Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

SEHAT MENTAL PADA KANAK KANAK


Dosen Pengampu: Ns. Apri Rahma Dewi, M. Kep., Sp. Kep. J

Disusun Oleh Kelompok :

Hasmita Dwi Putri (1926047)

Ivana Jovita Ningrum (1926049)

Jetri aria (1926051)

Kelvin Riyadi Wahyu S (1926053)

Ketri Alicia Alma (1926055)

PRODI DIII KEPERAWATAN STIKES PANCA BHAKTI

BANDAR LAMPUNG

TP: 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas Mata Kuliah
Keperawatan Jiwa Komunitas
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa Komunitas.
Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
Ibu Ns. Apri Rahma Dewi, M. Kep., Sp. Kep. J selaku dosen pengampu mata kuliah
Keperawatan Jiwa Komunitas yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan serta
arahan sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Harapan kami semoga tugas makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
wawasan serta pengalaman bagi para pembaca. Makalah ini, saya akui masih banyak kekurangan
oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran serta masukan-masukan yang bersifat
membangun dari para pembaca untuk kesempurnaan makalah ini, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi dari makalah ini agar menjadi lebih baik kedepannya.

Bandar Lampung, 22 September2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1


1.2 Tujuan...................................................................................................... 1

BAB II TINJUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian ........................................................................................... 2


2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang........................ 2
2.3 Periode Perkembangan................................ 3
2.4 Perkembangan Anak Balita................................................................... 11
2.5 Konsep Keperawatan.................................................... 13

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengkajian........................................................................................... 20
3.2 Analisa data......................................................................................... 20
3.3 Implementasi dan Evaluasi................................................................. 23
BAB IV

4.1 Kesimpulan........................................................................................... 25

4.2 Saran..................................................................................................... 25

Daftar Pustaka

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 .Latar belakang

Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sedangkan perkembangan


menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dan tingkat yang paling rendah dan
kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran (Whalex dan Wone.2000)
Dalam Tumbang anak perlu dilakukan berbagai macam imunisasi, dimana imunisasi
merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke
dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu.
Sedangkan yang dimaksud vaksin adalah bahan yang di pakai untuk merangsang pembentukan
zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT, Campak,
dan melalui mulut seperti vaksin Polio. Tujuan diberikan imunisasi adalah diharapkan anak
menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu.

1.2. Tujuan penulisan

1.2.1.       Tujuan Umum

Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Pada anak tumbuh kembang.

1.2.2      Tujuan Khusus

a.    Untuk mengetahui Pengertian tumbuh kembang.


b.   Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang.
c.    Untuk mengetahui periode perkembangan.
d.   Untuk mengetahui perkembangan anak balita

4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1. Pengertian
Tumbuh kembang adalah suatu kesatuan proses dimana seseorang anak tidak hanya
tumbuh menjadi besar tapi berkembang menjadi lebih terampil yang mencakup dua peristiwa
yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan.
1. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam jumlah, besar,
ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur berat, panjang, umur
tulangdan keseimbangan elektrolit.
2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil antara lain
proses pematangan termasuk perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil
dengan lingkungan. Untuk terciptanya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi
biologis, psikososial, dan perilaku yang merupakan proses yang unik dan hasil akhir berbeda-
beda yang memberi cirri tersendiri pada setiap anak.
       Diantara sekian banyaknya imunisasi yang diperlukan anak, satu diantaranya adalah
imunisasi BCG.
a. Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC yang berat
sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat terjadi walaupun sudah
dilakukan imunisasi BCG, pencegahan imunisasi BCG untuk TBC yang berat seperti TBC pada
selaput otak, TBC milier (pada seluruh lapangan paru), atau TBC tulang. Imunisasi BCG ini
merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan. Frekuensi pemberian
imunisasi BCG adalah 1 kali dan waktu pemberian imunisasi BCG pada umur 0 – 11 bulan, akan
tetapi pada umumnya diberikan pada bayi umur 2 – 3 bulan, kemudian cara pemberian imunisasi
BCG melalui intradermal. Efek samping pada BCG dapat terjadi ulkus pada daerah suntikan dan
dapat terjadi limfadenitis regional dan reaksi panas.

2.2. faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang

5
1.      Faktor keturunan (Herediter)
Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbang anak melalui instruksi
genetic dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan, gangguan pertumbuhan selain
disebabkan oleh kelainan kromosom (contoh; syndrome down, syndrome turner) juga
diakibatkan oleh factor lingkungan yang kurang memadai.
a) Seks : kecukupan dan perkembangan pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan
b) Ras      : ras/suku bangsa dapat mempengaruhi tumbang anak, beberapa suku bangsa
memiliki karakteristik.
2.      Faktor Lingkugan
a) Lingkungan Internal
1. Intelegensi
Pada umunya intelegensi tinggi, perkembangan lebih baik dibandingkan jika intelegensi rendah
2. Hormon
Ada 3 jenis hormone yang mempengaruhi anak yaitu somatotropik untuk pertumbuhan tinggi
badan terutama pada masa kanak-kanak, hormone tiroid menstimulasi pertumbuhan sel
interstitial testis, memproduksi testosterone dan ovarium memproduksi estrogen yang
mempengaruhi perkembangan dan reproduksi.
3. Emosi
Hubungan yang hangat dengan orangtua, saudara teman sebaya serta guru berpengaruh terhadap
perkembangan emosi, sosial, intelektual anak, cara anak berinteraksi dengan keluarga akan
mempengaruhi interaksi anak diluar rumah.
Lingkungan Eksternal
1) Kebudayaan
Budaya keluarga /masyarakat mempengaruhi bagaiman anak mempersepsikan dan memahami
kesehatan berprilaku hidup sehat.
2) Status sosial ekonomi keluarga
Anak yang berada dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sosial ekonomi yang rendah
serta banyak punya keterbataan untuk memenuhi kebutuhan primernya.
3) Nutrisi
Untuk tumbang anak secara optimal memerlukan nutrisi adekuat yang didapat dari makanan
bergizi

6
4) Iklim/cuaca
Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak
5) Olahraga/latihan fisik
Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan psikososial anak.
6) Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah, anak bungsu akan mempengaruhi pola
anak setelah diasuh dan dididik dalam keluarga
      
2.3 Periode Perkembangan
Menurut Donna L. Wong (2000) perkembangan anak secara umum terdiri dari :
1.   Periode prenatal
Terjadi pertumbuhan yang cepat dan sangat penting karena terjadi pembentukan organ dan
system organ anak. Selain itu hubungan antara kondisi itu memberi dampak pada
pertumbuhannya.
2.   Periode bayi
Periode ini terdiri dari neonatus (0-28 hari) dan bayi (28-12 bulan). Pada periode ini
pertumbuhan dan perkembangan yang cepat terutama pada aspek kognitif, motorik dan social.
3.   Periode kanak-kanak awal
Terdiri atas anak usia 1-3 tahun yang disebut toddler dan pra sekolah 3-6 tahun. Toddler
menunjukkan perkembangan motorik yang lebih lanjut pada usia pra sekolah. Perkembangan
fisik lebih lambat dan relative menetap.
4.   Periode kanak-kanak pertengahan
Periode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dan pertumbuhan anak laki-laki sedikit lebih meningkat
daripada perempuan dan perkembangan motorik lebih sempurna.
5.   Periode kanak-kanak akhir
Merupakan fase transisi yaitu anak mulai masuk usia remaja pada usia 11-18 tahun.
Perkembangannya yang mencolok pada periode ini adalah kematangan identitas seksual dengan
perkembangannya organ reproduksi.

7
2.4 Perkembangan Anak Balita

Periode penting dalam tumbang anak adalah masa balita. Perkembangan kemampuan
berbahasa, kreativitas, dan keadaan social emosional dan intelegensi berjalan sangat cepat dan
merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkem–bangan moral serta dasar-dasar
kepribadian juga dibentuk pada masa-masa ini sehingga setiap kelainan/penyimpangan seksual
apapun. Apabila tidak terdeteksi dan tidak ditangani dengan baik maka akan mengurangi kualitas
perkembangan.
Kratenburg, dkk (1981) melalui DDST (Denver Development Screening Test)
mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembanagn anak
balita yaitu :
1.  Personal sosial (kepribadian/tingkah laku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungan.
2.  Fine motor adaptif (gerakan motorik halus)
Aspek yang b/d kemampuan anak untuk melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh dan
dilakukan otot-otot kecil memerlukan koordinasi yang cermat missal: ketrampilan menggambar.
3.  Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberi respon terhadap suara, mengikuti perintah berbicara spontan.
4.  Gross motor (motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Beberapa “Milestone” pokok yang
harus diketahui dalam mengikuti taraf perkembangan secara awal. Milestone adalah tingkat
perkembangan yang harus dicapai anak umur tertentu misalnya:
a.    4-6 minggu :tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemuadian.
b.    10-16 minggu : menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh ke arah suara.
c.    20 minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya.
d.   26 minggu : dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain.
e.    9-10 bulan : menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda dengan jari telunjuk dan ibu jari.
f.     13 bulan : berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal.

8
2.5 KONSEP KEPERAWATAN

A.    PENGKAJIAN

1.      Pengkajian Identitas dan Riwayat Keperawatan

Identitas Anak dan/atau Orang Tua

a.       Nama                                                  

b.      Alamat                                               

c.       Telepon                                              

d.      Tempat dan tanggal lahir

e.       Ras/kelompok entries

f.       Jenis kelamin

g.      Agama

h.      Tanggal wawancara

i.        Informan

Keluhan Utama (KU)

Untuk menjalani suatu imunisasi anak diharapkan dalam kondisi sehat jasmani dan rohani
karena akan dipenetrasikan antigen dalam imunisasi yang akan memicu fungsi imunnya, namun
seiring dengan kondisi anak yang rentan terhadap kontak infeksi dari lingkungan, tidak menutup
kemungkinan jika saat memasuki jadwal imunisasi ia berada dalam kondisi sakit . Maka dari itu,
perlu ditanyakan apakah anak memiliki keluhan kesehatan baik secara langsung pada anak
ataupun orang tua/pengasuhnya beberapa saat sebelum diimunisasi. Keluhan ini dapat dijadikan
indikator apakah imunisasi harus dilanjutkan, ditunda sementara waktu, atau tidak diberikan
sama sekali.

Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)

Untuk mendapatkan semua rincian yang berhubungan dengan keluhan utama. Jika saat ini
kesehatan anak baik, riwayat penyakit sekarang mungkin tidak terlalu menjadi acuan, akan tetapi
jika anak dalam kondisi tidak sehat, hal ini dapat dijadikan kajian lebih lanjut untuk mengetahui
9
status kesehatan anak saat ini, selain untuk kepentingan imunisasi, hal ini juga dapat dijadikan
panduan apakah anak harus mendapat perawatan lebih lanjut mengenai penyakitnya.

Riwayat Kesehatan Dahulu (RKD)

Untuk memperoleh profil penyakit anak, cedera-cedera, atau pembedahan sebelumnya yang
pada kesempatan ini akan digunakan sebagai petunjuk yang berarti dalam pemberian imunisasi.

a.       Riwayat kelahiran (riwayat kehamilan, persalinan, dan perinatal).

b.      Penyakit, cedera atau operasi sebelumnya.

c.       Alergi.

d.      Pengobatan terbaru.

e.       Imunisasi yang pernah didapatkan anak serta pengalaman/reaksi terhadap imunisasi yang
pernah didapat sebelumnya.

f.       Pertumbuhan dan perkembangan anak (Sebelum melakukan imunisasi dapat pula dikaji
pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga dapat mengidentifikasikan indikasi imunisasi
serta pendidikan kesehatan yang sesuai dengan usia serta pola perilaku anak baik ditujukan
secara langsung pada anak ataupun keluarganya).

g.      Kebiasaan anak yang dapat memengaruhi kesehatannya.

Tinjauaan Sistem (TS)

Untuk memperoleh informasi yang menyangkut adanya kemungkinan masalah kesehatan


pada anak, walau tampak jarang dilakukan saat akan diimunisasi, namun tinjauan ini akan
menjadi pilihan yang lebih baik selain pengkajian riwayat kesehatan anak karena dalam
pengkajian cenderung hanya berfokus pada informasi yang diberikan anak/keluarga sedangkan
kemungkinan terhadap kondisi kelainan yang ada pada tubuh anak belum disadari olehnya dan
juga keluarga, sehingga alangkah baik jika sebelum diimunisasi anak mendapatkan tindakan
pemeriksaan fisik untuk peninjauan terhadap sistem tubuhnya. Tinjauan sistem meliputi:

a.       Menyeluruh/umum

b.      Integument

c.       Kepala

10
d.      Mata

e.       Telinga

f.       Hidung

g.      Mulut

h.      Tenggorokan

i.        Leher

j.        Dada

k.      Respirasi

l.        Kardiovaskuler

m.    Gastrointestinal

n.      Genitourinaria

o.      Ginekologik

p.      Muskuluskeletal

q.      Neurologik

r.        Endokrin

Riwayat pengobatan keluarga

Untuk mengidentifikasi adanya faktor genetika atau penyakit yang memiliki kecenderungan
terjadi dalam keluarga dan untuk mengkaji pajanan terhadap penyakit menular pada anggota
keluarga dan kebiasaan keluarga yang dapat memengaruhi kesehatan anak, seperti merokok dan
penggunaan bahan kimia lain, serta tingkat kewaspadaan keluarga saat anak mengalami sakit.

Riwayat Psikososial

Untuk memperoleh informasi tentang konsep diri anak, terutama terfokus pada riwayat
imunisasi yang pernah ia dapatkan, apabila riwayat sebelumnya menyisakan kerisauan pada anak
maka akan lebih baik jika saat imunisasi berikutnya hal ini diperbaiki untuk mengubah konsep
anak terrhadap imunisasi, menanamkan padanya bahwa hal ini penting untuk mencegah penyakit

11
yang mungkin mendatanginya, serta diperlukan keterlibatan keluarga yang dapat memberikan
dukungan mental pada anaknya sehingga anak tidak risau dalam menghadapi imunisasi.

Riwayat Keluarga       

Untuk mengembangkan pemahaman tentang anak sebagai individu dan sebagai anggota
keluarga dan komunitas. Pengkajian juga berfokus pada sejauh mana keluarga memahami
tentang imunisasi yang akan diberikan pada anak, meliputi jenis imunisasi, alasan diimunisasi,
manfaat imunisasi, dan efek sampingnya. Hal ini akan sangat membantu jika keluarga telah
memahami pentingnya imunisasi sebagai langkah penting yang diperlukan untuk mencegah
penyakit pada anaknya. Untuk beberapa keluarga yang belum begitu memahami imunisasi, hal
ini dapat dijadikan patokan untuk memberikan pendidikan kesehatan dalam pemahaman terhadap
imunisasi.

Pengkajiaan Nutrisi

Untuk memperoleh informasi yang adekuat tentang asupan dan kebutuhan nutrisi anak dalam
kaitannya dengan kesehatan anak saat ini sebelum ia mendapatkan imunisasi dan dapat dijadikan
bahan untuk pendidikan kesehatan pasca imunisasi anak. Pengkajian nutrisi meliputi pengkajian
terhadap asupan diet dan pemeriksaan klinis.

2.      Pengkajian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pengkajiaan pertumbuhan dan perkembangan anak bertujuaan mengumpulkan data-data yang


berkaitan dengan tumbuh kembang anak, sehingga dengan data yang ada, dapat diketahui
mengenai keadaan anak yang dapat membantu proses imunisasi dan juga pendidikan kesehatan
seputaran imunisasi anak. Dalam melaksanaakan pengkajiaan atas pertumbuhan dan
perkembangan anak, hal penting yang harus diperhatikan adalah bagaimana mempersiapkan
anak agar pemeriksaan berjalan lancar. Sebelum melakukan pengkajiaan, prinsip-prinsip yang
perlu di perhatikan dan dapat diterapkan di lapangan adalah:

a.       Lingkungan/ruangan pemeriksaan tidak menakutkan, misalnya memberikan warna dinding


netral, cukup ventilasi, menjauhkan peralatan yang menakutkan bagi anak, dan menyediakan
makanan.

12
b.      Sebelum pengkajiaan sebaiknya disediakan waktu untuk bermain agar anak menjadi
kooperatif. Dalam hal ini, bukan berarti mengabaikan tugas utama, tetapi untuk pendekatan agar
anak tidak takut sehingga memudahkan pemeriksaan.

c.       Pemeriksaan dapat dimulai dari bagian tubuh yang mudah dan tidak menakutkan anak.

d.      Jika ada beberapa anak, mulailah dengan anak yang kooperatif sehingga akan mengurangi
rasa takut dari anak yang lain.

e.       Libatkan anak dalam proses pemeriksaan. Kita bisa menjelaskan pada anak mengenai hal-
hal yang perlu dilakukan pada dirinya. Apabila mungkin, beri kesempatan anak untuk membantu
proses pemeriksaan.

f.       Buat posisi pemeriksaan senyaman mungkin. Anak dapat berbaring di pangkuaan orang
tua.

g.      Berikan pujiaan kepada anak yang kooperatif. Hal ini dapat merangsang anak yang lain
agar tidak takut untuk diperiksa.

h.      Berikan pujian pada orang tua apabila anak maju dan ibunya mengetahui nasehat petugas.

Prinsip-prinsip tersebut hendaknya dipahami oleh setiap perawat sehingga memudahkannya


dalam melaksanakan pemeriksaan dan meminimalkan kecemasan pada anak. Setelah memahami
prinsip-prinsip ini, berikutnya adalah melakukan pengkajiaan pada anak. Hal-hal yang perlu
dikaji adalah

a.     Riwayat Pranatal

Perlu ditanyakan pada ibu apakah ada tanda-tanda resiko tinggi saat hamil, seperti terinfeksi
TORCH, berat badan tidak naik, preeksklamsi, dan lain-lain, serta apakah ehamilannya dipantau
berkala. Kehamilan risiko tinggi yamg tidak ditangani dengan benar dapat mengganggu tumbuh
kembang anak. Dengan mengetahui riwayat prenatal maka keadaan anaknya dapat diperkirakan.

b.    Riwayat Kelahiran

Perlu ditanyakan pada ibu mengenai cara kelahiran anaknya, apakah secara normal, dan
bagaimana keadaan anak sewaktu lahir. Anak yang dalam kandungan terdeteksi sehat, apabila
kelahirannya mengalami gangguan (cara kelahiran dengan tindakan seperti forceps, partuss lama,
atau kasep), maka gangguan tersebut dapat mempengaruhi keadaan tumbuh kembang anak.

13
c.     Pertumbuhan Fisik

Untuk menentukan keadaan pertumbuhan fisik anak, perlu diperlakukan pengukuran


antropometri dan pemeriksaan fisik. Sebagaimana dalam pembahasan sebelumnya, pengukuran
antropometri yang sering digunakan di lapangan untuk memantau tumbuh kembang anak adalah
TB, BB, dan lingkar kepala. Sedangkan lingkar lengan dan lingkar dada baru digunakan bila
dicurigai adanya gangguan pada anak. Apabila petugas akan mengkaji pertubuhan fisik anak,
maka petugas tersebut cukup mengukur BB, TB, dan lingkar kepala. Meskipun tidak semua
ukuran antropometri digunakan, berikut ini akan dijelaskan cara pengukuran dari masing-masing
ukuran antropometri:

a)      Berat Badan (BB)

Untuk menentukan berat badan anak, hal yang perlu diperhatikan adalaah sebagai berikut:

1)  Pengukuran dilakukan dengan memakai alat timbangan yang telah ditera
(distandardisasi/dikalibrasi) secara berkala. Timbangan yang digunakan dapat berupa dacin atau
timbangan injak.

2)  Untuk menimbang anak yang berusia kurang 1 tahun, maka hal tersebut dilakukan dengan
posisi berbaring. Untuk anak yang berusia 1-2 tahun, dilakukan dengan posisi duduk dengan
menggunakan dacin. Untuk anak yang berusia lebih dari 2 tahun, penimbangan berat badan dapat
dilakukan dengan posisi berdiri.

Sedangkan cara pengukuran berat badan anak adalah:

1)   Lepas pakaian yang tebal pada bayi dan anak saat pengukuran. Apabila perlu, cukup pakaian
dalam saja.

2)   Tidurkan bayi pada meja timbangan. Apabila menggunakan timbangan dacin, masukkan
anak dalam gendongan, lalu kaitkan gendongan ke timbangan.

Sedangkan apabila dengan berdiri, ajak anak untuk berdiri di atas timbangan injak tanpa
dipegangi.

3)   Ketika menimbang berat badn bayi, tempatkan tangan petugas di atas tubuh bayi (tidak
menempel) untuk mencegah bayi jatuh saat ditimbang.

14
4)   Apabila anak tidak mau ditimbang, ibu disarankan untuk menimbang berat badannya lebih
dulu, kemudian anak digendong oleh ibu dan ditimbang.

Selisih antara berat badan ibu bersama anak dan berat badan ibu sendiri menjadi berat badan
anak. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat rumus berikut.

BB anak = (BB ibu dan anak) – BB ibu

5)   Tentukan hasil timbangan sesuai dengan jarum penunjuk pada timbangan

6)   Selanjutnya, tentukan posisi berat badan anak sesuai dengan standar yang berlaku, yaitu
apakah status gizi anak normal, kurang, atau buruk. Untuk menentukan berat badan ini juga
dapat dilakukan dengan melihat pada kurva KMS, apakah berat badan anak berada pada kurva
berwarna hijau, kuning, atau merah.

b)   Tinggi Badan (TB)

Untuk menentukan tinggi badan, cara pengukurannya dikelompokkan menjadi untuk usia
kurang dari 2 tahun dan usia 2 tahun atau lebih. Pengukuran tinggi badan pada anak usia kurang
dari 2 tahun adalah sebagai berikut :

1)   Siapkan papan atau meja pengukur. Tidak ada, dapat digunakan pita pengukur (meteran).

2)   Baringkan anak terlentang tanpa bantal (supinasi), luruskan lutut sampai menempel pada
meja (posisi ekstensi).

3)   Luruskan bagian puncak kepala dan bagian bawah kaki (telapak kaki tegak lurus dengan
meja pengukur), lalu ukur sesuai dengan skala yang tertera.

4)   Apabila tidak ada papan pengukur, hal ini dapat dilakukan dengan cara memberi tanda pada
tempat tidur (tempat tidur harus rata/datar) berupa garis atau titik pada bagian puncak kepala dan
bagian tumit kaki bayi. Lalu ukur jarak antara kedua tanda tersebut dengan pita pengukur.

Sedangkan cara pengukuran tinggi badan pada anak usia 2 tahun atau lebih adalah sebagai
berikut :

1)   Tinggi badan diukur dengan  posisi berdiri tegak, sehingga tumit rapat, sedangkan bokong,
punggung, dan bagian belakang kepala berada dalam satu garis vertikal dan menempel pada alat
pengukur.

15
2)   Tentukan bagian atas kepala dan bagian kaki menggunakan sebilah papan dengan posisi
horizontal dengan bagian kaki, lalu ukur sesuai dengan skala yang tertera.

c)      Lingkar Kepala

Ukuran kepala dinyatakan normal bila berada di antara batas tertinggi dan terendah dari
kurva lingkar kepala. Bila ukuran kepala berada di atas kurva normal, berarti ukuran kepala besar
(macrocephali), sedangkan bila ukuran kepala di bawah kurva normal, berarti ukuran kepala
kecil (microcephali). Kurva lingkar kepala ini dibedakan antara laki-laki dan perempuan.
Adapun cara pengukuran lingkar kepala :

a.         Siapkan pita pengukur (meteran)

b.        Lingkakan pita pengukur pada daerah glabella (frontalis) atau supraorbita bagian antrior
menuju oksiput pada bagian posterior kemudian tentukan hasilnya

c.         Cantumkan hasil pengukuran pada kurva lingkar kepala

d)     Lingkar Lengan Atas (lila)

Meskipun pengukuran lila jarang dilakukan, namun cara pengukurannya perlu diketahui :

1)   Tentukan lokasi lengan yang akan diukur. Pengukuran dilakukan pada lengan bagian kiri,
yaitu pertengahan pangkal lengan dengan siku. Pemilihan lengan kiri tersebut dengan
pertimbangan bahwa aktivitas lengan kiri lebih pasif dari pada lengan kanan, sehingga
ukurannya lebih stabil.

2)   Lingkarkan alat pengukur pada lengan bagian atas (dapat digunakan pita pengukur). Hindari
penekanan pada lengan yang diukur saat pengukuran.

3)   Tentukan besar lingkar lengan sesuai dengan angka yang tertera pada pita pengukur.

4)   Catat hasil pengukuran pada Kartu Menuju Sehat (KMS) atau status anak.

e)      Lingkar Dada

Sebagaimana lingkar lengan atas, pengukuran lingkar dada jarang dilakukan. Pengukurannya
dilakukan pada saat bernapas biasa (mid respirasi) pada tulang Xifoidius (incisura subternalis).
Pengukuran lingkar dada ini dilakukan dengan posisi berdiri pada anak yang lebih besar,

16
sedangkan pada bayi dengan posisi berbaring. Cara pengukuran lingkar dada adalah sebagai
berikut :

1)   Siapkan pita pengukur

2)   Lingkarkan pita pengukur pada daerah dada.

3)   Catat hasil pengukuran pada KMS anak atau kartu yang disediakan.

d.   Pemeriksaan fisik

Meskipun pemeriksaan fisik tidak dilakukan apabila dilapangkan, namun petugas perlu
mengetahui bahwa pemeriksaan fisik perlu dilakukan agar keadaan anak dapat diketahui secara
keseluruhan. Pemeriksaan fisik dapat dimulai dari rambut, kepala, leher, dada, perut, genetalia,
ekstremitas. Selain itu, tanda-tanda vital dan keadaan umum perlu dikaji. Pemeriksaan fisik pada
pertumbuhan dan perkembangan ini adalah sama seperti cara pemeriksaan fisik pada bayi dan
anak. Oleh karena itu, pemeriksaan fisik tidak dibahas secara khusus pada bagian ini.

e.    Perkembangan anak

Untuk mengkaji keadaan perkembangan anak, dapat digunakan buku Pedoman Deteksi Dini
Tumbuh Kembang Balita sebagaimana telah dibahas sebelumnya. Dari pedoman ini dapat
diketahui mengenai keadaan perkembangan anak saat ini, apakah anak berada dalam keadaan
normal, meragukan, atau memerlukan rujukan. Apabila anak memerlukan pemeriksaan lebih
lanjut, maka dapat dilakukan DDST yang dapat dibaca pada Buku Tumbuh Kembang oleh
Soetjiningsih (1996).

f.     Data lain

Yang termasuk data lain adalah pola makan, pola aktivitas anak, data penunjang lainnya,
seperti pemeriksaan laboratorium, serta data yang diperlukan terutama apabila anak berada di
klinik.

Interpretasi Hasil Pengukuran dan Tindakan yang Diperlukan

Setelah dilakukan pengkajian terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan balita,
terdapat interpretasi hasil sebagai berikut:

a.       Pertumbuhan dan perkembangan normal

17
Menurut Moersintowarti (2002), pertumbuhan anak dikatakan normal apabila grafik berat badan
anak berada pada jalur berwarna hijau pada kalender balita (KMS) atau sedikit di atasnya. Arah
grafik harus naik dan sejajar mengikuti lengkungan jalur (kurva) berwarna hijau. Sementara,
pertumbuhan anak dikatakan ideal jika pertumbuhan yang ditetapkan dengan pengukuran
antropometri adalah BB/U; BB/M, dan lingkar kepala/U.

Perkembangan anak tergolong normal apabila umur dan kemampuan/kepandaian anak sesuai
dengan patokan yang berlaku. Berdasarkan Pedoman Deteksi Tumbuh Kembang Balita, skor
yang diperoleh saat pemeriksaan harus berjumlah 9-10. Apabila menggunakan kalender balita
(KMS), maka kemampuan anak sesuai usia yang terdapat pada gambar. Sementara apabila
menggunakan tes DDST, anak dapat melewati tugas-tugas perkembangannya sesuai usia.
Demikian juga untuk pemeriksaan lainnya.

b.      Pertumbuhan dan perkembangan tidak normal

Pertumbuhan anak mengalami penyimpangan apabila grafik berat badan anak berada jauh di atas
warna hijau atau berada dibawah jalur hijau, khususnya pada jalur merah. Ukuran antropometri
lain yang mengikuti biasanya adalah lingkar lengan atas dan lingkar lengan dada. Perkembangan
anak mengalami penyimpangan apabila kemampuan kepandaian anak tidak dicapai sesuai
dengan usianya, sehingga anak mengalami keterlambatan. Pada tes DDST, anak tidak dapat
mencapai tugas-tugas perkembangannya, atau pada gambar kalender balita (KMS), kemampuan
anak tidak sesuai dengan usianya.

B.  DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi yang
terjadi di lingkungan
2. Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang peran
sebagai orangtua baru
3. Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan.
4. Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan tumbuh kembangnya.
5. Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak
6. Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d keinginan untuk meningkatkan status imunisasi
7.
D.   PERENCANAAN

18
1.      Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi yang
terjadi di lingkungan
a.       Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia
Rasional: agar orang tua mampu melakukan tugas tumbang pada anak
b.      Tingkatkan rangsangan dengan menggunakan berbagai mainan dalam tempat tidur anak.
Rasional: mainan dapat meningkatkan rangsangan anak dalam tumbang
c.       Berikan tindakan nyaman setelah prosedur yg menyebabkan rasa takut.
Rasional: mengurangi rasa ketidaknyamanan
d.      KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan.
Rasional: mengetahui adanya keluhan dalam tumbang anak
2.      Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
peran sebagai orangtua baru.
a.        Jelaskan pada orang tua tentang perawatan anak seperti makanan yang baik sesuai umur
anak, cara menggendong, cara memberikan ASI yang baik dan bagaimana menyendawakan bayi.
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap perawatanan anak
b.      Jelaskan bahwa keberadaan kedua orang tua sangat penting sebagai role model anaknya.
Rasional: memberi pemahaman orang tua supaya bias memberi contoh yang baik bagi anaknya
c.       Jelaskan pada orang tua tentang tahapan tumbuh kembang yang harus dilewati anak sesuai
dengan umurnya
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbang
3.      Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan.
a.       Awasi anak saat makan, mandi, bermain, eliminasi
Rasional: mengurangi risiko cedera pada saat anak beraktivitas
b.      Lindungi kaki anak dengan sandal/ sepatu
Rasional: mengurangi risiko cedera pada kaki anak
c.       Beri makanan yang aman untuk usia anak
Rasional: mencegah risiko keracunan makanan
d.      Periksa suhu air mandi sebelum dimandikan
Rasional: mengurangi risiko cedera yang diakibatkan oleh air mandi yang terlalu panas

19
4.       Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan tumbuh
kembangnya.
a.       Jelaskan pada orang tua tentang proses tumbang yang terjadi
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbang
b.      Bantu ibu/ orang tua untuk mengerti dan mengetahui tentang tahapan tumbang yang
dilewati anak dengan masa pertumbuhandan perkembangan
Rasional: agar orang tua mengetahui tentang tumbuh kembang anaknya
c.       Anjurkan ibu membaca berbagai tips perawatan anak
Rasional: meningkatatkan pemahaman tentang perawatan anaknya
5.      Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak
a.       Bantu ibu mengetahui tahapan yang seharusnya terjadi pada anak saat ini sesuai umur
Rasional: agar ibu paham tentang tumbang anaknya
b.      Bantu menurunkan tingkat kecemasan dengan informasi yang diberikan
Rasional: mengurangi kecemasan ibu
c.       Beri dukungan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan anaknya dan tetap memantau
pertumbuhan dan perkembangan anak
Rasional: agar kesehatan anak tetap terjaga
6.        Kesiapan meningkatkan status  imunisasi b/d
a.       Memberi penjelasan tentang imunisasi yang seharusnya didapatkan  oleh anaknya
Rasional: meningkatkan pemahaman tentang imunisasi yang harus didapatkan oleh anak
b.      Memberi penjelasan tentang imunisasi tambahan yang dapat diberikan kepada anaknya
selain imunisasi yang harusnya didapatkan
Rasional: memberikan pemahaman tentang imunisasi tambahan
c.       Menganjurkan ibu untuk memberikan imunisasi tambahan untuk mencegah penyakit yang
bisa diderita oleh anaknya
Rasional: mencegah penyakit yang mungkin diderita anak.

20
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN

Pengumpulan Data
BIODATA

A.Identitas anak:

1. Inisial anak :By.j


2. Tempat ,tanggal,lahir :binjai,25 februari 2015
3. Jenis kelamin :perempuan
4. Agama :islam
5. Pendidikan :-
6. Alamat :jln.binjai
7. Tgl masuk :26 juni 2015
8. Tgl pengkajian :26 juni 2015
9. Diagnosa medis :-
10. No RM :00-12-13-15
11. Dokter yang merawat : perawat

B.Identitas penanggung jawab:

21
1. ibu

a) Nama :Ny.L
b) Usia :22 thn
c) Pendidikan :SMA
d) Pekerjaan :ibu rumah tangga
e) Agama :islam
f) Alamat : jln.binjai
g) Hubungan dengan klien :ibu kandung.

C. GENOGRAM

Ibu pasien mengatakan,bahwa tidak mempunyai penyakit keturunan baik dari kakek
maupun nenek pasien,begitu pula dengan bapak pasien,ibu pasien mengatakan,bahwa pasien
adalah anak pertama nya.

2.Pengkajian Dasar

a.Pengumpulan data

1. pola manajemen kesehatan-persepsi terhadap kesehatan

a.ibu pasien mengatakan kesehatan anaknya secara umum baik-baik saja.

b.ibu pasien mengatakan anak di bawa ke rumah sakit karena ingin di berikan vaksin DPT III.

2.Sistem integumen

1. rambut dan kulit kepala

Rambut berwarna hitam,menyebar merata di atas kepala pasien,sutura pasien sudah menyatu dan
keras ,tekstur halus,tidak tampak adanya lesi,dan tidak tampak adanya kotoran di kulit kepala.

2.kulit
Kulit kepala berwarna putih,tekstur halus,turgor kulit pada saat di cubit dapat kembali<2 detik.
3.kuku
Dasar kuku berwarna transparan,tekstur halus,bentuk cembung,tidak tampak adanya
sianosis,tidak tampak adanya kotoran,kuku pendek,pengisian kapiler baik,terbukti setelah
dilakukan penekanan dapat kembali <2 detik.

22
3. sistem penglihatan
mata kanan dan mata kiri simetris,konjungtiva berwarna merah muda,sclera berwarna
putih,kornea tampak jernih,pupil mengecil saat di ransang oleh cahaya,keadaan mata tampak
cembung,tidak tampak adanya serumen,pada kedua mata pasien.

4. system pendengaran
telinga kanan dan kiri pasien tampak simetris,tekstur halus,warnanya sama dengan warna
kulit,fungsi pendengaran pasien baik,tampak pada saat di panggil nama pasien,dan pasien
menoleh kea rah yang memanggil namanya.

5.sistem pernafasan

posisi hidung simetris,hidung kanan dan kiri,warna sama dengan warna kulit muka,tekstur
halus,tidak tampak adanya serumen di lubang hidung hidung pasien,pernafasan:50 kali
permenit,dengan bunyi vesikuler.

6.sistem kardiovaskuler

posisi dada simetris antara dada kanan dan dada kiri,pada saat inspirasi.nadi104 kali permenit

7.sistem gastroentestial

bibir pasien berwarna merah muda,mikosa bibirtampak lembab,tidak tampak rsih tidak ad
kotoran.

8. system reproduksi

pada alat genitlia pasien ampak bahwa labia mayor menutupi labia minora.

9.sistem muskulokletal

tangan kanan dan tangan kiri pasien dapat di gerakkan secara bersamaan,dan dengan
bebas,begitu pula dengan ekstremitas bawah,yaitu kedua kaki pasien.

10.riwayat persalianan dan kehamilan

1. prenatal

23
Ibu pasien mengatakan tidak mengalami penyakit pada masa kehamilan,dan ibu pasien
mengatakan hanya mengalami mual-mual pada saat hamil 4 bulan,ibu pasien mengatakan ia
mendapatkan imunisasi TT 2 kali yaitu pada pada saat kehamilan 4 bulan dan 6 bulan.selama
kehamilan ia selalu rutin setiap bulan memeriksa kehamilannya ke bidan.

2. Prenatal
Ibu pasien mengatakan bayi lahir dalam keadaan sehat dengan berat badan
3500gram,panjang badan:50 cm.bayi lahir dengan apgar score:pada menit pertama: 7 ,pada
menit kedua :8 dan pada menit ketiga: 9.

11. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan

1. riwayat pertumbuhan

Berat badan lahir:3500 gram

Berat badan sekarang:7000 gram.

Panjang badan lahir:50cm

Panjang badan sekarang:64 cm

2.riwayat perkembangan
Hal-hal yang dapat dilakukan anak pada umur saat ini sesuai dengan denver,dan telah dilakukan
tes denver pada anak yaitu:
1.pada personal social:pasien sudah dapat menggapai mainan.
2.pada bahasa :menoleh kearah bunyi atau suara,bicara satu silabel,meniru bunyi kata-kata.
3.pada adaptif,motorik halus:anak dapat mengikuti arah,meraih,mengamati,
4.pada motorik kasar:anak dapat menumpu beban pada kaki,dada terangkat menumpu
lengan,membalik,dan kepala bangkit tegak.

12. Riwayat nutrisi

bayi masih minum asi esklusif.

13. riwayat imunisasi

24
ibu pasien mengatakan pasien sudah mendapatkan imunisasi BCG,polio,{1,2},DPT{1,2},dan
sekarang akan mendapatkan imunisasi DPT III.

3. Pemeriksaan fisik

A.keadaan umum:

Kesadaran :compos mentis.

Penampilan :pasien tampak sehat.

Tanda-tanda vital :

Tekanan darah:- nadi:104 kali permenit. Pernafasan:50 kali permenit.

Berat badan :7000 gram. Panjang badan :64 cm.

4. Aktifitas sehari-hari
-ibu pasien mengatakan bayi di beri minum dengan asi esklusif.
-ibu pasien mengatakan anak bab 2 kali perhari,feces lembek,berwarna kuning,dan buang air
kecil 4-6 kali perhari urine berwarna kuning jernih.
-ibu pasien mengatakan anak mandi 2 kali sehari,yaitu pagi dan sore hari.
-ibu pasien mengatakan pada malam hari anak tidur 10 jam,dan pada siang hari anak tidur 2
jam.
-ibu pasien mengatakan anaknya sering di ajak bermain oleh bapaknya di rumah.

5. Data psikologi,social dan spiritual


a. Kesehatan psikologi/mental
1. Pola interaksi
Ibu pasien mengatakan anaknya lebih banyak berinteraksi dengan ia dari pada
ayahnya.
2. Pola emosi
Ibu pasien mengatakan anak menangis apabila di pegang oleh orang tidak ia kenal.
3. Pola pertahanan keluarga

25
Ibu pasien mengatakan semua kebutuhan anaknya terpenuhi karena anaknya adalah
anak pertamanya,dan kedua orang tua pasien sangat memanjakan pasien.
b. Kesehatan keluarga
Ibu pasien mengatakan bahwa keluarganya tidak mempunyai penyakit keturunan.
c. Aspek spiritual
Ibu pasien mengatakan anaknya sering di bawa ke mesjid untuk mendengar ceramahan
di mesjid.
d. Therapy
Akan di berikan vaksin DPT III:0,5 {v/im}

b.pengelompokkan data

a.data subjektif

-ibu pasien mengatakan kesehatan anaknya secara umum baik-baik saja.

-ibu pasien mengatakan anak di bawa ke rumah sakit karena ingin di berikan vaksin DPT III.

- ibu pasien mengatakan pasien sudah mendapatkan imunisasi BCG,polio,{1,2},DPT{1,2},dan


sekarang akan mendapatkan imunisasi DPT III.

-ibu pasien mengatakan bayi di beri minum dengan asi esklusif.

-ibu pasien mengatakan anak bab 2 kali perhari,feces lembek,berwarna kuning,dan buang air
kecil 4-6 kali perhari urine berwarna kuning jernih.

-ibu pasien mengatakan anak mandi 2 kali sehari,yaitu pagi dan sore hari.

-ibu pasien mengatakan pada malam hari anak tidur 10 jam,dan pada siang hari anak tidur 2 jam.

-ibu pasien mengatakan anaknya sering di ajak bermain oleh bapaknya di rumah.

- Ibu pasien mengatakan tidak mengalami penyakit pada masa kehamilan,dan ibu pasien
mengatakan hanya mengalami mual-mual pada saat hamil 4 bulan,ibu pasien mengatakan ia
mendapatkan imunisasi TT 2 kali yaitu pada pada saat kehamilan 4 bulan dan 6 bulan.selama
kehamilan ia selalu rutin setiap bulan memeriksa kehamilannya ke bidan.

-Ibu pasien mengatakan anaknya lebih banyak berinteraksi dengan ia dari pada ayahnya.

-Ibu pasien mengatakan anak menangis apabila di pegang oleh orang tidak ia kenal.

26
-Ibu pasien mengatakan semua kebutuhan anaknya terpenuhi karena anaknya adalah anak
pertamanya,dan kedua orang tua pasien sangat memanjakan pasien.

-Ibu pasien mengatakan bahwa keluarganya tidak mempunyai penyakit keturunan.

-Ibu pasien mengatakan anaknya sering di bawa ke mesjid untuk mendengar ceramahan di
mesjid.

-Akan di berikan vaksin DPT III:0,5 {v/im}

b.data objektif

- Berat badan lahir:3500 gram

-Berat badan sekarang:7000 gram.

-Panjang badan lahir:50cm

-Panjang badan sekarang:64 cm

-pada personal social:pasien sudah dapat menggapai mainan.


-pada bahasa :menoleh kearah bunyi atau suara,bicara satu silabel,meniru bunyi kata-kata.
-pada adaptif,motorik halus:anak dapat mengikuti arah,meraih,mengamati,
-pada motorik kasar:anak dapat menumpu beban pada kaki,dada terangkat menumpu
lengan,membalik,dan kepala bangkit tegak.
-bayi masih minum asi esklusif.
- Kesadaran :compos mentis.
-Penampilan :pasien tampak sehat.
Tanda-tanda vital :
-Tekanan darah:- nadi:104 kali permenit. Pernafasan:50 kali permenit.
-Berat badan :7000 gram. Panjang badan :64 cm.
-.bayi lahir dengan apgar score:pada menit pertama: 7 ,pada menit kedua :8 dan pada menit
ketiga: 9.

27
ANALISA DATA

N DATA ETIOLOGI PROBLEM


O
1 DO:pada personal social:pasien Pertumbuhan dan kesejahteraan
perkembangan anak yang
sudah dapat menggapai mainan.
normal sesuai dengan
-pada bahasa :menoleh kearah usianya.
bunyi atau suara,bicara satu
silabel,meniru bunyi kata-kata.
-pada adaptif,motorik halus:anak
dapat mengikuti
arah,meraih,mengamati,
-pada motorik kasar:anak dapat
menumpu beban pada kaki,dada
terangkat menumpu
lengan,membalik,dan kepala
bangkit tegak.
-nadi:104kalipermenit.
-Pernafasan:50 kali permenit.
-Berat badan :7000 gram.
28
-Panjang badan :64 cm.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL PARAF


DI TEMUKAN TERATASI
1 Kesejahteraan berhubungan dengan 26 juni 2015 -
Pertumbuhan dan perkembangan anak
yang normal sesuai dengan usianya
ditandai dengan :pada personal
social:pasien sudah dapat menggapai
mainan.
-pada bahasa :menoleh kearah bunyi atau
suara,bicara satu silabel,meniru bunyi
kata-kata.
-pada adaptif,motorik halus:anak dapat
mengikuti arah,meraih,mengamati,
-pada motorik kasar:anak dapat menumpu
beban pada kaki,dada terangkat menumpu
lengan,membalik,dan kepala bangkit
tegak.
-nadi:104kalipermenit.
-Pernafasan:50 kali permenit.
-Berat badan :7000 gram.

29
-Panjang badan :64 cm.

INTERVENSI KEPERAWATAN

N DATA DIAGNOSA NOC NIC PARAF


O KEPERAWATAN
1 :pada personal Kesejahteraaan setelah 1.pantau
berhubungan dengan dilakukan tumbuh
social:pasien sudah
pertumbuhan dan asuhan kembang anak
dapat menggapai perkembangan anak keperawatan 2.beritahu
yang normal sesuai selama 15 hasil
mainan.
usianya. menit ibu pemeriksaan
-pada bahasa :menoleh dapaat anak kepada
mengenai ibunya
kearah bunyi atau
(memahami 3.stimulasi
suara,bicara satu tumbuh pertumbuhan
kembang anak) perkembangan
silabel,meniru bunyi
dengan criteria
kata-kata. hasil: 4.pemberian
-ibu mengenai imunisasi
-pada adaptif,motorik
apa yang dasar
halus:anak dapat dijelaskan 5.pertumbuhan
perawat dan
mengikuti
-ibu dapat perkembangan
arah,meraih,mengamati, memantau anaknya sesuai
tumbuh usia.
-pada motorik
kembang
kasar:anak dapat anaknya
menumpu beban pada
kaki,dada terangkat
menumpu
lengan,membalik,dan
kepala bangkit tegak.
-nadi:104kalipermenit.

30
-Pernafasan:50 kali
permenit.
-Berat badan :7000
gram.
-Panjang badan :64 cm.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

N TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


O
1 26/07/2015 Mengobservasi tumbuh kembang Pukul:10.30
08.30 anak meliputi S:-Ibu mengatakan sudah
-motorik halus mengerti tumbuh dan
-motorik kasar perkembangan anak usia
-personal social anaknya.
-bahasa O:-Hasil pemeriksaan
anakl tumbuh dan
2 09.00 Memberitahu hasil pemeriksaan berkembangnya sesuai
anak pada ibunya bahwa tumbuh dengan usianya
kembang anak nya sesuai dengan -Anak dapat
usia nya melakukanstimulasi sesuai
usianya
09.10 Menganjurkan ibu agar tetap A:Masalah kesejahteraan
memberikan stimulasi kepada teratasi ditandai denagan
anaknya seperti: anak tumbuh dan
-sering mengasah bicara anak berkembang sesuai
-lebih memperhatikan tumbuh dengan anaknya.
kembang anak P: Pertahankan Renpra

BAB IV
PENUTUP

31
DAFTAR PUSTAKA

32
Berhrman,Kliegman,&Arvin.2000.Ilmu Kesehatan Anak Nelson.Jakarta.Buku Kedokteran EGC.
Carpenito,Lynda Juall.2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi8.Jakarta: EGC
Hidayat,A.Z.2011.PengantarIlmuKesehatanAnakuntukPendidikanKebidanan.Jakarta.Salemba
Medika.
Kriteria Hasil NOC.Jakarta.Buku Kedokteran EGC.
Muscari,Mary.E.2005.Keperawatan Pediatrik.Jakarta.Buku Kedokteran EGC.
Supartini.2004.KonsepDasarKeperawatanAnak.Jakarta.Buku Kedokteran EGC.
Soetjiningsih.1995.TumbuhKembang Anak.Jakarta.Buku Kedokteran EGC.
Wong,D.L,dkk.2004.Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik.Jakarta.Buku Kedokteran EGC.

33

Anda mungkin juga menyukai