fenomena yang asing bagi masyarakat yang tidak familiar dengan pabrik roti. Udara
(oksigen) yang masuk ke dalam adonan pada saat pencampuran dan pengulenan
(kneading) akan dimanfaatkan untuk tumbuh oleh khamir. Akibatnya akan terjadi
kondisi yang anaerob dan terjadi proses fermentasi. Gas CO 2 yang dihasilkan selama
proses fermentasi akan terperangkap di dalam lapisan film gluten yang impermiabel.
Gas akan mendesak lapisan yang elastis dan extensible yang selanjutnya
menyebabkan pengembangan (penambahan volume) adonan.
Selama proses fermentasi selain dihasilkan gas CO 2 juga dihasilkan asam-
asam organik yang menyebabkan penurunan pH adonan. Karena tingginya kapasitas
penyangga (buffer capacity) protein di dalam adonan, maka tingkat keasaman dapat
ditentukan dengan menentukan total asam adonan. Proses asidifikasi ini dapat
dijadikan sebagai indikator bahwa fermentasi adonan berjalan dengan baik. Dengan
demikian pengukuran pH mutlak diperlukan dalam pengendalian proses.
Terbentuknya alkohol, penurunan pH, dan terbentuknya metabolit lainnya
secara langsung akan berperan sebagai prekursor flavor dan rasa roti. Akibat
proses fermentasi tersebut dapat menghasilkan roti dengan mutu organoleptik yang
tinggi.
Proses fermentasi oleh ragi juga berhubungan dengan aktivitas enzim yang
terdapat pada ragi. Enzim yang terdapat pada ragi adalah invertase, maltase dan
zymase. Gula pasir atau sukrosa tidak difermentasi secara langsung oleh ragi.
· Invertase mengubah sukrosa menjadi invert sugar (glukosa dan fruktosa)
yang difermentasi secara langsung oleh ragi. Sukrosa dalam adonan akan diubah
menjadi glukosa pada tahap akhir mixing. Reaksi yang terjadi adalah:
Sukrosa + air gula invert → C12H22O11 + H2O invertase 2 C6H12O6
· Maltase mengubah malt sugar atau maltosa yang ada pada malt syrup
menjadi dekstrosa. Dekstrosa difermentasi secara langsung oleh ragi.
· Zymase mengubah invert sugar dan dekstrosa menjadi gas karbondioksida
yang akan menyebabkan adonan menjadi mengembang dan terbentuk alkohol. Enzim
zimase merupakan biokatalis yang digunakan dalam proses pembuatan roti. Kompleks
enzim zimase ini dapat mengubah glukosa dan fruktosa menjadi CO 2 dan alkohol.
Penambahan enzim zimase dilakukan pada proses peragian pengembangan adonan
roti (dough fermentation/rounding). Ragi/baker’s yeast di tambahkan ke dalam
adonan roti sehingga glukosa dalam adonan roti akan terurai menjadi etil alkohol dan
karbon dioksida. Proses penguraian ini berlangsung dengan bantuan enzim zimase
yang dihasilkan oleh ragi/baker’s yeast. Berikut ini reaksi penguraian yang terjadi
akibat adanya penambahan enzim zimase dalam adonan roti :
etil alkohol + karbondioksida → C6H12O6 zimase 2 C2H5OH + 2 CO2
Pada proses ini, gas karbon dioksida berfungsi sebagai gas yang
mengembangkan adonan roti.
Fungsi ragi (yeast) dalam pembuatan roti adalah untuk proses aerasi adonan
dengan mengubah gula menjadi gas karbondioksida, sehingga mematangkan dan
mengempukan gluten dalam adonan.
Pengkondisian dari gluten ini akan memungkinkan untuk mengembangkan gas
secara merata dan menahannya, membentuk cita rasa akibat terjadinya proses
fermentasi.
Proses yang paling penting dan mendasar dalam pembuatan roti adalah proses
biologis yang disebut dengan proses fermentai yang dilakukan oleh ragi roti. Khamir
sendiri tidak dapat mengawali pembentukan gas dalam adonan, namun dalam tahapan
selanjutnya khamir merupakan satu komponen utama yang berfungsi
mengembangkan, mematangkan, memproduksi senyawa-senyawa gas dan aroma
adonan melalui fermentasi yang dilakukan. Suhu optimum fermentasi adoan adalah
27o C.
Proses proffing adalah proses fermentasi akhir seteleh adonan dibentuk,
ditimbang dan dimasukkan ke dalam loyang, sebelum akhirnya adonan dipanggang
dalam oven. Pada tahap ini gluten menjadi halus dan meluas serta penampakan
proffing volume adonan menjadi dua kali lipat. Suhu proffing yang baik adalah
antara 32-38o C dengan kelembaban relatif (RH) 80-85 % selama 15 – 45 menit.
BIOKIMIA ADONAN
Yeast yang segar dan aktif akan melakukan proses fisiologis dengan reaksi-reaksi
biokimia yang menguntungkan di dalam adonan. Proses pembuatan roti dengan
menggunakan proses fermentasi yeast memperlihatan proses biokimia yang
melibatkan beberapa enzim baik yang alami terdapat dalam bahan baku maupun yang
dihasilkan oleh yeast. Enzim alami yang terkandung di dalam bahan baku seperti
alpha-amilase dan beta-amilase yang mendegradasi pati menjadi dekstrin dan
maltosa.
Yeast sendiri menghasilkan dua enzim yang dapat memanfaatkan maltosa. Dua enzim
tersebut adalah permease yang membantu mengangkut maltosa ke dalam sel yeast
dan maltase yang merombak maltosa menjadi dua molekul glukosa. Glukosa
selanjutnya dimanfaatkan oleh yeast melalui glikolisis untuk menghasilkan gas
karbon dioksida dan alkohol.
Dari proses biokimia yang terjadi selama proses fermentasi adonan, hasil akhir
adalah etanol dan karbon dioksida. Etanol dengan sedikit asam akan membentuk
senyawa ester yang memberikan aroma khas roti hasil fermentasi, sedangkan
karbon dioksida merupakan gas yang dibutuhkan untuk pengembangan adonan. Agar
proses tersebut bisa terjadi dan sesuai dengan harapan, maka yeast yang digunakan
harus yeast yang aktif. Hampir semua strain S. cereviseae dapat memfermentasi
maltosa yang sifatnya adaptif, yaitu hanya memanfaatkan maltosa apabila tidak ada
glukosa. Hanya sedikit strain yang dapat memanfaatkan maltosa walaupun masih ada
glukosa.
* FERMENTASI AWAL
Proses pemecahan gula oleh ragi menjadi:
Gas CO2 : Adonan menjadi mengembang
Alkohol : Memberi aroma pada roti
Asam : Memberi rasa dan memperlunak gluten
Panas : Suhu meningkat selama fermentasi
Lamanya fermentasi awal ini tergantung dari jumlah adonan dan jumlah tenaga kerja
yang mengerjakan,biasanya 30 menit
Selama pengistirahatan berlangsung diharuskan ditutup dengan plastik/box agar
adonan tidak kering.
Ragi Malt/susu
_______________________
↓
Pencampuran dan pengadukan adonan
↓
Peragian/ fermentasi
↓
Penyeragaman bentuk ( pembentukan dan penimbangan)
↓
Profing(pengembanagan adonana)
↓
Pembakaran/baking
Kesimpulan
Proses fermentasi oleh ragi juga berhubungan dengan aktivitas enzim yang terdapat pada ragi.
Enzim yang terdapat pada ragi adalah invertase, maltase dan zymase.
Tahapan pembuatan roti ada dua tahap yaitu pembuatan adonan dan proses pembakaran.
Reaksi yang terjadi dalam proses fermentasi roti yaitu tepung ditambahkan dengan air dengan
bantuan enzim amilase akan diubah menjadi maltosa. Kemudian maltosa berubah menjadi
sukrosa dengan bantuan enzim maltase. Sukrosa akan diubah menjadi glukosan dengan enzim
invertase saat proses mixing. Setelah itu, terjadi proses fementasi yang menghasilkan
karbondioksida yang menyebabkan roti mengembang dan ethanol yang membuat rasa pada roti