Anda di halaman 1dari 4

Nama : zulmansyah

Nim : 200602011
MK : bahasa indonesia

Artikel ilmiah

MAHASISWA SEBAGAI PENERUS KEPEMIMPINAN BANGSA


Mahasiswa sebagai elemen utama penerus bangsa tentunya merupakan
kesatuan yang sangat penting untuk memajukan dan menjalankan kehidupan
bangsa di masa mendatang. Suara mahasiswa biasanya dianggap sebagai realita
sosial yang adadilingkungan masyarakat sehingga sangat pantas jika mahasiswa
dianggap sebagai roda penggerak bangsa.
Dimana sekarang ini kita mengalami berbagai perubahan – perubahan dalam
setiap sisi kehidupan seperti kemajuan ilmu pendidikan sampai pada penggunaan teknologi
informasi yang tentunya akan berdampak langsung pada perubahan paradigma manusia itu
sendiri terhadap segala hal yang ada dilingkungannya. Akan tetapi berbagai perubahan
tersebut tentulah tidaklah terlepas dari adanya peranan pemerintah dalam suatu negara
tersebut. Peran pemerintah khususnya sikap daripada pemimpin pemerintah tersebut dalam
menyikapi secara bijak atas terjadinya berbagai perubahan – perubahan yang dihadapi oleh
masyarakat, mengingat kepemimpinan nasional dalam suatu negara memiliki wewenang
untuk memimpin bangsanya menuju perkembangan negara agar dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. perubahan – perubahan tentunya selalu menimbulkan berbagai
masalah yang perlu ditindaklanjuti. Demi wujudkan hal tersebut dan agar dapat
menyelesaikan permasalahan yang muncul tentulah seorang pemimpin nasional tersebut
tidakbekerja sendiri atau merumuskan suatu kebijakan hanya berdasarkan keinginannya
sendiri maka diperlukan pihak – pihak lain yang turut memberikan kontribusi.

Salah satu pihak yang memberikan kontribusi yaitu mahasiswa, dimana mahasiswa
merupakan sekumpulan manusia intelektual yang akan bermetamorfosa menjadi penerus
tombak estafet pembangunan di setiap negara, dengan intelegensinya diharapkan bisa
mendobrak pilar – pilar keterpurukan suatu negara dalam mencari kesempurnaan kehidupan
berbangsa dan bernegara , serta secara moril akan dituntut untuk dapat bertanggungjawab
akademisnya dalam menghasilkan suatu karya yang dapat bermanfaat bagi kehidupan
lingkungannya.Mahasiswa dapat dikatakan sebuah komunitas unik yang berada di
masyarakat, dengan kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya, mahasiswa mampu
berada sedikit di atas masyarakat.

Mahasiswa juga belum tercekcoki oleh kepentingan-kepentingan suatu


golongan, ormas, parpol, dsb. Sehingga mahasiswa dapat dikatakan (seharusnya)
memiliki idealisme. Idealisme adalah suatu kebenaran yang diyakini murni dari
pribadi seseorang dan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang dapat
menggeser makna kebenaran tersebut.Berdasarkan berbagai potensi dan
kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa, tidak sepantasnyalah bila mahasiswa
hanya mementingkan kebutuhan dirinya sendiri tanpa memberikan kontribusi
terhadap bangsa dan negaranya. Mahasiswa itu sudah bukan siswa yang tugasnya
hanya belajar, bukan pula rakyat, bukan pula pemerintah.
Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, namun
bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat. Oleh karena itu perlu
dirumuskan.perihal peran, fungsi, dan posisi mahasiswa untuk menentukan arah
perjuangan dan kontribusi mahasiswa tersebut. Terlebih lagi pasca masa reformasi
seperti sekarang ini, kebebasan berpendapat menjadikan mahasiswa secara lebih
leluasa untuk menyuarakan aspirasinya kepada pihak pemerintah khususnya menilai
kepemimpinan nasional yang sedang berjalan. Mahasiswa merupakan generasi
kelas menengah yang selalu hadir dalam garda terdepan setiap perubahan penting
dan mendasar di negeri ini. Mulai tahun 1908, lahirnya Boedi Oetomo telah
melahirkan semangat perjuangan melawan kolonialisme dengan cara yang cerdas.
Lahirnya Sumpah Pemuda 1928 juga tidak lepas dari peran penting mahasiswa,
berlanjut pada Proklamasi Kemerdekaan 1945.

Hingga berturut-turut sejak tahun 1965 dengan aksti Tritura (tiga tuntutan
rakyat) yang meruntuhkan kekuasaan Orde Lama. Pada tahun 1997 dengan
gerakan reformasinya, mahasiswa telah mendobrak ketidakadilan sistem politik dan
ekonomi. Kesemua hal tersebut, membuktikan bahwa terdapat gerakan penting
yang sesunggungnya dimotori oleh peran penting mahasiswa.Belajar dari rentetan
sejarah ini, tentunya menjadi suatu fakta bahwa peran penting mahasiswa tidak
pernah bisa dipandang sebelah mata. Mahasiswa jelas merupakan generasi
terdepan yang mendapatkan pendidikan (tingi) secara baik dibandingkan dengan
kelompok generasi muda lainnya. Karena mendapat tempaan pendidikan inilah
maka kita senyatanya banyak berharap bahwa stok sumberdaya masa depan yang
berkarakter baik (good character) dan kuat banyak di isi oleh kaum muda ini. Di
samping yang tidak boleh dilupakan adalah juga hight competency harus
dikuasai.Masa depan kebangsaan Indonesia sangatlah ditentukan oleh generasi
muda terdidik ini, apalagi mereka adalah generasi yang banyak mendapatkan
berbagai pengetahuan teoritik maupun praktis di Perguruan Tinggi tentang tema-
tema pembangunan bangsa sesuai pada kompetensinya masing-masing.

Sebagai generasi masa depan, kiranya penting pula mempersiapkan mereka


dengan berbagai pola pendidikan yang mampu membangun karakter bangsa positif
di kalangan mahasiswa, apalagi di era globalisasi ini. Di tengah percaturan global,
maka fungsi karakter menjadi ‘elan vital’ (daya hidup) bagi kemampuan kita
berkompetesi dengan negara lain. Tanpa karakter, niscaya generasi masa depan
bangsa ini tidak hanya akan terpuruk dalam persaingan global, melainkan akan kian
melemahkan masa depan kebangsaan Indonesia. Mahasiswa berperan sebagai :

a. Generasi Perubahan

Mahasiswa sebagai generasi dari suatu perubahan.Artinya apabila ada sesuatu


yang terjadi di lingkungan sekitar dan itu dinilai menyalahi daripada yang
seharusnya, mahasiswa dituntut untuk dapat merubahnya sesuai dengan harapan
yang sesungguhnya. Sehingga pada akhirnya mahasiswa itu sendiri dapat
menggunakan disiplin ilmu yang telah dipelajarinya dapat memberikan kontribusi
berupa pemikiran – pemikiran yang lebih efektif dalam melaksanakan pembangunan
indonesia untuk menjadi lebih maju di masa yang akan datang.Dalam hal ini
mahasiswa merupakan salah satu harapan suatu bangsa agar dapat merubah
keadaan yang sedang terjadi ke arah lebih baik. ini didasarkan bahwa mahasiswa
dianggap memiliki kemampuan secara keilmuan atau intelektual yang dinilai cukup
kompeten dengan dibarengi dengan cara berpikir yang lebih matang, sehingga
diharapkandapat menjadi jembatan akan adanya aspirasi – aspirasi yang berasal
dari masyarakat kepada pemerintah.

b. Generasi Pengontrol

Sebagai generasi pengontorol mahasiswa diharapkan mampu dalam mengendalikan


keadaan sosial yang ada di lingkungan masyarakat. Selain pintar dalam bidang
keilmuannya, dan mahasiswa juga harus mampu dalam melakukan sosialisasi serta
memiliki kepekaan terhadap keadaan yang ada dilingkungannya.Mahasiswa
diharapkan mampu untuk mengkritik,memberi saran dan memberi solusi apabila
keadaan sosial bangsa dinilai sudah tidak sesuai dengan cita-cita dan tujuan bangsa
itu sendiri, dengan adanya peran mahasiswa sebagai social control mahasiswa
dituntut untu memiliki kepekaan, kepedulian, dan memberikan kontribusi nyata
terhadap masyarakat sekitar tentang permasalahan yang sedang terjadi ditengah –
tengah masyarakat.Pada akhirnya mahasiswa mampu melakukan hal-hal baru yang
bermanfaat bagi masyarakat. Tugas inilah yang dapat menjadikan dirinya sebagai
harapan bangsa.

c. Generasi Penerus

Dalam hal ini mahasiswa diartikan sebagai aset yang dapat digunakan di masa
depan. Karena pada saat menjadi mahasiswa diberikan banyak ilmu pengetahuan
dan pengalaman yang suatu saat nanti akanbermanfaat dalam memberikan
kontribusi dalam membangun bangsa Indonesia.

d. Gerakan Moral

Mahasiswa sebagai penjaga stabilitas lingkungan masyarakat, diharapkan


menjadi pihak paling depan dalam menjaga nilai – nilai moral yang telah ada.
apabila di lingkungan sekitar menemukan hal-hal yang menyimpamg daripada
norma yang ada, maka mahasiswa dituntut untuk dapat merubah dan meluruskan
kembali sesuai dengan apa yang diharapkan. Begitupun mahasiswa itu sendiri harus
mempunyai moral yang baik agar bisa menjadi contoh bagi masyarakat dan juga
harus dapat merubah ke arah yang lebih baik jika moral bangsa dianggap sudah
buruk, dengan bentuk nyata yang dapat dilakukan dapat melalui kritikan secara
diplomatis ataupun aksi yang dijadikan cirri daripada sikap nyata dari mahasiswa
dalam menanggapi keadaan yang sedang terjadi.

Negara Indonesia dibentuk dalam kerangka mencapai tujuan nasional


Indonesia Merdeka yakni sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yaitu: melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Hal tersebut tentunya harus dimaknai bahwa keberhasilan bangsa Indonesia
sebagai suatu negara akan diukur dari seberapa jauh tingkat kemampuan
Pemerintah bersama rakyatnya mewujudkan masyarakat Indonesia yangsejahtera,
aman, adil dan makmur. Untuk mencapai tujuan tersebut, pengorganisasian seluruh
rakyat dan segala sumber daya yang tersedia amat penting dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya. Dalam hal pengelolaan organisasi negara inilah, faktor
kepemimpinan nasional amat menentukan.Pemikiran kritis, demokratis, dan
konstruktif selalu lahir dari pola pikir para mahasiswa. Suara-suara mahasiswa kerap
kali merepresentasikan dan mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat.
Sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk memperjuangkan sebuah aspirasi
pada penguasa, dengan cara mereka sendiri.Mahasiswa dituntut untuk berperan
lebih, tidak hanya bertanggung jawab sebagai kaum akademis, tetapi diluar itu wajib
memikirkan dan mengembang tujuan bangsa. Dalam hal ini keterpaduan nilai-nilai
moralitas dan intelektualitas sangat diperlukan demi berjalannya peran mahasiswa
dalam dunia kampusnya untuk dapat menciptakan sebuah kondisi kehidupan
kampus yang harmonis serta juga kehidupan diluar kampus

Anda mungkin juga menyukai