Anda di halaman 1dari 5

SAP HIV AIDS

SATUAN ACARA PENYULUHAN


asan            :    Pencegahan HIV/AIDS dengan setia pada satu pasangan dan menggunakan kondom saat berhubungan

                  :    Pasangan suami istri usia produktif

al                :    Sabtu, 14 november 2009

                  :    Pukul 08.00 WIB

                   :    Balai Desa Gondanglegi               

                   :    Mahasiswa Prodi Kebidanan Malang semester III

mum              :    Seluruh masyarakat, terutama pasangan suami istri usia produktif, di desa Gondanglegi memahami
masalah tentang HIV/AIDS dan cara mencegah penularannya

usus             :             

      Masyarakat mengerti tentang pengertian HIV/AIDS.


      Masyarakat mengetahui jumlah penderita HIV/AIDS yang ada di kota Malang.
      Masyarakat mengerti tentang gejala klinis HIV/AIDS.
      Masyarakat memahami dampak dari penularan HIV/AIDS.
      Masyarakat mengetahui komplikasi yang bisa terjadi pada penderita akibat terinfeksi
HIV/AIDS.
      Masyarakat memahami cara mencegah penularan HIV/AIDS dengan cara setia pada satu
pasangan dan menggunakan kondom saat berhubungan.
Strategi pelaksanaan   :

1.    Metode

  Ceramah

  Demonstrasi

  Tanya jawab

2.    Media

  Leaflet

  Flipchart

  Alat peraga (kondom)

3.    Garis besar materi (penjelasan terlampir)


  Pengertian HIV/AIDS

  Perkiraan jumlah penderita HIV/AIDS di kota Malang

  Gejala klinis HIV/AIDS

  Dampak dari penularan HIV/AIDS

  Komplikasi yang bisa terjadi pada penderita akibat terinfeksi HIV/AIDS

  Cara mencegah penularan HIV/AIDS

No Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Peserta

1 Pendahuluan     Salam pembuka     Menjawab salam

    Memperkenalkan diri kepada     Mendengarkan dan


peserta penyuluhan memperhatikan

    Menyampaikan tujuan penyuluhan     Memperhatikan

    Mengkaji
pengetahuan peserta
tentang HIV/AIDS
    Mendengarkan dan menjawab
    Menyebutkan materi penyuluhan pertanyaan

    Mendengarkan poin-poin yang


disebutkan

     

2 Kerja Penyampaian tentang HIV/AIDS lebih


detail kepada pasutri usia produktif

    Penyampaian garis besar materi


    Mendengarkan dengan penuh
HIV/AIDS perhatian

    Memberi kesempatan peserta untuk    Menanyakan hal-hal yang

bertanya belum jelas

    Menjawab pertanyaan     Memperhatikan jawaban dari

penceramah
    Evaluasi

    Menjawab pertanyaan
     

     

3 Penutup

    Mendengarkan

    Menyimpulkan
    Menjawab salam

    Salam penutup

PERENCANAAN PENYULUHAN

A.      Latar Belakang
Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkan
mengenai HIV/AIDS. Penyebaran AIDS berlangsung secara cepat dan mungkin sekarang
sudah ada di sekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS,
bahkan saat ini pun belum bisa dicegah dengan vaksin. Virus AIDS ditemukan dalam cairan
tubuh manusia, dan paling banyak ditemukan pada darah, cairan sperma dan cairan vagina.
Pada cairan tubuh lain juga bisa ditemukan (seperti misalnya cairan ASI) tetapi jumlahnya
sangat sedikit. (http://vanz-harepan.blogspot.com/)
Langkah pengendalian untuk mencegah HIV/AIDS sudah dilakukan. Namun proses
pengendaliannya  masih menghadapi beberapa kendala, misalnya adanya polemik dalam
pemakaian dan penyebaran kondom. Kemudian, penerapan kewaspadaan umum pada layanan
kesehatan belum optimal, serta efektivitas dan wajib tes HIV pada masih menjadi perdebatan.
Adanya  stigma dan diskriminasi yang ada pada masyarakat umum dan tenaga kesehatan
terhadap penderita juga menjadi kendala. Apalagi belum semua tempat layanan kesehatan
siap melayani HIV/AIDS. Itu semua menjadi kendala dalam pengendalian dan pencegahan
penyebaran HIV/AIDS.(http://jurnalkomunitas.multiply.com/)
Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi, HIV/AIDS, dan keterampilan untuk
hidup sehat merupakan salah satu hal yang dipandang sangat relevan bagi peningkatan
kesehatan dan kualitas kesejahteraan masyarakat. Dengan cara mengajak atau melibatkan
masyarakat memecahkan persoalan kesehatan reproduksi, terutama penyakit yang dikenal
dengan nama HIV/AIDS, mereka dapat menemukan dampak yang ditimbulkan dari
HIV/AIDS, gejala-gejala HIV/AIDS, cara pencegahan HIV/AIDS, dan lain
sebagainya. (http://www.technologyindonesia.com/)
Di Indonesia ada anggapan bahwa penularan tidak akan secepat di negara-negara lain
karena dianggap perilaku penduduknya tidak berisiko. Anggapan semacam ini justru
berbahaya, karena akan menimbulkan rasa aman yang semu pada masyarakat. Berdasarkan
data statistik, peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia begitu cepat. Sejumlah
75-85% penularan terjadi melalui hubungan seks (5-10% diantaranya melalui hubungan
homoseksual), 5-10% akibat alat suntik yang tercemar (terutama pada pemakai narkotika
suntik), 3-5% melalui transfusi darah yang tercemar. Infeksi HIV, kira-kira lebih dari 80%
diderita oleh kelompok usia produktif yaitu 14-49 tahun terutama laki-laki, tetapi proporsi
penderita wanita cenderung meningkat. Infeksi pada bayi dan anak, 90% terjadi dari ibu yang
mengidap HIV. Sekitar 25-35% bayi, yang dilahirkan oleh ibu pengidap HIV, akan menjadi
pengidap HIV melalui infeksi yang terjadi selama berada di dalam kandungan, selama proses
persalinan, dan melalui pemberian ASI. (http://vanz-harepan.blogspot.com/)
Di Jawa Timur, khususnya di Kota Malang, penderita HIV/AIDS terus meningkat.
Estimasi penderita HIV/AIDS di Jawa Timur sekitar 20 ribu, tapi baru 6000 penderita yang
berhasil terungkap. Di Kota Malang sendiri ada sekitar 900 orang yang teridap penyakit
membahayakan itu, termasuk 24 balita. Masih ada 14 ribu Orang dengan HIV/AIDS (Odha)
yang belum berhasil diungkap. (http://adabisnis.com/waduh-penderita-hivaids-kota-malang-
mencapai-900-orang/)
Di daerah Gondanglegi, Malang Selatan, terdapat sekitar 350 penderita HIV/AIDS.
Yang terdeteksi sekitar 54 penderita ODA karena mau berobat ke puskesmas. Sedang
lainnya, mungkin malu periksa di puskesmas sehingga langsung ke RS, seperti RSSA Malang
atau RSUD Kanjuruhan. Diperkirakan mereka yang berobat ke RS sekitar 37 orang.
(http://www.surya.co.id/)
Walaupun angka-angka resmi kasus HIV positif dan AIDS di Indonesia masih rendah
dibandingkan dengan negara-negara lain, bukan berarti kita tidak perlu khawatir tentang
AIDS karena, seperti dikemukakan oleh Jaringan Epidemiologi Nasional (1993), di negara
kita ada beberapa kondisi yang dapat mempermudah penyebaran AIDS, yaitu: industri seks
komersial yang luas, prevalensi penyakit kelamin tinggi, pemakaian kondom rendah, proses
urbanisasi yang cepat, terjadinya hubungan seks premarital (sebelum menikah), dan ekstra
marital (di luar nikah).

B.        Prioritas Masalah
Tingginya angka penularan HIV/AIDS melalui hubungan seks pranikah sehingga perlu
dilakukan pencegahan penularannya dengan cara setia pada pasangan dan menggunakan
kondom saat berhubungan

C.      Tujuan
n umum       :    Setelah mendapatkan materi penyuluhan, pasangan suami istri usia produktif dapat memahami
HIV/AIDS
n khusus       :     1.    menjelaskan tentang pengertian HIV/AIDS.
2.    mengetahui jumlah penderita HIV/AIDSV yang ada di kota Malang.
3.    menyebutkan gejala klinis HIV/AIDS.
4.    menyebutkan dampak dari penularan HIV/AIDS.
5.    menjelaskan komplikasi yang bisa terjadi pada penderita akibat terinfeksi HIV/AIDS.
6.    menejelaskan tentang cara mencegah penularan HIV/AIDS

D.      Sasaran
1.        Sasaran : Remaja, orang tua, pasangan suami istri usia produktif
2.        Jumlah : 15 kk
3.         Kemampuan awal: Pernah mendapatkan informasi tentang penyakit HIV/AIDS dan penularannya.
4.        Pendidikan : SD, SMP, dan SMA

E.      Metode Penyuluhan
a.    Ceramah 
b.    Demonstrasi
c.    Tanya jawab

F.      Media
1.    LCD
2.    Leaflet
3.    Alat peraga (teknik memasang kondom), seperti kondom, dll.

Anda mungkin juga menyukai