Alat Ukur Pnumatik Dan Hydrolik
Alat Ukur Pnumatik Dan Hydrolik
Pengertian dari Alat ukur pneumatic adalah alat ukur yang bekerja karena pengaruh tekanan
ataupun karena adanya perbedaan tekanan pada gas, udara dan zat lain. Atau dapat juga dikatan
sebagai alat ukur yang dalam penggunaanya berkaitan/berhubungan dengan tekanan/kevakuman
udara/gas.
Alat Ukur Pneumatic
Banyak hal dalam teknik otomotiv yang keadaanya berkaitan dengan tekanan atau kevakuman
(kehampaan), udara maupun gas/uap. Didalam proses kerja motor sendiri ada berbagai kondisi
yang menimbulkan tekanan, maupun kevakuman udara seperti, langkah hisap, langkah kompresi
dsb.
Disamping hal-hal tersebut juga hamir semua kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan raya,
umumnya menggunakan roda yang dilengkapi dengan ban karet, dimana didalamnya di isi
tekanan udara, dan masih banyak lagi contoh lainnya yang dalam perawatan atau pengoperasian
pada bagian bagian yang bersangkuran memerlukan ketentuan-ketentuan khusus (batasan-
batasan) untuk memperoleh kondisi yang normal.
Untuk mengetahui keadaan tersebut digunakan alat alat yang dapat menunjukan besarnya
tekanan atau kehampaan udara,
Secara garis besar alat pengukurnya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
Alat yang dapat menunjukan besarnya tekanan udara/gas dalam suatu ruangan, biasanya
disebut barometer atau pressure gauge.
Alat yang dapat menunjukan besarnya kevakuman udara disebut vacum meter/vacum
gauge
Kedua jenis alat tersebut mempunyai kontruksi yang hampir sama, namun dalam pekerjaan
teknik otomotiv biasanya alat alat ukur itu diberi nama sesuai dengan fungsi pemakaiannya.
Alat alat ukur pneumatic tersebut mempunyai satuan seperti berikut : Kg/Cm2, atmosphere
(atm), bar, CmHg, inHg, psi (pound square inch).
Contoh-Contoh Alat Ukur Pneumatic
Untuk memperoleh kondisi kerja yang optimal, diamana daya mesin dapat semaksimal mungkin,
tetapi tidak merusak (mempercepat) kerusakan komponen komponen mesin maka tekanan
kompresi didalam silinder mesin harus sesuai dengan ketentuan khusus yang sudah diberikan
oleh pabrik pembuat mesin tersebut.
Alat ukur pneumatic compresi tester
Untuk mengetahui tekanan kompresi tersebut digunakan alat yang disebut “compression gauge/
compression tester”. Alat ini dipasangkan pada lubang busi (untuk motor bensin) dan dapat juga
pada lubang injector atau lubang pemanas mula pada motor diesel.
Jadi Compression tester adalah salah satu alat ukur pneumatic yang berfungsi untuk mengukur
tekanan kompresi didalam silinder mesin. Alat tersebut biasanya mempunyai satuan Kg/Cm2
atau atmosphere (atm).
Baca artikel yang berkaitan dengan tekanan kompresi : pengertian dan rumus perbandingan
kompresi
1. Dongkrak
Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna mempermudah pekerjaan reparasi
dibagian bawah kendaraan.
Akan tetapi pada saat digunakan, sebaiknya Anda harus memperhatikan titik tumpu yang tepat.
Ujung tumpuan dongkrak yang umumnya berbentuk lingkaran serta bergerigi, perlu diposisikan
dalam tempat berbeda pada dongkrak standar. Hal ini penting, guna menghindari kerusakan bodi
akibat tidak sesuainya ujung dongkrak terhadap titik tumpuan di bodi mobil.
Sebaiknya pilih bidang rata di kolong mobil seperti sasis, batang arm suspensi atau dudukan per.
Hindari mendongkrak bagian batang suspensi belakang jenis beam. Karena hal ini bisa
mejadikan beam bengkok sehingga mempengaruhi sistem suspensi.
Posisi naik :
Untuk mengangkat kendaraan harus diputar tutup pengalir pembalik minyak dengan batang
pompa yang juga berfungsi sebagai kunci, sesudah torak pengangkat pada kedudukan yang
rendah . Setelah itu, batang pompa digeserkan naik turun, di mana pompa mengapit minyak dari
ruangan persediaan ke bawah torak pengangkat. Bila dipompa terus pada kedudukan yang tinggi
katup pengaman kecil bekerja.
Posisi turun :
Kendaraan diturunkan dengan cara memutar sekrup ke kiri sampai ¾ putaran memakai batang
pompa, di mana katup pengalir pembalik minyak terbuka.
3. Car Lift
Car lift merupakan alat pengangkat kendaraan yang memberikan keleluasan yang lebih besar
kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara leluasa dibawah kendaraan dalam memperbaiki
hampir seluruh komponen yang ada di bawah kendaraan, karena mekanik dapat berdiri dan
berjalan di bawah kendaraan sehingga perbaikan lebih mudah dilakukan.
a. Macam-macam car lift, Car lift dibedakan menurut alat penggeraknya, yaitu :
– Penggerak pneumatik.
4. Safety Stand
Safety stand adalah merupakan alat penopang dan pengaman kendaraan yang sudah diangkat
dengan dongkrak. Khususnya dibengkael dan garasi, safety stand mutlak dibutuhkan karena
dongkrak atau jack tidak dapat menjamin keamanan terhadap terjadinya slip antara dongkrak
dengan titik tumpu pada kendaraan, terutama jika Cranes digunakan khusus untuk mengangkat
engine dan transmisi yang akan diperbaiki dan sekaligus untuk memasangkannya setelah
perbaikan. Untuk itu, cranes dilengkapi dengan roda agar bisa memindahkan engine ke tempat
perbaikan.
5. Cranes
a. Tempatkan cranes pada posisi aman untuk mengangkat engine atau transmisi
d. Tekan batang pengungkit berulang-ulang hingga engine atau transmisi terangkat melalui
rantai
e. Setelah terangkat hingga ketinggian yang diharapkan, dorong cranes keluar Untuk
menurunkan engine atau transmisi, bukalah katup oli secara perlahan-lahan
Crane bekerja berdasarkan hukum Pascal dimana crane dapat mengangkat beban yang berat
dengan menggunakan penggerak (actuator) yang kecil dengan media Oli hidrolik yang
bertekanan tinggi.
Untuk mengangkat dan menurunkan boom, menggulung wire rope, berputar (swing) crane
menggunakan sistem jalur hidrolik (hydraulic circuit) yang terdiri dari : Pompa Hidrolik yang
membangkitkan pressure oli hidrolik yang tinggi, actuator/penggerak yang berupa hydraulic
cylinder & motor, dan directional control valve sebagai pengontrol gerakan actuator).
Jadi ringkasnya bagian utama pada sistem Hidrolik Crane ada 4 :
1. Oil Tank
2. Hydraulic Pump
3. Directional Control Valve
4. Actuator
Pompa menghisap oli hidrolik yang tersimpan di dalam oil Tank dan mendorongnya menuju
actuator (penggerak). Directional control valve berfungsi untuk mengubah arah aliran oli hidrolik
yang menuju actuator sehingga actuator dapat bergerak bolak-balik (maju-mundur pada cylinder
boom, berputar searah-berlawanan arah jarum jam bila actuatornya berupa motor pada system
winch atau swivel/swing). Bila directional control valve pada posisi netral ( handle di posisi
tengah) maka oli akan dibuang ke oil tank kembali dan tidak keactuator.
Pada waktu menggunakan alat dongkrak, utamakan keamanan. Hanya karena kesalahan kecil
dapat menyebabkan kecelakaan besar
Untuk mencegah agar lokasi penempatan dongkrak dan stand tidak rusak, pilihlah tempat-tempat
yang kuat
1. Letakkan ganjalan pada ban-ban belakang apabila bagian depan kendaraan yang
diangkat. Sebaliknya, letakkan ganjalan pada ban-ban depan apabila bagian belakang
kendaraan yang diangkat.
2. Dongkrak diletakkan di tempat yang telah ditentukan.
3. Sebelum dongkrak mulai mengangkat, periksalah sekali lagi apakah tempat pengangkatan
kendaraan tepat berada di tengah-tengah sadel dongkrak. Sebab bila tidak, dongkrak
dapat slip sewaktu mengangkat kendaraan.
4. Sebelum mengangkat dan menurunkan kendaraan, periksalah bahwa tidak ada orang atau
sesuatu disekitarnya, apabila lagi dibawah kendaraan.
Jangan sekali-kali bekerja di bawah kendaraan yang hanya ditopang dengan dongkrak saja.
Topanglah kendaraan tersebut dengan stand (penopang)
Sebelum mengoperasikan dongkrak Anda harus mengecek hal-hal sebagai berikut:
Apabila dalam pemeriksaan tersebut ada masalah/ kerusakan, segera lakukan servis/ perbaikan
sesuai SOP (Standard Operational Prosedurs)
Pemeliharaan :
Jagalah kebersihan dongkrak, periksalah bila terdapat kebocoran cairan, berikan cairan hidrolik
sampai batas atas bila diperlukan. Teteskan sedikit oli pada roda troli.
Dalam penggunaan dongkrak, jangan menahan beban terlalu lama. Gunakanlah jack
stand sebagai pengganti dongkrak
ketika roda mobil mengalami kerusakan maka sopir atau penumpang lainnya bahu membahu
harus menggantinya dengan roda yang lain. Atau kadang mobil harus digiring ke bengkel,
soalnya yang nyetir pake dasi. Agar roda mobil yang rusak bisa diganti maka digunakan bantuan
dongkrak hidrolis. Mobil yang begitu berat bisa diangkat dengan mudah.
Dongkrak adalah suatu alat untuk menaikan sesuatu yang berat. dongkrak bermacam-macam
bentuknya ada yang kecil dan ada juga yang besar. cara penggunaan dongkrak itu sangat mudah
yaitu dengan cara memutar atau menggerakkan ke atas ke bawah tuas yang menjadi pemicu
dongkrak itu bergerak, dongkrak akan naik dan akan mengangkan atau menaikan benda yang
diatasnya. Dongkrak dipastikan selalu ada pada setiap mobil karena apa, karena pada mobil biasa
terjadi masalah yang solusinya harus menggunakan dongkrak!
Contohnya saja apabila mobil mengalami pecah ban, maka untuk mengganti ban yang pecah
dengan ban cadangan diperlukan dongkrak untuk menahan mobil.
Prinsip Pascal
Sebagaimana telah kita pelajari pada pokok bahasan Tekanan pada Fluida, setiap fluida selalu
memberikan tekanan pada semua benda yang bersentuhan dengannya. Air yang kita masukan ke
dalam gelas akan memberikan tekanan pada dinding gelas. Demikian juga apabila kita mandi
dalam kolam renang atau air laut, air kolam atau air laut tersebut juga memberikan tekanan pada
seluruh tubuh kita. Nah, tekanan total air pada kedalaman tertentu, misalnya tekanan air laut
pada kedalaman 200 meter merupakan jumlah tekanan atmosfir yang menekan permukaan air
laut dan “tekanan terukur” pada kedalaman 200 meter. Jadi selain lapisan bagian atas air
menekan lapisan air yang ada di bawahnya, terdapat juga atmosfir alias udara yang menekan
permukaan air laut tersebut.
Tekanan yang ditimbulkan oleh lapisan fluida yang ada di atas bisa kita katakan “tekanan dalam”
karena tekanan itu sendiri berasal dari dalam fluida sedangkan tekanan atmosfir bisa kita katakan
“tekanan luar” karena atmosfir terpisah dari fluida. Tekanan atmosfir yang dalam kasus ini
merupakan tekanan luar, bekerja pada seluruh permukaan fluida dan tekanan tersebut disalurkan
pada seluruh bagian fluida. Karenanya tekanan total fluida pada kedalaman tertentu selain
disebabkan oleh tekanan lapisan fluida pada bagian atas, juga dipengaruhi oleh tekanan luar
(untuk kasus di atas adalah tekanan atmosfir).
Untuk semakin memahami penjelasan ini, mari kita tinjau zat cair yang berada dalam suatu
wadah. Tekanan zat cair pada dasar wadah tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada
bagian di atasnya (ingat kembali pembahasan mengenai Tekanan Pada Fluida). Semakin ke
bawah, semakin besar tekanan zat cair tersebut, sebaliknya semakin mendekati permukaan atas
wadah, semakin kecil tekanan zat cair. Besarnya tekanan sebanding dengan pgh (p = massa jenis,
g = percepatan gravitasi dan h = ketinggian/kedalaman). Pada setiap titik pada kedalaman yang
sama, besarnya tekanan sama. Hal ini berlaku untuk semua zat cair dalam wadah apapun dan
tidak bergantung pada bentuk wadah tersebut. Apabila kita tambahkan tekanan luar, misalnya
dengan menekan permukaan zat cair tersebut, pertambahan tekanan dalam zat cair adalah sama
di mana-mana. Jadi apabila diberikan tekanan luar, setiap bagian zat cair mendapat “jatah”
tekanan yang sama. Karenanya besar tekanan selalu sama di setiap titik pada kedalaman yang
sama. Ini merupakan Prinsip Pascal, dicetuskan dan dinamakan sesuai dengan nama
pencetusnya, Blaise Pascal (1623-1662). Pascal merupakan filsuf dan ilmuwan Perancis.
P = tekanan, F = Gaya dan A = Luas permukaan. Kata “masuk” mewakili “tekanan yang
diberikan”, sedangkan kata “keluar” mewakili “tekanan yang diteruskan”.
Berpedoman pada prinsip Om Pascal ini, manusia telah menghasilkan beberapa alat, baik yang
sederhana maupun canggih untuk membantu mempermudah kehidupan. Beberapa di antaranya
adalah Dongkrak Hidrolik, Lift Hidrolik, Rem Hidrolik dkk…
Dongkrak hidrolik terdiri dari sebuah bejana yang memiliki dua permukaan. Pada kedua
permukaan bejana terdapat penghisap (piston), di mana luas permukaan piston di sebelah kiri
lebih kecil dari luas permukaan piston di sebelah kanan. Luas permukaan piston disesuaikan
dengan luas permukaan bejana. Bejana diisi cairan, seperti pelumas (oli dkk).
Apabila piston yang luas permukaannya kecil ditekan ke bawah, maka setiap bagian cairan juga
ikut tertekan. Besarnya tekanan yang diberikan oleh piston yang permukaannya kecil (gambar
kiri) diteruskan ke seluruh bagian cairan. Akibatnya, cairan menekan piston yang luas
permukaannya lebih besar (gambar kanan) hingga piston terdorong ke atas. Luas permukaan
piston yang ditekan kecil, sehingga gaya yang diperlukan untuk menekan cairan juga kecil. Tapi
karena tekanan (Tekanan = gaya / satuan luas) diteruskan seluruh bagian cairan, maka gaya yang
kecil tadi berubah menjadi sangat besar ketika cairan menekan piston di sebelah kanan yang luas
permukaannya besar. Jarang sekali orang memberikan gaya masuk pada piston yang luas
permukaannya besar, karena tidak menguntungkan. Pada bagian atas piston yang luas
permukaannya besar biasanya diletakan benda atau begian benda yang mau diangkat (misalnya
mobil dkk)
Agan-agan jangan heran jika mobil yang massanya sangat besar dengan mudah diangkat hanya
dengan menekan salah satu piston. Ingat bahwa luas permukaan piston sangat kecil sehingga
gaya yang kita berikan juga kecil. Walaupun demikian gaya masukan yang kecil tersebut bisa
berubah menjadi gaya keluaran yang sangat besar bila luas permukaan keluaran sangat besar.
Jika dongkrak hidrolik dirancang untuk mengangkat mobil yang massanya sangat berat maka
perancang perlu memperhatikan besar gaya berat mobil tersebut dan besarnya gaya keluaran
yang dihasilkan oleh dongkrak. Semakin besar gaya berat mobil yang diangkat maka semakin
besar luas permukaan keluaran dari dongkrak hidrolik. Minimal gaya keluaran yang dihasilkan
oleh dongkrak hidrolis lebih besar/sama dengan gaya berat benda yang diangkat.
SERVIS AC
A. Tubbing Cutter
Alat ini digunakan untuk memotong pipa tembaga. Biasanya digunakan saat perbaikan pada bagian
pipa, seperti pipa yang terlalu panjang, terjepit, atau retak saat membengkokkan sehingga pecah.
E. Pompa Vacuum
Pompa vacuum digunakan untuk menggosongkan sistem dingin (vacuum) sebelum diisi
refrigerant (freon). Proses vacuum bisa dilakukan jika sistem AC dalam kondisi kosong tanpa
adanya refrigerant. Alat ini bekerja dengan cara mengeluarkan udara, gas, dan uap air dalam sistem
AC
F. Thermometer
Digunakan untuk mengukur temperatur udara pada aliran masuk atau keluar dari
evaporator(indoor) dan untuk mengukur temperatur udara di dalam ruangan (kabin).
H. Multitester
Multitester digunakan untuk mengukur tahanan, tegangan, dan arus listrik pada bagian sistem
kelistrikan AC mobil.
I. Leak Detector
Untuk mendeteksi adanya kebocoran, selain menggunakan air sabun, gas nitrogen, atau deteksi
warna, dapat juga menggunakan leak detektor. Alat ini bekerja menggunakan sensor elektronik
dan akan memberikan sinyal berupa alarm apabila terdapat kebocoran. Sensor diarahkan pada
bagian yang terindikasi mengalami kebocoran refrigerant, seperti sambungan ulir dan press pada
pipa.
J. Tool Set
Tool set yang digunakan untuk service AC mobil merupakan perkakas perbaikan mobil secara
umum, seperti obeng, palu, tang, kunci pas, dan lain-lain.
1. Dongkrak (Jack)
2. Palu (Hammer)
3. Tang (Pliers)
4. Gergaji (Hacksaws)
5. Gerinda (Grinder)
6. Ragum (Bench vise)
7. Kikir (Files)
8. Bor (Drills)
9. Snei dan Tap (Dies and Taps)
10. Pahat (Chisels)
KUNCI STANDAR DI BENGKEL OTOMOTIF
A. KUNCI PAS (Open end wrench)
Kunci pas terbuat dari logam paduan Chrome Vanadium, dengan tangkai (shank) membentuk
sudut 15 derajat pada kedua ujung-ujungnya dan 90 derajat yang terdapat pada kunci pas khusus.
Kunci pas umumnya dibuat menjadi dua kunci yang ukuran masing-masing berbeda. Misalnya;
ukuran 6 mm dan 7 mm, dan seterusnya. Ukuran kunci menunjukkan lebar dari mulut kunci yang
yang berati juga menunjukkan lebar kepala baut atau mur.
Satuan ukuran kunci pas terdiri dari ukuran metrik (mm) dan imperial (inch). Ukuran satuan
metrik tersedia ukuran dari 4 mm sampai dengan ukuran 80 mm. Dan yang umum digunkan di
bengkel otomotif adalah ukuran 6 mm dengan kenaikan setiap 1 mm hingga ukuran kunci 36
mm, kecuali ukuran 31 mm, 33 mm, 34 mm, dan 35 mm tidak disediakan.
Pada ujung-ujung kepala kunci ini, terdapat cincin yang berdimensi heksagonal atau lebih pada
lubang diameter di dalamnya. Kunci ini lebih kuat dan ringan dari kunci pas dan memberikan
cengkraman pada seluruh kepala baut atau mur.
Kunci ring mempunyai tangkai lebih panjang dibandingkan dengan kunci pas, gaya tuasnya lebih
besar bila dibandingkan dengan gaya tuas kunci pas.
1. Tidak dapat menjangkau kepala baut dan mur yang letaknya tersembunyi.
1. Kunci soket dapat menjangkau kepala baut atau mur yang terletak
Hal ini bisa dilakukan, karena kunci soket dilengkapi dengan batang
penyambung (extention).
2. Kunci soket mempunyai momen atau torsi lebih besar terhadap
universal join, adaptor solit extension bar, dan flexible extension bar.
Cara penggunaannya dengan cara memutarkan penyetel rahang, sementara mulut kunci
ditempatkan pada kepla baut/mur, dan mulut kunci disetel sesuai ukuran baut/mur.
Jenis kunci roda sebagian besar mempunyai 4 jari-jari kemudian disatukan membentuk
palang/silang pada ujung luar masing-masing batang terdapat soket yang berbeda ukurannya.
Ukuran kunci roda pada umumnya 19 mm dan 21 mm atau 3/4 inch dan 13/16 inch.
Kunci busi dirancang untuk mendapatkan perlakuan momen pengencangannya tidak terlalu kuat,
maka kunci busi didesain dengan tangkai yang pendek. Kunci busi dibuat dengan ukuran standar
mengikuti ukuran busi yang ada. Ukuran standar tersebut yaitu; 1o mm, 14 mm, dan 18 mm.
Gb. Kunci busi sepeda motor
Ada 3 jenis obeng yaitu obeng biasa, obeng offset, dan obeng tumbuk (obeng ketok). Sedangkan
bila ditinjau dari penampangnya, dibedakan menjadi 2 yaitu oeng pipih (-/min) dan obeng plus
(+/kembang/bintang/philip).
a. Obeng Biasa
Obeng biasa terdiri dari tangkai dan bilah obeng. Obeng biasa
sesuai ukurannya.
b. Obeng Offset
Obeng offset mempunyai bilah yang sekaligus sebagai tangkainya dan
dengan kepala beralur atau sekrup yang letaknya tidak dapat dijangkau
c. Obeng Ketok
Obeng ketok berfungsi untuk mengeraskan/mengendorkan baut kepala
tinggi. Obeng ini terdiri dari tangkai dan bilah yang dapat dilepas.
Bila digunakan, pilihlah bilah obeng ketok yang sesuai dengan ukuran
Cara penggunaannya:
Cara menggunakan obeng ketok dengan cara memukul ujung bodi obeng dengan palu sambil
tangkai obeng ketok diputar sehingga blade memutar obeng ke kanan atau ke kiri
(mengeraskan/mengendorkan).
Posisi antara bilah obeng dengan sekrup atau baut diupayakan harus tetap tegak. Dengan
memutar blade obeng secara tiba-tiba, maka baut atau sekrup yang kencang dapat dikendorkan
dengan mudah, begitu pula sebaliknya.
Cara kerjanya:
Dongkrak dioperasikan dengan memutar pegangan (handle) /baut dongkraknya. Untuk
menaikkan dongkrak, putarlah pegangannya atau baut dongkrak tersebut dengan kuat dan
pompalah pegangan atau ungkitlah dengan pengungkit/tuas.
3. Sadel dongkrak dapat berputar bebas, dan bertahan pada posisinya pada
Penggunaan dongkrak:
1. Periksalah keaman dongkrak sebelum digunakan.
2. Tempatkan kendaran di tempat yang datar.
dahulu.
3. Posisikan pegangan dongkrak ke atas bila tidak memompa untuk
Pemeliharaan dongkrak:
1. Jagalah kebersihan dongkrak dengan membersihkan oli/gemuk
tersebut, serta berilah cairan hidrolik sampai batas atas bila diperlukan.
Catatan:
Penggunaan dongkrak selalu diikutsertakan oleh pemasangan penahan pengaman/safety stand.
0,3 kg-1,4 kg. Bagian muka palu dibuat dalam berbagai bentuk,
Palu kepala bulat, seperti palu konde agar saat memukul dapat
b. Palu lunak
Palu lunak terbuat dari bahan kayu, plastik, karet, dan tembaga.
C. TANG (Pliers)
Tang digunakan untuk memotong, membengkokkan, memegang dan sebagainya.
90 derajat.
Bagian-bagian gergaji;
a. Bingkai/sengkang.
Terbuat dari baja yang kuat dan kaku. Sengkang yang dapat diatur,
b. Daun gergaji.
Daun gergaji terdiri dari dua macam letak gigi pemotong yaitu;
gigi pemotong satu sisi (Single cut) dan gigi pemotong dua sisi
(Double cut). Sedang bentuk gigi gergaji ada yang silang dan ada juga
yang lurus.
Berikut ukuran mata (gigi) gergaji yang ditandai dengan nomor urut 1 sampai dengan 3;
E. GERINDA (Grinder)
Gerinda adalah suatu alat yang digunakan untuk menghaluskan benda kerja atau untuk
penajaman alat-alat perkakas, misalnya; mata bor, pahat, penggores, jangka tusuk, dan
sebagainya. Gerinda dibedakan menjadi 2 yaitu; gerinda tangan dan mesin gerinda.
Konsumen mengeluh bahwa saat pedal rem diinjak, kendaraan tidak mau berhenti. Singkatnya rem
kurang pakem.
2. Analisa Kerusakan
· Melihat gejala keruskan di atas bisa diperkirakan penyebab tersebut antara lain :
a. Mungkin minyak remnya kurang/habis
b. Mungkin saluran minyak berisi udara
c. Mungkin terjadi kebocoran pada sistem rem
d. Mungkin kampas rem sudah tipis
3. Tujuan
a. Mengganti kampas rem pada rem depan
b. Membersihkan komponen-komponen kotoran seperti vaselin yang telah berubah akibat panas,
debu bercampur oli dan sebagainya
4. Alat dan Bahan
Alat :
a. Kunci roda
b. Kunci ring 12mm
c. Amplas
d. Dongkrak
e. Jack Stand
Bahan :
a. Vaselin
b. Minyak rem
5. Keselamatan Kerja
a. Bagi Praktikan
1) Mengenakan pakaian kerja, sarung tangan, masker dan topi
2) Serius dalam bekerja dan tidak bercanda
b. Bagi Alat dan Bahan
1) Menggunakan alat kerja sesuai dengan fungsinya
2) Membuang minyak rem di air, supaya tidak menetes pada body
c. Bagi Lingkungan Sekitar
1. Menggunakan alas / baskom untuk melindungi kotoran yang jatuh ke lantai
2. Menjaga kebersihan lingkungan kerja dari sisa vaselin, kotoran dan tetesan minyak rem
6. Langkah Kerja
a. Langkah Pembongkaran
1) Mempersiapkan alat yang akan dipergunakan
2) Mengendorkan 4 mur pengikat roda depan dengan menggunakan kunci roda 21mm
3) Mengangkat mobil dengan menggunakan dongkrak
4) Memasang jack stand pada bagian yang kuat
5) Melepas roda depan dengan cara melepas mur pengikat dengan menggunakan kunci roda 21mm
6) Melepas kampas rem, dengan cara melepas baut pengikat rumah kampas rem bagian bawah
dengan menggunakan kunci ring ukuran 12 dengan cara diputar ke kiri
7) Menarik keatas rumah kampas rem lalu melepas kampas rem
b. Langkah Pemeriksaan
1. Memeriksa kampas rem
Saya memeriksa apakah kampas rem masih tebal atau tidak. Ternyata kampas rem sudah sangat
tipis sehingga perlu diganti.
Saya memeriksa minyak rem pada tabung recervoir, ternyata minyak rem masih baik dan masih
cukup (tidak kurang)
c. Langkah Pemasangan
1. Langkah pertama saya mengoleskan vaselin pada sisi luar kampas
2. Memasang kampas pada rumah kampas rem
3. Memasang dudukan/rumah kampas rem dengan cara didorong ke bawah
4. Memasang baut pengikat rumah kampas rem dengan menggunakan kunci ring ukuran 12mm
dengan cara diputar ke kanan.
5. Memasang roda depan kanan dan kiri lalu saya memasang mur roda dan memutar mur roda
menggunakan tangan ± 3 putaran lalu saya menggunakan kunci roda untuk memepetkan mur
pengikat
6. Setelah kedua roda terpasang, lalu saya memeriksa kembali minyak rem pada tabung recervoir.
Lalu menutup tabung recervoir
7. Menurunkan mobil
8. Mengeraskan mur pada roda menggunakan kunci roda
d. Kesimpulan
1. Langkah terakhir tinggal menguji kerja rem tersebut. Dengan cara mencoba laju kendaraan di
jalan umum kemudian direm.
2. Hasil pengereman adalah rem pakem dan tidak menimbulkan bunyi (baik)