Anda di halaman 1dari 18

BAB 4

METODELOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu strategi yang digunakan untuk

mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan mengidentifikasi

masalah dalam pengumpulan data serta berperan sebagai pedoman atau

penuntun bagi peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2017).

Penelitian ini menggunakan desain Penelitian one-group pra-post

test design (pre eksperimen) yang merupakan metode penelitian yang

mengungkap hubungan sebab-akibat yang cara melibatkan dua kelompok

subjek. Pada metode ini kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan

intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah intervensi dilakukan

(Nursalam, 2017).

Subjek Pra Perlakuan Pasca-tes

K1 O I O1

Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3

Keterangan:

K: Subjek (penderita asam urat)

O: Observasi kepatuhan diet sebelum diberikan edukasi

X: Intervensi (Edukasi diet)

OI : Observasi kepatuhan diet sesudah diberikan edukasi


4.2 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka Kerja merupakan langkah-langkah dalam aktivitas ilmiah,

mulai dari penetapan populasi, sampel, dan seterusnya, kegiatan sejak

awal dilaksanakan penelitian (Nursalam,2017).

Pengaruh Edukasi Diet terhadap Kepatuhan Diet pada Penderita Kadar


asam urat di Desa Besuki Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo

Populasi
Seluruh penderita asam urat yang mendapatkan edukasi diet di desa
Besuki Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo sebanyak 68 orang

Tehnik Sampling
Tehnik Sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling

Sample
Sebagian penderita asam urat di Desa Besuki Kecamatan Besuki
Kabupaten Situbondo sebanyak 40 orang

Desain Penelitian
Pre Eksperimen (One-grup pra-post test design)

Pengumpulan data
Kuesioner

Pengolahan data
Editing, coding, scoring

Analisa data
wilcoxon

Kesimpulan
Jika p value ≤ 0,05 maka H1 diterima, H0 ditolak ≥
0,05
Bagan 4.2 : Kerangka Kerja Penelitian Pengaruh Edukasi Diet terhadap
Kepatuhan Diet pada Penderita Kadar asam urat di Desa
Besuki Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo.
4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti, bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari

saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek

tersebut, atau kumpulan orang, individu, atau objek yang akan diteliti

sifat- sifat atau karakteristiknya (Aziz Alimul, 2018).

Populasi dalam penelitian ini seluruh jumlah Penderita asam urat di

Desa Besuki Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo sejumlah 68

orang.

4.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat & Aziz,

2018).

Penentuan besar sampel dapat menggunakan rumus menurut

(Nursalam, 2017) :

n= N

1+N (d)2

Keterangan :

n : Jumlah Sampel

N : Jumlah populasi

d : Tingkat segnifikan

jadi:

n= 68

1 + 68(0,05)²
= 68

1 + 68(0,0025)

= 68

1 + 0,17

= 68 = 40

1,7

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian penderita asam urat yang

mengalami kepatuhan diet di Desa Besuki Kecamatan Besuki Kabupaten

Situbondo sejumlah 40 responden.

Kriteria sampel dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu inklusi dan

eksklusi :

1. Kriteria Inklusi

Inklusi adalah karakteristik umum subyek-subyek penelitian dan

suatu populasi target dan terjangkau yang akan diteliti (Nursalam,

2017). Kriteria Inklusi pada penelitian ini yaitu:

a. Bersedia menjadi responden

b. Penduduk tetap di Desa Besuki Kecamatan Besuki Kabupaten

Situbondo

c. Penderita asam urat

d. Penderita kepatuhan diet


2. Kriteria Eksklusi

Eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studI karena berbagai sebab (nursalam,

2017). Kriteria eksklusi pada penelitian ini yaitu:

a. Pasien asam urat dengan penyakit penyerta yang dapat

mengganggu penelitian (gangguan ginjal dan jantung paru, dan

sebagainya.

b. Pasien yang tidak mengalami kepatuhan diet

c. Pasien yang tidak mengikuti keseluruhan kegiatan atau

mengundurkan diri sebagai responden.

4.3.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai

dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2016). Teknik sampling

dilakukan agar sampel yang diambil dari populasinya representatif

(mewakili), sehingga dapat diperoleh informasi yang cukup untuk

mengestimasi populasinya (Masturoh, 2018).

Penelitian ini dilakukan dengan teknik Simple random sampling.

Pada teknik sampling secara simple random sampling, setiap individu

dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel.

Teknik sampling acak sederhana merupakan teknik yang populer

dibandingkan teknik lainnya dalam penelitian sains. Teknik ini biasanya

menggunakan metode undian. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk

teknik pengambilan sampel acak secara sederhana adalah anggota


populasi dianggap homogen. Teknik sampling ini memiliki bias terkecil

dan generalisasi tinggi (Masturoh, 2018).

4.4 Variabel Penelitian

Variabel merupakan karakteristik subjek penelitian yang berubah dari

satu subjek ke subjek lainnya, sebuah konsep yang dapat dibedakan

menjadi dua yakni yang bersifat kuantitatif dan kualitatif (Alimul Hidayat,

Aziz, 2018). Dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel

independen dan variabel dependen.

4.4.1 Variabel Independen (Bebas)

Variabel independen ini merupakan variabel yang mempengaruhi

atau nilainya menentukan variabel lain. Variabel ini juga dikenal dengan

nama variabel bebas yang artinya stimulus atau intervensi keperawatan

yang diberikan kepada klien untuk mempengaruhi tingkah laku klien

(Nursalam, 2017). Dalam penelitian ini variabel independen yang

digunakan pada penelitian ini adalah sebelum dan sesudah edukasi diet.

4.4.2 Variabel Dependen (terikat)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat karena variabel bebas ( Hidayat & Aziz, 2018). Variabel

dalam penelitian ini adalah kepatuhan diet pada penderita Kadar asam

urat di Desa Besuki Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo


4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.5.1 Lokasi

Penelitian ini akan dilakukan di Wilayah Desa Besuki Kecamatan

Besuki Kabupaten Situbondo.

4.5.2 Waktu

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada tanggal April-Mei 2021

4.6 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti

untuk melakukan observasi atau pengukuran secara sermat terhadap suatu

objek atau fenomena. ( Hidayat & Aziz, 2018).

Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Definisi Operasional Pengaruh Edukasi Diet terhadap

Kepatuhan Diet pada Penderita kadar asam urat di Desa Besuki

Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo

Definisi
Variabel Indikator Alat Ukur Skala Skor
Operasional
Variabel Edukasi diet Pertemuan 1 -SAP - -
Independent: adalah 1. pengertian asam -Buku saku
Edukasi diet pendidikan diet urat
berupa 2. penyebab asam
penyuluhan urat
yang akan 3. tanda dan gejala
diberikan asam urat
kepada pasien 4. faktor yang
asam urat mempengaruhi
kadar asam urat
5. perawatan
dirumah ketika
terjadi serangan
asam urat.
Pertemuan 2
1. pengertian asam
urat
2. penyebab asam
urat
3. tanda dan gejala
asam urat
4. pencegahan
asam urat
5. diet asam urat
Pertemuan 3
1. Komplikasi gout
arthritis
2. Penanganan
gout
3. Makanan diet
yang di anjurkan
secara benar
dan tepat
Pertemuan 4
1.
2.
3.
4.Indikasi
Pemberian Diet
Variable Kepatuhan diet 1. purin Kuesioner Ordinal S : Selalu = 5
Dependent: adalah Perilaku 2. energi SR : Sering = 4
Kepatuhan pasien asam 3. protein KK : Kadang-kadang
diet urat dalam 4. lemak =3
melakukan diet 5. karbohidrat HTP : Hampir Tidak
untuk 6. vitamin Pernah = 2
mengurangi 7. mineral TP : Tidak Pernah =
kadar asam urat 8. cairan 1
sesuai dengan 9. alkohol Kriteria Skor:
yang dianjurkan a. Kepatuhan diet
petugas asam urat dikatakan
kesehatan tinggi apabila skor
>52.
b. Kepatuhan diet
asam urat dikatakan
sedang apabila skor
34 - 52.
c. Kepatuhan diet
asam urat dikatakan
rendah apabila skor
14 - 33.
a)
4.7 Prosedur Penelitian

4.7.1 Prosedur Administratif

Mendapatkan surat izin penelitian dari Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Hafshawaty Jurusan Sarjana Keperawatan, Kemudian peneliti

mengajukan permohonan izin, peneliti juga mengajukan ijin kepada

Bankes Bangpol, kepala Dinas kesehatan, Kepala desa Besuki untuk

memperoleh izin penelitian di desa Besuki.

4.7.2 Prosedur Tehnik atau Alur Penelitian

1. Peneliti meminta izin dan mendapatkan izin dari Bankes Bangpol

Kabupaten Situbondo.

2. Peneliti meminta izin kepada kepala desa Besuki.

3. Peneliti meminta izin Kepala Dinas kesehatan dan Kepala Puskesmas

Besuki untuk mengadakan penelitian di wilayah tersebut.

4. Peneliti datang ke Puskesmas Besuki untuk menjelaskan maksud dan

tujuan penelitian.

5. Peneliti datang ke Puskesmas Besuki untuk mendapatkan data

penderita asam urat di Desa Besuki.

6. Peneliti memberikan Informed Consent pada penderita kadar asam

urat yang setuju menjadi responden untuk menanda-tangani.

7. Peneliti datang dan mengikuti pemeriksaan kadar asam urat di Desa

Besuki secara swipe. yakni dengan door to door dan perkumpulan

skala kecil untuk responden yang rumahnya yang berdekatan. Karena

adanya pandemi Covid - 19


8. Peneliti melakukan pengambilan data dengan memberikan Kuesioner

pada responden untuk diisi oleh responden dan melakukan

pengamatan langsung untuk menilai faktor yang berhubungan dengan

kepatuhan diet buruk penderita asam urat di Desa Besuki Kecamatan

Besuki Kabupaten Situbondo.

9. Peneliti mendampingi responden pada saat mengisi kuesioner dan

memberikan penjelasan pada responden jika ada poin dari kuesioner

yang tidak dimengerti.

10. Peneliti membagikan Buku saku edukasi diet pada responden yang

telah menandatangani informed consent dan mengarahkan responden

agar selalu mematuhi 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, dan

Menghindari kerumunan) dimasa pandemi seperti saat ini

11. Peneliti mengenalkan ahli gizi kepada responden dan menjelaskan

tentang keahlian yang dimiliki oleh ahli gizi tersebut. Diharapkan agar

responden semakin yakin dengan ahli gizi serta menjelaskan proedur

pemberian edukasi diet terhadap kepatuhan diet pada penderita asam

urat di desa Besuki kecamatan Besuki kabupaten Situbondo

12. Peneliti dan Ahli gizi memberikan edukasi diet terhadap kepatuhan diet

pada penderita asam urat di desa Besuki kecamatan Besuki

kabupaten Situbondo yang akan dilaksanakan selama 4 sesi, setiap

sesi mempunyai durasi waktu 40-60 menit.

13. Peneliti melakukan evaluasi dengan cara memberikan lembar

kuesioner pada responden yang telah mengikuti edukasi diet terhadap

kepatuhan diet pada penderita asam urat di desa Besuki kecamatan

Besuki kabupaten Situbondo


14. Kemudian peneliti melakukan pengolahan data (editing, coding,

scoring, dan tabulating) untuk mendapatkan hasil penelitiannya,

selanjutnya dianalisis menggunakan SPSS.

4.8 Pengumpulan Data

4.8.1 Instrument pengumpulan data

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar penelitiannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah. Kuesioner merupakan cara pengumpulan

data melalui pemberian kusioner dengan beberapa pertanyaan kepada

responden ( Hidayat & Aziz, 2018).

Dalam penelitian ini pada variable independen menggunakan

Satuan Acara Penyuluhan yang menjelaskan tentang Edukasi Diet

dengan media buku saku,pada variable dependen menggunakan

kuesioner Kuesioner yang diberikan kepada responden adalah Kuesioner

mengenai kepatuhan diet pada penderita asam urat di desa Besuki

Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo.

Pertanyaan tentang kepatuhan diet yang dibuat menggunakan

kuisioner pertanyaan dengan persentase, yang dinyatakan dalam

jawaban Selalu = 5, jawaban Sering = 4, jawaban Kadang-kadang = 3,

jawaban Hampir Tidak Pernah = 2, jawaban Tidak Pernah = 1


4.8.2 Uji validitas dan Uji reliabilitas

1. Uji validitas

Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang

berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data.

Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur

(Nursalam, 2017).

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Untuk

mengetahui validitas suatu instrumen (dalam hal ini kuesioner)

dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor totalnya. Teknik korelasi yang digunakan

korelasi Pealson product moment. Suatu variabel (pernyataan)

dinyatakan valid bila skor variabel tersebut berkorelasi secara

signifikan dengan skor totalnya dengan cara membandingkan nilai r

tabel dengan nilai r hitung bila r hasil (hitung) > r tabel maka

pertanyaan tersebut valid (Nursalam, 2017).

2. Uji reliabilitas

Reabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau

pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati

berkali-kali dalam waktu yang berlainan. Alat dan cara mengukur atau

mengamati sama-sama memegang peranan yang penting dalam

waktu yang bersamaan. Perlu diperhatikan bahwa reliabel belum

tentu akurat (Nursalam, 2017).

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan
aIat ukur yang sama. Dinyatakan realiabel bila skor variabel tersebut

berkorelasi secara signiflkan dengan skor totalnya dengan cara

membandingkan nilai r tabel dengan nilai r hitung. Bila r (Alpha) > r

Tabel, maka pernyataan tersebut reliabel.

4.8.3 Tehnik Pengumpulan Data

1. Editing

Editing yaitu upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing data dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

Dalam hal ini, dilakukan pemeriksaan data, hasil data harus

dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu

a. Apakah lengkap, dalam arti semua pertanyaan sudah terisi

b. Apakah jawaban atau tulisan masing-masing pertanyaan cukup

jelas atau terbaca.

c. Apakah jawabannya relevan dengan pertanyaannya.

d. Apakah jawaban-jawaban pertanyaan konsisten dengan jawaban

pertanyaan yang lainnya (Notoatmodjo, 2012)

kuesioner yang telah diisi pada saat pengumpulan data, perlu

dilihat kembali apakah semua jawaban terbaca, semua pertanyaan

terjawab, hasil isian sesuai tujuan yang diinginkan peneliti.

2. Coding

Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2012).

Kode untuk data Umum:

a. Usia
1. 31-40 tahun.

2. 2 41-50 tahun.

3. 51-60 tahun.

4. 61-70 tahun.

5. >70 tahun.

b. Jenis Kelamin

1. laki-laki.

2. Perempuan.

c. Tingkat pendidikan

1. tidak pernah sekolah

2. SD.

3. SMP.

4. SMA.

5. Perguruan tinggi.

d. Pekerjaan

1. Pegawai Negeri Sipil (PNS)

2. Pegawai swasta.

3. Wiraswasta.

4. Tidak bekerja.

Kode untuk data khusus :

Selalu =5

Sering =4

Kadang-kadang =3

Hampir Tidak Pernah =2

Tidak Pernah =1
3. Scoring

Scoring merupakan memberikan penilaian terhadap item-item

yang perlu diberikan penilaian atau skor.

a. Kepatuhan diet

1) Kepatuhan diet asam urat dikatakan tinggi apabila skor >52.

2) Kepatuhan diet asam urat dikatakan sedang apabila skor 34 -

52.

3) Kepatuhan diet asam urat dikatakan rendah apabila skor 14 -

33.

4. Tabulating

Tabulating adalah menampilkan data yang diperoleh dalam

bentuk tabulasi. Proses ini merupakan tahapan akhir pengolahan

data yang sangat berguna untuk kegiatan selanjutnya yaitu tehnik

penyajian data. Penelitian ini datanya berbentuk numerik, maka

setelah data dikumpulkan dan diperiksa, kemudian akan dilakukan

analisa data dengan komputerisasi untuk menguji hipotesis yang

akan dilakukan. Untuk menguji hipotesisi yang menyatakan pengaruh

edukasi diet terhadap kepatuhan diet pada penderita asam urat di

Desa Besuki Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo Tabulasi

menggunakan microsoft office excel 2010.

4.9 Analisa Data

Analisa data merupakan suatu proses atau analisa yang dilakukan

secara sistematis terhadap data yang dikumpulkan dengan tujuan supaya

trend dan relationship bisa dideteksi (Nursalam, 2017). Menggunakan

perangkat lunak SPSS for Windows menggunakan Uji statistic Wilcoxon.


4.10 Etika Penelitian

Dalam penelitian kesehatan yang menjadikan manusia sebagai

objek yang diteliti harus memperhatikan hubungan antara peneliti dan

yang diteliti dan yang diteliti masing-masing memiliki hak dan kewajiban

yang sama harus di akui dan dihargai oleh masing-masing pihak

(Notoatmodjo, 2012). Untuk menentukan standart atau kriteria

pengambilan keputusan persetujuan kelayakan etik atas usulan protokol

penelitian yang melibatkan manusia sebagai subjek penelitian maka

Komisi Etik Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional

(KEPPKN) menetapkan 7 standart universal yang harus terpenuhi dalam

sebuah protokol penelitian, berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam

melakukan penelitian (KEPPKN, 2017).

4.10.1 Nilai Sosial atau Nilai Klinis

Parameter nilai sosial adalah adanya kebaruan fenomena

(novelty) dan upaya mendiseminasikan hasil (KEPPKN, 2017).

Penelitian memiliki nilai keterbaruan karena informasi yang didapatkan

valid dari jurnal dan buku terbaru, relevansi dengan masalah yang

sedang menjadi fenomena kesehatan, serta berguna untuk menambah

wawasan baru tentang faktor yang mempengaruhi kepatuhan diet.

4.10.2 Nilai Ilmiah

Suatu penelitian dapat diterima secara etis apabila berdasar pada

metode ilmiah yang valid (KEPPKN, 2017). Penelitian ini dilengkapi

dengan desain penelitian yang jelas, memberikan informasi yang valid

karena di dasarkan pada penelitian-penelitian terbaru sebelumnya.


4.10.3 Pemerataan Beban dan Manfaat

Penelitian dapat diterima secara etik apabila telah meminimalisir

dampak negatif yang mungkin terjadi dan manfaat dari penelitian lebih

besar dibandingkan risiko yang ditimbulkan (KEPPKN, 2017). Dalam

penentuan subjek penelitian harus di dasarkan oleh pertimbangan

ilmiah, kekhususan subjek dengan menggunakan kriteria inklusi dan

eksklusi. Prinsip keadilan menjamin bahwa semua subjek penelitian

memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama tanpa membedakan

gender, agama, etnis, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012). Peneliti

tidak membeda-bedakan antara responden satu dengan yang lainnya.

4.10.4 Potensi Risiko dan Manfaat

Hampir semua penelitian mengikutsertakan subjek manusia yang

akan memberikan beberapa konsekuensi misalnya risiko

ketidaknyamanan, pengorbanan waktu atau biaya maka diperlukan

beberapa manfaat untuk keseimbangan penelitian (KEPPKN, 2017).

Sebuah penelitian harus memberikan manfaat yang maksimal bagi

masyarakat terutama bagi responden penelitian, maka peneliti

hendaknya mengurangi risiko atau dampak negatif yang merugikan

responden seperti cedera, stres dan lain sebagainya (Notoatmodjo,

2012).

4.10.5 Kerahasiaan (Confidentiality) atau Privasi

Kerahasiaan adalah hak responden untuk tetap terjaga privasi

terkait informasi dirinya yang didapat selama penelitian berlangsung

(Notoatmodjo, 2012). Hanya kelompok data tertentu saja yang disajikan

dalam laporan penelitian. Peneliti tidak dibenarkan untuk menyampaikan


informasi kepada pihak lain diluar kepentingan pencapaian tujuan

penelitian. Peneliti juga menggunakan anonym (tanpa nama) untuk

merahasiakan identitas responden dan diganti dengan memberikan

tanda atau kode pada lembar pengumpulan data.

4.10.6 Persetujuan setelah Penjelasan (PSP) atau Informed Consent

(IC)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan anatara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan

informed consent tersebut diberiakn sebelum penelitian dilakukan

dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden

(Notoatmodjo, 2012).

4.10.7 Bujukan (Inducements)

Penelitian harus dihindari dari kecurigaan atas klaim adanya

“eksploitatif” terhadap subjek yang berkaitan dengan aspek manfaat dan

bahaya (benefit and harm) kerentanan (vulnerability) dan persetujuan

(consent). Secara etis penelitian dapat diterima apabila peneliti

mengganti biaya apapun untuk individu yang berhubungan dengan

keikutsertaan dalam penelitian, termasuk biaya transport, pengasuhan

anak (child care), kehilangan penghasilan saat mengikuti penelitian

dan mengganti waktu yang dipakai saat mengikuti penelitian

(KEPPKN, 2017).

Pada penelitian ini responden akan diberikan kompensasi berupa

bingkisan (sembako) yang akan diberikan pada sesi kedua dan akan

diberikan snack dan air mineral disetiap sesinya.

Anda mungkin juga menyukai