Makalah Lengkung Reflek
Makalah Lengkung Reflek
Disusun oleh:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya, tentunya penulis tidak akan mampu untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam, semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini sebagai tugas dari mata
kuliah Ilmu Dasar Keperawatan 1.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,
khususnya kepada Dr. Yulian Wiji Utami selaku dosen Ilmu Dasar Keperawatan 1
yang telah membimbing penulis dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 .3 Deep Reflex dan Superficial Reflex .... Error! Bookmark not defined.
2.4 Refleks Fleksor dan Ekstensor ................... Error! Bookmark not defined.
ii
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Gerak biasa merupakan gerak yang terjadi akibat dari rangsangan yang
diolah dahulu oleh otak oleh impuls melalui jalur yang panjang. Dalam artian,
gerak biasa ini terjadi karena adanya suatu perintah dari otak. Contoh gerak biasa
yaitu apabila kita ingin untuk menangkap sebuah bola yang melambung ke arah
kita. Bola tersebut adalah sebuah rangsangan yang akan diteruskan oleh neuron
sensorik atau sel saraf sensorik ke otak. Kemudian, di dalam otak rangsangan
tersebut diolah, dan hasil dari pengolahan tersebut adalah berupa tanggapan yang
selanjutnya akan diteruskan oleh neuron motorik atau sel saraf motorik sebagai
perintah yang akan dilakukan oleh efektor yaitu oto. Lalu otot akan memberikan
tanggapan berupa gerak biasa.
Gerak refleks merupakan gerak yang terjadi tanpa kita sadari dan gerak
refleks ini berlangsung sangat cepat serta tanggapan terjadi secara otomatis
terhadap rangsangan. Mekanisme gerak refleks sendiri memiliki tujuan untuk
menghindari suatu rangsangan/stimulus yang dapat membahayakan tubuh seperti
stimulus dari Aδ (delta) fiber dan C fiber. Secara umum, gerak refleks dapat
dibagi menjadi refleks somatik dan refleks otonom. Efektor dari refleks somatik
adalah otot skelet dan efektor dari refleks otonom adalah otot polos, kelenjar, dan
otot jantung. Sebuah refleks disebut dengan refleks spinal apabila pusat integrasi
1
lengkung refleks tersebut berada di sumsum tulang belakang. Sedangkan pusat
integrasi refleks cranial berada di batang otak. Contoh dari gerak refleks spinal
adalah ketika kulit tangan kita terkena benda dengan rangsangan C fiber yaitu
berupa rangsangan panas. Secara tiba-tiba dan dengan cepat kita akan menarik
tangan kita dari benda tersebut.
1.1 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan 1
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui definisi dari gerak refleks
2) Untuk mengetahui definisi lengkung refleks
3) Untuk mengetahui komponen-komponen dari lengkung refleks
4) Untuk mengetahui deep reflex dan superficial reflex
5) Untuk mengetahui jenis-jenis dari refleks
6) Untuk mengetahui tentang refleks regang
7) Untuk mengetahui tentang refleks fleksor dan ekstensor
8) Untuk mengetahui tentang refleks fisiologis
9) Untuk mengetahui tentang refleks patologis
2
1.4 Manfaat
1) Sebagai penambah wawasan dan rujukan dalam ilmu pengetahuan
mahasiswa keperawatan
2) Menumbuhkan etos ilmiah dikalangan mahasiswa keperawatan sehingga
tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan saja, tetapi juga mampu
menjadi penghasil gagasan pikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu
pengetahuan yang objektif
3) Melatih kemampuan mahasiswa keperawatan semester 2 dalam menulis
karya tulis ilmih sebagai awal untuk menghadapi pengerjaan skripsi
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Refleks
Deep reflex merupakan refleks yang melibatkan suatu otot yang memiliki
reseptor dan efekteor yang akan mengirim impuls pada lengkung refleks bagian
spinalis, seperti biseps, triseps, pergelangan tangan, refleks rahang, dan
patela/lutut. Sedangkan superficial reflex merupakan refleks yang melibatkan
kontraksi otot yang timbul karena efek dari rangsangan pada mukosa, seperti
refleks pada saat bersin, refleks dinding perut, faringeal, dan anal.
4
Tabel superficial reflex
Semua rangsangan yang direspon akibat saraf motorik menstimulus otot-otot lurik
untuk melakukan suatu gerakan reflektorik menunjukkan bahwa terdapat sebuah
hubungan antara daerah yang dirangsang dengan otot yang bergerak secara
reflektorik. Lintasan atau sirkuit yang menghubungkan antara reseptor dan efektor
itu disebut dengan busur reflek/ lengkung reflek/ reflex arc. Jadi lengkung reflex
ini adalah jalur yang dilewati oleh impuls saraf untuk menghasilkan suatu refleks.
5
Reseptor di kulit yang kemudian impuls tersebut dikirim melalui serabut radiks
dorsalis ke sebuah neuron di substansia grisea medula spinalis. Kemudian impuls
tersebut akan merangsang motoneuron di kornu anterior untuk menstimulus otot
agar berkontraksi (Talley, 1995). Reseptor, serabut aferen, interneuron di
substansia grisea, motoneuron dan akson beserta otot yang disarafinya merupakan
lengkung refleks.
6
pada refleks fisiologis ini harus selalu sebanding antara bagian tubuh kanan dan
kiri. Contoh refleks regang adalah pada refleks patela atau lutut yang direseptori
oleh neuromuscular spindle.
Kata patologis adalah suatu kata yang selalu merujuk kepada “ keadaan
yang tidak normal dan sebuah pertanda yang merujuk kepada suatu penyakit”.
Maka dari itu refleks patologis adalah refleks yang dapat ditemukan pada
seseorang yang memiliki gangguan pada sistem sarafnya. Refleks patologis tidak
dapat ditemukan pada seseorang yang sehat, kecuali pada anak kecil dan anak
bayi. Karena pada anak-anak yang berusia 4-6 tahun tersebut aktivitas traktus
kortikospinalisnya masih belum sempurna. Maka dari itu refleks patologis dinilai
pada orang dewasa saja.
7
Gambar 2.8.1 Goresan pada kulit telapak kaki. a) Respon (-) yaitu fleksi pada kaki dan
semua jari kaki, b) Respon (+) yaitu ekstensor pada kaki dan pengembangan di semua
jari kaki. (sumber: Muttaqin Arif. Asuhan Keperawatan Dgn Gangguan Sistem
Persarafan. Jakarta: Salemba Medika; 2008)
8
Gambar 2.8.2 a) Refleks Chaddock, b) Refleks Oppenheim, c) Refleks Gordon, d)
Refleks Schaeffer e) Refleks Bing (sumber: Muttaqin Arif. Asuhan Keperawatan Dgn
Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika; 2008)
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Sumber E-Book
Prof.Dr.dr. Satyanegara, Sp.BS. Ilmu Bedah Saraf Edisi V. 5th. Ed. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama; 2014. 126-127 p. Retrieved from
https://books.google.co.id/books?id=PKJLDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq
=inauthor:%22Prof.Dr.dr.+Satyanegara,+Sp.BS%22&hl=id&sa=X&ved=0ahUK
Ewj17r6NvbjiAhUFlKwKHVhgAEcQuwUILTAA#v=onepage&q=lengkung%20
refleks&f=false.
https://books.google.co.id/books?id=kNuPMfhLcjAC&pg=PA63&dq=gerak+refl
eks+adalah&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjA-
NeukMDiAhUORa0KHVaBA0QQ6AEIKTAA#v=onepage&q=gerak%20refleks
%20adalah&f=false
https://www.academia.edu/13636677/2.1_Mekanisme_Gerak_Refleks_2.1.1_Pen
gertian_Gerak_Refleks?auto=download
11
12