Anda di halaman 1dari 1

Al-Qur’an sebagai wahyu yang diturunkan kepada Nabi terakhir dan penutup, Muhammad saw.

diperuntukkan
kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Wahyu ini mengandung mukjizat yang luar biasa. Mukjizat
tersebut masih dan akan tetap kekal sampai kapan pun. Kekekalan kemukjizatan al-Qur’an dipelajari dan
didalami melalui bidang ilmu Ulumul Qur’an.

Pada mulanya, al-Qur’an disampaikan kepada penduduk asli Arab oleh Nabi Muhammad saw. yang merupakan
bagian dari penduduknya. Beliau menyampaikan al-Qur’an dengan terang dan sebenar-benarnya, tanpa disisipi
penambahan maupun pengurangan dari wahyu Allah tersebut. Jika penduduk Arab, khususnya para Sahabat
Nabi Muhammad saw. mendapati sesuatu yang kurang jelas bagi mereka tentang ayat-ayat al-Qur’an yang
diterima, maka para Sahabat langsung menanyakannya kepada sang Nabi. Kemudian, Nabi Muhammad saw.
menjelaskan makna yang terkandung dalam ayat-ayat itu dengan pemahaman yang tidak sedikit pun lari dari
apa yang diterimanya melalui wahyu, melainkan semuanya sesuai dengan tuntunan wahyu.

Dalam pengajarannya, Nabi Muhammad saw. berpesan kepada para Sahabat untuk tidak menulis sesuatu apa
pun selain al-Qur’an. Tidak diizinkannya menulis selain al-Qur’an dimaksudkan agar al-Qur’an tidak tercampur
aduk dengan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai