REFLEKS BABINSKI
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Anak
Yang dibina oleh Ibu Dr. Nurul Pujiastuti,S.Kep,Ners,M.Kes
Oleh :
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
A. Gerak Refleks..........................................................................................3
B. Refleks Patologik....................................................................................4
C. Refleks Babinski.....................................................................................4
1. Tanda babinski..................................................................................5
A. KESIMPULAN.........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
ii
Daftar Gambar
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerakan refleks adalah gerakan involunter yang terjadi akibat
rangsangan para reseptor sensorik. Refleks terjadi karena impuls tidak
diteruskan ke otak, namun langsung ke serabut motorik melalui sinaps di
medulla spinalis. Garak refleks merupakan mekanisme pertahanan primitif
melawan potensi merusak dari lingkungan luar. Gerak refleks digunakan
sebagai parameter penting fungsi fisiologis serabut saraf perifer untuk menilai
terjadinya lesi neurologis. Beberapa refleks menetap, namun beberapan refleks
menghilang seiring pertumbuhan manusia.
Jalur – jalur saraf saraf yang berperan dalam pelaksanaan aktivitas
refleks dikenal sebagai lengkung refleks. Refleks sangat penting untuk
pemeriksaan keadaan fisis secara umum, fungsi nervus, dan koordinasi tubuh.
Dari refleks atau respon yang diberikan oleh anggota tubuh ketika sesuatu
mengenainya dapat diketahui normal tidaknya fungsi dalam tubuh.
Perkembangan kognitif yang awal mulai dengan perilaku bawaan,
refleks, dan fungsi memori. Bayi baru lahir memulai aktivitas refleks,
menyesuaikan benda-benda yang baru ke dalam perilaku, dan
mengakomodasikan perilaku ini untuk mencapai keinginan mereka. Misalnya,
belajar untuk menoleh ke arah puting susu. Walaupun bayiberprilaku sesuai
kehendak mereka,pembelajaran aktivitas pada refleks dan fungsi memori.
1
2
Gerak otot reflektorik dapat ditimbulkan pada tiap orang yang sehat. Inilah
yang dinamakan refleks fisiologik. Pada kerusakan di lintasan piramidalis dapat
dijumpai refleks-refleks yang tidak dapat ditimbulkan pada orang-orang sehat,
maka dari itu, refleks tersebut dinamakan refleks patologik..
Refleks patologik adalah gerakan refleks yang tidak ditemukan pada orang
yang tidak sehat. Jadi, dalam keadaan normal refleks patologik itu tidak dapat
diperlihatkan. Hingga kini mekanisme reflek patologik belum dapat diberikan
Refleks patologik yang dapat dibangkitkan di kaki ialah refleks Babinski,
Chaddock, Oppenheim, Gordon, Schaefer, Gonda, dan seterusnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diambil rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Mengenal gerak refleks dan gerak patologik
2. Pengertian dan mekanisme refleks babinski
3. Kasus yang terkait dengan refleks babinski
C. Tujuan
1. Memenuhi salah satu tugas mata pelajaran fisiologi
babinski
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gerak Refleks
Gerak Refleks adalah respons yang spontan terhadap suatu rangsang tanpa
melibatkan koordinasi otak. Gerak Refleks sangat penting untuk perlindungan
tubuh terhadap berbagai aktifitas yang berhubungan dengan pergerakan, sikap
tubuh, dan pergerakan bermacam organ dalam tubuh.
Gerak refleks dihasilkan oleh jalur saraf yang paling sederhana. Jalur
saraf ini dibentuk oleh sekuen neuron sensor,interneuron,dan neuron
motor,yang mngalirkan impuls saraf untuk tipe reflek tertentu.Gerak refleks
yang paling sederhana hanya memerlukan dua tipe sel saraf yaitu neuron
sensor dan neuron motor.
Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya
mengejutkan dan menyakitkan. Misalnya bila kaki menginjak paku,secara
otomatis kita akan menarik kaki dan akan berteriak. Refleks juga terjadi
ketika kita membaui makanan enak , dengan keluarnya air liur tanpa disadari.
Gerak refleks terjadi apabila rangsangan yang diterima oleh saraf sensori
langsung disampaikan oleh neuron perantara (neuron penghubung). Hal ini
berbeda sekali dengan ekanisme gerak biasa.
Gerak biasa rangsangan akan diterima oleh saraf sensorik dan kemudian
disampaikan langsung ke otak. Dari otak kemudian dikeluarkan perintah ke
saraf motori sehingga terjadilah gerakan. Artinya pada gerak biasa gerakan
itu diketahui atu dikontrol oleh otak. Sehingga oleh sebab itu gerak biasa
adalah gerak yang didasari.
Baik disadari maupun tidak,tubuh kita selalu melakukan gerak. Bahkan
seseorang yang tidak memiliki kesempurnaan pun akan tetap melakukan
gerak. Saat kita tersenyum,mengedipkan mata atau bernapas sesungguhnya
telah terjadi gerak yang disebabkanoleh kontrasi otot.
Refleks baru dapat terjadi bila didukung oleh adanya lengkung refleks.
Lengkung Refleks terdiri dari reseptor, saraf sensorik, sumsum tulang
belakang, saraf motorik. Efektor, dan otot.
4
5
B. Refleks Patologik
Gerak otot reflektorik dapat ditimbulkan pada tiap orang yang sehat.
Inilah yang dinamakan refleks fisiologik. Pada kerusakan di lintasan
piramidalis dapat dijumpai refleks-refleks yang tidak dapat ditimbulkan pada
orang-orang sehat, maka dari itu, refleks tersebut dinamakan refleks patologik..
Refleks patologik adalah gerakan refleks yang tidak ditemukan pada orang
yang tidak sehat. Jadi, dalam keadaan normal refleks patologik itu tidak dapat
diperlihatkan. Hingga kini mekanisme reflek patologik belum dapat diberikan
Refleks patologik yang dapat dibangkitkan di kaki ialah refleks Babinski,
Chaddock, Oppenheim, Gordon, Schaefer, Gonda, dan seterusnya.
Bilamana refleks Babinski dan Chaddock sudah terbukti ada usaha
berkali-kali untuk membangkitkan refleks Babinski dan Chaddock tidak
menghasilkan jawaban yang positif, maka secara praktis tidaklah perlu
melakukan tindakan pemeriksaan untuk membangkitkan refleks patologik
lainnya. Refleks Babinski dan Chaddock merupakan refleks yang dapat
dipercaya penuh. Refleks patologik tersusun atas anggota atas dan anggota
bawah tubuh.
C. Refleks Babinski
Pada anggota bawah tubuh, ditemukan refleks Babinski. Refleks ini untuk
pertama kali diuraikan oleh Babinski dari Polandia dalam tahun 1896. Refleks
ini adalah khas (spesifik) bagi suatu lesi pada traktus piramidalis. Refleks ini
tidak dapat ditimbulkan pada orang sehat kecuali pada bayi yang berumur
kurang dari 1 tahun.
Pada kaki, gerak reflektorik patologik berupa dorso-eksternsi ibu jari kaki
dan pengembangan ibu jari-jari kaki lainnya sebagai jawaban atas penggoresan
terhadap bagian lateral dari telapak kaki yang disebut sebagai Babinski.
Perbedaan gerak refleks antara kelemahan upper motor neuron dan lower
motor neuron pada babinski adalah pada upper motor neuron refleksnya
meninggi dan babinskinya positif. Sedangkan pada lower motor neuron
refleksnya menurun atau bahkan tidak ada, dan babinskinya negatif.
6
Refleks Babinski kita katakan positif, bila tampak ada respons berupa
dorsofleksi dari ibu jari yang di sertai pemekaran dari jari-jari yang lain Jadi
pada neonatus, refleks Babinski itu selalu positif. Refleks positif normal pada
bayi baru lahir sampai usia 6-8 bulan.
Sebab menjadinya positif refleks Babinski pada bayi yang berumur kurang
dari satu tahun adalah oleh karena dalam umur kurang dari satu tahun,
mielinisasi dari traktus piramidalis belum sempurna.
Pada orang dewasa, refleks positif menunjukkan adanya lesi UMN.
Terutama pada tracrus corticopinalis.
1. Tanda babinski :
Cara pengukuran Goreskan telapak kaki sepanjang tepi luar dimulai
dari tumit
Kondisi normal Jari kaki mengembang dari ibu jari kaki dorsofleksi,
dijumpai sampai usia 2 tahun.
Kondisi patologis/abnormal Bila pengembangan jari kaki dorsofleksi setelah
usia 2 tahun, dadanya tanda lesi ekstra piramida.
2. Pengujian babinski
7
3. Refleks ini juga ditemukan pada anak-anak dibawah usia 2 tahun, selama
periode tidur nyenyak, anestesi umum dan depresi postiktal (sesudah
serangan), dan pada orang yang mabuk atau syok hipoglikemik sedang
sampai berat. Keadaan ini juga ditemukan pada tentara setelah melakukan
long march.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Pada umunya gerak refleks berlangsung terhadap stimulus dari luar dan
5. Refleks babinski tidak dapat ditimbulkan pada orang sehat kecuali pada
6. Kasus yang terkait dengan refleks Babinski dapat dijumpai pada awal
nyeri radaikuler, Hemiplegia, dan lain lain.
DAFTAR PUSTAKA