(Biokimia)
OLEH :
dari enzim lain yang tidak diinginkan. Menurut Harris dan Angal (1989), ada tiga
strategi yang harus diperhatikan dalam pemurnian enzim: 1) kualitas, perlu tindakan
fraksinasi dengan garam atau pelarut organik, sentrifugasi, dialisis, dan pemisahan
Tujuan
2. Dialisis
Pengertian kromatografi
kromatografi interaksi hidrofobik merupakan metode pemisahan berdasarkan
perbedaan hidrofobisitas pada permukaan protein. Hal ini bergantung pada interaksi
hidrofobik antara permukaan protein dengan gugus hidrofobik yang terikat secara
kovalen pada matriks (Standburry dan Whitaker, 1984). Pada kondisi kekuatan ion
yang tinggi, protein atau enzim akan terikat kuat pada matriks melalui interaksi
hidrofobik, hal seperti ini dapat terlihat pada gambar Matriks yang umum digunakan
bersifat nonpolar, turunan jenis sefarosa yakni fenil sefarosa atau butil sefarosa (Roe,
interaksi hidrofobik dalam kondisi ionik yang tinggi. Pada kekuatan ion yang tinggi
protein terikat kuat pada matriks melalui interaksi hidrofobik. Semakin hidrofobik
suatu protein, maka semakin kuat ikatannya. Protein yang terikat pada matriks dapat
terlepas jika dielusi dengan eluen yang kekuatan ionnya semakin menurun yaitu
dengan konsentrasi garam dari tinggi ke yang lebih rendah (Roe, 1989).
yang akan dibahas pada makalah ini adalah tentang kromatografi interaksi
hidrofobik.
Pengertian
hidrofobisitas pada permukaan protein.Hal ini bergantung pada interaksi hidrofobik antara
permukaan protein dengan gugus hidrofobik yang terikat secara kovalen pada matriks.Pada
kondisi kekuatan ion yang tinggi, protein atau enzim akan terikat kuat pada matriks melalui
interaksi hidrofobik,Matriks yang umum digunakan bersifat nonpolar, turunan jenis sefarosa
Dapat dipergunakan baik pada tahap awal maupun akhir. Perlu dipergunakan eluen
dengan polaritas/ kekuatan ion tinggi; jadi paling baik dilakukan setelah kromatografi
pertukaran ion atau setelah pengendapan dengan garam,kapasitas dan resolusinya
tinggi,demikian pula kecepatannya.
Larutan protein memiliki berbagai residu (asam amino) permukaan yang dapat berikatan
dengan berbagai pelarut. Residu ini bisa saja bersifat hidrofilik/hidrofobik.contohnya seperti
asam amino fenil alanin, tirosin dan triptofan.
BAB III
PENUTUP
kesimpulan :