Tipe Kepribadian Entrepreneur
Tipe Kepribadian Entrepreneur
1. The Improver
Wirausahawan tipe ini menjalankan bisnisnya dengan menonjolkan gaya improver atau
ingin selalu memperbaiki. Wirausahawan tipe ini memiliki kemampuan yang kokoh dalam
menjalankan usaha. Mereka juga memiliki intergritas dan etika yang tinggi. Pebisnis gaya
improver ini berfokus pada menggunakan perusahaan sebagai sarana untuk memperbaiki dunia
dan memiliki motto : perusahaan yang bekerja benar secara moral akan dihargai sebagai sebuah
tujuan mulia. Pengusaha tipe improver ini biasanya cenderung memiliki sifat perfeksionis dan
terlalu kritis terhadap karyawan dan pelanggan. Contoh Pengusaha improver yaitu : Anita
Roddick, Pendiri The Body Shop.
2. The Advisor
Tipe kepribadian wirausahawan seperti ini bersedia memberikan bantuan dan saran
tingkat tinggi bagi para pelanggannya. Motto dari wirausahawan ini yaitu pelanggan adalah
benar dan kita harus melakukan apa saja untuk menyenangkan mereka. Pebisnis dengan gaya
Advisor memiliki tingkat kepedulian yang sangat tinggi kepada pelanggan. Advisor dapat
menjadi benar-benar fokus pada kebutuhan bisnis dan pelanggan mereka, terkadang
mengabaikan kebutuhan mereka sendiri. Contoh Pengusaha Advisor yaitu : John W. Nordstrom,
Pendiri Nordstrom.
3. The Superstar
Inilah wirausahawan yang pusatnya dikelilingi oleh karisma dan energi tinggi.
Wirausahawan dengan kepribadian seperti ini biasanya membangun usaha mereka dengan
personal brand mereka sendiri. Pebisnis tipe superstar bisa menjadi terlalu kompetitif dan gila
kerja (workaholics). Contoh Pengusaha tipe superstar yaitu : Donald Trump, CEO Trump Hotels
& Resorts Casino.
4. The Artist
Dalam power point tentang kemampuan entrepreneur disebutkan bahwa salah satunya harus
memiliki kepercayaan diri dan percaya diri pada entreprenur itu hukumnya wajib, karena
merekalah yang akan mererpresentasikan diri, produk atau jasanya.
Lalu bagaimana dampak jika seseorang terlalu percaya diri dalam entrepreneur?
Jawab:
Orang yang terlalu percaya diri biasanya selalu merasa dirinya yang paling benar. Terlalu yakin
akan dirinya sendiri membuat seseorang tidak mau mengakui kesalahannya dan tidak mau
introspeksi diri.
Menolak untuk introspeksi diri akan membuat hidupmu tidak berkembang dan tidak menjadi
seseorang yang lebih baik.
Terlalu percaya diri juga bisa menumbuhkan sifat sombong. Hal ini tidak hanya akan merugikan
diri sendiri, tapi juga merugikan orang-orang disekitar . Sifat sombong yang mengganggu akan
membuat orang-orang memilih menjauhimu. Bahkan tidak menutup kemungkinan kamu akan
dibenci dan dikucilkan orang disekitar
Karena terlalu yakin bahwa kalian tidak bisa salah, kritikan dari orang lain akan kalian tolak
mentah-mentah, padahal bisa jadi kalian benar-benar melakukan kesalahan dan jika dibiarkan
nantinya akan menjadi suatu masalah besar
Salah satu pertanda kalian adalah seseorang yang terlalu percaya diri adalah sifat yang mudah
tersinggung dan sensitif. Saat ada seseorang yang berusaha memperbaiki kesalahan kalian, reaksi
yang kalian tunjukan akan cenderung marah dan berusaha melawan, karena menganggap yang
kalian lakukan sudah benar dan orang lain salah