(SITUASIONAL)
Disusun Oleh :
RIRIS PURWITA WIDODO
220112170020
A. KONSEP TEORI
I. PENGERTIAN
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan
rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri
dan kemampuan diri. (Keliat, 2006)
Harga diri rendah adalah semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan
yang merupakan pengetahuan individu tentang dirinya dan mempengaruhi
hubungannya dengan orang lain. Harga diri tidak terbentuk waktu lahir, tetapi
dipelajari sebagai hasil pengalaman unik seseorang dalam dirinya sendiri,
dengan orang terdekat dan dengan realitas dunia (Stuart & Gail, 2006)
Harga diri rendah dapat digambarkan sebagai perasaan negatif
terhadap diri sendiri termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri. Harga diri
rendah dapat terjadi secara situasional(trauma) atau kronis (kritik diri yang
telah berlangsung lama) dapat diekspresikan secara langsung atau tidak
langsung (Stuart & Sundeen, 2006)
Harga diri rendah situasional adalah suatu keadaan ketika individu
yang sebelumnya memiliki harga diri positif mengalami perasaan negatif
mengenai diri dalam berespon terhadap suatu kejadian
(kehilangan,perubahan).
Harga diri rendah situasional adalah evaluasi diri negatif yang
berkembang sebagai respons terhadap hilangnya atau berubahnya perawatan
diri seseorang yang sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif (NANDA,
2005).
Harga diri rendah situasional yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba,
misalnya harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus
hubungan kerja, perasaan malu karena sesuatu terjadi ( korban perkosaan,
dituduh KKN, dipenjara tiba-tiba ). (Dalami dkk, 2009).
1
HDR Situasional 2013
II. ETIOLOGI
a) Privacy yang kurang diperhatikan, misalnya pemeriksaan fisik yang
sembarangan pemasangan yang tidak sopan ( pengukuran pubis,
pemasangan kateler pemeriksaan perincal ).
b) Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai
karena dirawat / sakit / penyakit.
c) Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya
berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan, berbagi tindakan
tanpa persetujuan.
Harga diri rendah biasanya terjadi karena adanya kritik dari diri
sendiri dan orang lain, yang menimbulkan penurunan produktifitas
berkepanjangan, yang dapat menimbulkan gangguan dalam
berhubungan dengan orang lain dan dapat menimbulkan perasaan
ketidakmampuan dari dalam tubuh, selalu merasa bersalah terhadap
orang lain, selalu berperasaan negatif tentang tubuhnya sendiri.
Klien yang mempunyai gangguan harga diri rendah akan
mengisolasi diri dari orang lain dan akan muncul perilaku menarik diri,
gangguan sensori persepsi halusinasi bisa juga mengakibatkan adanya
waham.
1. Faktor predisposisi
Faktor yang mempengaruhi harga diri : penolakan orangtua,
harapan orangtua tidak realistis, sekolah ditolak, pekerjaan.
Faktor yang mempengaruhi performa peran : stereotip
peran gender, tuntutan peran kerja, harapan peran budaya
Faktor yg mempengaruhi indentitas pribadi :
ketidakpercayaan orangtua, tekanan dari kelompok sebaya
dan perubahan struktur sosial.
2. Faktor presipitasi
Ketegangan peran oleh stress yang berhubungan dengan
frustasi yang dialami dalam peran/posisi, halusinasi
pendengaran dan penglihatan, kebingungan tentang
2
HDR Situasional 2013
3
HDR Situasional 2013
1. Data subjektif:
Mengkritik diri sendiri atau orang lain
Perasaan dirinya sangat penting yang berlebih-lebihan
Perasaan tidak mampu
Rasa bersalah
Sikap negatif pada diri sendiri
Sikap pesimis pada kehidupan
Keluhan sakit fisik
Pandangan hidup yang terpolarisasi
Menolak kemampuan diri sendiri
Pengurangan diri/mengejek diri sendiri
Perasaan cemas dan takut
Merasionalisasi penolakan/menjauh dari umpan balik positif
Mengungkapkan kegagalan pribadi
Ketidak mampuan menentukan tujuan
2. Data objektif:
Produktivitas menurun
Perilaku destruktif pada diri sendiri
Perilaku destruktif pada orang lain
4
HDR Situasional 2013
Penyalahgunaan zat
Menarik diri dari hubungan sosial
Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)
Tampak mudah tersinggung/mudah marah
5
HDR Situasional 2013
V. FASE-FASE KEHILANGAN
1. Denial (Penolakan)
Fase ini merupakan reaksi pertama individu terhadap
kehilangan/individu tidak percaya. Menolak atau tidak menerima
kehilangan yang terjadi. Pernyataan yang sering diucapkan adalah “ itu
tidak mungkin”, “saya tidak percaya” seseorang yang mengalami
kehilangan karena kematian orang yang berarti baginya, tetap merasa
bahwa orang tersebut masih hidup. Dia mungkin mengalami halusinasi,
melihat orang yang meninggal tersebut berada di tempat yang biasa
digunakan atau mendengar suaranya.
Tindakan keperawatan :
Memberikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
perasaan
Jelaskan kepada klien bahwa sikapnya itu wajar terjadi pada orang
yang mengalami kehilangan
Mendukung kebutuhan emosi tanpa memperkuat penyangkalan
Beri dukungan kepada klien secara non verbal seperti : memegang
tangan, menepuk bahu atau merangkul klien
Menawarkan diri untuk tetap bersama klien tanpa mendiskusikan
alasan untuk mengatasi.
Memberi jawaban yang jujur terhadap pertanyaan klien tentang
sakit, pengobatan dan kematian tanpa membantah klien
Memperhatikan kebutuhan dasar klien
2. Anger (Marah)
Fase ini dimulai dengan timbulnya kesadaran akan kenyataan
terjadinya kehilangan. Individu menunjukkan perasaan marah pada diri
6
HDR Situasional 2013
7
HDR Situasional 2013
8
HDR Situasional 2013
b. Tindakan Keperawatan
1) Mendiskusikan harga diri rendah : penyebab, proses
terjadinya masalah, tanda dan gejala dan akibat
2) Membantu pasien mengembangkan pola pikir positif
3) Membantu mengembangkan kembali harga diri positif
melalui melalui kegiatan positif
VII. KOMPLIKASI
a) Isolasi sosial
b) Perilaku kekerasan
c) Halusinasi pendengaran dan halusinasi penglihatan
d) Waham
VIII. PENATALAKSANAAN
1) Terapi medis
Pemberian terapi medis pada kasus harga diri rendah juga tidak
digolongkan sendiri dan lebih mengarah kepada pemberian obat golongan
antidepresan, karena fungsi dari obat anti depresan adalah memblok
pengambilan kembali neurotransmitter norepineprin dan serotonin,
meningkatkan konsentrasinya pada sinaps dan mengkoreksi defisit yang
diperkirakan menyebabkan alam perasaan melankolis. Hal ini sesuai
dengan masalah neurotransmitter yang dihadapi oleh klien dengan harga
diri rendah yaitu adanya penurunan neurotransmitter seperti serotonin,
norepineprin.
Terdapat banyak jenis antidepresan tetapi pada kasus harga diri
rendah kali ini pemberian obat yang dapat diberikan lebih banyak dalam
jenis Tricyclic Anti Depresan (TCA) : Amitriptiline, Imipramine,
desipramine, notriptilin, sesuai dengan fungsi dari obatnya yaitu untuk
meningkatkan reuptake seorotonin dan norepinefrin sehingga
meningkatkan motivasi klien dan sesuai dengan indikasinya yaitu
pengobatan yang diberikan pada klien dengan depresi tetapi juga
mengalami skizofrenia sehingga mempunyai efek pengobatan yang saling
meningkatkan.
2) Terapi keperawatan
9
HDR Situasional 2013
10
HDR Situasional 2013
11
HDR Situasional 2013
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Beberapa faktor yg harus dikaji adalah faktor predisposisi dan faktor
presipitasi (Stuart & Laraia, 2005)
a. Faktor predisposisi yg harus dikaji adalah penolakan orangtua, harapan
orangtua yg tidak realistis, kegagalan yag berulang kali, kurang
mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain
dan ideal diri tidak realistis. Sedangkan yg paling sering terjadi adalah
gangguang dalam mencapai tugas perkembangan sehingga individu
tidak dapat hubungan interpersonal yg sehat. Seperti kurangnya
12
HDR Situasional 2013
13
HDR Situasional 2013
2. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
14
HDR Situasional 2013
15
HDR Situasional 2013
16
HDR Situasional 2013
17
HDR Situasional 2013
c. Aspek positif
lingkungan yang
dimiliki
18
HDR Situasional 2013
kegiatan secara
mandiri
TUK 6 Keluarga Beri pendidikan kesehatan pada
Klien dapat memberi keluarga tantang cara merawat
memenfaatkan dukungan dan klien dengan harga diri rendah
sistem pendukung pujian Bantu keluarga memberikan
yang ada Keluarga dukungan selama sakit
memahami Bantu keluarga menyiapkan
jadual kegiatan lingkungan dirumah
harian klien Jelaskan cara pelaksanaan jadual
kegiatan klien dirumah
Anjurkan memberi pujian pada
klien setiap berhasil
Tujuan umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain supaya tidak
terjadi halusinasi
19
HDR Situasional 2013
20
HDR Situasional 2013
berhubungan so-sial
dengan orang lain.
Beri reinforcement positif
terhadap kemampuan
klien mengungkapkan
kemampuan berhubungan
dengan orang lain
Kaji pengetahuan pasien
tentang kerugian bila
tidak berhubungan
dengan orang lain.
Beri kesempatan kepada
klien untuk mengung-
kapkan perasaan tentang
kerugian bila tidak
berhubungan dengan
orang lain.
Diskusikan dengan klien
tentang kerugian bila tidak
berhubungan dengan
orang lain.
Beri reinforcement positif
terhadap kemampuan
klien mengungkapkan
kemampuan berhubungan
dengan orang lain.
21
HDR Situasional 2013
Tujuan jangka pendek : klien akan mencari bantuan perawat bila ada
perasaan ingin mencederai diri.
22
HDR Situasional 2013
7. Batasi orang dalam ruangan klien dan Stimulus untuk bunuh diri bisa
perlu adanya penurunan stimuli. timbul ketika klien melihat
keramaian.
23
HDR Situasional 2013
REFERENSI
Stuart, (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi : Lima. Jakarta : EGC
24