Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENANTAR TES INTELEGENSI KOLEKTIF INDONESIA (TIKI) & TES


INTELEGENSI DEWASA INDONESIA (TIDI)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah tes intelegensi yang diampu

oleh : Umdatul Khoirot M.Psi

Oleh:

200401110029 Fitra Aulia Karim

200401110188 Ma’rifatul Ika Noviyanti

200401110042 Rapif Samdya

200401110261 Maulana Hikam Suaedy

200401110277 Nismi Asna Arinal Haq

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2020
A. PENDAHULUAN

Alat tes TIKI merupakan jenis alat tes tipe A yang biasanya untuk pengadministrasiannya
minimal dilakukan oleh sarjana psikologi. Dalam pengetesan biasanya peralatan yang digunakan
adalah buku soal yang terdiri dari 10 subtest dan lembar jawaban. Tes TIKI berbentuk buku yang
didalamnya terdapat beberapa sub tes tergantung tipenya, apakah TIKI-D, TIKI-M, atau TIKI-T.
Penyajian tes bisa digunakan secara individual atau klasikal. TIKI juga memiliki bentuk singkat
yang terdiri dari 4 sub tes. Waktu yang digunakan untuk mengerjakan semua sub tes adalah 100
menit dan untuk TIKI bentuk singkat selama 41 menit, dengan ditambah waktu instruksi per sub
tes selama 3-5 menit. Tujuan tes TIKI adalah untuk mengungkap tingkat kecerdasan sesuai tipe
TIKI dalam bentuk IQ.

B. PENGANTAR TES TIKI & TIDI


a) Tes TIKI

Tes Inteligensi Kolektif Indonesia (TIKI). Tes yang disusun di Indonesia ini merupakan
kerjasama antara ahli Indonesia dan Belanda, bertujuan untuk mengungkap inteligensi dengan
standar Indonesia. Tes ini terdiri dari tiga kelompok yaitu TIKI dasar untuk Sekolah Dasar
sampai SMP kelas II, TIKI menengah untuk siswa SMP kelas III dan SMA dan TIKI tinggi
untuk mahasiswa dan orang dewasa.

Tes ini dapat diberikan secara individual dan kelompok. Sub tes TIKI dasar (berhitung
angka, gabungan bagian, eksklu si gambar, hubungan kata, membandingkan gambar, labirin,
berhitung huruf, mencari pola, eksklusi kata, mencari segitiga). TIKI menengah (berhitung
angka, gabungan bagian, hubungan kata, eksklusi gambar, berhitung soal, meneliti, membentuk
benda, eksklusi kata, bayangan cermin, berhitung huruf, membandingkan benda, pembentukan
kata). TIKI tinggi (berhitung angka, gabungan bagian, hubungan kata, abstraksi non verbal, deret
angka, meneliti, membentuk benda, eksklusi kata, bayangan cermin, analogi kata, bentuk
tersembunyi, pembentukan kata). Snijders Oomen Non Verbal Scale (SON). Tes inteligensi yang
non verbal digunakan untuk usia 3 – 16 tahun, normal dan tunarungu. SON dirancang sejak
tahun 1939 – 1942, di Amsterdam, kemudian dilakukan revisi-revisi. Culture Fair Intelligence
Test (CFIT), disusun oleh R. B. Cattel terdiri dari 3 bentuk yaitu Skala 1 untuk anak usia 4 tahun
– 8 tahun, skala 2 untuk anak usia 8 tahun – 13 tahun atau dewasa rata-rata, skala 3 untuk murid
SLTA ke atas atau dewasa superior.

Tes Inteligensi Kolektif Indonesia (TIKI) adalah salah satu rangkaian tes untuk menentukan
tingkat kecerdasan individu. TIKI adalah alat ukur yang dibuat dari kerjasama fakultas psikologi
Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung dan “Department of indrustial and Organizational
psychology and test development, Vrije Universiteit (UV)” di Amsterdam.

Tes ini dibagi memnjadi 3 kategori, yaitu: tingkat dasar (TIKI-D), tingkat menengah (TIKI-
M), dan tingkat tinggi (TIKI-T). TIKI-D ditujukan untuk kelas terakhir sekolah dasar (SD) dan
dua tahun pertama dari pendidikan menengah (SMP), bermaksud digunakan untuk melihat
karakteristik mengenai pengambilan keputusan individu. Baterai tes kedua, TIKI M ditujukan
bagi siswa pada akhir sekolah menengah pertama (SMP) dan tahun pertama sekolah menengah
atas (SMA). Tes ini berfungsi untuk membantu menentukan sejauh mana siswa mapu
melanjutkan pendidikan di sekolah menengah atas, baterai tes ketiga yaitu TIKI-T, peran alat tes
TIKI tingkat tinggi ditujukan untuk kelas tertinggi SMA (kelas 3 SMA) dan awal pendidikan
tinggi terutama digunakan untuk keputusan mengenai masuk ke universitas atau bentuk lain dari
pendidikan tinggi dan dunia kerja (drenth & dengah, 1976).

TIKI-T terdiri dari sebelas sub-tes antara lain:

1. Berhitung angka
2. Gabungan bagian
3. Hubungan kata
4. Abstraksi non verbal
5. Deret angka
6. Meneliti
7. Membentuk benda
8. Bayangan cermin
9. Analogi kata
10. Bentuk sembunyi
11. Pembentukan kata

(drenth & dengah, 1977)

Menurut penelitian rachmawati A.F & Andriani, Fitri (2014) mengenai validasi alat tes
TIKI kategori menengah menunjukkan hasil yang signifikan (CR=0,918) bahwa subtes-subtes
TIKI-M mendukung faktor-faktor intelegensi sesuai dengan teori yang mendasarinya. Koefisien
tersebut menunjukkan bahwa TIKI-M Reliable. Sampai saat ini sesuai dengan pengetahuan
peneliti belum ada studi yang di publish mengenai validitas dan reliabilitas TIKI-T. TIKI-T
selain mengungkapkan kemapuan umum (taraf intelegensi) juga dapat mengungkap kemampuan-
kemampuan khusus yang tetrlihat pada subtes-subtesnya. Menurut beberapa direktur biro
psikologi di Kota Bandung, TIKI-T banyak digunakan untuk pemetaab potensi karyawan pada
pemerintahan atau bidang lainnya, seleksi karyawan dan tes minat bakat.

Sehingga peneliti tertarik dab merasa perlu dilakukan pengujian pada alat tes TIKI-T
yang berjudul “Reliabilitas dan validitas konstruk tes inteligensi kolektip Indonesia tingkat
tinggi (TIKI-T)”

b) tes TIDI

Tes psikologi TIDI (tes intelegensi dewasa Indonesia), tes ini mengukur intelegensi
berdasarkan teori weschler. Dari tes ini akan diperoleh IQ verbal, IQ performance, dan IQ total.
Tesini dibuat oleh Alfred Binet-Simon, pada 1905. Pembuatan tesini pertama kali untuk
identifikasi anak berkebutuhan khusus. Pada 1912, tesiini dimodifikasi oleh terman, dan muncul
tesyangg bernama stanfoord-Binet Intelligence Scale. Tes TIDI dikembangkan berdasarkan
WAIS-R. disesuaikan denggann kondisi budaya iindonesia. Penelitian dilakukan di pulau jawa,
tahun 1991-1997 dengan jumlah subyek 3.366 orang dengan rentangg usia 16-34 tahun.

Sub-Tes TIDI :

1) Skala verbal
a. Pengetahuan umum
b. Rentang angka
c. Perbendaharaan kata
d. Aritmetika
e. Pemahaman
f. Persamaan kata
2) Skala performance
a. Lengkapi gambar
b. Susun gambar
c. Desain balok
d. Rakit objek
e. Lambing angka

Pada pemberian sub-tes, susunan pemberian tes verbal itu bergantian dengan tes
performance.

1. Pengetahuan umum
2. Lengkapi gambar
3. Rentang angka
4. Susun gambar
5. Kosa kata
6. Desain balok
7. Aritmetika
8. Rakit objek
9. Pemahaman
10. Lambang angka
11. Persamaan kata

C. SKORING TIKI DAN TIDI

Skoring dilakukan dengan menghitung jawaban benar pada setiap sub tes. Setelah itu
dijumlahkan total jawaban benar dari keseluruhan sub tes. Alat tes TIKI memiliki mean 100 dan
standar deviasi 10.
Berikut klasifikasi skor menurut Weschler:

140 keatas very superior


120-139 superior
110-119 rata-rata atas (high average)
90-109 rata-rata (average)
80-89 rata-rata bawah (low average)
66-79 borderline-defective
65 kebawah mentally defective
Daftar Pustaka

Aprilianti, 2017. Reliabilitas dan Validitas konstruk tesi ntelegensi kolektip Indonesia tingkat
tinggi (TIKI).

Habibah, Nur. 2018. Modul Tes Intelegensi. Universitas muhamadiyah sidoarjo. Sidoarjo.

Roebianto, A. Lie, D. Widhiarso, W. 2019. IQ PROFILES OF INDONESIAN STUDENTS


USING AJT COGNITIVE TEST. 2nd International Conference on Educational Assessment and
Policy (ICEAP 2019)

Nuraeni. 2012. Tes psikologi: tes intelegensi dan tes bakat. Yogyakarta: universitas muhaadiyah.

Department pendidikan nasional. 2007. Pedoman penyelenggaraan pendidikan unutuk peserta


didik berkecerdasan istimewa. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai