Anda di halaman 1dari 7

Nama : Delviana Putri Nur Rizki

1910312320032

Manajemen Operasional

15.12

JOBS DUE DATE REMAINING


TIME
A 212 6
B 209 3
C 208 3
D 210 8

A. FCFS : A-B-C-D
B. SPT : B-C-A-D / C-B-A-D
C. LPT : D-A-C-B / D-A-B-C
D. EDD : C-B-D-A
E. RASIO KRITIS :

PEKERJAAN DUE WORKDAYS CRITICAL RASIO PRIORITY


DATE REMAINING
A 212 6 (212-205)/6 = 1.16 3
B 209 3 (209-205)/3 = 1.3 4
C 208 3 (208-205)/3 = 1 2
D 210 8 (210-205)/8 = 0.625 1

15.14 Perusahaan pemeriksaan medis J.C Howard di Kansas ingin menugaskan serangkaian
pekerjaan untuk memasang mesin.Tabel berikut memberikan data produksi tiap mesin . Ketika
menjalankan pekerjaan tertentu:

MESIN
PEKERJAAN A B C D
1 7 9 8 10
2 10 9 7 6
3 11 5 9 6
4 9 11 5 8

A. Tentukan penugasan pekerjaan pada mesin yang dapat memaksimalkan total produksi?
B. Apa yang menjadi total produksi dari penugasan anda ?
Jawaban :

A. Langkah 1A mengurangi angka yang terdapat pada baris dengan angka terbesar pada
tiap baris.

MESIN

PEKERJAAN A B C D
1 3 1 2 0
2 0 1 3 4
3 0 6 2 5
4 2 0 6 3

Langkah 1B mengurangi angka yang terdapat pada baris dengan angka terbesar pada tiap
baris

MESIN
PEKERJAAN A B C D
1 3 1 0 0
2 0 1 1 4
3 0 6 0 5
4 2 0 4 3

Langkah 2 gambar garis lurus secara vertical atau horizontal yang diperlukan untuk
menutupi semua angka 0

MESIN

PEKERJAAN A B C D
1 3 1 0 0
2 0 1 1 4
3 0 6 0 5
4 2 0 4 3
Langkah 3 penentuan lokasi kerja

MESIN
PEKERJAAN A B C D
1 3 1 0 0
2 0 1 1 4
3 0 6 0 5
4 2 0 4 3

B. Apa yang menjadi total produksi dari penugasan anda ?

- Menugaskan 1 di mesin D
- Menugaskan 2 di mesin A
- Menugaskan 3 di mesin C
- Menugaskan 4 di mesin B

Total produksi = 10 + 10 +9 + 11 = 40

Jika kita menugaskan 3 di mesin A maka kita tidak bisa menugaskan 2 di lokasi 0.

15.17 Tempat penjualan kayu di Alabama memiliki empat pekerjaan yang harus diurutkan
sebagaimana tabel berikut

Pekerjaan Tanggal Jatuh Tempo Waktu Yang Tersisa


A 212 6
B 209 3
C 208 3
D 210 8

Hari ini merupakan hari ke 205 dalam jadwalnya. Pada urutan manakah pekerjaan diperingkat sesuai
keputusan
a) FCFS, mengurutkan pekerjaan berdasarkan yang pertama datang. Urutan untuk keputusan
ini adalah A-B-C-D, maka dapat ditentukan

Waktu
Pelaksanaan Waktu
Pekerjaa Tanggal Jatuh Keterlambatan
( Waktu Yang Aliran Waktu
n Tempo Pengerjaan
tersisa + 205 Tersisa
hari)
A 211 6 211 212 0
B 208 3 214 209 5
C 208 3 217 208 9
D 213 8 225 210 15
Total 840 867 29

 Rata-rata waktu penyelesaian = Jumlah total aliran waktu / Jumlah pekerjaan


= 867/4
= 216,75
 Metrik pemanfaatan = Total waktu pelaksanaan pekerjaan /Jumlah total aliran waktu
= 840/867
= 96,88%
 Rata-rata jumlah pekerjaan di sistem = Jumlah total aliran wkt/total wkt pelaksanaan
= 867/840
= 1,03 pekerjaan
 Rata-rata keterlambatan pengerjaan = Total keterlambatan / Jumlah pekerjaan
= 29/4
= 7,25 hari
b. SPT, mengurutkan pekerjaan berdasarkan waktu pemrosesan yang paling singkat. Urutan untuk
keputusan ini adalah B-C-A-D, maka dapat ditentukan

Waktu
Waktu
Pekerjaa Pelaksanaan Tanggal Jatuh Keterlambatan
Yang Aliran Waktu
n ( Waktu tersisa Tempo Pengerjaan
Tersisa
+ 205 hari)
B 208 3 208 209 0
C 208 3 211 208 3
A 211 6 217 212 5
D 213 8 225 210 15
Total 840 861 23

 Rata-rata waktu penyelesaian = Jumlah total aliran waktu / Jumlah pekerjaan


= 861/4
= 215,25
 Metrik pemanfaatan = Total waktu pelaksanaan pekerjaan /Jumlah total aliran waktu
= 840/861
= 97,56%
 Rata-rata jumlah pekerjaan di sistem = Jumlah total aliran wkt/total wkt pelaksanaan
= 861/840
= 1,025 pekerjaan
 Rata-rata keterlambatan pengerjaan = Total keterlambatan / Jumlah pekerjaan
= 23/4
= 5,75 hari
c. LPT, mengurutkan pekerjaan berdasarkan waktu pemrosesan yang paling lama. Urutan untuk
keputusan ini adalah D-A-C-B, maka dapat ditentukan.

Waktu
Pelaksanaan Waktu
Pekerjaa Tanggal Jatuh Keterlambatan
( Waktu Yang Aliran Waktu
n Tempo Pengerjaan
tersisa + 205 Tersisa
hari)
D 213 8 213 210 3
A 211 6 219 212 7
C 208 3 222 208 14
B 208 3 225 209 16
Total 840 879 40

 Rata-rata waktu penyelesaian = Jumlah total aliran waktu / Jumlah pekerjaan


= 879/4
= 219,75

 Metrik pemanfaatan = Total waktu pelaksanaan pekerjaan /Jumlah total aliran waktu
= 840/879
= 95,56%
 Rata-rata jumlah pekerjaan di sistem = Jumlah total aliran wkt/total wkt pelaksanaan
= 879/840
= 1,046 pekerjaan
 Rata-rata keterlambatan pengerjaan = Total keterlambatan / Jumlah pekerjaan
= 40/4
= 10 hari
d. EED, mengurutkan pekerjaan berdasarkan tanggal jatuh tempo paling awal. Urutan untuk
keputusan ini adalah C-B-D-A, maka dapat ditentukan.
Waktu
Pelaksanaan Waktu
Pekerjaa Tanggal Jatuh Keterlambatan
( Waktu Yang Aliran Waktu
n Tempo Pengerjaan
tersisa + 205 Tersisa
hari)
C 208 3 208 208 0
B 208 3 211 209 2
D 213 8 219 210 9
A 211 6 225 212 13
Total 840 863 24

 Rata-rata waktu penyelesaian = Jumlah total aliran waktu / Jumlah pekerjaan


= 863/4
= 215,75

 Metrik pemanfaatan = Total waktu pelaksanaan pekerjaan /Jumlah total aliran waktu
= 840/863
= 97,33%
 Rata-rata jumlah pekerjaan di sistem = Jumlah total aliran wkt/total wkt pelaksanaan
= 863/840
= 1,027 pekerjaan
 Rata-rata keterlambatan pengerjaan = Total keterlambatan / Jumlah pekerjaan
= 24/4
= 6 hari

Hasil dari keempat aturan dapat diringkas menjadi

Rata-rata Rata-rata jumlah


Metrik Rata-rata
Aturan waktu pekerjaan dalam
pemanfaatan(%) keterlambatan(hari)
penyelesaian sistem
FCFS 216,75 96,88 1,032 7,25
SPT 215,25 97,56 1,025 5,75
LPT 219,75 95,56 1,046 10
EDD 215,75 97,33 1,027 6

Maka dari keempat pengukuran dapat disimpulkan pengukuran SPT dapat menjadi aturan yang
terbaik untuk perusahaan penjualan kayu dengan rata-rata waktu penyelesaian tercepat sebesar
215,25 dengan persen metrik pemanfaatan terbesar yaitu 97,56% serta memiliki nilai terkecil
dalam rata-rata jumlah pekerjaan dalam sistem yaitu 1,025 pekerjaan dengan rata-rata
keterlambatan 5,75 hari.
e. Rasio Kritis

Pekerjaan Rasio kritis Order prioritas


A (212-205)/6=1,16 4
B (209-205)/3=1,13 3
C (208-205)/3=1,00 2
D (210-205)/8=0,625 1
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pekerjaa D memiliki rasio kritis kurang dari 1 yang
artinya akan terlambat kecuali dipercepat sehingga memiliki prioritas tertinggi. Pekerjaan C
memiliki rasio kritis 1 yang artinya dapat melakukan pekerjaan tepat pada waktunya. Sedangkan
pekerjaan A dan B memiliki rasio kritis diatas 1 yang artinya memiliki kelonggaran.

Anda mungkin juga menyukai