Anda di halaman 1dari 20

EVIDENCE-BASED CASE REPORT

KELOMPOK 1

Disusun Oleh:

1. Ajiansyah Rizky NPM 114170034


2. Dita Putri NPM 119810064
3. Gena Yustina F NPM 119810060

Pembimbing :
dr. R Vivi Meidianawaty., M.Med.Ed

PROGRAM PENDIDIKAN PROFFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNGJATI

CIREBON

2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN EVIDENCE-BASED CASE REPORT

KELOMPOK 1

Telah disetujui :

Pada tanggal Januari 2021

Cirebon, Januari 2021

Tutor

dr. R Vivi Meidianawaty., M.Med.Ed


DAFTAR ISI

Halaman

COVER.....................................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

Daftar Isi.................................................................................................................iii

1. Latar Belakang.....................................................................................................1

2. Skenario Kasus.....................................................................................................3

3. Formulasi Pertanyaan...........................................................................................3

4. Alur Pencarian jurnal...........................................................................................3

5. Penilaian Jurnal....................................................................................................7

6. Hasil...................................................................................................................11

7. Diskusi...............................................................................................................13

8. Kesimpulan........................................................................................................22

Daftar Pustaka........................................................................................................23
1. Latar belakang

Preeklampsia merupakan hipertensi yang terjadi setelah 20 minggu


kehamilan pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal.
Hipertensi yang ditemukan dengan tekanan sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan
diastolik ≥ 90 mmHg dengan pemeriksaan dua kali dengan jarak 6 jam dan
terdapat proteinuria ≥0,3 gram/24 jam atau 1+ dipstick.1 Eklampsia adalah
preeklampsia yang disertai dengan kejang-kejang dan/atau koma.2

Diagnosa preeklampsia berdasarkan adanya hipertensi dan proteinuria, edema


ataupun keduanya. Hipertensi biasanya timbul lebih dahulu daripada tanda yang
lain. Penyakit ini didiagnosa berdasarkan tanda-tanda disfungsi endotel maternal
yang tersebar luas. Pada kehamilan normal, sebagian sel-sel sitotropoblast
plasenta menghentikan aktifitas perubahan yang tidak sesuai yang menyebabkan
infasi ke rahim dan pembuluh darahnya. Proses ini menyebabkan melekatnya
konseptus pada dinding rahim dan memulai aliran darah ibu ke plasenta.
Preeklampsia berhubungan dengan perubahan sitotropoblas abnormal, infasi
dangkal dan penurunan aliran darah ke plasenta.2

Intervensi dini yang dilakukan untuk mencegah terjadinya preeklampsia


merupakan salah satu upaya untuk memberikan dampak positif bagi angka
mortalitas dan morbiditas ibu hamil. WHO (World Health Organization)
merekomendasikan suplementasi kalsium untuk ibu yang tinggal di wilayah
dengan asupan kalsium rendah dan pemberian aspirin dosis rendah untuk ibu yang
berisiko tinggi terkena preeklampsia.3 Pada penelitian lain juga menyebutkan
bahwa masih belum ada tindakan preventif yang efektif untuk preeklampsia selain
pemberian aspirin dosis rendah.4 Aspirin dapat menurunkan lama perawatan ibu
hamil dengan risiko tinggi preeklampsia di NICU (Neonatal Intensive Care Unit)
sekitar 70%. Hal ini dapat berdampak cukup besar dalam penghematan biaya
perawatan kesehatan. 5

Statin menghambat sekresi sFlt-1 dari sel endotel dan trofoblas secara in
vitro. Hewan bunting yang mengekspresikan sFlt-1 secara berlebihan dari

plasentanya mengembangkan sindrom mirip pre-eklampsial yang dicegah dengan

pemberian pravastatin.6 Oleh karena itu kami mengusulkan statin sebagai terapi

baru untuk pengobatan pre-eklamsia.

Pada penelitian tersebut menemukan bahwa, pravastatin dapat sebagai


kandidat terapi yang efektif untuk mencegah dan memperbaiki kondisi klinis
preeklampsia. Dimana pravastatin dapat mengembalikan keseimbangan
angiogenik dengan meningkatkan kadar VEGF melalui dua mekanisme yaitu,
7
dengan menghambat pelepasan sFlt1 dari makrofag dan merangsang pelepasan
VEGF oleh tropoblas.8

2. Skenario kasus

Seorang ibu hamil usia 40 tahun P1G2A1 datang ke puskesmas untuk


memeriksakan kandungannya yang sudah masuk trimester 2. Pasien menanti
kehamilannya sudah lama hingga ia rutin datang ke puskesmas agar tidak terjadi
kejadian yang tidak diinginkan seperti sebelumnya. Pada pemeriksaan tanda vital
kali ini didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg sehingga dokter memberikan
edukasi bahayanya hipertensi dalam kandungan yang memungkinkan bisa
menyebabkan terjadinya kejang yang akan membahayakan ibu dan janin, untuk
itu dokter merujuk pasien untuk melakukan pemeriksaan laboratorium darah dan
memberikan profilaksis untuk mencegah terjadinya preeklampsia atau eklamsia.
Untuk profilaksis dokter puskesmas akan memberikan aspirin diawal, namun juga
dipertimbangkan untuk memberikan paravastatin pada pasien ini, karena sejauh
ini dirinya belum mengetahui secara pasti efek profilaksis terbaik antara aspirin
bila dibandingkan paravastatin dalam mencegah preeklamsia atau eklamsia pada
ibu hamil berisiko.
3. Formulasi pertanyaan
Foreground Question
Terapi profilaksis manakah yang lebih efektif antara aspirin dan paravastatin
dalam mencegah pre-eklampsia atau eklampsia?
Bentuk pertanyaan yang telah dirumuskan dari Patient/Population,
Intervention, Comparation dan Outcome (PICO) adalah sebagai berikut :
Population Ibu hamil usia 40 tahun P1G2A1

Intervensi Aspirin
Comparasion Pravastatin

Outcome Pre-eklampsia atau eklampsia


4. Alur Pencarian Jurnal
Untuk menjawab pertanyaan, kami melakukan pencarian di situs Pubmed
pada tanggal 19 Januari 2021 dimulai pukul 13.00 WIB menggunakan beberapa
keywords dengan hasil:
1) “Pregnancy” OR “Pregnancy” OR “Pregnant Woman” OR “Pregnant
Woman” sebanyak 994712 artikel pada jam 13:28:38 WIB.
2) “Aspirin” OR “Aspirin” OR “Antiplatelet agents” OR “Antiplatelet agents”
sebanyak 93727 artikel pada jam 13:35:11 WIB
3) “Pravastatin” OR “Pravastatin” sebanyak 4937 artikel pada jam 13:39:57
WIB.
4) “Pre eclampsia” OR “Pre eclampsia” OR “Eclampsia” OR “Eclampsia”
sebanyak 40252 artikel pada jam 13:50:02 WIB.
5) “Pregnancy” OR “Pregnancy” OR “Pregnant Woman” OR “Pregnant
Woman” AND “Aspirin” OR “Aspirin” OR “Antiplatelet agents” OR
“Antiplatelet agents” AND “Pravastatin” OR “Pravastatin” AND “Pre
eclampsia” OR “Pre eclampsia” OR “Eclampsia” OR “Eclampsia”
sebanyak 7 artikel pada jam 14:01:39 WIB.
Kami melakukan pencarian di situs google Scholar pada tanggal 19 Januari
2020 pukul 17:45:06 WIB menggunakan keywords “Pregnancy or pregnant
woman and prophylaxis aspirin and pravastatin and prevention pre-eclampsia or
eclampsia” mendapatkan hasil 266 artikel, kemudian di filter dengan rentang 5
tahun, dan didapatkan hasil 167 artikel, lalu dipersempit berdasarkan jenis
penelitian randomize controlled trial, systematic review, meta-analyzis, jurnal
free full-text, jurnal bahasa inggris, didapatkan hasil 9 artikel. Kami memilih 5
artikel yang relevan, berdasarkan dari pertanyaan klinis yang telah kami buat.

7 artikel
(PubMed)

5 artikel yang relevan

2 artikel yang tidak free full text

3 artikel

9 artikel
(Google Schoolar)
4 artikel tidak relevan, metode
penelitian yang di gunakan tidak sesuai
5 artikel yang relevan

Skema 1. Alur Pencarian Jurnal


5. Penilaian jurnal
Kami menggunakan panduan dari Critical Appraisal CEBM (Oxfored) untuk menilai
bukti ilmiah. Secara umum, ini terdiri dari 2 aspek Rondomized Control Trial (RCT) dan
Systematic Review, adapun jurnal yang didapatkan :
1. Obesity and laboratory aspirin resistance in high-risk pregnant women treated with
low-dose aspirin, menggunakan desain Rondomized Control Trial (RCT) dan
menggunakan tools CEBM (Oxford)
2. Aspirin delays the development of preeclampsia, menggunakan desain Rondomized
Control Trial (RCT) dan menggunakan tools CEBM (Oxford)
3. Trial of feasibility and acceptability of routine low-dose aspirin versus Early
Screening Test indicated aspirin for pre- eclampsia prevention (TEST study): a
multicentre randomised controlled trial, menggunakan desain Rondomized Control
Trial (RCT) dan menggunakan tools CEBM (Oxford)
4. Pravastatin for early-onset pre-eclampsia: a randomised, blinded, placebo-controlled
trial, menggunakan desain Rondomized Control Trial (RCT) dan menggunakan tools
CEBM (Oxford)
5. Novel Interventions for the Prevention of Preeclampsia, menggunakan desain
systematic review dan menggunakan tools CEBM (Oxford)

6. Critical Appraisal

Dalam menilai bukti ilmiah, kami menggunakan panduan dari Centre of


Evidence-Based Medicines yaitu dengan menggunakan Critical Appraisal of
Therapy Study yang diterbitkan oleh University of Oxford. Secara umum, pada
tools ini didapatkan aspek di bawah ini berdasarkan penelitian berbasis
Randomised Control Trial dan Sytematic Review.

a. Randomsed Control Trial

1. Are the results of the trial valid?


a. Patients
b. Intervention
c. Comparison
d. Outcomes
1a. R- Was the assignment of patients to treatments randomized?

1b. R- Were the groups similar at the start of the trial?


2a. A- Aside from the allocated treatment, were groups treated equally?
2b. A- Were all patients who entered the trial accounted for? And were they
analyzed in the group to which they were randomized?
3.Were measures objective or were the patients and clinicians kept “blind” to
which treatment was being received?.
b. Sytematic Review
1. What question (PICO) did the systematic review address ?
2. F - Is it unlikely that important, relevant studies were missed ?
3. A - Were the criteria used to select articles for inclusion appropriate ?
4. A - Were the included studies sufficiently valid for the type of question asked ?
5. T - Were the results similar from study to study ?
7. Penelusuran hasil

No Penulis Metodologi Waktu, tempat dan Intervensi Hasil


penelitian subjek penelitian
1 Matthew M RCT Studi saat ini Low dose Sebaliknya, wanita yang
et al. menggunakan aspirin dan diberi plasebo tidak
kumpulan data tak placebo menunjukkan penurunan
teridentifikasi yang yang nyata pada tingkat
tersedia untuk TXB2 setelah
umum dan pengacakan, dan wanita
dianggap gemuk memiliki tingkat
dikecualikan oleh TXB2 rata-rata yang
dewan peninjau lebih tinggi di kedua
institusional di The (16,5, kisaran interkuartil
Ohio State [IQR] 8.0e31.8 vs 14.0,
University Wexner IQR 6.9e26. 7, ng / mL;
Medical Center. P ¼ .032) dan ketiga
Sebanyak 1002 (15.7, IQR 7.6-28.5 vs
pasien dilibatkan 11.9, IQR 4.6-25.9, ng /
dalam analisis, 496 mL; P ¼ .043) trimester.
(49,5%) dan 506 Ketika membandingkan
(50,5%) masing- antara kelompok
masing pada kelompok aspirin dosis
kelompok aspirin rendah indeks massa
dan plasebo dosis tubuh, wanita dengan
rendah. Ada obesitas kelas III
penurunan memiliki kemungkinan
substansial dalam terendah dari kadar
kadar TXB2 di TXB2 tidak terdeteksi
antara wanita yang pada trimester kedua
diobati dengan (rasio odds yang
aspirin dosis rendah disesuaikan [aOR], 0,33;
di semua kategori interval kepercayaan
indeks massa tubuh 95% [CI], 0,15e0 0,72)
dan trimester ketiga
(aOR, 0,30; 95% CI,
0,11e0,78) serta pada
kedua titik waktu (aOR,
0,09; 95% CI,
0,02e0,41).
2 Ahmed A RCT Fifteen UK Pravastatin Wanita yang menerima
et al. maternity units. dan pravastatin memiliki
Placebo lama kehamilan yang
Kami sama setelah pengacakan
menggunakan dibandingkan dengan
algoritma mereka yang menerima
minimisasi untuk plasebo (rasio hazard
menetapkan 62 0,84; 95% CI 0,50-1,40;
wanita dengan pre- P = 0,6). Waktu median
eklamsia onset dini dari pengacakan hingga
(24 + 0-31 + 6 persalinan adalah 9 hari
minggu kehamilan) (kisaran interkuartil
untuk menerima [IQR] 5-14 hari) untuk
pravastatin 40 mg kelompok pravastatin
setiap hari (n = 30) dan 7 hari (IQR 4-11
atau plasebo yang hari) untuk kelompok
cocok (n = 32), dari plasebo. Ada tiga
pengacakan untuk kematian perinatal pada
melahirkan. kelompok yang diobati
dengan plasebo dan tidak
ada kematian atau efek
samping serius yang
disebabkan oleh
pravastatin.
3 David W et RCT Uji coba ASPRE Aspirin Dalam kerangka
al. dilakukan di 13 dan hipotesis penundaan
rumah sakit placebo terkait aspirin, efek
bersalin di Inggris, aspirin adalah untuk
Spanyol, Italia, menunda usia kehamilan
Belgia, Yunani, dan saat persalinan dengan
Israel. preeklamsia dengan
Dibagi menjadi 2 perkiraan 4,4 minggu
kelompok : (interval kepercayaan
1. kelompok yang 95%, 1,4e7,1 minggu)
preeklampsia bagi mereka yang berada
prematur tanpa dalam kelompok plasebo
aspirin akan melahirkan pada 24
2. kelompok yang minggu dan efeknya
preeklampsia menurun sekitar 0,23
prematur minggu (interval
kepercayaan 95%,
0,021e0,40 minggu)
untuk setiap minggu
kehamilan sehingga pada
40þ0 minggu, perkiraan
penundaan adalah 0,8
minggu (interval
kepercayaan 95%, e0.03
hingga 1.7 minggu).
4 Fionnualla RCT Tempat : Dua Low dose Doppler arteri uterina
Mone et al. rumah sakit Aspirin diperoleh pada 98,4%
bersalin tersier di (181/184) dan waktu
Dublin, Irlandia. rata-rata untuk
mendapatkan hasil
546 wanita nulipara skrining adalah 7,6 (0-
risiko rendah 26) hari. Dari mereka
diselesaikan yang mengonsumsi
pembelajaran. aspirin, bercak vagina
Wanita menjalani lebih besar; n = 29
pengacakan (15.1%), non-aspirin n =
terkomputerisasi 28 (7.9%), OR 2.1 (95%
untuk: Grup 1 — CI 1.2 sampai 3.6).
aspirin rutin 75 mg Perdarahan postpartum>
dari 11 sampai 36 500 mL juga lebih besar;
minggu; Grup 2 — aspirin n = 26 (13,5%),
tidak ada aspirin tidak ada aspirin n = 20
dan; Kelompok 3 (5,6%), OR 2,6 (95% CI
—aspirin 1,4 hingga 4,8).
berdasarkan tes
skrining Yayasan
Obat Janin
5 Enrique Sytemic Pencarian Pravastati Pencarian awal
Esteve V et Review MEDLINE n menghasilkan 296
al. (PubMed) artikel. Akhirnya, 146
sistematis artikel terkait dengan
dilakukan (1979 penggunaan statin
hingga Juni 2017). selama
kehamilan, mengenai
Pencarian awal pengaruhnya terhadap
menghasilkan 296 janin dan pengobatan
artikel. Akhirnya, preeklamsia. Sepuluh
146 artikel terkait studi terkait dengan
dengan penggunaan studi in vitro, 25 pada
statin selama hewan, dan 24 pada
kehamilan, manusia (13 seri laporan
mengenai efeknya kasus dan 11 studi
pada janin dan kohort). Kami
pengobatan menemukan 84 studi
preeklamsia. pada review pedoman
tersebut pada penyakit
kardiovaskular (35
studi), penggunaan statin
pada sindrom
antiphospholipid (25
studi), penggunaan
spesifik statin selama
kehamilan (13 studi),
atau pengobatan
preeklamsia (11 studi).

Adapun kriteria eklusi dalam pencarian artikel ini, yaitu :

1. Artikel yang diterbitkan pada rentang tahun 2015 – 2020


2. Artikel yang relevan dengan tujuan penulis
3. Artikel menggunakan bahasa inggris

Berikut ini adalah critical appraisal dari beberapa jurnal yang telah didapatkan:

Tabel 1. Jawaban dari PICO di setiap Jurnal.


No Study Patients Intervention Comparison Outcomes
1 Matthew Perempuan Low dose Plasebo Pencegahan
M et al. hamil aspirin pre-eklampsia
dengan
resiko tinggi
2 Ahmed A Perempuan Pravastatin Plasebo Efek
et al. dengan pravastatin
diagnosis pada onset
Pre- awal pre-
eklampsia eklampsia
3 David W Perempuan Aspirin Plasebo Aspirin
et al. hamil menunda
dengan persalinan
resiko tinggi pada ibu
dengan pre-
eklampsia
4 Fionnualla Ibu yang Low dose Early skrinning Pencegahan
Mone et al. belum Aspirin test pre-eklampsia
pernah dan IUGR
melahirkan
(nulipara)

Tabel 2. Jawaban dari pertanyaan pada Critical Appraisal Tools RCT


No Study Point 1a Point 1b Point 2a Point 2b Point 3
1 Matthew M et al. Yes Yes No Yes Yes
2 Ahmed A et al. Yes Yes Yes Yes Yes
3 David W et al. Yes Yes Yes Yes Unclear
4 Fionnualla Mone et Yes No Yes Yes No
al.

Tabel 3. Jawaban dari pertanyaan pada Critical Appraisal Tools systematic review
No Study Point 1 Point 2 Point 3 Point 4 Point 5
1 Enrique Esteve V et Yes Yes Unclear Yes Yes
al.
2 Marwan Ma’ayeh et Yes Unclear Yes Yes No
al.

7. Diskusi

Penelitian Matthew M,et al Penelitian saat ini menggunakan


kumpulan data de-identifikasi yang tersedia untuk umum dan dianggap
dikecualikan oleh dewan peninjau kelembagaan di The Ohio Pusat Medis
Wexner Universitas Negeri. Metode rinci yang digunakan dalam uji coba ini
memiliki telah diterbitkan sebelumnya. Singkatnya, ini percobaan dilakukan
di 13 pusat dan mengidentifikasi wanita hamil dengan 1 dari berikut faktor
risiko tinggi untuk preeklamsia: diabetes pregestasional membutuhkan insulin,
hipertensi kronis, kehamilan multifetal, atau riwayat preeklamsia pada
kehamilan sebelumnya. Bahwa Sebanyak 1002 pasien dilibatkan dalam
analisis, 496 (49,5%) dan 506 (50,5%) masing-masing pada kelompok aspirin
dan plasebo dosis rendah. Ada penurunan substansial dalam kadar TXB2 di
antara wanita yang diobati dengan aspirin dosis rendah di semua kategori
indeks massa tubuh. Sebaliknya, wanita yang diberi plasebo tidak
menunjukkan penurunan yang nyata pada tingkat TXB2 setelah pengacakan,
dan wanita gemuk memiliki tingkat TXB2 rata-rata yang lebih tinggi di kedua
(16,5, kisaran interkuartil [IQR] 8.0e31.8 vs 14.0, IQR 6.9e26. 7, ng / mL; P
¼ .032) dan ketiga (15.7, IQR 7.6-28.5 vs 11.9, IQR 4.6-25.9, ng / mL; P ¼ .
043) trimester. Ketika membandingkan antara kelompok kelompok aspirin
dosis rendah indeks massa tubuh, wanita dengan obesitas kelas III memiliki
kemungkinan terendah dari kadar TXB2 tidak terdeteksi pada trimester kedua
(rasio odds yang disesuaikan [aOR], 0,33; interval kepercayaan 95% [CI],
0,15e0 0,72) dan trimester ketiga (aOR, 0,30; 95% CI, 0,11e0,78) serta pada
kedua titik waktu (aOR, 0,09; 95% CI, 0,02e0,41).

Berdasarkan pada penelitian Ahmed A et al, populasi penelitian Kami


menggunakan algoritma minimisasi untuk menetapkan 62 wanita dengan pre-
eklamsia onset dini yang di ambil dari 15 rumah bersalin di Inggris (24 + 0–
31 + 6 minggu kehamilan) untuk menerima pravastatin 40 mg setiap hari (n =
30) atau sesuai plasebo (n = 32), dari pengacakan hingga persalinan, bahwa
perbedaan rata-rata kadar sFlt-1 plasma ibu melebihi 3 hari pertama setelah
pengacakan antara kelompok pravastatin (n = 27) dan plasebo (n = 29) adalah
292 pg / ml (95% CI 1175 sampai 592; P = 0,5), dan selama hari 1-14 adalah
48 pg / ml (95% CI 1009 hingga 913; P = 0,9). Wanita yang menerima
pravastatin memiliki lama kehamilan yang sama setelah pengacakan
dibandingkan dengan mereka yang menerima plasebo (rasio hazard 0,84; 95%
CI 0,50-1,40; P = 0,6). Waktu median dari pengacakan hingga persalinan
adalah 9 hari (kisaran interkuartil [IQR] 5-14 hari) untuk kelompok
pravastatin dan 7 hari (IQR 4-11 hari) untuk kelompok plasebo. Ada tiga
kematian perinatal pada kelompok yang diobati dengan plasebo dan tidak ada
kematian atau efek samping serius yang disebabkan oleh pravastatin.

David wright et al pada penelitianya yang di lakukan pada Uji coba


ASPRE dilakukan di 13 rumah sakit bersalin di Inggris, Spanyol, Italia,
Belgia, Yunani, dan Israel. Sebaliknya, dalam kelompok yang preeklamsia
prematur sering relatif terhadap istilah preeklamsia, konversi preeklamsia
prematur hingga preeklamsia jangka dengan aspirin akan berkurang atau
bahkan membalikkan efek apapun pada istilah kejadian preeklamsia. Ini
adalah diuji menggunakan Aspirin untuk data percobaan Pencegahan
Preeklamsia Berbasis Bukti dengan analisis pengaruh aspirin pada kejadian
istilah preeklamsia dikelompokkan sesuai dengan risiko preeklamsia prematur
di pengacakan. Mengingat perempuan itu termasuk dalam Aspirin untuk
Pencegahan Preeklamsia Berbasis Bukti dengan risiko prematur preeklamsia>
1 dari 100, batas risiko jika 1 dari 50 digunakan untuk menentukan risiko yang
lebih tinggi dan strata risiko yang lebih rendah. pada kelompok risiko rendah
(<1 dari 50), terjadi penurunan kejadian preeklamsia jangka (rasio odds, 0,62,
interval kepercayaan 95%, 0,29e1,30). Sebaliknya, pada kelompok risiko yang
lebih tinggi (1 dari 50) terdapat sedikit peningkatan dalam kejadian term-
preeklamsia (rasio odds 1,11, interval kepercayaan 95%, 0,71e 0,75).
Meskipun efek ini gagal mencapai signifikansi, mereka konsisten dengan
hipotesis penundaan. Dalam kerangka hipotesis penundaan terkait aspirin,
efek aspirin adalah untuk menunda usia kehamilan saat persalinan dengan
preeklamsia dengan perkiraan 4,4 minggu (interval kepercayaan 95%, 1,4e7,1
minggu) bagi mereka yang berada dalam kelompok plasebo akan dikirim pada
24 minggu dan efeknya menurun sekitar 0,23 minggu (interval kepercayaan
95%,0,021e0,40 minggu) untuk setiap minggu kehamilan sehingga pada usia
kehamilan 40þ0 minggu, estimasi keterlambatan adalah 0,8 minggu (interval
kepercayaan 95%, e0,03 hingga 1,7 minggu).
Berdasarkan pada penelitian Fionnuala Mone et al, populasi penelitian
dilakukan pada 546 wanita nulipara risiko rendah di Dua rumah sakit bersalin
tersier di Dublin, Irlandia. 546 dimasukkan dalam kelompok aspirin rutin (n =
179), tidak ada aspirin (n = 183) dan skrining dan pengobatan (n = 184)
kelompok. 546 dari 1054 didekati (51,8%) dan terdaftar. Kepatuhan aspirin
rata-rata adalah 90%. Doppler arteri uterina diperoleh pada 98,4% (181/184)
dan waktu rata-rata untuk mendapatkan hasil skrining adalah 7,6 (0-26) hari.
Dari mereka yang mengonsumsi aspirin, bercak vagina lebih besar; n = 29
(15,1%), non-aspirin n = 28 (7,9%), OR 2,1 (95% CI 1,2 hingga 3,6).
Perdarahan postpartum> 500 mL juga lebih besar; aspirin n = 26 (13,5%),
tidak ada aspirin n = 20 (5,6%), OR 2,6 (95% CI 1,4 hingga 4,8).

Penelitian Enrique Esteve – Velverede et al menyatakan pada


penelitianya, yang di cari menggunakan MEDLINE (PubMed) sistematis
dilakukan (1979 hingga Juni 2017), yang mana dibatasi untuk artikel yang
diterbitkan dalam bahasa Inggris, menggunakan kata kunci yang relevan dari
"statin", "kehamilan", "preeklamsia," "Sindrom antifosfolipid kebidanan," dan
"teratogenisitas." Pencarian awal menghasilkan 296 artikel. Akhirnya, 146
artikel terkait dengan penggunaan statin selama kehamilan, mengenai
pengaruhnya terhadap janin dan pengobatan preeklamsia. Sepuluh studi
terkait dengan studi in vitro, 25 pada hewan, dan 24 pada manusia (13 seri
laporan kasus dan 11 studi kohort). Kami menemukan 84 studi pada review
pedoman tersebut pada penyakit kardiovaskular (35 studi), penggunaan statin
pada sindrom antiphospholipid (25 studi), penggunaan spesifik statin selama
kehamilan (13 studi), atau pengobatan preeklamsia (11 studi).

8. Kesimpulan

Penelusuran bukti ilmiah berdasarkan 5 jurnal yang telah dibahas


dapat disimpulkan bahwa dosis aspirin 60 mg/hari dan dosis pravastatin 40
mg setiap hari dapat ditoleransi dengan baik oleh wanita dengan pre-eklamsia
onset dini dan tidak memiliki efek samping yang terdeteksi pada kesehatan
jangka pendek keturunannya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dadelszen P, Campos DA, Barivalala W. Pregnancy hypertension. The FIGO
Textbook of Pregnancy Hypertension. Editor: Magee LA, Dadelszen PV, Stone W,
Mathai M. London: The Global Library of Women’s Medicine, 2016
2. Cunningham FG, Levano kenneth J, Bloom SL, et al., eds. Williams Obstetrics.
24th ed. Mc Graw Hill Education: 2014.
3. World Heath Organization. WHO Recommendations for Prevention and
Treatment of Pre-Eclampsia and Eclampsia, 2011.
4. Peres G, Mariana M, Cairrão E. Pre-Eclampsia and Eclampsia: An Update on the
Pharmacological Treatment Applied in Portugal. J Cardiovasc Dev Dis.
2018;5(1):1-13.
5. Wright D, Rolnik DL, Syngelaki A, et al. Aspirin for Evidence-Based
Preeclampsia Prevention trial: effect of aspirin on length of stay in the neonatal
intensive care unit. Am J Obstet Gynecol. 2018;218(6):612.e1-612.e6.
6. Wibowo N, Irwinda R, Frisdiantiny E, Karkata MK, Mose JC, Chalid MT.
Diagnosis dan tata laksana pre-eklamsia. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi
Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal, 2016.
7. Pai CH, Yen CT, Chen CP, Yu IS, Lin SW, Lin SR. Lack of thromboxane
synthase prevents hypertension and fetal growth restriction after high salt
treatment during pregnancy. PLoS One. 2016;11(3):1-16.
8. Ahmed,a,b, Williams,c, V Cheed, Middleton, Ahmad,a, Wang K, Vince AT,
Hewett, Spencer K, Khan KS, Daniels JP. Pravastatin for early-onset pre-
eclampsia: a randomised, blinded, placebo-controlled trial. BJOG: An
International Journal of Obstetrics and Gynaecology published by John Wiley &
Sons Ltd on behalf of Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, 2019.
https://obgyn.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/1471-0528.16013 - Diakses
Januari 2021.

Anda mungkin juga menyukai