KONSELING INDIVIDUAL
Kelas/semester : BK A/semester 5
Hari/tanggal :
Pertemuan ke :I
Waktu : 20 menit
1. Deskripsi masalah :
a. Gejala masalah :
Yusuf adalah seorang mahasiswa semeseter 5, akhir-akhir ini ia sering
merasa kewalahan dengan tugas kuliah yang membuatnya begitu terbebani,
terlebih dengan observasi, praktik, magang, dan tugas lainnya yang semakin
membuatnya pusing. Tidak seperti mahasiswa lainnya yang semestinya
sudah fokus mencicil bahan untuk tugas akhir, namun ia masih disibukan
dengan nilai dari mata kuliah yang kurang mencukupi bahkan ada beberapa
yang tidak lulus. Sekarang ini ia merasa menyesali kebiasaanya yang dulu.
b. Kemungkinan penyebab masalah :
Kebiasaanya yang sering menunda-nunda pekerjaan adalah salah satu faktor
penyebab dari permasalahannya sekarang. Faktor lainnnya yaitu ia terlalu
menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan teman
sepermainannya. Saat ini ia merasa bingung dan tidak memiliki semangat, ia
terus dirundung oleh penyesalan-penyesalan pada masa lalu, dan ia berpikir
bahwa lebih baik tidak meneruskan lagi kuliahnya. Padahal ia memiliki
harapan bahwa setelah lulus nanti ia akan bisa bekerja dan dapat
membahagiakan orang tuanya, namun apa daya apa yang meninpanya
sekarang membuat ambisinya itu menjadi hilang.
2. Tujuan konseling Gestalt :
a. Maju kearah peningkatan kesadaran akan diri.
b. Secara bertahap mengasumsikan kepemilikan pengalaman (sebagai lawan
dari menjadikan orang lain bertanggungjawab akan apa yang mereka
pikirkan,rasakan,danlakukan)
c. Mengembangkan kemampuan, potensi dan memiliki nilai yang akan
membuat mereka berpuas diri dengan kebutuhan mereka sendiri tanpa harus
melanggar hak orang lain.
d. Menjadi sadar akan seluruh perasaannya.
e. Belajar untuk menerima tanggungjawab akan apa yang mereka lakukan,
termasuk juga menerima konsekuensi akan semua tingkah laku mereka.
3. Pendekatan/strategi/teknik :
Konselor menggunakan pendekatan konseling gestalt dengan teknik :
Saya bertanggungjawab atas.....”(“I TakeResponsibility for.....”) merupakan
teknik yang dimaksudkan untuk membantu klien agar mengakui dan menerima
perasaan-perasaannya dari pada memproyeksikan perasaannya itu kepada
orang lain.Dalam teknik ini konselor meminta klien untuk membuat suatu
pernyataan dan kemudian klien menambahkan dalam pernyataan itu dengan
kalimat : “…dan saya bertanggung jawab atas hal itu”. Misalnya : “Saya merasa
jenuh, dan saya bertanggung jawab atas kejenuhan itu”.“Saya tidak tahu apa
yang harus saya katakan sekarang, dan saya bertanggung jawab ketidaktahuan
itu”. Meskipun tampaknya mekanis, tetapi menurut Gestalt akan membantu
meningkatkan kesadaraan klien akan perasaan-perasaan yang mungkin
selama ini diingkarinya.
4. Prosedur/tahap konseling Gestalt :
a. Fase pertama, konselor mengembangkan pertemuan konseling, agar tercapai
situasi yang memungkinkan perubahan-perubahan yang diharapkan pada
konseli.
b. Fase kedua, konselor berusaha meyakinkan dan mengkonsidikan konseli
untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan sesuai dengan kondisi
konseli.
c. Fase ketiga, konselor mendorong konseli untuk mengatakan perasaan-
perasaannya pada saat ini, bukan menceritakan pengalaman masa lalu atau
harapan-harapan masa datang.
d. Fase keempat, setelah konseli memperoleh pemahaman dan penyadaran
tentang dirinya , tindakannya, dan perasaannya, maka konselor sampai pada
fase akhir.
a. Penyambutan konseli
1. Salam
2. Perkenalan nama
b. Penciptaan hubungan baik
1. Menanyakan kabar
2. Topik netral (hobby, kesukaan, dll)
c. Transisi pembicaraan
1. Alih topik
2. Informasi harapan keberhasilan
3. Pengembangan topik
3 Proses Inti
1. Confrontation (konfrontasi)
2. Advice (nasehat/saran)
3. Clarification (klarifikasi)
4. Summary (perangkuman tak langsung)
b. Penerapan teknik
Saya bertanggungjawab atas.....”(“I TakeResponsibility
for.....”) merupakan teknik yang dimaksudkan untuk
membantu klien agar mengakui dan menerima perasaan-
perasaannya dari pada memproyeksikan perasaannya itu
kepada orang lain.
4 Acceptance
Rencana Evaluasi :
……………………… …………………………