Anda di halaman 1dari 3

CRITICAL JURNAL REPORT

MK. ALAT UKUR FISIKA


PRODI S1 PENDIDIKAN FISIKA
-MIPA

SKOR NILAI :

CRITICAL JOURNAL REPORT


PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DASAR DALAM MENGGUNAKAN ALAT
UKUR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA NEGERI 6 SKOUW JAYAPURA

NAMA MAHASISWA : NOPERANTA GINTING


NIM : 4193321003
DOSEN PENGAMPU : MUHAMMAD ASWIN RANGKUTI S.Pd.,M.Pd
MATA KULIAH : ALAT UKUR FISIKA

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS FMIPA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
MASALAH SOLUSI
Peeningkatan Keterampilan Proses Sains Dasar Dalam Menggunakan Alat Marnita (2013) mengungkapkan delapan aspek atau
Ukur Pada Pembelajaran Fiska? komponenketerampilan proses yaitu mengamati, mengelompokkan,
mengukur,me- nafsirkan, meramalkan, menerapkan, merenca- nakan
Salah satu pendekatan yang digunakan guru untuk menumbuhkan
penelitian, dan mengkomunikasikan. Lebih lanjut Wartono (2003)
kembangkan kreativi- tas siswa adalah dengan pendekatan keterampi- lan
dalam (Marnita, 2013) juga menyatakan bahwa keterampilan proses
proses sains. Tujuan dari pendekatan kete- rampilan proses sains yaitu
meru- pakan suatu cara atau pendekatan mengajar yang dapat
melatih siswa agar dapat berpikir mandiri, bersikap ilmiah dan
membelajarkan siswa dalam mema- hami konsep melalui
terampildalam memecahkan berbagai ma-salah, serta dapat menemukan
penyelidikan.Tugas seorang guru didalam kelas adalah mendidik,
konsepsecara mandiri. Djamarah & Bukhari, 2000 dalam (Marnita, 2013)
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
berpendapat bahwa pada hakekatnya keteram- pilan proses sains bertujuan
mengevaluasi siswa. Guru adalah salah satu fak- tor penting didalam
untuk mengembang- kan kreativitas siswa dalam belajar, siswa secara aktif
dunia pendidikan karena dapat merubah perilaku siswa, menentukan
dapat mengembangkan dan menerapkan kemampuannya dengan terampil.
hasil belajar siswa, dan memiliki tangung jawab yang besar dalam
Melalui pende- katan tersebut diharapkan siswa akan memiliki kompetensi menumbuh kembangkan pengeta- huan siswa.
sikap, keterampilan, dan pengeta- huan yang lebih baik.

KONDISI DAMPAK TAHAPAN

Keterampilan proses sains merupakan se- Berdasarkan batasan-batasan KPS terse- but, Peralatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah alat ukur;
perangkat keterampilan yang digunakan kita memperoleh suatu gambaran bahwa mistar, jangka sorong, micro- meter sekrup, neraca, stopwatch.
para ilmuwan dalam melakukan KPS bukanlah tindakan intruksional yang Disain alat ter- dapat dalam lembar kerja siswa, serta cara untuk
penyelidikan ilmiah. Kegiatan–kegiatan berada diluar kemampuan siswa. KPS justru mengumpulkan data. Diakhir kegiatan diadakan test untuk
yang dilakukan ilmuan untuk mendapatkan dimak- sudkan untuk mengembangkan mengetahui kemampuan siswa dalam menggunakan alat ukur.
suatu ilmu pengetahuan, membu- tuhkan Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pelatihan Kegiatan
kemampuan- kemampuan yang dimiliki oleh
kecakapan dan keterampilan dasar untuk pengabdian ini diikuti oleh Guru Fisika dan Siswa Kelas X-
melakukan kegiatan ilmiah tersebut. siswa: 1) KPS memberikan kepada siswa IPA1 dan Kelas X-IPA2 di SMA N 6 Skouw Jayapura. Kegiatan
Kemampuan dasar tersebut dikenal dengan pengertian yang tepat tentang hakikat ilmu pelatihan ini diikuti oleh 46 peserta yang terdiri dari kelas X-
istilah keteram- pilan proses IPA. Menurut pengetahuan. Siswa dapat mengalami IPA1 dan kelas X-IPA2 SMA N.6 Skouw Jaya- pura.
Kartika (2015), kete- rampilan proses sains rangsangan pengetahuan dan dapat lebih baik
adalah keterampilan dasar bereksperimen, mengerti fakta dan konsep penge- tahuan. 2)
metode ilmiah, dan berinkuiri. Saat ini KPS Mengajar dengan keterampilan proses berarti
memang mempunyai peranan penting
memberi kesempatan kepadasiswa bekerja
dalam membantu peserta didik untuk
menemukan konsep dan merupakan dengan iImu pengetahuan,tidak sekedar
langkah penting dalam proses belajar menceritakan ataumendengarkan cerita
mengajar khusus- nya dalam menemukan tentang ilmu pengetahuan. Di sisi yang lain
konsep materi IPA siswa merasa bahagia, sebab mereka aktif
. dan tidak menjadi pembelajar yang pasif.
HASIL PEMBAHASAN

Besaran, yaitu sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan ALAT DAN BAHAN
nilai (harga). Sedangkan, pengukuran atau “mengukur” adalah
suatu kegi- atan membandingkan suatu besaran dengan be- saran Alat : Mistar, Neraca, Stopwatch.
lain yang ditetapkan sebagai satuan (Sunardi & Zenab, 2014).
Untuk mengukur besaran fisika kita memerlukan suatu alat ukur, Bahan : Buku,Meja
sebagai contoh besar- an panjang dapat diukur menggunakan alat
ukur seperti mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.
Mistar merupakan alat untuk mengukur panjang yang umumnya
mempunyai skala ter- kecil 1 mm. Jangka sorong merupakan alat
untuk mengukur panjang yang lebih teliti dari pada mistar, karena
mempunyai skala terkecil hingga 0,1 mm. Mikrometer sekrup
merupakan alat untuk mengukur panjang yang lebih teliti dari-
pada mistar atau jangka sorong, karena mem- punyai skala terkecil
hingga 0,01 mm. Hasil dari alat evaluasi untuk mengukur
kemampuan menggunakan alat ukur yang dila- kukan terhadap
para peserta pelatihan siswa kelas X-IPA1 dan kelas X-IPA2 SMA
N 6 Skouw Jayapura menunjukkan nilai rata-rata sebesar75. Hal
ini menjadi indikator pencapaian kegiatan ini dalam meningkatkan
kemampuan mengguna- kan alat ukur. lektual, sosial, dan fisik
yang bersumber dari, kemampuan-kemampuan mendasar yang
pada prinsipnya ialah ada dalam diri siswa.
Senada dengan hal tersebut, Liliasari & Tawil (2014)
mengungkapkan bahwa pendekatan keterampilan proses sains
adalah pendekatan yang memberi kesempatan kepada siswa agar
dapat menemukan fakta, membangun konsep- konsep, melalui
kegiatan dan atau pengalaman - pengalaman seperti ilmuwan.

Anda mungkin juga menyukai