sinapsunsrat@gmail.com
ABSTRAK
Stroke merupakan penyebab kematian kedua dan penyebab disabilitas ketiga di seluruh dunia. Sekitar 85-
90% kasus stroke merupakan stroke iskemik. Stroke iskemik ditandai dengan berkurangnya aliran darah
serebral yang berdampak pada kurangnya penghantaran oksigen dan glukosa menuju otak sehingga
menyebabkan kematian sel saraf. Awitan pemberian terapi merupakan hal yang sangat penting.
Kecepatan kerusakan jaringan, penanganan neurovaskular, keterbatasan akses trombolisis dengan
recombinant tissue plasminogen activator (rtPA), intervensi antikoagulan dan antiplatelet, dan
neuroproteksi secara keseluruhan mempengaruhi keberhasilan terapi. Suplementasi vitamin B terbukti
mengurangi risiko stroke dan meningkatkan perbaikan klinis pada pasien stroke.
ABSTRACT
Stroke is the second leading cause of death and the third leading cause of disability worldwide.
Approximately 85-90% of stroke are ischemic. Ischemic stroke is characterized by a reduction in cerebral
blood flow resulting in poor glucose and oxygen delivery to the brain, leading to neuronal cell death.
Time until treatment is critical. Rapid injury progression, neurovascular management, limitation to the
access of recombinant tissue plasminogen activator (rtPA) for thrombolysis, anticoagulation and
antiplatelet intervention, and neuroprotection all affect outcome. Supplementation with vitamin B have
been proved to reduce the risk of stroke and improve post-stroke recovery.
25
Jurnal Sinaps, Vol. 3, No. 3 (2020), hlm 25-32
akut mendapatkan terapi ini. Selain itu, Peran suplementasi vitamin B dalam
sebagian pasien dengan stroke iskemik mencegah stroke
yang mendapatkan terapi rtPA dapat Homosistein (Hcy) merupakan asam amino
tertolong tetapi mengalami disabilitas yang mengandung sulfur, berhubungan
jangka panjang (6). Awitan pemberian terapi dengan metabolisme methionine, dan
merupakan hal yang sangat penting. didegradasi melalui jalur remetilasi atau
Kecepatan kerusakan jaringan, penanganan dikonversi melalui jalur trans-sulfurasi
(8)
neurovaskular yang tepat, keterbatasan menjadi sistein . Konsentrasi Hcy yang
akses trombolisis dengan recombinant tinggi merupakan faktor risiko independen
tissue plasminogen activator (rtPA), untuk terjadinya penyakit vaskular di
intervensi antikoagulan dan antiplatelet, dan antaranya coronary artery disease, stroke,
neuroproteksi secara keseluruhan aterosklerosis vaskular perifer dan
mempengaruhi keberhasilan terapi (7). tromboemboli pada arteri dan vena (2)
.
Sebagian besar pasien stroke tidak Mekanisme yang terlibat pada penyakit
pernah mengalami pemulihan fungsi secara vaskular dihubungkan dengan kadar Hcy
sempurna karena terapi stroke saat ini tinggi tersebut antara lain sebagai berikut:
memiliki efektivitas yang sangat terbatas. 1. Menyebabkan aterogenesis dan
Meskipun perbaikan fungsi secara total trombogenesis melalui kerusakan
sangat langka terjadi, kemajuan di bidang endotel oleh stres oksidatif,
neurobiologi telah membangun dasar mempengaruhi fungsi platelet dan
sebagai era baru restorasi otak (7). Beberapa agregasi, serta proses proliferasi otot
penelitian epidemiologis yang substansial polos vaskular sehingga terjadi kontraksi
menunjukkan bahwa peningkatan kadar vaskular iregular dan abnormalitas
(2)
homosistein total pada plasma merupakan koagulasi .
faktor risiko umum untuk terjadinya stroke 2. Hcy mengubah profil gen seperti
(4)
primer maupun stroke berulang . glutathione peroxidase dan superoxide
Suplementasi vitamin B(vitamin B12, B9, dismutase yang secara potensial
B6, B3, dan B2) terbukti mengurangi risiko meningkatkan efek sitotoksik penyebab
(2), (4). (7), (9), (10)
stroke dan meningkatkan kerusakan oksidatif (2).
perbaikan klinis pada pasien stroke (4), (5), (9), 3. Neurotoksisitas Hcy terjadi melalui
(10)
. stimulasi berlebih reseptor N-methyl-D-
Ulasan ini memberikan gambaran aspartate yang merupakan salah satu
mengenai suplementasi vitamin B terhadap mekanisme kerusakan neuronal (2).
pencegahan terjadinya stroke dan 4. Meningkatkan Nitrite Oxide Synthase
pemulihan pascastroke. sehingga terjadi penurunan endothelium-
26
Jurnal Sinaps, Vol. 3, No. 3 (2020), hlm 25-32
27
Jurnal Sinaps, Vol. 3, No. 3 (2020), hlm 25-32
28
Jurnal Sinaps, Vol. 3, No. 3 (2020), hlm 25-32
29
Jurnal Sinaps, Vol. 3, No. 3 (2020), hlm 25-32
30
Jurnal Sinaps, Vol. 3, No. 3 (2020), hlm 25-32
31
Jurnal Sinaps, Vol. 3, No. 3 (2020), hlm 25-32
32