Anda di halaman 1dari 38

ALAT UKUR PNUMATIK DAN HYDROLIK

Pengertian dari Alat ukur pneumatic adalah alat ukur yang bekerja karena pengaruh tekanan
ataupun karena adanya perbedaan tekanan pada gas, udara dan zat lain. Atau dapat juga dikatan
sebagai alat ukur yang dalam penggunaanya berkaitan/berhubungan dengan tekanan/kevakuman
udara/gas.
Alat Ukur Pneumatic
Banyak hal dalam teknik otomotiv yang keadaanya berkaitan dengan tekanan atau kevakuman
(kehampaan), udara maupun gas/uap. Didalam proses kerja motor sendiri ada berbagai kondisi
yang menimbulkan tekanan, maupun kevakuman udara seperti, langkah hisap, langkah kompresi
dsb.
Disamping hal-hal tersebut juga hamir semua kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan raya,
umumnya menggunakan roda yang dilengkapi dengan ban karet, dimana didalamnya di isi
tekanan udara, dan masih banyak lagi contoh lainnya yang dalam perawatan atau pengoperasian
pada bagian bagian yang bersangkuran memerlukan ketentuan-ketentuan khusus (batasan-
batasan) untuk memperoleh kondisi yang normal.
Untuk mengetahui keadaan tersebut digunakan alat alat yang dapat menunjukan besarnya
tekanan atau kehampaan udara,
Secara garis besar alat pengukurnya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
 Alat yang dapat menunjukan besarnya tekanan udara/gas dalam suatu ruangan, biasanya
disebut barometer atau pressure gauge.
 Alat yang dapat menunjukan besarnya kevakuman udara disebut vacum meter/vacum
gauge
Kedua jenis alat tersebut mempunyai kontruksi yang hampir sama, namun dalam pekerjaan
teknik otomotiv biasanya alat alat ukur itu diberi nama sesuai dengan fungsi pemakaiannya.
Alat alat ukur pneumatic tersebut mempunyai satuan seperti berikut : Kg/Cm2, atmosphere
(atm), bar, CmHg, inHg, psi (pound square inch).
Contoh-Contoh Alat Ukur Pneumatic

1. Compression tester - alat ukur pneumatic

Untuk memperoleh kondisi kerja yang optimal, diamana daya mesin dapat semaksimal mungkin,
tetapi tidak merusak (mempercepat) kerusakan komponen komponen mesin maka tekanan
kompresi didalam silinder mesin harus sesuai dengan ketentuan khusus yang sudah diberikan
oleh pabrik pembuat mesin tersebut.
Alat ukur pneumatic compresi tester
Untuk mengetahui tekanan kompresi tersebut digunakan alat yang disebut “compression gauge/
compression tester”. Alat ini dipasangkan pada lubang busi (untuk motor bensin) dan dapat juga
pada lubang injector atau lubang pemanas mula pada motor diesel.
Jadi Compression tester adalah salah satu alat ukur pneumatic yang berfungsi untuk mengukur
tekanan kompresi didalam silinder mesin. Alat tersebut biasanya mempunyai satuan Kg/Cm2
atau atmosphere (atm).

Baca artikel yang berkaitan dengan tekanan kompresi : pengertian dan rumus perbandingan
kompresi

2. Vacuum Tester - alat ukur pneumatic

Alat ukur pneumatic vacuum tester


Pada mesin yang memiliki sejumlah silinder, dapat terjadi ketidak seimbangan oleh kondisi dari
komponen masing-masing silinder yang tidak sama setelah mesin tersebut beroperasi lama
dimana keausan keausan akan sangat mempengaruhinya.
Jika proses kerja didalam masing-masing silinder tidak seimbang maka daya mesin (output) tidak
akan mencapai maksimal disamping menyebapkan pula boros pemakaian bahan bakar, mesin
terlalu panas dsb.
Untuk mendeteksi keseimbangan silinder tersebut dapat digunakan alat yaitu vacuum
gauge/vacuum tester. Alat ini dalam pengoperasiannya dihubungkan dengan saluran masuk
(intake manifold) dan dengan mematikan satu silinder mesin tersebut secara bergantian dalam
keadaan mesin hidup. Satuan alat ukur vacum ini adalah CmHg atau InHg

3. Radiator Tester - alat ukur pnrumatic

Alat ukur pneumatic radiator tester


Untuk menjaga agar air pendingin mesin tidak mudah berkurang dalam tempo yang ama, maka
kerapatan dari sistem pendingin harus diperiksa. Kebocoran kecil saja dapat mengakibatkan
kerusakan yang fatal. Untuk melakukan perawatan dan pendeteksian hal tersebut digunakan alat
yang disebut radiator tester. Dalam pengoperasiannya alat ini dapat digunakan 2 hal :
 Mengetahui kebocoran sistem pendingin
 Untuk hal ini alat radiator tester dipasangkan pada lubang pengisian air radiator.
 Untuk mengetahui kerja dari tutup radiator (katup)
Untuk hal ini tutup radiator dipasangkan pada alat radiator cup tester. Alat ini biasanya
menggunakan satuan Kg/Cm2 atau Atm.Jadi radiator tester adalah alat yang berfungsi untuk
mengetahui kebocoran dari sistem pendingin. Sedangkan radiator cup tester adalah alat ukur
pneumatic yang berfungsi untuk mengetahui kerja dari tutup radiator (katup pada tutup radiator.
Baca juga : Sistem pendingin mesin

4. Tire Pressure Gauge - alat ukur pneumatic


Alat ukur pneumatic Tyre Pressure Gauge
Kekerasan ban dapat diukur dengan alat pengukur tekanan udara melalui katup udara yang ada
apada ban yang bersangkuta (ventil).
Tekanan ban normal sudah ditentukan oleh pabrik pembuat kendaraan melalui buku petun juk
khusus. Alat ukur tekanan ban ini disebut “tire pressure gauge” dan umumya menggunakan
satuan psi atau kg/cm2.

Macam Macam Alat Pengangkat dan Cara Menggunakannya

Macam-macam alat angkat yang banyak digunakan adalah:

1. Dongkrak
Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna mempermudah pekerjaan reparasi
dibagian bawah kendaraan.

Jenis – jenis dongkrak :

1. Crocodile jack / dongkrak buaya


Paling banyak digunakan dibengkel-bengkel maupun digarasi kendaraan, sekarang ada yang
ukuran kecil sehingga dapat dibawa di mobil. Keuntungan pemakaian crocodile jack
dibandingkan yang lainnya adalah lebih mudah digunakan karena gampang menggesernya
kearah posisi yang diinginkan, disamping itu waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat
kendaraan lebih cepat dan aman Didalam rumah yang dibuat dari baja tuang dapat berjalan dan
berputar diatas empat roda, terdapat sebuah pompa minyak yang toraknya digerakkan oleh tuas
panjang. Tuas tersebut dapat juga dipakai untuk mendorong atau menarik
dongkrak.Perbandingan lengan-lengan batang pengangkat kira-kira 20 : 1.

Prinsip kerja dongkrak buaya :


Dongkrak hidraulik yang berbentuk menyerupai mulut buaya ini memiliki sisi kepraktisan
penggunaan yang cukup tinggi. Dengan titik tumpu dongkrak pipih serta disertai roda kecil,
membuatnya bisa digunakan pada mobil yang memiliki ground clearance rendah sekalipun.
Apalagi sistem hidraulis menjadikan pekerjaan menjadi semakin mudah tanpa perlu
mengeluarkan banyak tenaga.

Akan tetapi pada saat digunakan, sebaiknya Anda harus memperhatikan titik tumpu yang tepat.
Ujung tumpuan dongkrak yang umumnya berbentuk lingkaran serta bergerigi, perlu diposisikan
dalam tempat berbeda pada dongkrak standar. Hal ini penting, guna menghindari kerusakan bodi
akibat tidak sesuainya ujung dongkrak terhadap titik tumpuan di bodi mobil.

Sebaiknya pilih bidang rata di kolong mobil seperti sasis, batang arm suspensi atau dudukan per.
Hindari mendongkrak bagian batang suspensi belakang jenis beam. Karena hal ini bisa
mejadikan beam bengkok sehingga mempengaruhi sistem suspensi.

2. Bottle jack / dongkrak botol


Dongkrak ini disebut bottle jack karena bentuknya seperti botol. Fungsi bottle jack sama seperti
crocodile jack, yaitu untuk mengangkat kendaraan pada ketinggian tertentu untuk dapat
melakukan perbaikan pada bagian bawah kendaraan. Perbedaannya adalah penggunaan bottle
jack dapat dimasukkan kedalam kendaraan sebagai perlengkapan utama kendaraan yang mutlak
dibutuhkan untuk mengganti roda (ban) sewaktu ban kempes/ bocor.Untuk mendongkrak sebuah
kendaraan, dongkrak harus diletakkan tegak lurus pada torak pengangkatnya supaya jangan
sampai bengkok.

Prinsip kerja dongkrak botol

Posisi naik :

Untuk mengangkat kendaraan harus diputar tutup pengalir pembalik minyak dengan batang
pompa yang juga berfungsi sebagai kunci, sesudah torak pengangkat pada kedudukan yang
rendah . Setelah itu, batang pompa digeserkan naik turun, di mana pompa mengapit minyak dari
ruangan persediaan ke bawah torak pengangkat. Bila dipompa terus pada kedudukan yang tinggi
katup pengaman kecil bekerja.

Posisi turun :

Kendaraan diturunkan dengan cara memutar sekrup ke kiri sampai ¾ putaran memakai batang
pompa, di mana katup pengalir pembalik minyak terbuka.

3. Car Lift
Car lift merupakan alat pengangkat kendaraan yang memberikan keleluasan yang lebih besar
kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara leluasa dibawah kendaraan dalam memperbaiki
hampir seluruh komponen yang ada di bawah kendaraan, karena mekanik dapat berdiri dan
berjalan di bawah kendaraan sehingga perbaikan lebih mudah dilakukan.

a. Macam-macam car lift, Car lift dibedakan menurut alat penggeraknya, yaitu :

– Penggerak mekanik (poros berulir)

– Penggerak hidrolik, dan

– Penggerak pneumatik.

4. Safety Stand

Safety stand adalah merupakan alat penopang dan pengaman kendaraan yang sudah diangkat
dengan dongkrak. Khususnya dibengkael dan garasi, safety stand mutlak dibutuhkan karena
dongkrak atau jack tidak dapat menjamin keamanan terhadap terjadinya slip antara dongkrak
dengan titik tumpu pada kendaraan, terutama jika Cranes digunakan khusus untuk mengangkat
engine dan transmisi yang akan diperbaiki dan sekaligus untuk memasangkannya setelah
perbaikan. Untuk itu, cranes dilengkapi dengan roda agar bisa memindahkan engine ke tempat
perbaikan.

5. Cranes

Cara menggunakan cranes

a. Tempatkan cranes pada posisi aman untuk mengangkat engine atau transmisi

b. Jika perlu siapkan rantai sebagai kelengkapan dari pada cranes

c. Ikatkan rantai pada lengan pangangkat cranes

d. Tekan batang pengungkit berulang-ulang hingga engine atau transmisi terangkat melalui
rantai

e. Setelah terangkat hingga ketinggian yang diharapkan, dorong cranes keluar Untuk
menurunkan engine atau transmisi, bukalah katup oli secara perlahan-lahan

Crane bekerja berdasarkan hukum Pascal dimana crane dapat mengangkat beban yang berat
dengan menggunakan penggerak (actuator) yang kecil dengan media Oli hidrolik yang
bertekanan tinggi.

Untuk mengangkat dan menurunkan boom, menggulung wire rope, berputar (swing) crane
menggunakan sistem jalur hidrolik (hydraulic circuit) yang terdiri dari : Pompa Hidrolik yang
membangkitkan pressure oli hidrolik yang tinggi, actuator/penggerak yang berupa hydraulic
cylinder & motor, dan directional control valve sebagai pengontrol gerakan actuator).
Jadi ringkasnya bagian utama pada sistem Hidrolik Crane ada 4 :

1. Oil Tank
2. Hydraulic Pump
3. Directional Control Valve
4. Actuator

Prinsip kerja system Hidrolik Crane adalah sebagai berikut :

Pompa menghisap oli hidrolik yang tersimpan di dalam oil Tank dan mendorongnya menuju
actuator (penggerak). Directional control valve berfungsi untuk mengubah arah aliran oli hidrolik
yang menuju actuator sehingga actuator dapat bergerak bolak-balik (maju-mundur pada cylinder
boom, berputar searah-berlawanan arah jarum jam bila actuatornya berupa motor pada system
winch atau swivel/swing). Bila directional control valve pada posisi netral ( handle di posisi
tengah) maka oli akan dibuang ke oil tank kembali dan tidak keactuator.

Bagaimana menggunakan dongkrak dengan aman

Pada waktu menggunakan alat dongkrak, utamakan keamanan. Hanya karena kesalahan kecil
dapat menyebabkan kecelakaan besar

Lokasi dongkrak dan penopang (Stand)

Untuk mencegah agar lokasi penempatan dongkrak dan stand tidak rusak, pilihlah tempat-tempat
yang kuat

Cara Menggunakan Dongkrak

1. Letakkan ganjalan pada ban-ban belakang apabila bagian depan kendaraan yang
diangkat. Sebaliknya, letakkan ganjalan pada ban-ban depan apabila bagian belakang
kendaraan yang diangkat.
2. Dongkrak diletakkan di tempat yang telah ditentukan.
3. Sebelum dongkrak mulai mengangkat, periksalah sekali lagi apakah tempat pengangkatan
kendaraan tepat berada di tengah-tengah sadel dongkrak. Sebab bila tidak, dongkrak
dapat slip sewaktu mengangkat kendaraan.
4. Sebelum mengangkat dan menurunkan kendaraan, periksalah bahwa tidak ada orang atau
sesuatu disekitarnya, apabila lagi dibawah kendaraan.

Jangan sekali-kali bekerja di bawah kendaraan yang hanya ditopang dengan dongkrak saja.
Topanglah kendaraan tersebut dengan stand (penopang)
Sebelum mengoperasikan dongkrak Anda harus mengecek hal-hal sebagai berikut:

 Periksalah sistem hidrolik, pastikan tidak ada kebocoran cairan.


 Apakah dongkrak tersebut mampu mengangkat beban yang diinginkan.
 Sadelnya berputar dengan bebas, dan bertahan pada posisinya pada waktu mendongkrak

Apabila dalam pemeriksaan tersebut ada masalah/ kerusakan, segera lakukan servis/ perbaikan
sesuai SOP (Standard Operational Prosedurs)

Pemeliharaan :

Jagalah kebersihan dongkrak, periksalah bila terdapat kebocoran cairan, berikan cairan hidrolik
sampai batas atas bila diperlukan. Teteskan sedikit oli pada roda troli.

Dalam penggunaan dongkrak, jangan menahan beban terlalu lama. Gunakanlah jack
stand sebagai pengganti dongkrak

Simpanlah dongkrak pada lokasi yang aman di lantai bengkel

Pelajarilah buku manual servis, sebelum menggunakan

Masalah-masalah yang sering terjadi / timbul kerusakan pada dongkrak adalah :

1. Terjadi kebocoran pada seal oil


2. Pada saat digunakan, tiba-tiba beban turun
3. Dongkrak tidak mampu mengangkat beban sesuai dengan spesifikasinya
4. Pada sistem hidrolisnya terjadi kebocoran
5. Minyak hidrolis kurang
6. Viskositas minyak hidrolik rendah/ jelek

PRINSIP KERJA DONGKRAK

ketika roda mobil mengalami kerusakan maka sopir atau penumpang lainnya bahu membahu
harus menggantinya dengan roda yang lain. Atau kadang mobil harus digiring ke bengkel,
soalnya yang nyetir pake dasi. Agar roda mobil yang rusak bisa diganti maka digunakan bantuan
dongkrak hidrolis. Mobil yang begitu berat bisa diangkat dengan mudah.

Dongkrak adalah suatu alat untuk menaikan sesuatu yang berat. dongkrak bermacam-macam
bentuknya ada yang kecil dan ada juga yang besar. cara penggunaan dongkrak itu sangat mudah
yaitu dengan cara memutar atau menggerakkan ke atas ke bawah tuas yang menjadi pemicu
dongkrak itu bergerak, dongkrak akan naik dan akan mengangkan atau menaikan benda yang
diatasnya. Dongkrak dipastikan selalu ada pada setiap mobil karena apa, karena pada mobil biasa
terjadi masalah yang solusinya harus menggunakan dongkrak!
Contohnya saja apabila mobil mengalami pecah ban, maka untuk mengganti ban yang pecah
dengan ban cadangan diperlukan dongkrak untuk menahan mobil.

Spoiler for dongkrak

Prinsip Pascal

Sebagaimana telah kita pelajari pada pokok bahasan Tekanan pada Fluida, setiap fluida selalu
memberikan tekanan pada semua benda yang bersentuhan dengannya. Air yang kita masukan ke
dalam gelas akan memberikan tekanan pada dinding gelas. Demikian juga apabila kita mandi
dalam kolam renang atau air laut, air kolam atau air laut tersebut juga memberikan tekanan pada
seluruh tubuh kita. Nah, tekanan total air pada kedalaman tertentu, misalnya tekanan air laut
pada kedalaman 200 meter merupakan jumlah tekanan atmosfir yang menekan permukaan air
laut dan “tekanan terukur” pada kedalaman 200 meter. Jadi selain lapisan bagian atas air
menekan lapisan air yang ada di bawahnya, terdapat juga atmosfir alias udara yang menekan
permukaan air laut tersebut.

Tekanan yang ditimbulkan oleh lapisan fluida yang ada di atas bisa kita katakan “tekanan dalam”
karena tekanan itu sendiri berasal dari dalam fluida sedangkan tekanan atmosfir bisa kita katakan
“tekanan luar” karena atmosfir terpisah dari fluida. Tekanan atmosfir yang dalam kasus ini
merupakan tekanan luar, bekerja pada seluruh permukaan fluida dan tekanan tersebut disalurkan
pada seluruh bagian fluida. Karenanya tekanan total fluida pada kedalaman tertentu selain
disebabkan oleh tekanan lapisan fluida pada bagian atas, juga dipengaruhi oleh tekanan luar
(untuk kasus di atas adalah tekanan atmosfir).

Untuk semakin memahami penjelasan ini, mari kita tinjau zat cair yang berada dalam suatu
wadah. Tekanan zat cair pada dasar wadah tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada
bagian di atasnya (ingat kembali pembahasan mengenai Tekanan Pada Fluida). Semakin ke
bawah, semakin besar tekanan zat cair tersebut, sebaliknya semakin mendekati permukaan atas
wadah, semakin kecil tekanan zat cair. Besarnya tekanan sebanding dengan pgh (p = massa jenis,
g = percepatan gravitasi dan h = ketinggian/kedalaman). Pada setiap titik pada kedalaman yang
sama, besarnya tekanan sama. Hal ini berlaku untuk semua zat cair dalam wadah apapun dan
tidak bergantung pada bentuk wadah tersebut. Apabila kita tambahkan tekanan luar, misalnya
dengan menekan permukaan zat cair tersebut, pertambahan tekanan dalam zat cair adalah sama
di mana-mana. Jadi apabila diberikan tekanan luar, setiap bagian zat cair mendapat “jatah”
tekanan yang sama. Karenanya besar tekanan selalu sama di setiap titik pada kedalaman yang
sama. Ini merupakan Prinsip Pascal, dicetuskan dan dinamakan sesuai dengan nama
pencetusnya, Blaise Pascal (1623-1662). Pascal merupakan filsuf dan ilmuwan Perancis.

Spoiler for Blaise Pascal


Prinsip Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada cairan dalam suatu tempat
tertutup akan diteruskan sama besar ke setiap bagian fluida dan dinding wadah
Secara matematis bisa ditulis sebagai berikut :

Spoiler for Rumus Pascal

P = tekanan, F = Gaya dan A = Luas permukaan. Kata “masuk” mewakili “tekanan yang
diberikan”, sedangkan kata “keluar” mewakili “tekanan yang diteruskan”.

Penerapan Prinsip Pascal

Berpedoman pada prinsip Om Pascal ini, manusia telah menghasilkan beberapa alat, baik yang
sederhana maupun canggih untuk membantu mempermudah kehidupan. Beberapa di antaranya
adalah Dongkrak Hidrolik, Lift Hidrolik, Rem Hidrolik dkk…

Dongkrak alias Lift Hidrolik


Cara kerja dongkrak alias lift hidrolik ditunjukkan pada gambar di bawah.

Spoiler for prinsip kerja

Dongkrak hidrolik terdiri dari sebuah bejana yang memiliki dua permukaan. Pada kedua
permukaan bejana terdapat penghisap (piston), di mana luas permukaan piston di sebelah kiri
lebih kecil dari luas permukaan piston di sebelah kanan. Luas permukaan piston disesuaikan
dengan luas permukaan bejana. Bejana diisi cairan, seperti pelumas (oli dkk).

Apabila piston yang luas permukaannya kecil ditekan ke bawah, maka setiap bagian cairan juga
ikut tertekan. Besarnya tekanan yang diberikan oleh piston yang permukaannya kecil (gambar
kiri) diteruskan ke seluruh bagian cairan. Akibatnya, cairan menekan piston yang luas
permukaannya lebih besar (gambar kanan) hingga piston terdorong ke atas. Luas permukaan
piston yang ditekan kecil, sehingga gaya yang diperlukan untuk menekan cairan juga kecil. Tapi
karena tekanan (Tekanan = gaya / satuan luas) diteruskan seluruh bagian cairan, maka gaya yang
kecil tadi berubah menjadi sangat besar ketika cairan menekan piston di sebelah kanan yang luas
permukaannya besar. Jarang sekali orang memberikan gaya masuk pada piston yang luas
permukaannya besar, karena tidak menguntungkan. Pada bagian atas piston yang luas
permukaannya besar biasanya diletakan benda atau begian benda yang mau diangkat (misalnya
mobil dkk)
Agan-agan jangan heran jika mobil yang massanya sangat besar dengan mudah diangkat hanya
dengan menekan salah satu piston. Ingat bahwa luas permukaan piston sangat kecil sehingga
gaya yang kita berikan juga kecil. Walaupun demikian gaya masukan yang kecil tersebut bisa
berubah menjadi gaya keluaran yang sangat besar bila luas permukaan keluaran sangat besar.
Jika dongkrak hidrolik dirancang untuk mengangkat mobil yang massanya sangat berat maka
perancang perlu memperhatikan besar gaya berat mobil tersebut dan besarnya gaya keluaran
yang dihasilkan oleh dongkrak. Semakin besar gaya berat mobil yang diangkat maka semakin
besar luas permukaan keluaran dari dongkrak hidrolik. Minimal gaya keluaran yang dihasilkan
oleh dongkrak hidrolis lebih besar/sama dengan gaya berat benda yang diangkat.

SERVIS AC

A. Tubbing Cutter
Alat ini digunakan untuk memotong pipa tembaga. Biasanya digunakan saat perbaikan pada bagian
pipa, seperti pipa yang terlalu panjang, terjepit, atau retak saat membengkokkan sehingga pecah.

B. Flaring dan Swaging Tool.


Flaring tool digunakan untuk mengembangkan ujung pipa, sehingga dapat menyambungkan 2
ujung pipa yang berbeda. Sebelum mengembangkan ujung pipa, mur flare fitting harus
dimasukkan terlebih dahulu ke dalam pipa, agar diameter flare fitting dengan pipa cocok dan
penyambungan dapat dilakukan dengan cepat. Swaging tool digunakan untuk membesarkan ujung
pipa, agar kedua pipa yang diameternya sama dapat disambung dengan cara dilas perak. Panjang
sambungan untuk tiap-tiap pipa berbeda-beda, tetapi pada umumnya diambil sepanjang diameter
luar pipa yang akan disambung.
C. Charging Manifold(Analyzer)
Alat digunakan untuk memeriksa tekanan, tingkat kevacuuman, dan mengisi atau membuang
refrigerant(freon) pada sistem AC. Biasanya alat ini disebut sebagai gauge manifold and charging
lines. Charging manifold terdiri atas dua buah pressure gauge, yaitu untuk tekanan rendah dan
untuk tekanan tinggi. Di kedua sisnya terdapat dua buah keran dan pada bagian bawah ada tiga
buah sambuangan keluar. Dilengkapi juga dengan tiga buah selang (charging hose) dengan tiga
warna yang berbeda. Pada ujung selang terdapat mur untuk menghubungkan pipa AC mobil
dengan pentil.
D. Quick Disconnect Adapter
Quick disconnect adapter merupakan peralatan tambahan di bagian ujung selang charging
manifold yang masuk ke pentil pada pipa AC mobil. Umumnya, pengecekan AC mobil yang
menggunakan R-134a harus menggunakan quick disconnect adapter.

E. Pompa Vacuum
Pompa vacuum digunakan untuk menggosongkan sistem dingin (vacuum) sebelum diisi
refrigerant (freon). Proses vacuum bisa dilakukan jika sistem AC dalam kondisi kosong tanpa
adanya refrigerant. Alat ini bekerja dengan cara mengeluarkan udara, gas, dan uap air dalam sistem
AC

F. Thermometer
Digunakan untuk mengukur temperatur udara pada aliran masuk atau keluar dari
evaporator(indoor) dan untuk mengukur temperatur udara di dalam ruangan (kabin).

G. Alat Press Pipa


Alat ini digunakan untuk menyambung pipa atau selang karet, dibutuhkan alat press untuk
mengencangkan selang atau pipa, sehingga lebih rapat dan tidak ada refrigerant yang merembes
keluar.

H. Multitester

Multitester digunakan untuk mengukur tahanan, tegangan, dan arus listrik pada bagian sistem
kelistrikan AC mobil.
I. Leak Detector

Untuk mendeteksi adanya kebocoran, selain menggunakan air sabun, gas nitrogen, atau deteksi
warna, dapat juga menggunakan leak detektor. Alat ini bekerja menggunakan sensor elektronik
dan akan memberikan sinyal berupa alarm apabila terdapat kebocoran. Sensor diarahkan pada
bagian yang terindikasi mengalami kebocoran refrigerant, seperti sambungan ulir dan press pada
pipa.
J. Tool Set
Tool set yang digunakan untuk service AC mobil merupakan perkakas perbaikan mobil secara
umum, seperti obeng, palu, tang, kunci pas, dan lain-lain.

Perlengkapan Peralatan Di Tempat Kerja


Materi ajar kelas X Teknik Kendaraan Ringan semester genap SMKN 1 Rembang
Alat Tangan Tempat Kerja Otomotif (The Automotive Shop Hand Tools)
Dalam bengkel Otomotif atau bengkel kerja bangku dikenal ada 2 jenis alat bantu kerja yaitu alat
tangan dan alat mesin/alat tenaga (Hand Tools and Machine Tools or Power Tools) dan
peralatan yang akan dibahas disini adalah alat-alat tangan (Hand Tools).
Kunci yang umum digunakan untuk perbaikan kendaraan di bengkel otomotif diantaranya:

1. Kunci Pas (Open end wrench)


2. Kunci Ring (Box wrench)
3. Kunci Kombinasi (Combination wrench)
4. Kunci Soket (Socket wrench)
5. Kunci L (Allen wrench)
6. Kunci Inggris (Adjustable wrench)
7. Kunci Roda (Wheel nuts and bolts wrench)
8. Kunci Busi (Spark plug wrench)
9. Obeng (Screw driver)
Sedangkan alat bantu lainnya adalah merupakan peralatan standar bengkel otomotif dan
peralatan kerja bangku, diantaranya:

1. Dongkrak (Jack)
2. Palu (Hammer)
3. Tang (Pliers)
4. Gergaji (Hacksaws)
5. Gerinda (Grinder)
6. Ragum (Bench vise)
7. Kikir (Files)
8. Bor (Drills)
9. Snei dan Tap (Dies and Taps)
10. Pahat (Chisels)
KUNCI STANDAR DI BENGKEL OTOMOTIF
A. KUNCI PAS (Open end wrench)
Kunci pas terbuat dari logam paduan Chrome Vanadium, dengan tangkai (shank) membentuk
sudut 15 derajat pada kedua ujung-ujungnya dan 90 derajat yang terdapat pada kunci pas khusus.
Kunci pas umumnya dibuat menjadi dua kunci yang ukuran masing-masing berbeda. Misalnya;
ukuran 6 mm dan 7 mm, dan seterusnya. Ukuran kunci menunjukkan lebar dari mulut kunci yang
yang berati juga menunjukkan lebar kepala baut atau mur.
Satuan ukuran kunci pas terdiri dari ukuran metrik (mm) dan imperial (inch). Ukuran satuan
metrik tersedia ukuran dari 4 mm sampai dengan ukuran 80 mm. Dan yang umum digunkan di
bengkel otomotif adalah ukuran 6 mm dengan kenaikan setiap 1 mm hingga ukuran kunci 36
mm, kecuali ukuran 31 mm, 33 mm, 34 mm, dan 35 mm tidak disediakan.

Gbr. Kunci pas


Berikut di bawah ini cara menggunakan Open end wrench yang benar:
B. KUNCI RING (Box wrench)
Kunci ring juga terbuat dari logam paduan Chrome Vanadium. Kunci ring berfungsi untuk
memasang atau melepaskan kepala baut atau mur yang mempunyai momen pengencangan yang
cukup besar dan memungkinkan dapat bekerja pada ruang yang terbatas.

Pada ujung-ujung kepala kunci ini, terdapat cincin yang berdimensi heksagonal atau lebih pada
lubang diameter di dalamnya. Kunci ini lebih kuat dan ringan dari kunci pas dan memberikan
cengkraman pada seluruh kepala baut atau mur.
Kunci ring mempunyai tangkai lebih panjang dibandingkan dengan kunci pas, gaya tuasnya lebih
besar bila dibandingkan dengan gaya tuas kunci pas.

Gambar Kunci Ring;

Gbr. Kunci ring


Animasi penggunaan Box wrench yang benar:
C. KUNCI KOMBINASI (Combination wrench)
Kegunaan kunci kombinasi merupakan gabungan dari kunci pas an kunci ring pada masing-
masing ujung dalam ukuran yang sama dan merupakan kunci yang saling mengisi kekurangan
yang ada pada kunci pas dan kunci ring, dan lebih simpel. Kunci ini sangat berguna saat
menyetel pengikat (fastener) dengan ukuran yang sama pada posisi yang berbeda.
Kunci ini dengan jenis kepala bersegi 6 yang sama dan ukurannya berkisar antara 6 mm sampai
dengan 32 mm.

Gamabar Kunci Kombinasi;

Gbr. Kunci Kombinasi


Kelemahan kunci pas dan kunci ring;

1. Tidak dapat menjangkau kepala baut dan mur yang letaknya tersembunyi.

2. Momen atau torsi pengencangannya cukup kecil.

Berikut animasi Combination wrench:


D. KUNCI SOKET (Socket wrench)
Kunci Soket adalah kunci yang berbentuk silinder dan terbuat dari logam paduan Chrome
Vanadium dan dilapisi dengan nikel. Satu ujung mempunyai dudukan berbentuk segi 4, dan
ujung lainnya berdimensi hexagonal yang digunakan untuk melepas atau memasang kepala baut
atau mur dengan momen kekencangan tertentu.

Karakteristik kunci soket:

1. Kunci soket dapat menjangkau kepala baut atau mur yang terletak

sangat sulit dan tersembunyi.

Misalnya; baut pengikat intake dan exhaust manifold.

Hal ini bisa dilakukan, karena kunci soket dilengkapi dengan batang

penyambung (extention).
2. Kunci soket mempunyai momen atau torsi lebih besar terhadap

pengencangan atau pelepasan baut dan mur, karena selalu dilengkapi

dengan batang pemutar (rachet)


1 Set Kunci Socket terdiri dari beberapa bagian:

1. Kunci Sok normal/pendek dan panjang.

2. Ratchet Handle, digunakan untuk mengencangkan atau mengendorkan

kepala baut/mur dengan cara menyetel arah putaran sesuai keperluan

(mengencangkan/mengendorkan baut atau mur).


3. Speed Handle, digunakan untuk melepaskan atau mengencangkan

baut/mur yang ulirnya panjang dan dalam.

4. Sliding Handle; digunakan untuk melepaskan atau mengencangkan

baut/mur yang memiliki momen pengencangan cukup tinggi.

5. L Handle, yang dipasangkan pada kunci soket dan dapat bergerak

bebas meskipun kepala baut/mur pada posisi yang rumit.

6. Extension, untuk menghubungkan handle dengan kunci sok jika

mur/baut tidak dapat dijangkau tangkai yang ada.

Adapun model penyambung (extension) kunci soket antara lain;

universal join, adaptor solit extension bar, dan flexible extension bar.

Gambar Kunci Soket dan kelengkpannya;

Gbr. Kunci Shok dan penampangnya


Gbr. Speed Handle dan Ratchet Handle

Gbr. Sliding Handle, L Handle dan model-model


penyambung
Berikut animasi penggunaan Socket wrench set:
E. KUNCI L (Allen wrench)
Kunci L digunakan untuk membuka/mengencangkan baut yang kepala bautnya menjorok
kedalam. Ukuran kunci L antara 2 mm – 22 m dan penampangnya berbentuk segi
6 (hexagonal) dan berbentuk bintan (L bintang).

Gbr. Kunci L dan penggunaannya


Berikut animasi Allen wrench:
F. KUNCI INGGRIS (Adjustable wrench)
Kunci Inggris digunakan untuk membuka/mengencangkan kepala baut/mur yang ukurannya
dapat diubah sesuai dengan limit maksimumnya. Kunci Inggris mempunyai sudut 15 derajat
terhadap pegangannya dengan ukuran lebar mulut antara 13 mm – 35 mm. Ada juga yang
bersudut 45 derajat terhadap pegangannya dengan ukuran lebar mulut antara 26 mm – 83 mm.

Cara penggunaannya dengan cara memutarkan penyetel rahang, sementara mulut kunci
ditempatkan pada kepla baut/mur, dan mulut kunci disetel sesuai ukuran baut/mur.

Gbr. Kunci Inggris


Berikut animasi Adjustable wrench:
G. KUNCI RODA (Wheel nuts and bolts wrench)
Kunci roda digunakan untuk melepas dan mengganti mur roda pada kendaraan bermotor. Kunci
roda terbuat dari baja dimana ujung-ujungnya mempunyai kepala soket segi 6.

Jenis kunci roda sebagian besar mempunyai 4 jari-jari kemudian disatukan membentuk
palang/silang pada ujung luar masing-masing batang terdapat soket yang berbeda ukurannya.

Ukuran kunci roda pada umumnya 19 mm dan 21 mm atau 3/4 inch dan 13/16 inch.

Fungsi kunci roda pada umumnya adalah;

1. Membuka baut dan tutup hub roda.

2. Membuka baut, membuka dan menempatkan kembali tutup roda.


Gb. Kunci roda palang/silang

Gb. Kunci roda lurus


Berikut animasi Wheel nuts and bolts wrench:
H. KUNCI BUSI (Spark plug wrench)
Kunci busi digunakan untuk melepas dan memasang busi yang biasanya busi dipasang pada
posisi sulit dijangkau oleh kunci pas atau kunci ring.

Kunci busi dirancang untuk mendapatkan perlakuan momen pengencangannya tidak terlalu kuat,
maka kunci busi didesain dengan tangkai yang pendek. Kunci busi dibuat dengan ukuran standar
mengikuti ukuran busi yang ada. Ukuran standar tersebut yaitu; 1o mm, 14 mm, dan 18 mm.
Gb. Kunci busi sepeda motor

Gb. Kunci busi sepeda motor

Gb. Kunci busi mobil


Gb. Kunci busi mobil
Berikut animasi penggunaan Spark plug wrench:
I. OBENG (Screw driver)
Obeng dalam satuan set dalam ukuran dan bentuk penggerak yang berbeda, panjag, pendek,
sangat pendek (buntung). Obeng terdiri dari batang yang terbuat dari baja keras berkualitas tinggi
dengan satu mata pada satu ujungnya dan gagang terbuat dari plastik/kayu yang dicetak pada
batangnya.

Obeng digunakan untuk melepas/memasang sekrup dari komponen-komponen kendaraan


bermotor seperti pada; lampu kepala, pelindung radiator, dan untuk melepas pengikat seperti
sekrup-sekrup kotak yang mempunyai momen pengencangan relatif rendah. Obeng juga dapat
digunakan untuk mencongkel cetakan dan menekan/mendorong seperti pada pemasangan
pengahpus kaca.

Ada 3 jenis obeng yaitu obeng biasa, obeng offset, dan obeng tumbuk (obeng ketok). Sedangkan
bila ditinjau dari penampangnya, dibedakan menjadi 2 yaitu oeng pipih (-/min) dan obeng plus
(+/kembang/bintang/philip).

a. Obeng Biasa
Obeng biasa terdiri dari tangkai dan bilah obeng. Obeng biasa

digunakan untuk mengendorkan/mengencangkan sekrup atau baut

sesuai ukurannya.

b. Obeng Offset
Obeng offset mempunyai bilah yang sekaligus sebagai tangkainya dan

mata pada kedua ujungnya berbentuk kembang/+/bintang/philip/


atau pipih/-/minus. Obeng offset berfungsi untuk mengencangkan baut

dengan kepala beralur atau sekrup yang letaknya tidak dapat dijangkau

dengan oleh jenis obeng biasa.

c. Obeng Ketok
Obeng ketok berfungsi untuk mengeraskan/mengendorkan baut kepala

yang beralur atau sekrup yang momen pengencangannya relatif lebih

tinggi. Obeng ini terdiri dari tangkai dan bilah yang dapat dilepas.

Bila digunakan, pilihlah bilah obeng ketok yang sesuai dengan ukuran

dan bentuk sekrup atau bautnya.

Cara penggunaannya:
Cara menggunakan obeng ketok dengan cara memukul ujung bodi obeng dengan palu sambil
tangkai obeng ketok diputar sehingga blade memutar obeng ke kanan atau ke kiri
(mengeraskan/mengendorkan).

Posisi antara bilah obeng dengan sekrup atau baut diupayakan harus tetap tegak. Dengan
memutar blade obeng secara tiba-tiba, maka baut atau sekrup yang kencang dapat dikendorkan
dengan mudah, begitu pula sebaliknya.

Gb. Obeng plus (+) dan obeng pipih (-)


Gb. Obeng Ketok
Berikut animasi penggunaan Screw driver:
PERALATAN STANDAR DAN PERALATAN KERJA BANGKU DI BENGKEL
OTOMOTIF
A. DONGKRAK (Jack)
Dongkrak adalah alat yang dioperasikan secara hidrolik yang dapat mengangkat barang yang
berat, misalnya mengankat bagian mobil untuk mengganti bannya.

Masing-masing jenis dongkrak mempunyai spesifikasi, misalnya beban maksimum yang


diijinkan untuk mengangkat kendaraan bermotor/mobil itu.

Cara kerjanya:
Dongkrak dioperasikan dengan memutar pegangan (handle) /baut dongkraknya. Untuk
menaikkan dongkrak, putarlah pegangannya atau baut dongkrak tersebut dengan kuat dan
pompalah pegangan atau ungkitlah dengan pengungkit/tuas.

Pemeriksaan dongkrak sebelum dioperasikan:


1. Periksalah sistem hidroliknya dan pastikan tidak ada kebocoran cairan.

2. Periksalah beban maksimal yang diijinkan.

3. Sadel dongkrak dapat berputar bebas, dan bertahan pada posisinya pada

saat mendongkrak beban.

4. Roda-rodanya dapat berputar dengan bebas.

Penggunaan dongkrak:
1. Periksalah keaman dongkrak sebelum digunakan.
2. Tempatkan kendaran di tempat yang datar.

Lakukan langkah-langkah berikut terhadap semua kendaraan:

a. Pasang rem tangan

b. Posisikan transmisi ke persneling dan tempatkan transmisi otomatis

pada posisi parkir.

3. Tempatkan dongkrak pada posisi pengangkatan yang sesuai.

4. Putarlah pegangan/baut dongkrak dan pompalah sampai sadelnya naik.

Periksalah bidang yang bersentuhan untuk memastikan sadelnya pada posisi

yang tepat, dan naikkan kendaraan pada ketinggian yang diinginkan.

5. Pasang penahan yang aman di bawah kendaraan tersebut.

6. Putarlah keluar pegangan dongkrak untuk menurunkan kendaraan sampai

berada penahan pengaman/safety stand yang aman.


Menurunkan dongkrak:
1. Pompalah pegangan/baut dongrak sampai kendaraan naik cukup tinggi
untuk melepaskan penahan pengaman/safety stand.
2. Lepaskan penahan dari kendaraan.

3. Putarlah perlahan-lahan pegangan/baut dongkrak ke arah luar

dan rendahkan kendaraan ke tanah.


Keamanan penggunaan dongkrak:
1. Pastikan dongkrak mampu bekerja dengan baik.

2. Sebelum kendaraan didongkrak, stabikan posisi kendaran terlebih

dahulu.
3. Posisikan pegangan dongkrak ke atas bila tidak memompa untuk

mencegah kecelakaan pada saat mendongkrak.

4. Tempatkan penahan pengaman/safety stand di bawah kendaraan


sebelum bekerja.

Pemeliharaan dongkrak:
1. Jagalah kebersihan dongkrak dengan membersihkan oli/gemuk

yang menempel pada dongkrak dan periksalah kebocoran cairan dongkak

tersebut, serta berilah cairan hidrolik sampai batas atas bila diperlukan.

2. Simpanlah dongkrak tersebut di tempat yang aman.

Catatan:
Penggunaan dongkrak selalu diikutsertakan oleh pemasangan penahan pengaman/safety stand.

Gb. Dongkrak botol

Gb. Dongkrak botol


Gb. Dongkrak lantai

Gb. Penahan pengaman/dongkrak


penyangga/safety stand
Berikut animasi penggunaan Jack:
B. PALU (Hammer)
Palu merupakan alat yang dipakai sebagai pemukul untuk memasang dan melepaskan
komponen-komponen mesin seperti pada pemasangan bearing, melepas sambungan pada
propeller shaft dan sebagainya. Di bengkel otomotif, palu dikategorikan menjadi 2 yaitu: palu
keras dan palu lunak.

a. Palu keras/palu besi


Kepala palu terbuat dari baja yang kedua ujungnya dikeraskan.
Ukuran palu ditentukan oleh berat palu tersebut, biasanya antara

0,3 kg-1,4 kg. Bagian muka palu dibuat dalam berbagai bentuk,

seperti bulat, rata, dan menyilang pada kedua ujungnya.

Palu kepala bulat, seperti palu konde agar saat memukul dapat

terhenti di tengah-tengah pada satu titik pukulan.

b. Palu lunak
Palu lunak terbuat dari bahan kayu, plastik, karet, dan tembaga.

Palu lunak digunakan untuk memasang dan membongkar komponen

mesin yang tidak meninggalkan bekas pukulan pada benda kerja,

misalnya pada bearing, poros komponen, kepala blok silinder,

kepala silinder, dan komponen lainnya.

Gbr. Macam-macam palu (palu keras dan palu


lunak)
Berikut animasi penggunaan hammer:

C. TANG (Pliers)
Tang digunakan untuk memotong, membengkokkan, memegang dan sebagainya.

Macam-macam bentuk tang:


1. Diagonal cutting plier.
Tang ini mempunyai dua sisi dan rahang yang keras, digunakan untuk

memotong kawat baja.

Gbr. Diagonal cutting plier


2. End cutting plier.
Digunakan untuk memotong kawat dengan rahang membuka paralel

90 derajat.

Gbr. End cutting plier.


3. Flat nose plier.
Digunakan untuk memegang benda yang kecil dengan rahang segi empat

yang tirus pada bagian ujung.


Gbr. Flat nose plier.
4. Long nose plier.
Digunakan untuk memegang benda kecil dengan bentuk rahang bulat tirus.

5. Round nose plier.


Digunakan untuk membengkokkan kawat dan pelat tipis.

Gbr. Round nose plier.


6. Combination plier.
Digunakan untuk berbagai pekerjaan ringan menggunakan tangan.

Gbr. Combination plier.


7. Polygrip plier.
Digunakan untuk memegang bahan, dan dilengkapi dengan rahang

yang dapat diatur.


Gbr. Polygrip plier.
Berikut animasi penggunaan pliers:
D. GERGAJI (Hacksaws)
Gergaji digunakan untuk memotong memotong benda kerja.

Bagian-bagian gergaji;

a. Bingkai/sengkang.
Terbuat dari baja yang kuat dan kaku. Sengkang yang dapat diatur,

dapat digunakan untuk bermacam-macam panjang dari daun gergaji.

b. Daun gergaji.
Daun gergaji terdiri dari dua macam letak gigi pemotong yaitu;

gigi pemotong satu sisi (Single cut) dan gigi pemotong dua sisi
(Double cut). Sedang bentuk gigi gergaji ada yang silang dan ada juga
yang lurus.

Berikut ukuran mata (gigi) gergaji yang ditandai dengan nomor urut 1 sampai dengan 3;

a. No. 1, jumlah gigi/inch= 14 – 18 digunakan untuk bahan pejal, tembaga,

dan besi tuang.

b. No. 2, jumlah gigi/inch=22 – 24 digunakan untuk bahan dengan bentuk

tebal dan baja karbon tinggi.


c. No. 3. jumlah gigi/inch= 28 – 32 digunakan untuk bahan dengan bentuk

tipis, pelat, kawat, dan pipa tipis.

Gbr. Gergaji dan sengkangnya

Gbr. Daun gergaji


Berikut animasi penggunaan hacksaws:

E. GERINDA (Grinder)
Gerinda adalah suatu alat yang digunakan untuk menghaluskan benda kerja atau untuk
penajaman alat-alat perkakas, misalnya; mata bor, pahat, penggores, jangka tusuk, dan
sebagainya. Gerinda dibedakan menjadi 2 yaitu; gerinda tangan dan mesin gerinda.

PERBAIKAN SISTEM REM

PERBAIKAN SISTEM REM


1. Gejala Kerusakan

Konsumen mengeluh bahwa saat pedal rem diinjak, kendaraan tidak mau berhenti. Singkatnya rem
kurang pakem.
2. Analisa Kerusakan
· Melihat gejala keruskan di atas bisa diperkirakan penyebab tersebut antara lain :
a. Mungkin minyak remnya kurang/habis
b. Mungkin saluran minyak berisi udara
c. Mungkin terjadi kebocoran pada sistem rem
d. Mungkin kampas rem sudah tipis
3. Tujuan
a. Mengganti kampas rem pada rem depan

b. Membersihkan komponen-komponen kotoran seperti vaselin yang telah berubah akibat panas,
debu bercampur oli dan sebagainya
4. Alat dan Bahan
Alat :
a. Kunci roda
b. Kunci ring 12mm
c. Amplas
d. Dongkrak
e. Jack Stand
Bahan :
a. Vaselin
b. Minyak rem
5. Keselamatan Kerja
a. Bagi Praktikan
1) Mengenakan pakaian kerja, sarung tangan, masker dan topi
2) Serius dalam bekerja dan tidak bercanda
b. Bagi Alat dan Bahan
1) Menggunakan alat kerja sesuai dengan fungsinya
2) Membuang minyak rem di air, supaya tidak menetes pada body
c. Bagi Lingkungan Sekitar
1. Menggunakan alas / baskom untuk melindungi kotoran yang jatuh ke lantai
2. Menjaga kebersihan lingkungan kerja dari sisa vaselin, kotoran dan tetesan minyak rem
6. Langkah Kerja
a. Langkah Pembongkaran
1) Mempersiapkan alat yang akan dipergunakan
2) Mengendorkan 4 mur pengikat roda depan dengan menggunakan kunci roda 21mm
3) Mengangkat mobil dengan menggunakan dongkrak
4) Memasang jack stand pada bagian yang kuat
5) Melepas roda depan dengan cara melepas mur pengikat dengan menggunakan kunci roda 21mm

6) Melepas kampas rem, dengan cara melepas baut pengikat rumah kampas rem bagian bawah
dengan menggunakan kunci ring ukuran 12 dengan cara diputar ke kiri
7) Menarik keatas rumah kampas rem lalu melepas kampas rem
b. Langkah Pemeriksaan
1. Memeriksa kampas rem
Saya memeriksa apakah kampas rem masih tebal atau tidak. Ternyata kampas rem sudah sangat
tipis sehingga perlu diganti.

2. Memeriksa piringan cakram


Saya memeriksa dengan cara meraba apakah permukaan piringan cakram beralur atau tidak.
Hasilnya cakram masih baik dan hanya perlu diamplas saja.
3. Memeriksa piringan piston rem
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa piston rem atau silinder rem tidak bocor
4. Memeriksa minyak rem

Saya memeriksa minyak rem pada tabung recervoir, ternyata minyak rem masih baik dan masih
cukup (tidak kurang)
c. Langkah Pemasangan
1. Langkah pertama saya mengoleskan vaselin pada sisi luar kampas
2. Memasang kampas pada rumah kampas rem
3. Memasang dudukan/rumah kampas rem dengan cara didorong ke bawah

4. Memasang baut pengikat rumah kampas rem dengan menggunakan kunci ring ukuran 12mm
dengan cara diputar ke kanan.

5. Memasang roda depan kanan dan kiri lalu saya memasang mur roda dan memutar mur roda
menggunakan tangan ± 3 putaran lalu saya menggunakan kunci roda untuk memepetkan mur
pengikat
6. Setelah kedua roda terpasang, lalu saya memeriksa kembali minyak rem pada tabung recervoir.
Lalu menutup tabung recervoir
7. Menurunkan mobil
8. Mengeraskan mur pada roda menggunakan kunci roda
d. Kesimpulan

1. Langkah terakhir tinggal menguji kerja rem tersebut. Dengan cara mencoba laju kendaraan di
jalan umum kemudian direm.
2. Hasil pengereman adalah rem pakem dan tidak menimbulkan bunyi (baik)

Anda mungkin juga menyukai