Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNVERSITAS NEGERI MALANG (UM)


UKM AL-QUR’AN STUDY CLUB (ASC)
Jalan Semarang 5, Malang 65145
Laman : www.um.ac.id

TEKNIK PERSIDANGAN UKM ASC

Rapat Kerja merupakan forum dalam UKM ASC yang bertujuanmerumuskan,


menetapkandanmengesahkan Program Kerjakhudama’, dengan ketentuan sebagai
berikut;
1. Diikuti oleh seluruh peserta penuh.
PesertaPenuhterdiridari:
a. Majelis Kehormatan UKM ASC
b. Khudama’ UKM ASC
Peserta Peninjau terdiri dari:
a. Alumni UKM ASC
b. Khudama’ muda UKM ASC
2. Dipimpin oleh hakim sidang yang terdiri atas hakim I, II, dan III.
3. Membahas dan memutuskan segala rancangan program kerja dari
kepengurusan organisasi UKM ASC

Unsur-unsur sidang rapat kerja (setiap poin dijelaskan dengan detail pada
TATA TERTIB)
1. Hakim sidang
 Hakim sidang merupakan hakim konferensiUKM ASC sebelumnya.
 Hakim sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya sidang
seperti aturan yang disepakati bersama, serta pengesahan program kerja
 Hakim I persidanganmerupakan pimpinan sidang
2. Peserta sidang
 Peserta sidang ditentukan berdasarkan tata tertib yang telah di sepakati
 Peserta sidang biasanya terdiri dari peserta penuh, dan peninjau
 Hak dan kewajiban peserta
Hak Peserta Penuh
1. Hak Bicara, yaitu hak untuk bertanya, mengeluarkan pendapat,
mengajukan usulan kepada pimpinan sidang, baik secara lisan maupun
secara tulisan.
2. Hak Suara, yaitu hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan
keputusan.
Hak Peserta Peninjau.
Hak yang dimiliki oleh peserta peninjau hanyalah hak bicara
Kewajiban peserta penuh dan peninjau
1. Menaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
2. Menjaga ketenangan persidangan
3. Berpartisipasi dalam mencari penyelesaian permasalahan yang di
bicarakan dan ikut serta ikut menyumbang buah fikiran yang positif dan
bermanfaat
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNVERSITAS NEGERI MALANG (UM)
UKM AL-QUR’AN STUDY CLUB (ASC)
Jalan Semarang 5, Malang 65145
Laman : www.um.ac.id

3. Notulen sidang (hakim II)


 Notulen sidang bertugas untuk mencatat segala sesuatu yang terjadi pada
sidang rapat kerja.
 Notulen sidang dipilih dari dan oleh peserta bersamaan dengan dipilihnya
hakim II dan hakim III
4. Tata tertib sidang
Tata tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan seluruh peserta pada saat
sidang dengan memperhatikan aturan umum organisasi dan nilai-nilai universal
dalam masyarakat
5. Sanksi
Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang ditentukan
dalam tata tertib persidangan akan dikenakan sanksi dengan
mempertimbangkan saran dan usulan peserta

Istilah-istilah dalam Persidangan (digunakan dalam keadaan penting dan


mendesak)
 Pending, yaitu menghentikan sidang sejenak dikarenakan terdapat kendala
teknis, atau diberikan sebagai tanda waktu istirahat
 Skorsing, yaitu menghentikan sidang sejenak untuk melakukan lobying,
dikarenakan sulitnya mencapai kesepakatan antarpeserta sidang yang berseteru.
 Lobying, yaitu proses diskusi antarpeserta sidang di luar pengaturan pimpinan
sidang.
 Pencerahan, yaitu upaya peserta sidang untuk meluruskan kesalahpahaman
yang terjadi antara peserta sidang yang lain.
 Voting, yaitu proses pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak
setelah jalan musyawarah mengalami kebuntuan.
 Deadlock, adalah kondisi dimana musyawarah tidak menemukan kata sepakat.
 Walkout, yaitu saat dimana peserta sidang keluar ruangan dengan alasan tidak
menyetujui keputusan sidang.
 Quorum, yaitu syarat jumlah peserta sidang dimulai, agar keputusan dapat
dianggap sah.
 Interupsi, yaitu memotong pembicaraan orang lain.
 Prosidang, yaitu hasil ketetapan sidang/musyawarah yang telah dibukukan
(tertulis).
 Konsideran, yaitu proses menimbang dalam menetapkan putusan sidang.
 PK/Peninjauan Kembali, yaitu me-review keputusan yang telah disepakati
untuk melakukan perbaikan atau perubahan.
 Opsi, yaitu usulan/pendapat yang dikemukakan oleh peserta sidang untuk
mendapatkan suatu keputusan.
 Afirmasi, adalah pendapat yang di sampaikan oleh peserta sidang untuk
memperkuat pendapat yang telah di kemukakan sebelumnya.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNVERSITAS NEGERI MALANG (UM)
UKM AL-QUR’AN STUDY CLUB (ASC)
Jalan Semarang 5, Malang 65145
Laman : www.um.ac.id

 Rasionalisai, adalah argumentasi yang dilontarkan oleh peserta untuk


memberikan penjelasan logis terhadap pendapatnya.

Aturan Ketuk Palu


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan penggunaan palu sidang berkaitan dengan
jumlah ketukannya.
1. Satu Kali Ketukan
 Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang
 Mengesahkan keputusan poin perpoin (keputusan sementara);
 Menskorsing dan mencabut kembali skorsing yang waktunya tidak terlalu
lama, sehingga peserta tidak perlu meninggalkan tempat sidang;
 Mencabut kembali/membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.
 Memberi peringatan kepada peserta sidang
2. Dua Kali Ketukan
 Menskorsing atau mencabut kembali skorsing dalam waktu yang cukup lama,
misalnya untuk lobbying, istrahat dan sebagainya yang waktunya 2 x 15 menit,
dan sebagainya
3. Tiga Kali Ketukan
 Membuka atau menutup sidang secara resmi
 Mengesahkan putusan
4.Ketukan Berulang-ulang
 Menenangkan peserta sidang atau forum.

Macam-Macam Interupsi (Interruption)


 Interruption Point of Order
Dilakukan untuk meminta penjelasan atau memberikan masukan yang berkaitan
dengan jalannya pesidangan. (jika pembahasan melebar atau tidak konsisten).
 Interruption Point of Clarification
Dilakukan jika terdapat penyampaian pendapat atau informasi yang butuh
klarifikasi, agar tidak terjadi pendangkapan bias ketika seseorang memberikan
tanggapan atau sebuah penegasan terhadap suatu pernyataan.
 Interruption Point of Information
Dilakukan untuk menyampaiakan informasi tambahan yang dianggap membantu
maupun informasi yang sifatnya teknis.
 Interruption Point of Personal Privilege
Dilakukan jika terdapat pendapat yang terlalu menyudutkan pihak tertentu diluar
substansi permasalahan.
 Interruption of Explanation
Dilakukan untuk menjelaskan suatu pernyataan agar tidak ditanggapi keliru.

*Pelaksanaan Interupsi
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNVERSITAS NEGERI MALANG (UM)
UKM AL-QUR’AN STUDY CLUB (ASC)
Jalan Semarang 5, Malang 65145
Laman : www.um.ac.id

1. Dilaksanakan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan berbicara


setelah minta izin dari hakim sidang.
2. Interupsi di atas hanya berlaku selama tidak mengganggu persidangan.
3. Apabila dalam persidangan, Hakim Sidang tidak mampu menguasai dan
mengendalikan jalannya persidangan, maka panitia pengarah (sie acara)
diberikan wewenang untuk mengambil alih jalannya persidangan, atas
permintaan Hakim Sidang dan/atau Peserta Sidang.
4. Apabila sidang rapat kerja dilaksanakan secara daring, maka peserta yang
hendak interupsi wajib menyalakan kamera, apabila tidak menyalakan
kamera maka hakim berhak untuk mematikan microphone peserta. apabila
microphone telah aktif, peserta dapat berbicara setelah minta izin dari
hakim sidang.

Anda mungkin juga menyukai