Anda di halaman 1dari 12

TUGAS AKHIR

LITERATUR REVIEW

ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP


PENURUNAN NYERI DISMENORE

Intin Ningtyastutik

17.321.0055

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2021
BAB 4

HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

4.1 Hasil

Pada bagian ini terdapat literature yang keasliannya dapat

dipertanggungjawabkan dengan tujuan penelitian. Tampilan dari hasil

literature dalam tugas akhir literature review berisi tentang ringkasan dan

pokok – pokok hasil dari setiap artikel yang terpilih dan disajikan dalam

bentuk tabel, kemudian dibawah tabel dijabarkan apa yang ada didalam tabel

tersebut dijelaskan makna tabel beserta trennya dalam bentuk paragraf

(Hariyono et al ., 2020).

Tabel 4.1 Karakteristik umum artikel penelitian

No Kategori N %
A Tahun Publiksi
1. 2017 4 40
2. 2018 3 30
3. 2019 1 10
4. 2020 2 20
Total 10 100
B Desain Penelitian
1. Quasi Eksperimen 6 60
2. Pra Eksperimental 2 20
3. Randomized Controlled 2 20
Trial
Jumlah 10 100
C Sampling Penelitian
1. Purposive Sampling 2 20
2. Cluster Random Sampling 1 10
3. Random Sampling 5 50
4. Accidental Sampling 1 10
5. Consecutive Sampling 1 10
Jumlah 10 100
D Instrumen Penelitian
1. Numeric Rating Scale (NRS) 3 30
2. Numeric Rating Scale 1 10
(NRS), observasi,
wawancara
3. Wawancara 1 10
4. Kuisioner/ lembar observasi 1 10
nyeri Bouranis dan SOP
5. Kuisioner , Numeric Rating 1 10
Scale (NRS)
6. Visual Analog Scale (VAS) 1 10
7. Kuisioner , Visual Analog 2 20
Scale (VAS)
Jumlah 10 100
E Analisis Statistik Penelitian
1. Uji Wilcoxon 5 50
2. Mann-Whitney, Wilcoxon, 1 10
McNemar
3. Mann-Whitney, Chi-Square, 1 10
Uji Wilcoxon
4. Chi-Square, Student’s t-test 1 10
5. Uji Mann-Whitney, Uji 1 10
Kolmogorov Smirnov, Uji
Chi-Square
6. univariate test and t- 1 10
dependent test
Jumlah 10 100
F Variabel
1 VI : Abdominal 6 60
. Stretching Exercise
VD : intensitas dismenore
2 VI : Penggunaan Jahe, 1 10
. Latihan Peregangan
VD : dismenore
3 VI : Latihan peregangan, 1 10
. Asam Mefenamat,
VD : Penurunan Nyeri
Dismenore
4 VI : Latihan Peregangan 1 10
. perut, Terapi Kompres
Dingin,
VD : Intensitas nyeri
Dismenore
5 VI : Terapi Seledri, 1 10
. Latihan Peregangan Perut,
VD : Intensitas nyeri
Dismenore
Jumlah 10 100

Penelitian yang dilakukan literature review hampir sebagian sebesar

(40%) dipublikasikan pada tahun 2017 dengan sebagian besar (60%)

menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimen. Teknik sampling

penelitian ini sebagian (50%) menggunakan random sampling, hampir


sebagian (30%) menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dan sebagian

(50%) menggunakan uji wilcoxon, dan sebagian besar (60%) menggunakan

variabel Abdominal Stretching Exercise , intensitas dismenore.

4.2 Analisis Penelitian

Pada bagian ini merupakan analisis penelitian yang

berisikan tentang pengaruh abdominal stretching exercise terhadap

penurunan nyeri dismenore. Tampilan pada bagian ini disajikan

dalam bentuk tabel 4.2 analisis abdominal stretching exercise

terhadap penururnan nyeri dismenore.

Tabel 4.2 analisis abdominal stretching exercise terhadap penurunan nyeri


dismenore

Analisis Abdominal Stretching Sumber empiris utama


Exercise Terhadap
penururnan nyeri dismenore
Penurunan Nyeri Dismenore dan Syaiful & Naftalin., 2018,
Relaksasi Otot Windiastiwi et al., 2017, Ardiani
& Sani., 2020, Najib Bustan et al.,
2020, Kas et al., 2020, Nisak et al.,
2018, Murtiningsih et al., 2019
Penurunan Nyeri Dismenore dan Motahari –Tabari et al., 2017,
Stress Shirvani et al., 2017, Cahya
Rosyida et al., 2017

Pada tabel 4.2 Abdominal Stretching Exercise terhadap penurunan

nyeri dismenore didapatkan bahwa latihan abdominal stretching exercise

mampu merelekskan otot dan menurunkan nyeri dismenore.

Latihan abdominal stretching exercise mampu mengurangi nyeri

dismenore dan menurunkan stress, yang mana stres itu dapat meningkatkan

kontraksi pada rahim.


BAB 5

PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan

5.1.1 Penurunan Nyeri Dismenore dan Relaksasi Otot

Berdasarkan 7 artikel yang telah direview yang mana

menjelaskan abdominal stretchig exercise merileksasikan otot dan

menurunkan nyeri dismenore. Penelitian (syaiful &Naftalin, 2018),

(Windastiwi et al., 2017), (Nisak et al, 2018) menyatakan abdominal

stretching exercise yang dilakukan untuk meningkatkan kekuatan

otot, daya tahan dan fleksibilitas otot dapat meningkatkan kebugaran,

mengoptimalkan daya tangkap, meningkatkan mental, dan relaksasi

fisik, meningkatkan perkembangan kesadaran tubuh, mengurangi

ketegangan otot (kram), mengurangi nyeri otot dan rasa sakit pada

saat menstruasi. Penelitian (Murtiningsih, 2019), (Najib Bustan et al,

2018), (Ardiani & Sani, 2020), (Kas et al, 2020) menyatakan bahwa

latihan peregangan perut adalah salah satu teknik non farmakologi

yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menurunkan nyeri

dismenore. Efek positif dari latihan pergegangan bermanfaat untuk

meningkatkan dan memelihara kekuatan otot, fleksibilitas daya

tahan otot dan peredaran darah. Intervensi latihan peregangan perut

ini diberikan yang terdiri dari gerakan yang tertaur dan terstruktur

yang secara alami dapat merangsang mekanoreseptor dan neuron beta

A untuk lebih cepat melepaskan neurotransmiter inhibisi.

5
6

Berdasarkan fakta tersebut sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh (Hidayah et al, 2017) menyatkan bahwa latihan fisik yang

dapat digunakan untuk menurunkan nyeri dismenore adalah dengan

melakukan latihan abdominal stretching exercise yang merupakan latihan

peregangan otot perut yang dilakukan kurang lebih 10-15 menit untuk

meningkatkan kekuatan otot, daya tahan dan fleksiilitas otot, sehingga

diharapkan mampu menurunkan nyeri dismenore.

Berdasarkan asumsi opini peneliti adanya pengaruh abdominal

stretching exercise terhadap penurunan nyeri dismenore dikarenakan latihan

peregangan ini merupakan salah satu teknik relaksasi yang dapat digunakan

untuk mengurangi rasa nyeri nyeri. Hal ini disebabkan karena

meningkatknya kadar endhorphin yang dihasilkan oleh otak akibat dari

berolahraga.

5.1.2 Penurunan Nyeri Dismenore dan Stres

Berdasarkan 3 artikel yang telah direview yang mana menjelaskan

abdominal stretching exercise menurunkan nyeri dismenore dan

menurunkan stres. Penelitian (Cahya Rosyida., 2017) membandingkan

efektifitas abdominal stretching exercise dengan kompres dingin. Didalam

penelitian ini menunjukkan bahwa abdominal stretching exercise lebih

efektif dari pada kompres dingin dengan nilai (p<0,05) dikarenkan latihan

peregangan perut ini secara fisiologis mempengaruhi proses dalam tubuh

melalui sistem hipofisis adrenal (HP Aaxis). Hp Aaxis ini akan melepeaskan

hormon CRF (corticopin releasing factore). Hormone CRF ini yang

kemudian kaan merangsang kelenjar pituitari yang kemudian akan


7

mempengaruhi medulla adrenal untuk meningkatkan produksi

prooploidemelanocortin sehingga encephalin meningkat. Kelenjar pituitari

ini yang menghasilkan -endorphin merupakan suatu neurotransmiter yang

dapat mempengaruhi suasana hati menjadi rileks dan sebagai obat untuk

menghilangkan rasa sakit. Peningkatan kadar endorphin dalam tubuh dapat

menghilangkan rasa sakit pada saat kontraksi (Cahya Rosyida., 2017).

Penelitian (Motahari-Tabari., 2017) membandingkan efek

abdominal stretching exercise dan Asam Mefenamat. Dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa latihan abdominal stretching exercise mampu

menghilangkan nyeri seiring berjalannya waktu. Efektifitas latihan

peregangan juga didasarkan pada program latihan yang tepat, kualitas

latihan, durasi dan intensitas latihan. Stres mampu meningkatkan kontraksi

rahim dan nyeri haid. Latihan peregangan perut mempengaruhi pelepasan

endorphin yang merupakan faktor penghilang rasa sakit. Mekanisme

potensial lain ialah meningkatkan sirkulasi darah panggul dan metabolisme

lokal selama latihan. Akibatknya olahraga dapat mencegah akumulasi

prostaglandin, yang mengkibatkan kontraksi uterus, iskemi dan nyeri.

Penelitian (Shirvani et al., 2017) membandingkan penggunaan jahe

versus latihan abdominal stretching exercise. Dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa latihan abdominal Stretching exercise memiliki efek

lebih besar dalam pengobatan dismenore. Latihan peregangan atau olahraga

yang dilakukan secara rutin secara signifikan lebih efektif dari pada hanya

dilakukan sesekali. Hal tersebut dikarenakan olahraga yang dilakukan secara


8

rutin dapat menurunkan tingkat stres dan mampu meningkatkan produksi

endorphin sebagai faktor penghilang rasa sakit.

Berdasarkan hasil review didapatkan beberapa faktor yang mampu

mempengaruhi dismenore antara lain, gangguan hormon, tingkat stres,

aktifitas fisik, usia menarche, dan gangguan endorkrin. Faktor lain yang

dapat menyebabkan dismenore adalah stress karena dapat memperlambat

hormon perangsang folikel dan luteinizing agar tidak dilepaskan dan

menghasilkan perkembangan folikel yang melemah. Stress memperbanyak

aksi sistem simpatis yang meningkatkan kontraksi otot uterus dan

memperburuk gejala menstruasi (Rahmani, 2014). Stres merupakan suatu

respon fisiologis dan perilaku dari manusia yang mencoba untuk

mengadaptasi dan mengatur stresor baik dari internal maupun eksternal.

Adanya stresor ini dapat mempengaruhi kehidupan seorang diantaranya

perubahan perilaku, masalah-masalah berineraksi dengan orang lain dan

keluhan-keluhan fisik salah satunya siklus menstruasi (Tombokan et al, ).

Berdasarkan asumsi opini peneliti dengan adanya pengaruh

abdominal stretching exercise dapat mempengaruhi suasana hati menjadi

rileks dan sebagai obat untuk menghilangkan rasa sakit. Peningkatan kadar

endorphin dalam tubuh dapat menghilangkan rasa sakit akibat dari kontraksi.
9

BAB 6

KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil Literature Review yang telah dilakukan maka

kesimpulan yang dapat diambil dari literature review ini adalah :

1. Abdominal Stretching exercise memberikan pengaruh penurunan nyeri

dismenore dan relaksasi otot pada remaja yang mengalami dismenore.

2. Abdominal Stretching Exercise memberikan pengaruh penurunan pada

nyeri dismenore dan stres pada remaja yang mengalami dismenore.

6.2 Saran
1. Untuk peneliti selanjutnya

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah

satu sumber data dari penelitian untuk penelitian selanjutnya dan dapat

dilakukan penelitian lebih lanjut berdasarkan faktor-faktor lainnya dan

variabel yang berbeda.


DAFTAR PUSTAKA
Ardiani, N. D., & Sani, F. N. (2020). Pemberian Abdominal Stretching
Exercise Terhadap Nyeri Disminore Pada Remaja. Jurnal Ilmiah
Kesehatan, 13(1), 29–33. https://doi.org/10.48144/jiks.v13i1.223
Cahya Rosyida, D. A., Suwandono, A., Ariyanti, I., Suhartono, S.,
Mashoedi, I. D., & Fatmasari, D. (2017). Comparison of Effects of
Abdominal Stretching Exercise and Cold Compress Therapy on
Menstrual Pain Intensity in Teenage Girls. Belitung Nursing Journal,
3(3), 221–228. https://doi.org/10.33546/bnj.98
Ernawati, Hartiti, T., & Hadi, I. (2010). Terapi Relaksasi Terhadap Nyeri
Dismenore pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Semarang.
Prosiding Seminar Nasional, 18, 106–113.
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/778/832
Gamit, K., Sheth, M., & Vyas, N. (2014). The effect of stretching exercise
on primary dysmenorrhea in adult girls. International Journal of
Medical Science and Public Health, 3(5), 549.
https://doi.org/10.5455/ijmsph.2014.210220142
Ginanjarsari RL. (2020). Bab II Tinjauan Pustaka.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2351/
Hidayah, N., Rusnoto, & Fatma, I. (2017). Pengaruh Abdominal Stretching
Exercise Terhadap Penurunan Dismenore Pada Siswi Remaja Di.
February, 954–963.
Kas, S. R., Noor, N. N., Abdulllah, M. T., Mallongi, A., & Ibrahim, E.
(2020). The effect of celery therapy and abdominal stretching exercise
on pain intensity in adolescent with dysmenorrhea at the soppeng high
school. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 8(T2),
55–58. https://doi.org/10.3889/oamjms.2020.5185
Khotimah, H., Kirnantoro, K., & Endang Cahyawati, F. (2016). Pengetahuan
Remaja Putri tentang Menstruasi dengan Sikap Menghadapi Dismenore
Kelas XI di SMA Muhammadiyah 7, Yogyakarta. Jurnal Ners Dan
Kebidanan Indonesia, 2(3), 136.
https://doi.org/10.21927/jnki.2014.2(3).136-140
Kusmindarti, I., & Munadlifah, S. (2016). Hubungan kebiasaan olahraga
dengan kejadian dismenorea pada remaja putri di komunitas senam
aerobik Dr Tri Widodo Basuki Jabon Mojoanyar Mojokerto. Jurnal

10
Kebidanan, 5(1), 1–6.

Lestari, N. M. S. D. (2013). Pengaruh dismenorea pada remaja. Seminar


Nasional FMIPA UNDIKSHA III, 323–329.
ejournal.undiksha.ac.id/index.php/semnasmipa/article/download
Marlinda, R. (2013). Pengaruh senam Disminore. Jurnal Keperawatan
Maternitas, 1(2), 118–123.
Motahari-Tabari, N., Shirvani, M. A., & Alipour, A. (2017). Comparison of
the effect of stretching exercises and mefenamic acid on the reduction
of pain and menstruation characteristics in primary dysmenorrhea: A
randomized clinical trial. Oman Medical Journal, 32(1), 47–53.
https://doi.org/10.5001/omj.2017.09
Murtiningsih, M., Solihah, L., & Yuniarti, S. (2019). the Effect of
Abdominal Stretching Exercise on Dysmenorrhea in Adolescent Girls.
Journal of Maternity Care and Reproductive Health, 2(3), 247–256.
https://doi.org/10.36780/jmcrh.v2i3.104
Nadjib Bustan, M., Seweng, A., & Ernawati. (2018). Abdominal Stretching
Exercise in Decreasing Pain of Dysmenorrhea among Nursing Students.
Journal of Physics: Conference Series, 1028(1).
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1028/1/012103
Ningsih, R., Setyowati, S., & Rahmah, H. (2013). Efektivitas Paket Pereda
Nyeri Pada Remaja Dengan Dismenore. Jurnal Keperawatan
Indonesia, 16(2), 67–76. https://doi.org/10.7454/jki.v16i2.4
Nisak, yunmun, Harnanik Nawangsari, A. M. (2018). Pengaruh Abdominal
Stretching Exercise Terhadap Intensitas Nyeri Haid Pada Remaja Putri
(Studi di SMK Kesehatan BIM Jombang tahun 2018 ). 03(04).
https://repo.stikesicme-jbg.ac.id/
Novitasari. (2012). Efektivitas Pendidikan Kesehatan tentang Dismenore
terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Perempuan di Madrasah
Tsanawiyah Islamiyah Ciputat tahun 2012. Skripsi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1. https://docplayer.info/34236123-
Efektivitas-pendidikan-kesehatan-tentang-dismenore-terhadap-tingkat-
pengetahuan-remaja-perempuan-di-madrasah-tsanawiyah-islamiyah-
ciputat-tahun-2012.html
Rakhma, A. (2012). Gambaran Derajat Dismenore dan Upaya
Penagnannya Pada Siswi Sekolah Menengah Kejuruan arjuna Depok
Jawa Barat. 32. https://repository.uinjkt.ac.id/
Ramhani, K. (2014). Kurniati Rahmani BAB II. Perbedaanefektivitas
Aromaterapi Kebidanan, 11–35.
Shirvani, M. A., Motahari-Tabari, N., & Alipour, A. (2017). Use of ginger
versus stretching exercises for the treatment of primary dysmenorrhea:
a randomized controlled trial. Journal of Integrative Medicine, 15(4),
295–301. https://doi.org/10.1016/S2095-4964(17)60348-0
Syaiful, Y., & Naftalin, S. V. (2018). Abdominal stretching exercise
menurunkan intensitas iismenorea pada remaja putri. Jurnal Ilmu
Kesehatan, 7(1), 269–276.
http://ejurnaladhkdr.com/index.php/jik/article/view/195
Tombokan, K. C., Pangemanan, D. H. C., & Engka, J. N. A. (2017).

11
Hubungan antara stres dan pola siklus menstruasi pada mahasiswa
Kepaniteraan Klinik Madya (co-assistant) di RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado. Jurnal E-Biomedik, 5(1).
https://doi.org/10.35790/ebm.5.1.2017.15978
Trimayasari, D., & Kuswandi, K. (2014). Hubungan Usia Menarche dan
Status Gizi Siswi SMP Kelas 2 Dengan Kejadian Dismenore. Jurnal
Obstretika Scientia ISSN. 2337-6120, 2(2), 192–211.
Windastiwi, W., Pujiastuti, W., & Mundarti, M. (2017). Pengaruh
Abdominal Stretching Exercise Terhadap Intensitas Nyeri Dismenorea.
Jurnal Kebidanan, 6(12), 17. https://doi.org/10.31983/jkb.v6i12.1909
Yudita, N. A., Yanis, A., & Iryani, D. (2017). Hubungan antara Stres dengan
Pola Siklus Menstruasi Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(2), 299.
https://doi.org/10.25077/jka.v6i2.695

12

Anda mungkin juga menyukai