A. Pengertian
Kutipan adalah salinan kalimat, paragraf, atau pendapat dari seorang
pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat
dalam buku, jurnal, baik yang melalui media cetak maupun elektronik. Kutipan
ditulis untuk menetapkan isi uraian, memperkuat pembuktian, dan kejujuran
menggunakan sumber penulisan. Srikpsi, tesis, disertasi, dan makalah ilmiah lebih
dari 10 halaman sebaiknya menggunakan catatan kaki.
2. Kutipan langsung lima baris ke atas ditulis terpisah dari teks, spasi rapat
(spasi satu), margin kiri masuk ke dalam lima spasi, dari margin kanan tiga
spasi, dan pada akhir kutipan diberi nomor catatan kaki.
Contoh kutipan langsung lima baris ke atas:
____________
1
2
M. Anton Moeliono, M.(Ed), Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1988), hlm.13.
Pengetikan: spasi, huruf, dan margin sama dengan uraian dalam teks pembuat
ringkasan.
Contoh ringkasan:
2
Direktur strategi bisnis melaporkan kinerjanya dengan tema upaya
memecahkan masalah perusahaan, PT Exelco, yang cenderung merugi. PT
Exelco pembuat perlengkapan kamar mandi modern dihadapkan pada pilihan
meminjam uang di bank untuk pembenahan sistem produksi dan manajemen
atau menjual perusahaan dengan harga yang relatif rendah. Kajian analisis,
pilihan pertama menjual perusahaan berarti kerugian, mengingat produk
perusahaan itu pada tahun 1990-2004 berkualifikasi standar internasional
(ISO 9001) dan pelanggan sudah mencapai 20 persen di Asia, 5 persen di
Eropa, dan 2 persen di Amerika. Masalahnya produk terbatas karena
ketinggalan teknologi dan mekanisme manajeman tidak efisien. Pilihan
kedua meminjam modal di bank sebesar lima miliar rupiah dengan perincian
untuk pembenahan teknologi produksi sebesar empat miliar rupiah dan
sisanya untuk pembenahan manajemen dan rekrutmen tenaga ahli potensial.
Cara ini lebih menguntungkan. Kesimpulan: menggunakan pilihan kedua.3
___________
3
Direktur Strategi Bisnis, Laporan Pertanggung-jawaban Strategi Bisnis,
(Jakarta: PT Wringin, 2002), hlm 1-20.
b) Cara kedua ikhtisar; yaitu menyajikan suatu karangan yang panjang dalam
bentuk ringkas, bertolak dari naskah asli, tetapi tidak mempertahankan
urutan, tidak menyajikan keseluruhan isi, langsung kepada inti bahasan
yang terkait dengan masalah yang hendak dipecahkan. Ikhtisar
memerlukan ilustrasi untuk menjelaskan inti persoalan.
3
f. surat kabar dan majalah mengutamakan efektivitas dan efisiensi, setiap
baris/kolom diperhitungkan secara komersial,
g. pemuatan catatan kaki dan bibliografi dinilai memboroskan ruang, yang
dapat memperkecil nilai komersialnya,
h. penulisan artikel yang pendek tidak menuntut catatan kaki dan bibliografi
yang banyak.
Data pustaka dalam teks digunakan dalam menulis karangan pendek,
misalnya artikel di surat kabar. Data pustaka dapat ditempatkan pada awal
kutipan (saduran) dan dapat pula pada akhir kutipan (saduran). Data pustaka
yang dituliskan: penciptaan ide, penulis buku, nama buku, tahun, dan
halaman.
Catatan:
Setiap sumber data pustaka baik dalam teks maupun catatan kaki, selain
disebutkan sumbernya dalam teks, harus dicantumkan pula dalam bibliografi
pada akhir karangan.
Catatan Kaki
4
A. Pengertian
Catatan kaki adalah keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada
kaki halaman karangan yang bersangkutan (Gorys Keraf, 1994:193). Catatan kaki
dapat berupa rujukan bahan penulisan yang dijadikan sumber dan dapat pula
berupa keterangan tambahan.
Fungsi Catatan Kaki:
1. Catatan kaki yang berupa referensi
a. Fungsi akademis:
1) memberikan dukungan argumentasi atau pembuktian,
2) pembuktian (rujukan) kutipan naskah,
3) memperluas makna informasi bahasan dalam naskah,
4) penunjukan adanya bagian lain dalam naskah yang dapat ditelusuri
kebenaran faktanya,
5) menunjukan objektivitas kualitas karangan,
6) memudahkan penilaian sumber data,
7) memudahkan perbedaan data pustaka dan keterangan tambahan,
8) mencegah pengulangan tulisan data pustaka,
9) memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi,
10. memudahkan penyuntingan data pustaka, dan
11. menunjukan kualitas kecerdasan akademis penulisnya.
c. Fungsi Estetika:
1) mempertinggi nilai keindahan perwajahan (halaman),
2) membentuk variasi format penulisan,
3) memberikan kesan dinamis sehingga lebih menarik,
4) menyenangkan pembacanya.
5
1. Catatan kaki dan uraian pada halaman yang sama pada bagian bawah
digunakan dalam skripsi, tesis, disertasi, atau karangan ilmiah formal lainnya.
2. Catatan kaki pada akhir bab digunakan untuk karangan populer.
3. Catatan kaki pada akhir karangan digunakan untuk karangan yang berbentuk
artikel untuk surat kabar, jurnal, majalah, laporan yang tidak menggunakan
pembagian bab, atau esai dalam buku kumpulan.
Catatan.
Penempatan catatan kaki harus konsisten. Misalnya, penempatan catatan kaki
pada halaman pertama. Penempatan ini dilakukan seterusnya dengan cara yang
sama sampai dengan halaman terakhir. Jika menggunakan cara penempatan kaki
pada bab, cara yang sama harus dilakukan sampai akhir seluruh bab.
Catatan kaki yang merupakan rujukan atau data pustaka ditulis berdasarkan cara
berikut ini:
1. Nama pengarang tanpa dibalik urutannya atau sama dengan nama pengarang
yang tertulis pada buku diikuti koma.
2. Jika nama dalam tertulis lengkap disertai gelar akademis, catatan kaki
mencantumkan gelar tersebut.
3. Judul karangan dicetak miring, diikuti koma.
4. Nama penerbit dan angka diapit tanda kurung, diikuti koma.
5. Nomor halaman dapat disingkat hlm. atau h. Angka nomor halaman diakhiri
tanda titik (.).
Contoh penulisan:
1
William N. Dunn, Analisis Kebijakan Publik, terj. Muhajir Darwin, (Yogyakarta:
Hanindita, 2001), h. 20-32.
2
Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2 terj. Nurul Imam, (Jakarta:
Pustaka Binaan Presindo, 1994), hlm. 1-40.
3
Dr. Albert Wijaya, Pembangunan Pemukiman bagi Masyarakat Berpenghasilan
Rendah di Kota,” dalam Prof. Ir. Eko Budihardjo, MSc.(Ed), Sejumlah Masalah
Pemukian Kota, (Bandung: Alumni, 1992), 121-124.
6
4
Drs. Cosmas Batubara, “Kebijakan Pembangunan Nasional: Sebuah Sumbang
Saran,” dalam Prof. Ir. Eko Budirahardjo, MSc.(Ed), Sejumlah Masalah
Pemukiman Kota, (Bandung: Alumni, 1992), 91-103.
Contoh:
1
Peg C. Neuhouser, Legenda Manfaatnya bagi Perusahaan, terj. Teguh
Rahardja, (Jakarta: Pustaka Binaan Presindo, 1994), 13-34.
2
Ibid.
3
Ibid. 53-62.
4
Hernowo, Mengikat Makna, (Bandung: Mizan, 2002), hlm. 109-130.
5
Ibid. 133-145.
6
Jeff Madura, Pengantar Bisnis terj. Saroyini W.R. Salib, Ph.D. (Jakarta,
Salemba Empat), 2-11
7
Ibid.
8
Ibid. 12.
7
Contoh:
1
Sucipto Rahardjo, Hukum Masyarakat dan Pembangunan, ( Bandung:
Alumni, 1976), 111.
2
Daniel Goleman, Emotial Inteligence, (Jakarta: Gramedia, 2001), 161.
3
Bobby DePorter & Mike Hernacki, Quantum Business, terj. Basyarah
Nasution, (Bandung: Kaifa, 2000), 63-87.
4
Rahadjo, Op.Cit., 125.
5
Goleman, Op.Cit.
6
DePorter & Mikne Hernacki,
Op.Cit. 203-238.
8
yang diperkaya dengan berbagai jenis kecerdasan dan dapat menghasilkan
pemikran inovatif; yaitu keinovatifan kreatif yang spesifik, inovasi yang
berkarakteristik, aplikasi inovatif yang dapat diurai ke dalam subindikator:
berkarakteristik, sosioekonomis, berkepribadian, berperilaku komunikatif,
berkeuntungan relatif, kompleksitas, menghasilkan informasi dan kreativitas
berkelanjutan, dan kreativitas baru yang bermanfaat bagi dirinya dan orang
lain.3
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia (BI), misalnya, dapat
menghasilkan berbagai kreativitas baru yang terkait dengan bahasa sebagai
sarana pembinaan potensi inovatif bagi kesatuan bangsa, peningkatan
pengetahuan dan pengembangan budaya, pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, berbagai kreativitas seni, penyebarluasan informasi,
pengembangan penalaran, dan perwujudan kreativitas baru dalam
pengembangan budaya.4 Sejalan dengan hal tersebut berbagai potensi
mahasiswa akan berkembang jika pembelajaran berbasis pada Contextual
Teaching and Learning.5 Dengan basis ini mahasiswa akan menjadi aktif,
menyenangi (menikmati) materi pembelajaran, efektif dalam mencapai target
pem,belajaran, dan efisien dalam menggunakan sumber daya.
Goleman meyakini bahwa setiap orang dimungkinkan memiliki lebih
dari satu jenis kecerdasan. Selain ahli dalam bidang studinya, seseorang
dimungkinkan memiliki kecerdasan ganda, bahkan kecerdasan yang berlipat
ganda (multiple intelligences).
_________
1
Sarwiji Suwandi, Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa
Indonesia Siswa Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi, “Kongres
Bahasa Indonesia VIII, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia, 2003), h. 1-15.
2
Daniel Goleman, Emotional Inteligence, (Jakarta: Gramedia, 2001). Hlm.
43-156.
3
Dahmir Dahlan, “Aktualisasi Diri Dosen” Jurnal Ilmu Pendidikan Parameter
Universitas Negeri Jakarta No. 24 Thn. XXII, Desember 2005.
4
Suwandi, Loc.Cit.
5
Ibid.
6
Goleman, Op.Cit.
9
Latihan dan Tugas Mandiri
1. Jelaskan cara mengutip kurang dari lima baris dan lima baris ke atas.
2. Jelaskan apa yang harus dikutip secara langsung dan apa yang dapat disadur!
3. Bagaimana cara menyadur ringkasan?
4. Bagaimana cara menyadur ikhtisar?
5. Bagaimana cara menuliskan data pustaka dalam teks.
6. Bagaimana cara menuliskan data pustaka dalam catatn kaki kutipan?
7. Jelaskan perbedaan dan fungsi dalam penulisan ilmiah
8. Berikan contoh catatan kaki bersumber dari buku yang ditulis:
a. Seorang
b. Dua orang
c. Tiga orang
d. Lebih dari tiga orang
e. Institusi
10