan.
24
Rencana tindak yang diperlukan adalah penyusunan pedoman penerapan
dirinya sendiri.
Tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat perbedaan persepsi akan prioritas dan
25
alternatif pembiayaan persampahan, diperlukan proses penyamaan persepsi
pengelolaan persampahan agar subsidi bagi pelayanan publik ini dibatasi dan
pemulihan biaya.
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
truck dan arm roll truck untuk meningkatkan pelayanan pengangkutan sampah
ke TPA
B. Saran
Puskesmas Lepo – Lepo pada khususnya dan Kota Kendari pada umumnya
2. Diharapkan makalah ini dapat menjadi sumber ilmu bermanfaat bagi penulis
dan pembaca
27