1910312320032
Manajemen Operasional
15.12
A. FCFS : A-B-C-D
B. SPT : B-C-A-D / C-B-A-D
C. LPT : D-A-C-B / D-A-B-C
D. EDD : C-B-D-A
E. RASIO KRITIS :
15.14 Perusahaan pemeriksaan medis J.C Howard di Kansas ingin menugaskan serangkaian
pekerjaan untuk memasang mesin.Tabel berikut memberikan data produksi tiap mesin . Ketika
menjalankan pekerjaan tertentu:
MESIN
PEKERJAAN A B C D
1 7 9 8 10
2 10 9 7 6
3 11 5 9 6
4 9 11 5 8
A. Tentukan penugasan pekerjaan pada mesin yang dapat memaksimalkan total produksi?
B. Apa yang menjadi total produksi dari penugasan anda ?
Jawaban :
A. Langkah 1A mengurangi angka yang terdapat pada baris dengan angka terbesar pada
tiap baris.
MESIN
PEKERJAAN A B C D
1 3 1 2 0
2 0 1 3 4
3 0 6 2 5
4 2 0 6 3
Langkah 1B mengurangi angka yang terdapat pada baris dengan angka terbesar pada tiap
baris
MESIN
PEKERJAAN A B C D
1 3 1 0 0
2 0 1 1 4
3 0 6 0 5
4 2 0 4 3
Langkah 2 gambar garis lurus secara vertical atau horizontal yang diperlukan untuk
menutupi semua angka 0
MESIN
PEKERJAAN A B C D
1 3 1 0 0
2 0 1 1 4
3 0 6 0 5
4 2 0 4 3
Langkah 3 penentuan lokasi kerja
MESIN
PEKERJAAN A B C D
1 3 1 0 0
2 0 1 1 4
3 0 6 0 5
4 2 0 4 3
- Menugaskan 1 di mesin D
- Menugaskan 2 di mesin A
- Menugaskan 3 di mesin C
- Menugaskan 4 di mesin B
Total produksi = 10 + 10 +9 + 11 = 40
Jika kita menugaskan 3 di mesin A maka kita tidak bisa menugaskan 2 di lokasi 0.
15.17 Tempat penjualan kayu di Alabama memiliki empat pekerjaan yang harus diurutkan
sebagaimana tabel berikut
Hari ini merupakan hari ke 205 dalam jadwalnya. Pada urutan manakah pekerjaan diperingkat sesuai
keputusan
a) FCFS, mengurutkan pekerjaan berdasarkan yang pertama datang. Urutan untuk keputusan
ini adalah A-B-C-D, maka dapat ditentukan
Waktu
Pelaksanaan Waktu
Pekerjaa Tanggal Jatuh Keterlambatan
( Waktu Yang Aliran Waktu
n Tempo Pengerjaan
tersisa + 205 Tersisa
hari)
A 211 6 211 212 0
B 208 3 214 209 5
C 208 3 217 208 9
D 213 8 225 210 15
Total 840 867 29
Waktu
Waktu
Pekerjaa Pelaksanaan Tanggal Jatuh Keterlambatan
Yang Aliran Waktu
n ( Waktu tersisa Tempo Pengerjaan
Tersisa
+ 205 hari)
B 208 3 208 209 0
C 208 3 211 208 3
A 211 6 217 212 5
D 213 8 225 210 15
Total 840 861 23
Waktu
Pelaksanaan Waktu
Pekerjaa Tanggal Jatuh Keterlambatan
( Waktu Yang Aliran Waktu
n Tempo Pengerjaan
tersisa + 205 Tersisa
hari)
D 213 8 213 210 3
A 211 6 219 212 7
C 208 3 222 208 14
B 208 3 225 209 16
Total 840 879 40
Metrik pemanfaatan = Total waktu pelaksanaan pekerjaan /Jumlah total aliran waktu
= 840/879
= 95,56%
Rata-rata jumlah pekerjaan di sistem = Jumlah total aliran wkt/total wkt pelaksanaan
= 879/840
= 1,046 pekerjaan
Rata-rata keterlambatan pengerjaan = Total keterlambatan / Jumlah pekerjaan
= 40/4
= 10 hari
d. EED, mengurutkan pekerjaan berdasarkan tanggal jatuh tempo paling awal. Urutan untuk
keputusan ini adalah C-B-D-A, maka dapat ditentukan.
Waktu
Pelaksanaan Waktu
Pekerjaa Tanggal Jatuh Keterlambatan
( Waktu Yang Aliran Waktu
n Tempo Pengerjaan
tersisa + 205 Tersisa
hari)
C 208 3 208 208 0
B 208 3 211 209 2
D 213 8 219 210 9
A 211 6 225 212 13
Total 840 863 24
Metrik pemanfaatan = Total waktu pelaksanaan pekerjaan /Jumlah total aliran waktu
= 840/863
= 97,33%
Rata-rata jumlah pekerjaan di sistem = Jumlah total aliran wkt/total wkt pelaksanaan
= 863/840
= 1,027 pekerjaan
Rata-rata keterlambatan pengerjaan = Total keterlambatan / Jumlah pekerjaan
= 24/4
= 6 hari
Maka dari keempat pengukuran dapat disimpulkan pengukuran SPT dapat menjadi aturan yang
terbaik untuk perusahaan penjualan kayu dengan rata-rata waktu penyelesaian tercepat sebesar
215,25 dengan persen metrik pemanfaatan terbesar yaitu 97,56% serta memiliki nilai terkecil
dalam rata-rata jumlah pekerjaan dalam sistem yaitu 1,025 pekerjaan dengan rata-rata
keterlambatan 5,75 hari.
e. Rasio Kritis