TIM PENGAMPU
ANESTETIKA
◼ Istilah anestesi dikemukakan pertama kali oleh
O.W Holmes yang artinya tidak ada rasa sakit.
◼ Anestesi dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
1. Anestesi lokal yaitu menghilangkan rasa sakit
tanpa disertai hilang kesadaran
2. Anestesi umum yaitu rasa sakit hilang disertai
dengan kehilangan kesadaran
ANESTESI LOKAL
◼ Obat anestesi lokal yang pertama dikenal adalah
kokain yang diperoleh dari Erythroxylon coca
yang dapat memberi rasa nyaman dan
mempertinggi daya tahan tubuh.
◼ Pada awalnya di dunia kedokteran digunakan untuk
menghilangkan nyeri setempat misal pada gigi
dan mata.
◼ Karena kemampuannya untuk merintangi transmisi
ke batang otak kemudian dipakai sebagai anestesi
blokade saraf pada pembedahan maupun dalam
anestesi spinal umum.
◼ Barulah kemudian pd thn 1892 dikembangkan
anestesi lokal sintesis seperti prokain dan benzokain
beserta derivatnya.
◼ Kemudian pd tahun 1940 keatas dikenalkan anestesi
modern yaitu lidokain, prilokain dan bupivakain.
◼ Obat-obat anestesi lokal yg umumnya
dipakai adalah btk garam kloridanya yang
mudah larut dalam air.
◼ Untuk memperpanjang daya
kerjanya ditambahkan suatu
vasokonstriktor yang dapat
menciutkan pembuluh darah sehingga
absorbsi akan diperlambat, toksisitas
berkurang, mula kerja dipercepat dengan
khasiat yang lebih ampuh dan lokasi
pembedahan praktis tidak berdarah,
contohnya adrenalin dan efineprin.
◼ Anestesi lokal dikatakan ideal bila
memiliki beberapa persyaratan
sebagai berikut :
◼ Tidak merangsang jaringan
◼ Tidak mengakibatkan kerusakan permanen
terhadap susunan saraf sentral
◼ Toksisitas sistemis rendah
◼ Efektif pada penyuntikan dan penggunaan lokal pd
selaput lendir
◼ Mula kerja sesingkat mungkin dan bertahan untuk
jangka waktu cukup lama
◼ Larut dalam air dengan menghasilkan larutan
stabil dan tahan pemanasan (proses sterilisasi)
KHASIAT DAN MEKANISME KERJA
◼ ANASTESI LOKAL MENGAKIBATKAN
KEHILANGAN RASA DGN CARA :
◼ MENGHINDARKAN UNTUK
SEMENTARA PEMBENTUKAN DAN
TRANSMISI IMPULS MELALUI SEL-
SEL SARAF DAN UJUNGNYA
◼ MENGHAMBAT PENERUSAN IMPULS
DGN JALAN MENURUNKAN
PERMIABELITAS MEMBRAN SEL
SARAF UNTUK ION NATRIUM, YG
DIBUTUHKAN OLEH SEL SARAF YG
LAYAK.
EFEK LAIN
benzilalkohol
◼ Sediaan, indikasi, kontra indikasi dan efek
samping
1. Bupivikain
◼ Indikasi : Anestesi lokal
◼ Kontra indikasi: Hipersensitivitas terhadap anestetik
lokal, epidural, regional intravena
◼ Efek samping: Hipotensi, bradikardi, pusing, depresi
napas, reaksi alergi.
◼ Sediaan: cairan injeksi dalam vial 20 mL
2. Etil klorida
◼ Indikasi : Anestesi lokal
◼ Kontra indikasi : -
◼ Efek samping : menekan pernafasan, mual dan gelisah,
perubahan warna pada kulit
3. Lidokain
Anestesi infiltrasi dan permukaan, antiaritmia
Kontra indikasi : -
Efek samping : mengantuk
Sediaan: Tablet, topikal (krim, salep, gel), suppositoria,
semprot, suntik, tetes telinga
4. Benzokain
Anestesi permukaan dan menghilangkan rasa nyeri dan
gatal
Kontra indikasi : -
Efek samping : -
5. Prokain
Indikasi : Anestesi infiltrasi dan permukaan
Kontra indikasi : -
Efek samping : hipersensitasi dan kematian
6. Tetrakain
◼ Indikasi : Anestesi infiltrasi, lokal
◼ Kontra indikasi : -
◼ Efek samping : -
◼ Sediaan : obat tetes mata dan tablet hisap
7. Benzilalkohol
◼ Indikasi : menghilangkan rasa gatal, sengatan
matahari dan cabut gigi
◼ Kontra indikasi : insufisiensi sirkulasi jantung dan
hipertensi
◼ Efek samping : menekan pernafasan
ANASTESI UMUM
yaitu rasa sakit hilang disertai dengan kehilangan
kesadaran
◼ Anestesi suntikan intravena (i.v) biasa dipakai
untuk taraf induksi kemudian dilanjutkan
dengan anestesi inhalasi untuk
mempertahankan keadaan tidak sadar.
◼ Obat khusus sering diberikan untuk
menghasilkan relaksasi otot.
◼ Untuk prosedur tertentu mungkin dibutuhkan
hipotensi terkendali, untuk itu digunakan
labetolol dan gliseril trinitrat, sedangkan beta
bloker seperti adenosin, amiodaron dan
verapamil bisa digunakan untuk mengendalikan
aritmia selama anestesi.
◼ Dalam anestesi terdapat taraf-taraf narkosa tertentu
yaitu penekanan sistrem saraf sentral secara bertingkat
dan berturut-turut sebagai berikut :
◼ Taraf-taraf narkose
◼ Anestesi umum dapat menekan susunan saraf sentral
secara berurutan, yaitu :
1. Taraf analgesia, yaitu kesadaran dan rasa nyeri
berkurang
2. Taraf eksitasi, yaitu kesadaran hilang seluruhnya dan
terjadi kegelisahan
Kedua taraf ini disebut taraf induksi
3. Taraf anestesia, yaitu reflek mata hilang, nafas otomatis
dan teratur seperti tidur dan otot-otot melemas
(relaksasi)
4. Taraf pelumpuhan sumsum tulang, yaitu kerja jantung
dan pernafasan terhenti
◼ Tujuan narkose adalah untuk mencapai
taraf anestesia dengan sedikit efek
samping, oleh karena itu taraf pertama
sampai ketiga adalah yang paling penting
sedangkan taraf keempat harus dihindari.
◼ Pada proses recovery (sadar kembali)
terjadi dengan urutan taraf terbalik dari
taraf ketiga sampai kesatu.
◼ Persyaratan anestesi umum
◼ Beberapa syarat penting yang harus dipenuhi oleh suatu anestesi
umum adalah :