Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH HIPERTIROID

Disusun untuk memenuhi tugas Ibu Nita Fitriana, S.Kep., Ns.

Disusun oleh kelompok A4 :


Rindianita (190101295)
Ristia Laura Amanda (190101297)
Selly Fitri Yani (190101300)
Septie Ambarwati (190101301)
Shinta Devi Arvianti (190101302)
Siti Masna Khonita (190101305)
Sri Wahyuni Sulistiawati (190101307)
Tri Septi Herlinawati (190101310)
Vinda Oktaviana D (190101312)
Wina Gita Wardhani (190101314)
Winanthi Surya Astuti (190101315)
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan rahmat taufik
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun Makalah Hipertiroid ini dengan baik dan
tepat waktu.
Tugas ini kami buat untuk memberikan pengetahuan tentang penyakit Hipertiroid. Mudah-
mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong dan menaikan pengetahuan kita jadi
lebih luas lagi. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh karena itu kritik dan saran serta anjuran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan guna kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 16 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................0

Kata Pengantar.................................................................................1

Daftar Isi..........................................................................................2

BAB 1 Pendahuluan .......................................................................3
1. Latar Belakang..............................................................................3
2. Tujuan .........................................................................................3
3. Manfaat .......................................................................................3

BAB II SKENARIO KASUS DAN PEMBAHASAN ..................4


1. Kasus ..........................................................................................4
2. Analisis kasus .............................................................................4
3. Hasil study literature ..................................................................8

BAB III PENUTUP ........................................................................ 14


1. Kesimpulan ................................................................................14
2. Daftar Pustaka .............................................................................14
3. Lampiran......................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Mampu mengidentifikasi hasil pengkajian pada pasien Hipertiroid.
2. Mampu mengidentifikasi hasil diagnose keperawatan yang dirumuskan pada pasien
Hipertiroid.

C. MANFAAT
1. Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan tentang Hipertiroid dan cara penanganan.
2. Bagi Mahasiswa

a. Sebagai latihan sebelum membuat skripsi.

b. Menambahkan pengetahuan tentang penulisan askep pada pasien yang megalami


Hipertiroid.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Kasus 4 : Hipertiroid
Ny S usia 50 tahun datang di ke RS dengan keluhan jantung berdebar-debar sudah
sejak setahun yang lalu, terkadang juga diikuti sesak nafas. Pasien juga mengeluh pusing
dan mual. Pasien juga mengalami keringat berlebih walaupun saat tidak sedang
beraktifitas. Pasien mengalami penurunan BB dari 60 kg menjadi 45 kg, namun sering
merasa kelaparan. Jari tangan klien sering gemetar didaerah kedua jari. Dan terkadang
mengatakan mudah sekali lelah. Klien mengeluhkan tentang kondisi matanya yang
semakin terlihat keluar.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, tekanan
darah 140/70 mmHg, nadi 120 x/menit, pernapasan 24 x/menit, dan suhu 36,70 C, mata
eksoftalus, pemeriksaan leher didapatkan pembesaran kelenjar tiroid. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan kadar TSH 0,006 uIU/ml, T3 5,56 mg/dl, T4 18,2mg/dl.

2. Analisa kasus
Step 1
(Klarifikasi istilah yang sulit pada topik )
Kata sulit :
1. T3
2. Eksoftalmus
3. TSH
4. T4
5. Kelenjar tiroid
Menjawab Kata Sulit
1. Pemeriksaan T3 (total) merupakan pemeriksaan menggunakan sampel darah yang
diambil dari pembuluh darah vena di lengan untuk mengukur konsentrasi
triiodothyronine (T3) dalam bentuk bebas (tidak terikat dengan protein) dan terikat
dengan protein dalam darah. Tes fungsi tiroid adalah serangkaian pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengetahui seberapa baik fungsi dari kelenjar tiroid.

2. Eksoftalmus adalah penonjolan bola mata karena terkait hormon (biasanya hipertiroid).
Kata eksoftalmus berasal dari bahasa Yunani yang artinya mata yang menonjol. Hal ini
bisa terjadi pada satu ataupun kedua mata. Penyebab eksoftalmos bisa bermacam-
macam, diantaranya: Penyakit gangguan kelenjar gondok atau thyroid disebut Grave
Disease atau Grave Ofthalmopahy. Gangguan pembuluh darah, seperti thrombosis sinus
kavernosus, Tumor di dalam rongga mata ,Perdarahan di belakang mata, Peradangan di
sekitar bola mata.

3. Pemeriksaan TSH merupakan pengukuran kadar Thyroid Stimulating Hormone (TSH)


dalam darah, dan dapat digunakan untuk menilai fungsi tiroid. TSH berfungsi untuk
menstimulasi sekresi hormon tiroid yang sangat penting bagi tubuh. Kelenjar yang
berada di otak ini akan memproduksi, menyimpan, dan melepaskan thyroid stimulating
hormone (TSH) atau pemicu produksi hormon tiroid. Jumlah TSH inilah yang menjadi
salah satu penanda tinggi atau rendahnya hormon tiroid dalam tubuh.

4. Pemeriksaan T4 (total) merupakan pemeriksaan menggunakan sampel darah yang


diambil dari pembuluh darah vena di lengan untuk mengukur konsentrasi thyroxine (T4)
dalam bentuk bebas (tidak terikat dengan protein) dan terikat dengan protein dalam
darah. Thyroxine (T4) adalah salah satu dari dua hormon utama yang dihasilkan oleh
kelenjar tiroid. Hormon tiroid utama lainnya disebut triiodothyronine (T3).

5. Kelenjar tiroid adalah bagian yang sangat penting untuk tubuh karena memiliki berbagai
macam fungsi seperti, mengontrol berat badan, suhu tubuh, kekuatan otot dan
penggunaan energi. Kelenjar tiroid mengendalikan metabolisme dan berperan penting
dalam kesehatan.Tugas kelenjar tiroid adalah menghasilkan hormon tiroid, yang akan
dibawa oleh darah ke seluruh tubuh. Hormon ini akan dibawa oleh darah ke seluruh
jaringan tubuh.Hormon ini dibutuhkan untuk memastikan jaringan dan organ tubuh
bekerja dengan benar.Hormon-tiroid membantu tubuh menggunakan energi, menjaga
tubuh tetap hangat dan menjaga otak, jantung, otot dan organ lain bekerja sebagaimana
mestinya.
Kelenjar tiroid yang terletak di bawah jakun, berbentuk seperti kupu-kupu dan  juga
dikenal sebagai kelenjar gondok bertanggung jawab untuk melepaskan dua hormon
utama, yaitu triiodothyronine (T3) dan thyroxine (T4). Hormon-hormon ini
melaksanakan fungsinya untuk membantu mengendalikan metabolisme dalam tubuh.
6.
Step 2
Menentukan masalah pada kasus (Munculkan pertanyaan )
1. Hasil TSH dikatakan normal jika kadar hormon tiroid dalam darah berkisar berapa
2. Penyebab jari klien sering gemetar didaerah kedua jari pada kasus
3. Bagaimana cara pemeriksaan kadar TSH
4. Mengapa dalam kasus tsb mata pasien semakin terlihat keluar
5. Mengapa BB pasien turun drastis
6. Bagaimana pendidikan kesehatan pada kasus
7. Kadar normal kadar T3 t4 dan TSH
8. Apa peran perawat dalam kasus tsb
9. Nutrisi yang baik untuk pasien dalam kasus
10. Apa yg menyebabkan pasien mengalami pembesaran kelenjar tiroid
11. Bagaimana cara mengatasi sesak nafas
12. Apa tindakan seorang perawat untuk pasien pada kasus ini
13. Apa yg menyebabkan pasien mengalami keringat berlebih

Step 3
Analisis masalah pada kasus (Brain Storming)
Menjawab Pertanyaan
1. Nilai normal dari TSH adalah 0,3-5 U/ml.

2. Tangan gemetar umumnya disebabkan oleh adanya gangguan pada otak yang
mengontrol pergerakan tubuh. Gerakan yang tidak disadari dan tidak diinginkan ini
dapat bersifat ringan atau parah, sementara maupun kronis, tergantung pada penyebab
yang mendasarinya.

3. Tim medis akan mengambil sampel darah dari pembuluh darah vena menggunakan
jarum suntik. Setelah jarum suntik dimasukkan ke dalam pembuluh darah, darah akan
diambil sedikit dan dimasukkan ke dalam tabung periksa. dan akan merasakan sakit
pada saat jarum dimasukkan dan dicabut. Prosedur ini kurang lebih memakan waktu
selama lima menit.

4. Penyebab umum dari hipertiroidisme adalah penyakit Graves.Penyakit autoimun ini


menyebabkan jaringan tubuh di sekitar mata meradang dan membuat mata melotot
hingga menonjol keluar.

5. Hipertiroid atau tiroid yang terlalu aktif berkembang ketika kelenjar tiroid menghasilkan
terlalu banyak hormon tiroid. Hormon-hormon ini mengontrol banyak fungsi dalam
tubuh, termasuk metabolisme. Jika tiroid terlalu aktif, akan dengan cepat membakar
kalori meskipun pasien memiliki nafsu makan yang baik. Kondisi ini dikenal sebagai
penyakit hipertiroid itu umumnya disebabkan faktor genetik, stres, serta terlalu banyak
konsumsi makanan beryodium. Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit hipertiroid
umumnya berupa infeksi, munculnya benjolan pada leher, menonjolnya bola mata, serta
menurunnya berat badan secara drastis. Gejala tersebut dapat menurunkan kualitas
hidup seseorang. Selain itu, dalam jangka panjang, hipertiroid juga dapat menyebabkan
penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung. "Pasien umumnya akan meningkat
drastis nafsu makannya, tetapi berat badan justru menurun.

6. Edukasi dan promosi kesehatan hipertiroif meliputi informasi menyeluruh penyebab,


perjalanan klinis, manifestasi klinis, serta pilihan terapi yang tersedia beserta potensi
efek samping sesuai dengan etiologi kasusnya.

7. Nilai T3 normal 80-180 pg/ml. Nilai FT3 230-619 pg/ml. T4 normal 2,6-12 ng/dl, Nilai TSH
normal 0,5-6 ulU/ml

8. Peran perawat sbg konselor dan edukator :


Memberikan edukasi atau wawasan mengenai penyakit Hipertiroid tsb serta memberikan
penjelasan seputar Hipertiroid agar dapat meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga
mengenai penyakit Hipertiroid ini.

9. Nutrisi yang baik untuk pasien dalam kasus


a. Zat Besi : Nutrisi ini bisa didapat dari kacang-kacangan, sereal, dan biji-bijian.
b. Zat Antioksidan : perbanyaklah konsumsi makanan yang mengandung zat antioksidan,
seperti beta karoten, vitamin C, dan vitamin E.
c. Kalsium Makanan yang kaya akan kalsium dipercaya dapat membantu mengatasi dan
melawan hipertiroid yang menyerang.Kita bisa mendapatkan sumber kalsium dari susu,
brokoli, bayam, kacang-kacangan, dan ikan.
d. Vitamin D
Kekurangan vitamin D diduga bisa membuat tubuh rentan terserang penyakit hipertiroid
dan kepadatan mineral tulang bisa berkurang. Oleh sebab itu, cobalah untuk rajin
mengonsumsi ikan dan jamur serta makanan yang kaya akan vitamin D lainnya.
e. Selenium
Makanan yang banyak mengandung selenium bisa membantu untuk menyeimbangkan
kadar hormon tiroid, sekaligus melindungi tiroid dari penyakit.Selenium ini sendiri
banyak terkandung dalam biji chia, jamur, teh, daging sapi dan domba, unggas, hingga
biji bunga matahari.

10. Terjadi ketika kadar hormon tiroid dalam tubuh terlalu tinggi.

11. Segera pindahkan penderita ke tempat yang aman dan biarkan ia beristirahat.Bantu
penderita menempatkan posisi tubuhnya senyaman mungkin, baik dengan duduk,
berdiri, atau berbaring.Longgarkan pakaian penderita. Jangan memberikan makanan
atau minuman apa pun, dan bantu penderita untuk mengonsumsi obat-obat pribadi
mereka, misalnya obat pereda asma.Dampingi penderita hingga bantuan medis datang.
Hindari berasumsi bahwa kondisinya sudah baik meski keluhannya sudah reda. Jika
penderita sesak napas sebelumnya mengalami cedera pada dada dan leher, hindari
gerakan yang berlebihan. Untuk mengatasi sesak napas karena tersedak, segera lakukan
Heimlich maneuver.
12. –
13. Salah satu gejala orang terkena hipertiroid itu cenderung berkeringat terus. Keringatnya
selalu banyak (berlebihan). Ini dikarenakan metabolisme tubuh meningkat.
Step 4
Membuat Mind Mapping secara sistematis
Judul besar : Hipertiroid
1. Definisi
2. Gejala
3. Etiologi
4. Faktor resiko
5. Patofisiologi
6. Pemeriksaan penunjang
7. Penatalaksanaan
a. medis
b. non medis
8. Asuhan keperawatan
a. pengkajian
b. diagnosa
c. rencana keperawatan
9. Peran
a. Peran perawat
b. Peran keluarga
10. Jurnal EBN

Step 5
Menentukan Tujuan ( LO)
1. Anatomi fisiologi kelenjari tiroid
2. Komplikasi
3. Analisis normal TSH t4 T3
4. Dikatakan hipertiroid jika kadar TSH t4 T3 berapa
5.
Step 6
Mengumpulkan referensi yang terkait dengan topik (Mandiri)
1. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
Nama : Ny S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 50 Tahun

b. Keluhan :
1. Pasien mengeluh jantung berdebar-debar sudah sejak setahun yang lalu dan terkadang
juga diikuti sesak nafas.
2. Pasien juga mengeluh pusing dan mual.
3. Pasien juga mengalami keringat berlebih walaupun saat tidak sedang beraktifitas.
4. Pasien mengalami penurunan BB dari 60 kg menjadi 45 kg, namun sering merasa
kelaparan.
5. Pasien mengeluh Jari tangan klien sering gemetar didaerah kedua jari.
6. Pasien mengeluh terkadang mengatakan mudah sekali lelah
7. Pasien mengeluh tentang kondisi matanya yang semakin terlihat keluar.

c. Pemeriksaan Penunjang :
a. Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, tekanan darah
140/70 mmHg, nadi 120 x/menit, pernapasan 24 x/menit, dan suhu 36,70 C, mata
eksoftalus, pemeriksaan leher didapatkan pembesaran kelenjar tiroid.
b. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar TSH 0,006 uIU/ml, T3 5,56 mg/dl, T4
18,2mg/dl.

Data Fokus :

Data Subjektif (Ds) Data Objektif (Do)

1.Pasien mengalami penurunan BB dari 1. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/70
60 kg menjadi 45 kg, namun sering mmHg, nadi 120 x/menit, pernapasan 24 x/menit, dan
merasa kelaparan. suhu 36,70 C.
Nursing Care Plan (NCP)

No Hari, Diagosa NOC NIC

Tanggal Keperawatan
1. 16 – Juni Ketidakseimb Label : Status Nutrisi (Kode : 1004) Label : Manajemen Nutrisi
- 2021 angan (Kode : 1100)
2. nutrisi : Definisi : sejauhmana nutrisi dicerna
kurang dari dan diserap untuk memenuhi Definisi: Menyediakan dan
kenutuhan kebutuhan metabolik. meningkatkan asupan nutrisi
tubuh yang seimbang.
berhubungan Setelah dilakukan perawatan yang
dengan faktor adekuat memiliki kriteria hasil : Aktivitas-aktivitas :
biologis.
Awal Target 1.Tentukan status gizi dan
Indikator kemampuan (pasien)untuk
Asupan gizi 3 5 memenuhi kebutuhan gizi.
Asupan 3 5
makananan 2.Anjurkan keluarga untuk
Asupan 3 5 membawa makanan favorit
Cairan pasien sementara (pasen )
Energi 3 5 berada di rmah sakit atau
Keterangan :
fasilitas perawatan yang sesuai.
1. Tidak pernah menunjukkan
3.Monitor kalori dan asupan
makanan.
2. Jarang menunjukkan
4.Monitor kecendrungan
3. Kadang – kadang menunjukkan
terjadinya penurunan dan
4. Sering menunjukkan kenaikan berat badan.

5. Secara konsisten menunjukkan

2. Peran perawat dan peran keluarga


a. Peran perawat .
1. Memindai dan Mendeteksi Serta Melakukan Pencegahan
2. Mengajarkan Pentingnya Merawat Diri
3. Menyadarkan Pentingnya Kesehatan Mental
4. Menilai Kecukupan Gizi
5. Memonitor Urine dan Glukosa Darah

b. Peran keluarga Menurut Wulan (2014):


Peran keluarga untuk mendukung diet penderita DM diantaranya mengatur,
merencanakan, menyiapkan, mengingatkan dan mengawasi pola makan anggota
keluarganya yang sakit DM, dengan cara mengatur, mengingatkan jadwal makan,
merencanakan dan menyiapkan menu makanan serta mengawasi jumlah porsi dan
jenis makanan yang dikonsumsi pasien(anggota kleuarga y ang sedang sakit ).

3. Penatalaksanaan
A. Medis

Menjawab LO

1. Prosedur pemeriksaan dalam Diabetes Mellitus.


BAB III
PUNUTUP

A. Kesimpulan

B. Daftar Pustaka

C. Lampiran
ANALISIS JURNAL

Jurnal 1
Pola Penggunaan Obat Antitiroid Pada Pasien Hipertiroid Di Rsud Raden Mattaher
Judul Jambi

Nama Peneliti Rasmala Dewi, Jelly Permatasari, Likha Ulandari

Penyakit kelenjar tiroid termasuk penyakit yang sering ditemukan dimasyarakat,


Latar Belakang
terkait dengan salah satunya penyakit hipertiroid. Hipertiroid adalah salah satu penyakit gangguan
topik jurnal (2
kelenjar endokrin yang disebabkan karena adanya peningkatan produksi hormon
paragraf)
tiroid secara berlebihan oleh kelenjar tiroid. Penyebab terbanyak yang dapat
menimbulkan keadaan hipertiroid adalah penyakit Graves. Pasien hipertiroid yang
tidak diobati akan berisiko menurunnya kualitas hidup,atrial fibrillation dan
osteoporosis. Oleh karena itu diperlukan terapi untuk mengontrol kadar hormon
tiroid pada batasan normal, salah satunya dengan obat antitiroid. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat antitiroid pada pasien hipertiroid
di RSUD Raden Mattaher Jambi serta untuk mengetahui ketepatan dosis dan
mengetahui ketepatan pasien.

Tujuan Penelitian untuk mengetahui Pola Penggunaan Obat Antitiroid Pada Pasien Hipertiroid
Di Rsud Raden Mattaher Jambi

Jumlah pasien yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 85 pasien. Obat antitiroid
Hasil Penelitian
yang digunakan pada pasien hipertiroid adalah PTU (76,47%) dan thyrazol
(23,53%). Penelitian ini menunjukan bahwa ketepatan dosis sebesar (100%) dan
ketepatan pasien sebesar (100%).

Penyakit kelenjar tiroid termasuk penyakit yang sering ditemukan dimasyarakat,


Pembahasan
Singkat (2 salah satunya penyakit hipertiroid. Penyakit hipertiroid merupakan penyakit
Paragraf
hormonal yang menepati urutan kedua terbesar di Indonesia setelah diabetes mellitus
(Juwita dkk., 2018). Berdasarkan hasil Riskesdes tahun 2013, prevalensi diabetes
mellitus dan hipertiroid di Indonesia berurutan sebesar diabetes mellitus yaitu 1,5%
dan hipertiroid yaitu 0,4%. Hipertiroid adalah salah satu penyakit gangguan kelenjar
endokrin yang disebabkan karena adanya peningkatan produksi hormon tiroid secara
berlebihan oleh kelenjar tiroid (Fumarole dkk., 2010).

Pasien dengan peningkatan kadar hormon tiroid yang tidak di obati akan berisiko
menurunnya kualitas hidup, atrial fibrillation dan osteoporosis. Oleh karena itu
diperlukan terapi untuk mengontrol kadar hormon tiroid pada batas normal dan
meminimalkan gejala dari hipertiroid, salah satunya dengan obat antitiroid (Juwita
dkk., 2018).

Kesimpulan Analisa kuantitatif : usia terbanyak pada rentang umur 36-45 tahun (dewasa
Penelitian awal) dengan persentase 35,29%, jumlah pasien laki-laki 17 orang (20%),
dan perempuan 68 orang sebesar (80%), jenis obat antitiroid yang paling
banyak digunakan yaitu PTU (propiltiorasil) sebanyak 65 orang sebesar
(76,47%) dan thyrazol sebanyak 20 orang sebesar (23,53%), berdasarkan
metode pemberian dosis,100 % obat antitiroid diberikan dengan metode
titrasi, penyakit lain yang paling banyak ditemukan adalah dispepsia yang
diderita oleh 8 orang pasien dengan persentase sebesar (9,41%). Terdapat 1
pasien hamil yang saat menjalani terapi hipertiroid. Analisis kualitatif :pada
penelitian ini dapat diketahui ketepatan dosis sebesar 100%, pada penelitian
ini dapat diketahui ketepatan pasien sebesar 100%.

Saran peneliti Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk melanjutkan penelitian


mengenai evaluasi penggunaan obat antitiroid pada pasien hipertiroid di
RSUD Raden Mattaher Jambi.

Jurnal 2

Judul

Nama Peneliti

Latar Belakang
terkait dengan
topik jurnal (2
paragraf)
Tujuan Penelitian

Hasil Penelitian

Pembahasan
Singkat (2
Paragraf

Kesimpulan
Penelitian

Saran peneliti

Anda mungkin juga menyukai