Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

HERNIA INGUINALIS LATERALIS


DEXTRA

JUMATANG
BT.2001072

CI LAHAN CI INSTITUSI

______________ _____________________

AKADEMI KEPERAWATAN BATARI TOJA


WATAMPONE
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
HERNIA INGUINALIS LATERALIS
1. Konsep Medis
A. Defnisi
Hernia adalah benjolan pada tubuh yang terjadi ketika bagian dalam tubuh
menekan bagian otot atau jaringan di sekitarnya yang lemah. Hernia, atau
biasa disebut dengan turun berok, biasanya muncul di area antara dada dan
pinggul. (KEMENKES,2016)
Hernia adalah kondisi yang terjadi ketika organ dalam tubuh menekan
dan mencuat melalui jaringan otot atau jaringan ikat di sekitarnya yang
lemah(WHO,2017)
Hernia atau turun berok adalah kondisi yang terjadi ketika organ dalam
tubuh menekan dan mencuat melalui jaringan otot atau jaringan ikat di
sekitarnya yang lemah.(SJAMSUHIDAJAT 2016)

B. Etiologi
Menuru tBlack ,Jdkk (2015) Hernia disebabkan oleh kombinasi antara
kondisi otot yang tertarik dan melemah. Ada beberapa hal yang menyebabkan
otot tubuh melemah, yaitu:
1. Usia.
2. Batuk kronis.
3. Bawaan lahir, terutama di pusar dan diafragma.
4. Cedera atau komplikasi dari operasi di bagia nperut.
Selain itu, ada sejumlah faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko
seseorang mengalami hernia, terutama ketika otot tubuh mulai melemah
C. Patofisiologi
Hernia berkembangketikaintra
abdominalmengalamipertumbuhantekanansepertitekanan pada
saatmengangkatsesuatu yang berat, pada saatbuang air besarataubatuk
yang kuatataubersin dan perpindahanbagian usus kedaerahotot abdominal,
tekanan yang berlebihan pada daerah abdominal
itutentusajaakanmenyebabkansuatukelemahanmungkindisebabkandinding
abdominal yang tipis atautidakcukupkuatnya pada
daerahtersebutdimanakondisiituadasejakatauterjadidari proses
perkembangan yang cukup lama, pembedahan abdominal dan kegemukan.
Pertama-tamaterjadikerusakan yang patofisiologi hernia
inguinalisadalahprolapssebagian usus kedalam anulus inguinalis di
ataskantongskrotum, disebabkan oleh kelemahanataukegagalanmenutup
yang bersifatkongenital. (Oswari, 2000)
Penyimpangan KDM
D. Manifestasi kilnis
Menurut Nat adidjaja (2017), tanda dan gejala hernia adalah :
1. Penonjolan di daerah inguinal
2. Nyeri pada benjolan/bila terjadi strangulasi.
3. Obstruksi usus yang ditandai dengan muntah, nyeri abdomen seperti
kram dan distensi abdomen.
4. Terdengar bising usus pada benjolan
5. Kembung
6. Perubahan pola eliminasi BAB
7. Gelisah
8. Dehidrasi
Berdasarkan jenisnya, berikut adalah tanda-tanda dan gejala turun berok.
1. Gejala paling umum pada kondisi ini adalah munculnya tonjolan pada
pangkal paha. Tonjolan dapat muncul tiba-tiba sebagai akibat dari
ketegangan berlebih akibat:
2. Mengangkat beban,
3. Bersin dengan keras,
4. Batuk terus-menerus,
5. Mengejan saat buang air kecil atau buang air besar, dan
6. Peningkatantekanandaridalamperut.
7. Tonjolancenderunglebihterlihatdalamposisitegak dan
bisamenyebabkan rasa sakitatautidaknyaman pada pangkalpaha. Rasa
sakitumumnyamunculketikaanda membungkuk, mengangkatbeban,
batuk, atautertawa.
8. Rasa sakitatauterbakar pada area tonjolan,
9. Perasaansepertimenyeretbeban pada pangkalpaha,
10. Pangkalpahamenjadilemah dan sensitif, serta
11. Rasa tidaknyaman di sekitar testis.
12. Femoralis
13. Benjolankecilhinggasedangmungkintidakmenimbulkangejala. Namun,
benjolanberukuranbesaratau yang muncul pada paha dan
pinggulatasbisamenyebabkannyeri.
14. Nyeri terasa paling parahsaatandaberdiriataumengangkatbendaberat.
15. Umbilikalis
16. Pada bayidenganpusarbodong,
tonjolanhanyamunculketikabayimenangisataubatuk.
17. Hal inibiasanyatidakmenyakitkanuntukanak-anak, tapi kondisi yang
muncul saatdewasadapatmenyebabkan rasa tidaknyaman pada perut.
18. Hernia hiatal
cenderungberukurankecilsehinggaandamungkintidakmerasakannyasa
masekali. Akan tetapi, benjolan yang
lebihbesardapatmenyebabkanpembukaandiafragma yang lebihbesar.
19. Hal inidapatmenimbulkangejala yang
miripdengangangguanpencernaan, seperti:
20. Tekanan pada perut,
21. Perutterasasepertidiremas,
22. Nyeri dada,
23. Naiknyaasamlambung,
24. Kesulitanbernapasataumenelan, serta
25. Rasa mulas.
26. Insisional
27. Gejalaturunberokpascaoperasibergantung pada ukuransayatan.
Gejalamungkinbaruterasadalamtigamingguhinggaenambulan setelah
andamenjalanioperasi. Meskibegitu, kondisit
tersebuttetapbisaterjadikapansaja.
28. Tonjolan pada lokasisayatanadalahgejala yang paling umum. Jika
adaterlalubanyakjaringanatau usus yang terjebak pada titiklemah,
andabisamerasakannyeri yang hebat.
E. Komplikasi
Penderitaturunberok yang
tidakmendapatpenangananrentanmengalamikomplikasiseperti:
1. Tekanan pada jaringanototatau di sekitarnya,
2. Hernia yang tertahan (incarcerated hernia),
3. Sumbatan usus, dan
4. Kematianjaringan.
5. Incarcerated hernia terjadibilabenjolanterjebak pada dindingperut.
Kondisiinidapatmenyebabkan usus
tersumbatatautercekikkarenatidakmendapatkanalirandarah
MenurutMansjoer, A (2016) komplikasi pada hernia adalah :
1. Terjadiperlengketanantaraisi hernia dengandindingkantong hernia
sehinggaisi hernia tidakdapatdimasukkankembali. Keadaaninidisebut
hernia inguinalisirreponibilis. Pada
keadaaninibelumadagangguanpenyaluranisi usus. Isi hernia yang
terseringmenyebabkankeadaanirreponibilisadalahomentum,
karenamudahmelekat pada dinding hernia dan
isinyadapatmenjadilebihbesarkarenainfiltrasi lemak. Usus
besarlebihseringmenyebabkanirreponibilisdaripada usus halus.
2. Terjadipenekananterhadapcincin hernia akibatmakinbanyaknya usus
yang masuk. Keadaaninimenyebabkangangguanaliranisi usus
diikutidengangangguanvaskuler (proses strangulasi).
Keadaaninidisebut hernia inguinalisstrangulata.Padakeadaan
strangulate akantimbulgejalailleus, yaituperutkembung, muntah dan
obstipasi. Pada strangulasinyeri yang timbullebihhebat dan kontinyu,
daerahbenjolanmenjadimerah dan pasienmenjadigelisah.
F. Pemeriksaan Diagnostik
MenurutMansjoer, A (2017) pemeriksaanpenunjang pada hernia adalah :
1. Sinar X abdomen menunjukkanabnormalnyakadargas dalam
usus/obstruksi usus.
2. Hitungdarahlengkap dan serum
elektrolitdapatmenunjukkanhemokonsentrasi (peningkatanhemotokrit),
peningkatanseldarahputih (Leukosit :>10.000– 18.000/mm3) dan
ketidakseimbanganelektrolit
G. PenatalaksanaanMedis
MenurutMansjoer, A, (2018) penatalaksanaanmedis pada hernia yaitu :
1. Herniaplasty :memperkecil anulus inguinalisinternus dan
memperkuatdindingbelakang.
2. Hernia tomy:pembebasankantong hernia sampaikelehernya,
kantongdibuka dan isi hernia dibebaskalauadaperlekatan,
kemudiandireposisi, kantong hernia dijahit ikat setinggilaludipotong
3. .Herniorraphy : mengembalikanisikantong hernia kedalam abdomen
dan menutupcelah yang terbukadenganmenjahitpertemuan transverses
internus dan muskulusablikusinternusabdominuskeligamen inguinal.
SedangkanpenatalaksanaanKeperawatanyaitu :
1. Secaraperlahanmenuju abdomen (reposisi),
selanjutnyagunakanalatpenyokong.
2. Jika suatuoperasidayaputihisi hernia diragukan,
diberikankompreshangat dan setelah 5 menit di evaluasikembali.
3. Celanapenyangga
4. Istirahat baring
5. Pengobatandenganpemberianobatpenawarnyeri, misalnya
assetaminofen, antibiotic untukmembasmiinfeksi, dan
obatpelunaktinjauntukmencegahsembelit.
6. Diet cairansampaisaluran gastrointestinal berfungsilagi,
kemudianmakandengangiziseimbang dan tinggi protein
untukmempercepatsembelit dan mengedanselama BAB, hindari kopi
kopi, teh, coklat, minumanberalkohol yang dapatmemperburukgejala-
gejala.
II. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitasklien
Meliputinama, jeniskelamin, agama, pendidikan ,pekerjaan , no
register ,diagnose medis ,dan tanggalwaktu MRS.
Penyakitinidapatdiderita oleh semuakalangantua , muda ,
priamaupunwanita. Pada anak-
anakpenyakitinidisebabkankarenakurangseumpanyaprocesus vaginalis
untukmenutupiseiringdenganturunnya testis.
b. Riwayat kesehatan
a) Keluhanutama
Adanyabenjolan di inguinalismasukbilaklientidur dan
klienmengejar, menangis, berdiri, mual-mual, muntah.
Bilaadakomplikasiinimenciptakangejalaklinis yang khas pada
penderita HIL (Hernia Inguinal )
b) Riwayat penyakitsekarang :
Klienmengeluhnyeri, adabenjolan,mualmuntah.
c) Riwayat penyakitsebelumnya :
Wawancara di tunjukanuntukmengetahuipenyakit yang
dideritaklien.
d) Riwayat psiko,sosio, dan spiritual :
Klienmasihberhubungandengantemannya dan
bermainsepertibiasanya, sukabekerjamenolong orang tua,
klienmasihdapatberkomunikasidengan orang tuanya.
Bagaimanadukungankeluargadalamkeperawatan agar
membantudalam proses penyembuhan..
c. Aktivitas/istirahat
Gejala :
1) Sebelum MRS:
Pasienseringmelakukanaktivitas yang berlebihan, berkebun,
mengangkat2 sawit dan menimbangkaret.
2) Sesudah MRS:
a) Membutuhkanpapan/matras yang kerassaattidur.
b) Penurunanrentanggerak dan ekstremitas pada salah
satubagiantubuh.
c) Tidakmampumelakukanaktivitas yang biasanyadilakukan.
d) Atrofiotot pada bagiantubuh yang terkena.
e) Gangguandalamberjalan.
d. Eliminasi
Gejala :
1) Konstipasi, mengalamikesulitandalamdefekasi.
2) Adanyaretensi urine.
e. Istirahattidur.
Penurunankualitastidur.
f. Personal Higiane.
Penurunankebersihandiri, ketergantungan.
g. Integritas Ego
Gejala:ketakutanakantimbulnyaparalisis, ansietas, masalahpekerjaan
financial keluarga
Tanda :tampakcemas, depresi, menghindardarikeluarga/orang terdekat
h. Kenyamanan
Gejala:nyerisepertitertusukpisau, yang
akansemakinmemburukdenganadanyabatuk, bersin, defekasi,
nyeri yang tidakadahentinya, nyeri yang
menjalarkekaki,bokong, bahu/lengan, kaku pada leher.
i. Pemeriksaanfisik
a) Keadaanumum :Lemah.
b) TTV = TD : Normal / hipertensi (N: 120/80 mmHg).
Suhu :Hipotermi (N: 36oC- 37oC).
Nadi :Tachicardi (N: 80-120 x/mnt).
RR : Normal / meningkat (N: 30-60 x/mnt).
c) Kepala dan leher
Inspeksi : Ekspansiwajahmenyeringai, merintih, menahansakit.
Rambut :Lurus/keriting, distribusimerata/tidak,
warna,Ketombe, kerontokan
Mata :Simetris / tidak, pupil isokhor, skelaramerahmuda,
konjunctivatidakanemis
Hidung ; Terdapatmukus / tidak, pernafasancupinghidung.
Teling : Simetris, terdapatmukus / tidak
Bibir :Lembab,tidakada stomatitis.
Palpasi :Tidakadapembesarankelenjar thyroid danLimfeapada
leher
d) Dada
Inspeksi :Simetris, tidakterdapattarikanototbantupernafasan
Palpasi :Denyutanjantungterabacepat, badan terasapanas,
nyeritekan(-)
Perkusi :Jantung : Dullness
Auskultasi :Suaranafas normal.
e) Abdomen
Inspeksi :terdapatluka post operasi di abdomenregioninguinal
Palpasi : Terabamassa, terdapatnyeritekan padadaerahinguinalis
Perkusi : Dullness
Auskultasi :Terdengarbising usus (N= <5 per menit)
f) Ekstremitas
Atas :Simetris, tidakada edema
Bawah :Simetris, tidakada edema
g) Genetalia
Inspeksi : Scrotum kiri dan kanansimetris, adalesi
2. Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan diskosintinuitas jaringan akibat
tindakan pembedahan
2. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
4. Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka operasi pada daerah
inguinal
5. Ketidak seimbangan cairan berhubungan dengan prosedur
pembedahan mayor

3 . intervensi
4. IMPLEMENTASI
Implementasi adalah tahap ketika perawat mengaplikasikan asuhan
keperawatan ke dalam bentuk intervensi keperawatan guna membantu
klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan yang harus
dimiliki perawat pada tahap implementasi adalah kemampuan komunikasi
yang efektif, kemampuan untuk menciptakan hubungan saling percaya
dan saling bantu, kemampuan melakukan teknik psikomotor,
kemampuan melakukan observasi sistematis, kemampuan memberikan
pendidikan kesehatan, kemampuan advokasi, dan kemampuan evaluasi
(Asmadi, 2008).

5. EVALUASI
Tujuan evaluasi keperawatan yaitu untuk menilai pencapaian tujuan pada
rencana keperawatan yang telah ditetapkan, mengidentifikasi variable-
variabel yang akan mempengaruhi pencapaian tujuan, dan mengambil
keputusan apakah rencana keperawatan diteruskan, dimodifikasi, atau
dihentikan (Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, 2010)

DAFTAR PUSTAKA

Black, j. d. (2015). Badan PenelitianMengenaiEtiologi Hernia Jugularis.

KEMENKES. (2016). DefinisiHernia Jugularis Di Indonesia. Jakarta .


PPNI DPP SDKI Pokja Tim, 2018. StandarDiagnosiaKeperawatan IndonesiaEdisi1 :
Jakarta: DPP PPNI

PPNI DPP SIKI Pokja Tim, 2018. StandarIntervensiKeperawatan IndonesiaEdisi1 :


Jakarta: DPP PPNI

PPNI DPP SLKI Pokja Tim, 2018. StandarLuaranKeperawatan IndonesiaEdisi1 :


Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai