Diagnosis:
Anamnesis:
Beberapa gejala ringan yang mungkin dikeluhkan
pasien antara lain:
• Palpitasi. Umumnya diekspresikan oleh pasien
sebagai: pukulan genderang, gemuruh guntur, atau
kecipak ikan di dalam dada.
• Mudah lelah atau toleransi rendah terhadap Pemeriksaan fisis:
aktivitas fisik
Pemeriksaan fisis selalu dimulai dengan
• Presinkop atau sinkop pemeriksaan jalan nafas (Airway), pernafasan
(Breathing) dan sirkulasi (Circulation) dan tanda-
• Kelemahan umum, pusing
tanda vital, untuk mengarahkan tindak lanjut
Selain mencari gejala-gejala tersebut diatas, terhadap FA. Pemeriksaan fisis juga dapat
anamnesis dari setiap pasien yang dicurigai memberikan informasi tentang dasar penyebab
mengalami FA harus meliputi dan gejala sisa dari FA.
pertanyaanpertanyaan yang relevan, seperti:
Tanda Vital
• Penilaian klasifikasi FA berdasarkan waktu
Pengukuran laju nadi, tekanan darah, kecepatan
presentasi, durasi, dan frekuensi gejala.
nafas dan saturasi oksigen sangat penting dalam
• Penilaian faktor-faktor presipitasi (misalnya evaluasi stabilitas hemodinamik dan kendali laju
aktivitas, tidur, alkohol). Peran kafein sebagai yang adekuat pada FA. Pada pemeriksaan fisis,
faktor pemicu masih kontradiktif. denyut nadi umumnya ireguler dan cepat, sekitar
110-140x/menit, tetapi jarang melebihi 160-
• Penilaian cara terminasi (misalnya manuver
170x/menit. Pasien dengan hipotermia atau
vagal).
dengan toksisitas obat jantung (digitalis) dapat
• Riwayat penggunaan obat antiaritmia dan mengalami bradikadia.
kendali laju sebelumnya.
Kepala dan Leher
• Penilaian adakah penyakit jantung struktural
Pemeriksaan kepala dan leher dapat menunjukkan
yang mendasarinya.
eksoftalmus, pembesaran tiroid, peningkatan
tekanan vena jugular atau sianosis. Bruit pada ditemukan pada pasien FA. Peningkatan refleks
arteri karotis mengindikasikan penyakit arteri dapat ditemukan pada hipertiroidisme.
perifer dan kemungkinan adanya komorbiditas
penyakit jantung koroner.
Pemeriksaan Laboratorium
Paru
Pemeriksaan laboratorium yang dapat diperiksa
Pemeriksaan paru dapat mengungkap tanda-tanda
antara lain:
gagal jantung (misalnya ronki, efusi pleura).
Mengi atau pemanjangan ekspirasi • Darah lengkap (anemia, infeksi)
mengindikasikan adanya penyakit paru kronik
yang mungkin mendasari terjadinya FA (misalnya • Elektrolit, ureum, kreatinin serum (gangguan
PPOK, asma) elektrolit atau gagal ginjal)
Abdomen
Adanya asites, hepatomegali atau kapsul hepar Elektrokardiogram (EKG)
yang teraba mengencang dapat mengindikasikan Temuan EKG biasanya dapat mengkonfirmasi
gagal jantung kanan atau penyakit hati intrinsik. diagnosis FA dan biasanya mencakup laju
Nyeri kuadran kiri atas, mungkin disebabkan ventrikel bersifat ireguler dan tidak terdapat
infark limpa akibat embolisasi perifer. gelombang P yang jelas, digantikan oleh
gelombang F yang ireguler dan acak, diikuti oleh
kompleks QRS yang ireguler pula.
Ekstremitas bawah
Manifestasi EKG lainnya yang dapat menyertai
Pada pemeriksaan ekstremitas bawah dapat FA antara lain:
ditemukan sianosis, jari tabuh atau edema.
Ekstremitas yang dingin dan tanpa nadi mungkin • Laju jantung umumnya berkisar 110-140x/menit,
mengindikasikan embolisasi perifer. Melemahnya tetapi jarang melebihi 160-170x/menit.
nadi perifer dapat mengindikasikan penyakit • Dapat ditemukan denyut dengan konduksi
arterial perifer atau curah jantung yang menurun. aberan (QRS lebar) setelah siklus interval R-R
panjang-pendek (fenomena Ashman)
Neurologis • Preeksitasi
masuknya natrium pada fase nol dan dengan transesofageal untuk mencari trombus di atrium
demikian menghambat potensial aksi yang kiri atau apendiks atrium kiri sebelum dilakukan
2) Sotalol : Antiaritmia kelas 3 dan menghambat Sebagai alternatif, antikoagulasi selama empat
penghabisan kalium. Ini memperpanjang potensial minggu harus dilakukan, untuk memecahkan
aksi dan meningkatkan waktu sebelum sinyal gumpalan di atrium sebelum kardioversi (terapi
listrik lain dapat dihasilkan di miosit ventrikel antikoagulan (AVK atau dabigatran) selama 3
3) Amiodaron: agen antiaritmia kelas 3 lain, dan minggu sebelumnya. Antikoagulan dilanjutkan
bekerja dengan cara yang sama Sotalol tetapi sampai dengan 4 minggu pascakardioversi (target
Kardioversi kimiawi:
Penting untuk identifikasi pasien FA yang benar-
memperlambat konduksi dan atau benar risiko rendah mengalami stroke agar risiko
yang tidak perlu akibat pemberian antikoagulan
memperpanjang potensial aksi. dapat dihindari. Terapi antitrombotik tidak
direkomendasikan pada pasien FA yang berusia
Pasien yang melakukan kardioversi dengan
<65 tahun dan FA serangan karena keduanya
kardioversi kimia atau elektrik berarti jantung termasuk benar benar risiko rendah dengan tingkat
kejadian stroke yang sangat rendah.
diharapkan akan kembali ke ritme sinus normal.
jantung.
Obat yang menghambat NAV tidak boleh
digunakan pada kondisi FA dengan preeksitasi
karena dapat menyebabkan aritmia letal.
Untuk FA dengan preeksitasi obat yang terpilih
adalah antiaritmia kelas I (propafenon,
disopiramid, mexiletine) atau amiodaron.
Stable patient
Long Term Management of Atrial Fibrillation
Penting untuk mengontrol laju fibrilasi
atrium (Alternatif dari kardioversi adalah - membakar fokus ektopik dengan Radio
mengontrol laju) karena fibrilasi atrium Frequency Ablation (RFA)
dengan respons ventrikel yang cepat akan direkomendasikan pada pasien FA yang
menyebabkan gejala yang tidak nyaman, masih simtomatik meskipun telah
seperti: dilakukan terapi medikamentosa optimal
atau pasien memilih strategi kendali irama
1) Palpitasi karena menolak mengonsumsi obat
antiaritmia seumur hidup.
2) Dispnea (sulit bernapas)
- Untuk Atrial Fibrillation (khususnya selain
3) Kelelahan
pakai RFA) Chad Vasque Score (CHAD –
4) Ketidaknyamanan dada
VAS – S)
5) Pusing
Jika kalkulasi Chad Vasque Score ini >2 yang
6) Sakit kepala ringan
menunjukkan bahwa mereka membutuhkan
Ada tiga kelas utama obat detak jantung yang
antikoagulan yang tinggi. Jadi, mulailah mereka
digunakan untuk mengontrol laju Fibrilasi Atrium:
dengan antikoagulan, untuk mencoba mencegah
- Pemblokir beta (Beta Blocker)
penggumpalan darah ini menyebar ke berbagai
- Pemblokir Saluran Kalsium (Calcium Channel
area yang berbeda, yang paling mematikan atau
Blocker)
menakutkan adalah ke otak yang menyebabkan
- Digoksin direkomendasikan untuk
stroke.
mengontrol laju ventrikel pada pasien dengan FA