Anda di halaman 1dari 47

Makroalga

Kelompok 2
Pendidikan Biologi B 2020
Arlina Cahya Winda Rahayu Tiara Nabila

Khalisdhia Falah Fadilatul Azizah Syakira Kautsarina


Pokok Bahasan
Teknik Identifikasi
01 Sampling dan 02
Makroalga Karakterisrik

03 Alat, Bahan
dan Cara Kerja
Klasifikasi 04
Pengamatan
Teknik
01 Sampling
Makroalga
● Teknik Sampling Kuadrat

- Setiap spesies makroalga yang ditemukan ditiap


petak kuadrat dihitung jumlahnya

- diambil dan dimasukkan dalam plastik yang


diberi label.

- Sampel tersebut dibersihkan, difoto kemudian


diberi larutan formalin 3-5% agar tidak rusak
untuk diidentifikasi kembali.

- Seluruh sampel dibawa ke Laboratorium untuk


diidentifikasi
● Teknik Purposive Sampling

- teknik pengambilan sampel sumber data dengan


pertimbangan tertentu.

- Alasan : tidak semua sampel memiliki kriteria


yang sesuai dengan fenomena yang diteliti.

- Misalnya dalam suatu penelitian ditentukan hanya


akan mengambil data makroalga pada kawasan
Pantai Ujoeng Kareung yang ada pada substrat
berkarang, berpasir dan berbatu
● Random Acak Sederhana

- metode yang digunakan untuk memilih sampel


dari populasi dengan cara sedemikian rupa
sehingga setiap anggota populasi mempunyai
peluang yang sama besar untuk di ambil sebagai
sampel.

- Seluruh anggota populasi menjadi anggota dari


kerangka sampel. SRS biasa digunakan jika
populasi bersifat homogen (Nurhayati., 2008).
02
Alat, Bahan,
dan Cara Kerja
Pengamatan
Alat
Alat Tulis Untuk mencatat data hasil
pengamatan
Kamera Untuk memotret objek yang
diteliti
Kantong Plastik Untuk tempat penyimpanan sample
Kertas Label Untuk memberi nama spesimen
Termometer Air Untuk mengukur suhu air
Buku Identifikasi Untuk panduan identifikasi saat
penelitian
pH meter Untuk mengukur pH di
perairan
Bahan

Alkohol 70 % Untuk pengawetan


sample
Makroalga Sebagai spesimen
Cara Kerja Pengamatan di Lapangan
● Persiapan Alat dan Bahan
● Penentuan Titik Awal Sampling
● Pengumpulan data Makro Alga
Data yang dikumpulkan adalah berupa jenis-jenis makro alga,
Parameter fisika dan kimia perairan serta tipe substrat. diberi jarak
antar petak ukur. Dengan langkah sebagai berikut :
1. Membuat satu jalur dengan lebar 2 m dan panjang 2 m, jalur
dibuat dengan arah tegak lurus dengan pantai yang mengacu
pada kaedah-kaedah yang diutarakan oleh Mueller-Dombosis
(1974) yaitu pengamatan pada jalur- jalur berukuran 2 x 50 m
mewakili kondisi rata-rata di sekitar pantai.
2. Pada jalur dibuat petak contoh dengan ukuran 2 x 2 m.
3. Pada setiap petak contoh yang telah ditentukan, setiap jenis
tumbuhan makro alga yang ada dicatat, demikian juga dengan
mengambil gambar
Cara Kerja Pengamatan di
Laboratorium

● Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

● Setelah bahan (beberapa alga makroskopis)


disediakan di depan meja, lihat cermati, lalu
gambar objek tersebut.

● Setelah semua bahan/objek di gambar,


tentukan klasifikasi objek tersebut lalu catat
hasilnya.
Identifikasi
03 dan
Karakteristik
Chlorophyceae (Ganggang Hijau)

Alga hijau merupakan kelompok tumbuhan


bersel satu yang dimasukkan ke dalam
filum Chlrophuta. Jumlah kelas yang
termasuk ke dalam divisi ini masih menjadi
perdebatan diantara para ahli biologi.
Misalnya ada yan berpendapat bahwa
kelompok Chara tidak termasuk ke dalam
filum ini dan menjadi sebuah filum
tersendiri. Pembahasan dalam artikel ini
akan mengikuti klasifikasi yang membagi
alga hijau menjadi dua kelas, yaitu
Chlorophceae dan Charophyceae.
Karateristik Chlorophyceae (Ganggang Hijau)

• Ada yang bersel satu, ada yang membentuk koloni.

• Bentuk tubuhnya ada yang bulat, filamen, lembaran


dan ada yang menyerupai tumbuhan tinggi.

• Bentuk dan ukuran kloroplas beraneka ragam, ada


yang seperti mangkuk, busa, jala atau bintang.

• Pada sel reproduktif yang motil terdapat pigmen


yang disebut sigma (bintik mata merah)

• Didalam sitoplasma sel yang dapat bergerak terdapat


vakuola kontraktil. Vakuola kontraktil berfungsi
sebagai alat osmoregulasi.

• Inti sel alga hijau memiliki dinding, sehingga


bentuknya tetap. Inti yang demikian disebut
Organel Chlorophyceae (Green Algae)
Thallus
Struktur talus berbentuk lembaran atau silinder
Chlorophyceae yang sederhana atau bercabang-cabang
yang melekat erat pada substrat
(Ganggang Hijau)
Blade
adalah jaringan utama karena terdapat pigmen-pigmen
yang berfungsi sebagai tempat untuk fotosintesis dan
bersifat fotosintetik

Holdfast
-Bagian dasar pada ganggang
-Berbentuk menyerupai percabangan
-Berfungsi untuk menempel pada substrat dan thalus

Stipe
adalah jaringan berongga yang
merupakan tempat tumbuhnya blade
Phaeophyceae (Brown Algae)

Phaeophyta / Alga Coklat / Ganggang


Coklat adalah salah satu ganggang yang
tersusun atas zat warna atau pigmentasinya.
Phaeophyta (ganggang coklat) ini berwarna
coklat karena mengandung pigmen
xantofis.Bentuk tubuhnya seperti tumbuhan
tinggi. Ganggang coklat ini mempunyai talus
(tidak ada bagian akar, batang dan daun),
terbesar diantara semua ganggang ukuran
tulusnya mulai dari mikroskopik sampai
makroskopik.
Karateristik Phaeophyceae
(Brown Algae)
• Inti sel bersifat eukariotik karena inti sel telah memiliki
membran.

• Multiseluler (bersel banyak).

• Berbentuk lembaran, bahkan ada yang menyerupai


tumbuhan tinggi (Plantae) karena memiliki bagian
menyerupai akar, batang, dan daun.

• Memiliki gelembung-gelembung udara yang berfungsi


sebagai pelampung.

• Memiliki ukuran talus mikroskopis sampai makroskopis.

• Memiliki pigmen klorofil a, klorofil c, violaxantin, b-karotin,


diadinoxantin, serta xantofil yang jumlahnya dominan.

• Berbentuk filamen bercabang, tidak bercabang dan ada


juga yang tegak.
Karateristik Phaeophyceae
(Brown Algae)
• Bersifat autotorof, karena memiliki klorofil untuk
melakukan fotosintesis.

• Memiliki kloroplas tunggal berbentuk seperti benang


ada pula yang berbentuk cakram (discoid).

• Kloroplas mengandung pirenois untuk menyimpan


cadangan makanan.

• Cadangan makanan yang disimpan berupa laminarin.

• Memiliki dinding sel.

• Pada dinding sel dan ruang intersel terdapat algi


(asam alginate), bagian dalam dinding sel tersusun
oleh lapisan selulosa.
Karateristik Phaeophyceae
(Brown Algae)

• Memiliki jaringan untuk transportasi seperti tumbuhan tingkat


tinggi.

• Hampir semua jenis Phaeophyta memiliki habitat di laut terutama


di daerah yang dingin, yaitu hidup di batu-batuan di dasar
perairan sedalam 1,5 – 5 meter dari permukaan air.

• Semua Phaeophyta hidup berkoloni dengan bentuk bervariasi


dari yang sederhana hingga yang berbentuk besar (lebih dari 30
meter) dengan organisasi sel yang rumit.
Organel Phaeophyceae (Brown Algae)
Sargassum sp.

Blade

Bladder Thallus

Stipe
Organel Phaeophyceae (Brown Algae)
Fucus sp.

Blade

Stipe

Thalus

Holdfast
Struktur Thallus
• Tidak ada yang uniselular, paling
Phaeophyceae sederhana berbentuk filamen yang
bercabang.
(Brown Algae)
• Panjang thallus beberapa melimeter
sampai kurang lebih 50 m.

• sebagian besar hidupnya melekat pada


substrat dengan perantaraan alat perekat.

• Thalus dari phaeophyta ini mempunyai alat


pelekat menyerupai akar, dan dari alat
pelekat ini tumbuh

• bagian yang tegak dengan bentuk


sederhana atau bercabang seperti batang
pohon dengan cabang yang menyerupai
daun dengan gelembung udara.
Struktur Bladder
kandung kemih udara untuk membantu daun seperti
Phaeophyceae pisau mengapung di permukaan dan penghubung
atara Blade dengan stipe
(Brown Algae)
Blade
yang mengapung di permukaan untuk
mengumpulkan sinar matahari untuk
fotosintesis dan energi.

Holdfast
dasar yang digunakan untuk melampirkan pada
batu atau dasar laut

Stipe
yaitu bagian yang menyerupai batang
dan berfungsi sebagai penahan
goncangan ombak
Rhodophyta (Red Algae)

Istilah “Rhodophyta” berasal dari bahasa


Yunani, rhodos yang berarti “merah”. Jadi,
Rhodophyta berarti ganggang merah (red
algae). Berbeda dengan Filum lainnya, Filum
ini tidak mempunyai tahapan flagella dalam
siklus hidupnya. Anggota Filum ini
mempunyai pigmen fotosintetik berupa
fikobilin yang terdiri dari fikoeritrin (pigmen
merah) dan fikosianin (pigmen biru). Selain
dua pigmen tersebut, Rhodophyta juga
memiliki klorofil a dan b serta karotenoid.
Karateristik Rhodophyta (Red Algae)
• Inti sel bersifat eukariotik karena inti sel telah memiliki membran.

• Sebagian besar multiseluler (bersel banyak).

• Umumnya makroskopis (dapat dilihat dengan kasat mata) dengan


panjang dapat mencapai 1 meter.

• Satu-satunya alga yang tidak memiliki fase berflagel dalam siklus


hidupnya.

• Bersifat autotorof, karena memiliki klorofil untuk melakukan


fotosintesis.

• Kloroplas mengandung pirenoid untuk menyimpan hasil


fotosintesis.

• Cadangan makanan disimpan dalam bentuk tepung fluoride


(sejenis karbohidrat), floridosid (senyawa gliserin dan galaktosa)
dan tetes-tetes minyak. Floridosid akan bewarna kemerah-
merahan jika ditambah dengan iodium.
Karateristik Rhodophyta (Red Algae)

• Bentuk talus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon.

• Talus bewarna merah sampai ungu tetapi ada juga yang


pirang atau kemerah-merahan.

• Tubuhnya diselimuti kalsium karbonat (CaCO3).

• Dinding sel terdiri atas komponen yang berlapis-lapis.


Dinding sel sebelah dalam tersusun dari myofibril,
sedangkan sel sebelah luar tersusun dari zat lendir.

• Memiliki pigmen klorofil a dan b, karotenoid, fikosianin (biru)


dan pigmen dominan fikoeritrin (merah).
Organel Rhodophyta (Red Algae)
Gelidium sp.
Blade
Stipe

Thalus
Holdfast
Organel Rhodophyta (Red Algae)
Chondrus crispus

Holdfast

Blade
Thalus

Stipe
Struktur Thallus
talus berbentuk lembaran atau silinder
Rhodophyta yang sederhana atau bercabang-cabang
yang melekat erat pada substrat
(Red Algae) Blade
blade, yaitu struktur yang menyerupai
daun pipih yang biasanya lebar"

Holdfast
merupakan bagian yang menyerupai akar yang
berfungsi sebagagi alat pelekat pada substrat
yang merupaakn dinding sel yang terdiri atas
selulosa dan melekat pada sel pemegang.

Stipe
yaitu bagian yang menyerupai batang
dan berfungsi sebagai penahan
goncangan ombak
04
Klasifikasi
Makroalga
Klasifikasi
Chlorophyceae
Chlorophyceae (alga hijau) adalah salah satu kelas dari alga
dengan pigmen dominan berwarna hijau. Sel-selnya bersifat
eukariotin. Klasifikasi Chlorophyceae menurut Smith (1995)
membagi filum Chlorophyta kedalam 2 kelas yaitu :
Chlorophyceae dan Charophyceae.

Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Sub filum : Chlorophytina
Class : Chloropyceae
Boergesenia forbesii
- Thallus berbentuk kantong silindris Classification
berisi cairan Empire : Eukaryota
Kingdom : Plantae
- Ukuran panjang thallus mencapai Subkingdom : Viridiplantae
sekitar 5 cm dengan diameter Phylum : Chlorophyta
mencapai sekitar 0,5 cm Subphylum : Chlorophytina
- Thallus tersebut membentuk rumpun
Class : Ulvophyceae
dengan percabangan soliter berpusat Order : Cladophorales
ke bagian pangkal utama Family : Siphonocladaceae
Genus : Boergesenia
Sumber : https://www-algaebase-
org.translate.goog/search/species/detail/?species
- Permukaan halus, licin, serta
_id=3715&_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_ berwarna warna hijau tua atau hijau
pto=ajax,nv,sc,elem
muda kekuning-kuningan

- Hidupnya menempel (epifit) pada


substrat-substrat lainnya di laut
termasuk menempel pada tumbuhan
laut lainnya
Caulerpa lentillifera
- Thallus membentuk akar, stolon
Classification
dan ramuli.
Empire : Eukaryota
- Ramuli membentuk bulatan- Kingdom : Plantae
bulatan kecil merapat teratur Subkingdom : Viridiplantae
menutupi setiap percabangan Phylum : Chlorophyta
sepanjang +/- 3-5 cm. Subphylum : Chlorophytina
Class : Ulvophyceae
- Stolon tidak begitu besar, sekitar Order : Bryopsidales
diameter 1-2 mm, warna hijau Family : Caulerpaceae
tua. Genus : Caulerpa
Sumber :
https://www.algaebase.org/search/species/detail/?sp - Tumbuh dengan akar menancap
ecies_id=3754
pada substrat berpasir atau
menempel pada batu.
Halimeda macroloba
- Thalus ( daun ) tipis dan agak kasar Classification
berwarna hijau keputih-putihan Empire : Eukaryota
Kingdom : Plantae
- Thalusnya mempunyai percabangan Subkingdom : Viridiplantae
- Bagian tengah tallus diisi oleh sebuah Phylum : Chlorophyta
filament yang besar dan Subphylum : Chlorophytina
memanjang,dinding selnya tersusun Class : Ulvophyceae
atas selulosa, pectin dan petidoglikan Order : Bryopsidales
Family : Halimedaceae
- Hold fast berkapur dan menempel kuat Genus : Halimeda
Sumber : https://www-algaebase-
org.translate.goog/search/species/detail/?species_ pada substratnya
id=3807&_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_p
to=ajax,nv,sc,elem
- Hidup menempel pada substrat yang
terdapat di daerahperairan yang
dangkal
Klasifikasi Rhodophyta
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Biliphyta
Division : Rhodophyta
Subdivision :
1. Cyanidiophytina. Dalam subdivisi ini terdapat kelas
Cyanidiophyceae
2. Eurhodophytina. Dalam subdivisi ini terdapat kelas
Bangiophyceae dan Florideophyceae
3. Metarhodophytina. Dalam subdivisi ini terdapat http://www.msc.ucla.edu/oceanglobe/spe
kelas Compsopogonophyceae cimenphotographs/Plants/Rhodophyta/Mi
crocladia.JPG
4. Rhodellophytina. Dalam subdivisi ini terdapat kelas
Porphyridiophyceae, Rhodellophyceae dan
Stylonematophyceae

ITIS & Species 2000 Catalogue of Life Management Hierarchy, 2014, document (version Plantae)
Ceramium pacificum
Classification:
Empire : Eukaryota
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Biliphyta
Phylum : Rhodophyta
Subphylum : Eurhodophytina
Class : Florideophyceae
Subclass : Rhodymeniophycidae
Order : Ceramiales
Family : Ceramiaceae
Subfamily : Ceramioideae
https://www.inaturalist.org/taxa/429948-
Tribe : Ceramieae Ceramium-pacificum/browse_photos

Genus : Ceramium https://www.centralcoastbiodiversity.org/hairy-


pottery-seaweed-bull-ceramium-pacificum.html
Chondrus ocellatus Holmes

Classification:
Empire : Eukaryota
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Biliphyta
Phylum : Rhodophyta
Subphylum : Eurhodophytina
Class : Florideophyceae
Subclass : Rhodymeniophycidae
Order : Gigartinales
Family : Gigartinaceae
Genus : Chondrus https://www.algaebase.org/search/species/detail/?species_i
d=3485
Corallina officinalis
Classification:
Empire : Eukaryota
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Biliphyta
Phylum : Rhodophyta
Subphylum : Eurhodophytina
Class : Florideophyceae
Subclass : Corallinophycidae
Order : Corallinales
Family : Corallinaceae
Subfamily : Corallinoideae
Tribe : Corallineae
Genus : Corallina https://alchetron.com/Corallina-officinalis
Klasifikasi Phaeophyceae

Domain : Eukaryota
Kerajaan : Chloromaivolata
Divisi : Heterokontophyta
Kelas : Phaeophyceae
Dictyota dichotoma

∙ Berbentuk talus pipih seperti pita dengan tinggi talus


4,7-5,4 cm, lebar talus 0,3-0,4 cm dan Pinggiran
thallus rata. Percabangan dichotomous (dua-dua terus
menerus) dengan bagian apeks yang sedikit membulat
∙ Mempunyai holdfast discoid dengan warna talus
cokelat tua dan pada bagian ujung talus membelah Taksonomi
dengan panjang yang sama Divisi : Phaeophyta
∙ Habitat alga ini yaitu substrat berbatu, pasir, dan Kelas: Phaeophceae
karang mati kedalaman air laut 10-30 cm, dan suhu Ordo : Dictyotales
antara 27,25 C - 29,75 C. Memiliki iklim yang sedang Keluarga : Dictyotaceae
sampai dingin. Marga : Dictyota
Spesies : Dictyota dichotoma
u
Hydrochlatrus clatratus

• Bentuk talus seperti jaring, licin, lunak

• Memiliki lubang dengan diameter 0,7-2,2


cm, menggumpal,

• warna talus cokelat pirang


TAKSONOMI
Divisi : Phaeophyta • Habitat alga ini yaitu substrat pasir
Kelas : Phaeophceae
bercampur dengan lumpur.
Ordo : Scytosiphonaces
Keluarga : Scytosiphonaceae
Marga : Hydrochlatrus
Spesies: Hydrochlatrus clatratus
Sargassum muticum

- Talus bersilindris
- Memiliki holdfast, stipe, dan
blade yang bertutut turut
merupakan analogi akar,
Taksonomi tubuh, daan daun dari
Divisi : Phaeophyta tanaman vaskuler
Kelas : Phaeophceae
- Melekatkan tubuhnya pada
Ordo : Fucales
Famili : Sargassaceae substrat keras seperti
Marga : Sargassum bebatuan ataupun karang
Spesies : Sargassum
muticum
Daftar Pustaka
Atika,dkk. 2021. Identifikasi Morfologi Beberapa Jenis Anggota Phaephyta di Pantai Palem Cibereum,
Anyer, Banten : UIN Sultan Maulana Hasanuddin.
Hadi, Faisal., Zakaria, Indra Junaidi., and Syam, Zuhri. 2016. Diversity of Macroalgae in Kasiak Gadang
Island Nirwana Beach, Padang-West Sumatra, Indonesia.The Journal of Tropical Life
Science, 6(2) : 97-100.
Iqbal, M., 2008, Struktur Komunitas dan Distribusi Makroalga Hubungannya dengan Kondisi Oseanografi
di Perairan Pulau lae-lae, Kota makssar. J urusan Ilmu Kelautan, Universitas
Hasanuddin. Makassar
Ma’ruf Kasim. 2016. Makro Alga. Penebar Swadaya. Cibubur, Jakarta Timur.
Palallo, Alfian., 2013. Distribusi makroalga pada ekosistem lamun dan terumbu karang di Pulau
Bonebatang, Kecamatan Ujung Tanah, Kelurahan Barrang Lompo, Makassar.
Universitas Hasanuddin Makasar.
Wahyudi, R., 2011. Komposisi Jenis dan Persentase Tutupan Makroalga pada Ekosistem Terumbu Karang
Kaitannya dengan Kondisi Oseanografi Perairan di Pulau Lae-lae dan
Barranglompo. Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Hasanuddin. Makassar.
Watung, dkk. 2016. Jurnal Ilmiah Platax : Inventarisasi Makroalga di Perairan Pesisir Pulau Mantehage
Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Manado :
Universitas Sam Ratulangi
¡Terima Kasih! ¿Ada Pertanyaan?

"Belajar dari kemarin, hidup untuk sekarang,


berharap untuk besok. Hal yang paling
penting adalah jangan berhenti bertanya.”
-Albert Einsten-

Satu Kelompok satu Pertanyaan Dulu ya

CRÉDITOS: Esta plantilla de presentación fue creada por


Slidesgo, que incluye iconos de Flaticon, e infografías e
imágenes de Freepik

Anda mungkin juga menyukai